NovelToon NovelToon
Fantasi Liar Gadis Introvert

Fantasi Liar Gadis Introvert

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: 🌹Ossy😘

Aluna gadis lugu yang penuh dengan cobaan hidup. Sebenarnya dia gadis yang baik. Namun sejak dia dikhianati kekasih dan sahabatnya dia berubah menjadi gadis pendiam yang penuh dengan misteri. Banyak hal aneh dia alami. Dia sering berhalusinasi. Namun siapa sangka orang-orang yang datang dalam halusinasinya adalah orang-orang dari dunia lain. Apakah Aluna akan bahagia dengan kejadian tersebut. Atau malah semakin terpuruk. Ikuti kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌹Ossy😘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12

 Menikmati yang di depan mata mungkin lebih baik daripada kita mencari yang tak pasti.

🔥🔥🔥

Sementara itu Bram yang mau pulang masih terlihat ragu. Entah dia berpikir apa. Langkahnya maju mundur.

Bram berhenti melangkah. Dia masih ragu antara mau pulang atau tetap tinggal. Apalagi tadi dia mendengar kalimat yang diucapkan Aluna. Ada rasa bersalah dalam hatinya. Aluna tetap perhatian seperti biasanya. Seharusnya dia tetap disini menemani sang kekasih. Tapi dia malah pergi meninggalkannya sendirian.

" Ternyata aku masih sangat mencintainya. walaupun kamu selalu tidak mau ku sentuh.." Bram memegang dadanya. Dia melihat ke dalam ruangan Aluna. Bram mendesah resah. Ketika melihat bahu Aluna yang bergerak naik turun. Bram tak tega melihat Aluna menangis. Ada pertentangan dalam batinnya. Antara Aluna dan Alisha. Bram tidak tega melihatnya.

"Rasanya aku ikut sakit melihat kamu terbaring tak berdaya seperti ini. Aku tidak bisa menjagamu. Aku malah asyik berduaan dengan sahabatmu...." Bram masih berdiri dibalik pintu. Dia belum bisa pergi. Bram masih bingung dengan perasaannya sendiri.

" Apakah Aluna sudah tahu apa yang kulakukan. Tapi sikapnya sama sekali tidak berubah..." Bram menarik nafas panjang.

" Kamu kenapa sayang.." Alisha menghentikan langkahnya dan berbalik mendekati Bram yang tidak segera menyusulnya.

" Apa kamu masih menyayanginya mas. Apa kamu mau kembali padanya.." Alisha terlihat kesal. Dia cemberut.

Bram hanya diam. Dia melangkah perlahan. Mensejajarkan langkahnya dengan langkah Alisha.

"Ayo pulang.." Bram melangkah mendahului Alisha.

" Kenapa diam mas. Apa kamu berubah pikiran.." Alisha menarik lengan Bram agar melihat kepadanya. "Lihat aku mas, kita sudah sejauh ini. Apakah kamu akan kembali padanya. Tega kamu mas.."

Aluna berjalan cepat mendahului Bram. Alisha terlihat marah. Dia ingin Bram pulang bersamanya. Alisha menoleh ketika dia menyadari Bram tidak mengikutinya. Alisha ikut berhenti. Berbalik memandang Bram.

" Kenapa berhenti. Ayo pulang mas.." Ucap Aluna kesal.

 Bram berhenti. Dia malah duduk di bangku yang ada di koridor. Tiba-tiba dia merasa sangat lelah. Dia mulai merasa dilema. Hatinya bergejolak. Antara Aluna atau Alisha.

" Aku tidak tega meninggalkan Aluna sendirian. Tapi aku sudah berjanji pulang bareng Alisha. Ini harus bagaimana. Alisha kenapa tidak mau mengalah sedikit saja...." Bram berucap lirih. Saking lirihnya telinganya sendiri pun tidak mendengarnya. Bram menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Kepalanya menengadah, memandang langit-langit. Matanya terpejam.

" Mas, kenapa malah duduk di sini. Kamu tidak mau pulang..." Alisha menepuk bahu Bram dengan kencang. Bahkan Bram sampai terlonjak.

Bram menoleh lalu berdecak. Dia bangkit dan berjalan mendahului Alisha. Sekarang yang terpenting mengantar Alisha pulang terlebih dahulu. Barulah dia nanti kembali ke rumah sakit untuk menemani Aluna.

Bram berhenti ketika dia menyadari kalau tidak ada orang di sisinya. Dia menoleh mencari keberadaan Alisha.

" Kenapa berhenti. Ayo aku antar pulang. Sudah malam.." Bram memandang Alisha yang terlihat duduk di bangku yang tadi di duduki nya.

" Tapi makan dulu ya. Lapar.. " Alisha merajuk.

  Bram hanya mengangguk. Akhirnya Alisha bangkit dan mengikuti Bram. Mereka berdua berjalan beriringan. Alisha bergelayut manja di lengan Bram.

Mereka berdua berjalan menyusuri koridor. Ruangan rawat Aluna ada di lantai tiga. Cukup jauh untuk tiba di tempat parkir.

Hari sudah malam. Sekarang sudah pukul sembilan malam. Rumah sakit sudah terlihat sepi. Sudah tidak ada pengunjung lagi. Hanya ada perawat yang lewat. Itupun hanya sesekali.

Alisha semakin erat memeluk lengan Bram. Dia merasakan sesuatu yang ganjil. Hawa dingin dan tiupan angin tiba-tiba membuat bulu kuduknya berdiri.

" Mas, kenapa sepi sekali. Padahal baru pukul sembilan.." Alisha melihat ke sekeliling. Seperti ada yang mengikutinya.

"Tidak tahu juga. Mungkin karena jam bezuk sudah berlalu dari tadi.."

" Kamu tidak merasakan apa-apa gitu..." Alisha meraba tengkuknya.

" Tidak ...biasa saja.." jawab Bram. Memang dia sama sekali tidak merasakan apa-apa.

" Mas.. Seperti.. Seperti ada yang mengikuti kita.." Alisha menoleh takut-takut.

"Apaan sih. Tidak ada apa-apa juga.." Bram memperhatikan sekitar di mana mereka berjalan. Dia memang merasa ada sesuatu yang terlihat ganjil. Dia merasakan itu. Namun dia tidak ingin membuat Alisha semakin takut.

" Ayo cepetan..." Bram menarik tangan Alisha.

" Mas, jangan ditarik..." Alisha mengikuti langkah Bram yang lebar. Namun dia merasa janggal. Dia bukan semakin dekat tapi malah semakin jauh dengan Bram.

" Mas tunggu. Jangan di tinggal.." Alisha berteriak. Dia tidak perduli ini di rumah sakit. Alisha takut. Dia merasa ada sesuatu di dekatnya.

" Mas...." Alisha berjalan semakin cepat namun Bram malah semakin jauh. Akhirnya dia berhenti. Dia melihat ke sekeliling.

" Ini di mana . Bukan arah pintu keluar. Mana mungkin aku salah jalan..." Alisha berjalan perlahan. Alisha melihat satu persatu tulisan di pintu. Dan saat matanya menatap satu tulisan di depan sebuah ruangan, dia terkejut.

" Kamar jenazah.. Akkhhhh" Alisha berteriak keras. Dia berlari kalang kabut tak tentu arah.

"Hos... Hos.. Hos.." Alisha berhenti berlari. Nafasnya tersengal. Antara capek dan rasa takut bercampur. Dia merasa sudah mengambil arah yang benar kenapa bisa salah jalan.

" Kenapa bisa salah jalan sih. " Alisha melihat sekeliling. " Ini di mana..?"

Alisha terlihat bingung dan takut. Dia semakin takut. Dia sendirian. Tak terlihat satu orang pun di sana.

" Nona kenapa di sini.. " Alisha terlonjak. Ada suara lelaki di dekatnya. Sedangkan dia tidak mendengar suara langkah kaki.

" Eh kenapa wajah nona pucat. Jangan takut . Saya manusia biasa.."

Alisha menatap orang tersebut. Tinggi besar dan tampan. Alisha manatap tak berkedip. Mata Aluna turun ke bawah. Dia ingin melihat apakah kaki orang tersebut menapak di lantai atau tidak. Jantungnya sudah berdetak kencang.

" Syukur Alhamdulillah.." Ucap alisha bernafas lega. Di depannya adalah benar manusia yang kakinya napak di bumi.

" Ada apa nona. Segitunya memandang saya. Ada yang aneh kah pada diri saya." Sosok tersebut tersenyum jahil.

Alisha hanya bisa mengangguk. Dia masih memandang wajah tampan lelaki tersebut. Lama kelamaan wajah Alisha terlihat pucat.

" Kok.. Kok Rata. Tidak punya hidung. Tidak ada mulutnya. Tidak ada mata..ahhhhhhhhh.... " Alisha berteriak kencang. Sosok di depannya berubah menakutkan. Namun tubuh Alisha terasa kaku. Tidak bisa digerakkan . Dia tidak bisa berlari. Pandangan matanya terus menatap pada sosok tersebut.

"Nona.. Nona kenapa berteriak-teriak. Ini rumah sakit. Tidak boleh berisik mengganggu pasien yang lain.." Sosok lelaki itu berucap , berusaha menyadarkan Alisha. Teriakan alisha malah semakin kencang.

" Pergi.. pergi.. jangan ganggu aku.." Alisha gemetar. Bahkan sampai kencing di celana.

" Haduh nona. Kok bisa ngompol segala. Saya ini manusia tampan. Kok nona malah ketakutan.." Lelaki tersebut berjalan menjauhi Alisha yang baginya terlihat aneh sambil menggelengkan kepalanya.

" Apa dia gila ya.." gumamnya sambil berjalan menjauh. Menyusul temannya yang telah meninggalkannya tadi.

" Ada-ada saja manusia bumi ini.. Hahahaha..." Akhirnya lelaki tersebut meninggalkan Alisha. Dia pergi sambil tertawa terbahak.

Begitu bisa diterima, Alisha berlari tak tahu arah. Dia hanya ingin pergi dari lelaki yang berwajah datar.

",Sudah jauh kan.. " Alisha melihat ke belakang. Sosok lelaki itu sudah tidak tampak lagi. Alisha bisa bernafas lega.

Alisha jatuh terduduk. Tubuhnya luruh ke lantai. Keadaan nya sangat berantakan.

" Mas, kamu di mana. Kenapa aku ditinggal sendirian.." Alisha melihat ke sekeliling. Rumah sakit terlihat sangat sepi. Dia mengambil ponselnya untuk melihat waktu.

" Sudah jam sepuluh. Pantesan sepi. Tapi ini di mana. Tidak adakah orang yang lewat. Perawat atau OB .." Alisha celingak-celinguk. Melihat ke sekeliling. Namun yang terlihat hanya koridor yang sepi dan sunyi.

" Mengapa tidak ada orang satu pun yang terlihat..?" Gumam Alisha.

Sebenarnya dia merasa sangat takut. Namun karena dia lelah, dia memutuskan untuk duduk, istirahat sebentar. Mengumpulkan tenaga untuk sekedar mencari keberadaan Bram.

" Mas Bram di mana. Kenapa dia tinggalkan aku. Awas aja kalau ketemu. Jahat banget sih.." Alisha kesal. Dia terus saja mengumpat.

"Coba aku telpon . Tidak mungkin dia pulang duluan, meninggalkan aku sendirian..."

Alisha duduk dengan ponsel di tangan, berusaha menghubungi Bram. Namun panggilan selalu di jawab operator.

" Kenapa telpon Mas Bram tidak aktif, Astaghfirullah... Bagaimana ini.."

Alisha melihat ke kanan dan ke kiri. Dia hanya melihat koridor yang panjang dari ujung ke ujung. Tidak ada terlihat pergerakan manusia satu pun.

Sepi . Suara serangga malam semakin menambah suasana mencekam. Bulu kuduk Alisha meremang. Dia beringsut duduk bersandar di dinding. Memeluk tubuhnya sendiri. Sambil terus membaca mantra.

Eh kok mantra. Mulutnya komat-kamit. Sesekali terdengar dia mengumpat. Sesekali juga dia merapat doa. Dia hanya berharap Bram mencarinya dan menemukannya. Dia yakin Bram pasti mencarinya.

Bersambung

Sebenarnya bukan cerita horor. Tapi aku bumbui sedikit. Biar ada deg2an nya.

Terima kasih untuk semuanya. Lopee ,❤️❤️❤️

1
RAIN
untung tidak ngompol 🤣
RAIN
Azlan keren jd penyelamat Aluna
RAIN
Arga ,mah seenaknya nyuruh .. mentang2 bos
RAIN
kenapa Arga kesal ya jgn2 dia suka sama Aluna
RAIN
nyata ya , kirain mimpi kaya biasanya
RAIN
iya mau enaknya saja
RAIN
benar2 membuang waktu
RAIN
siplah
Fitri Yani
ku tnggu up-nya thor
🥀Ossy🔥: sudah up kakak, terima kasih
total 1 replies
🍊🥀Forget Me 🥀
bos selalu begitu
🍊🥀Forget Me 🥀
terima saja Aluna , bisa membuat Alisha kepanasan
🍊🥀Forget Me 🥀
bisa saja Azlan mengerjai Arga
🍊🥀Forget Me 🥀
memang nya apa yang diinginkan Azlan
🍊🥀Forget Me 🥀
rasanya hampa bukan
JL Pro
masih ingat pada makanan
🥀Ossy🔥: kan mubazir kalo ga dimakan
total 1 replies
JL Pro
Azlan bisa saja menggoda arga
🥀Ossy🔥: iya 🤣🤣🤣
total 1 replies
JL Pro
ada yang disembunyikan
🥀Ossy🔥: betul bang
total 1 replies
JL Pro
jangan takut nona, Arga baik
JL Pro
hemm
🥀Ossy🔥: hem juga 🤭
total 1 replies
🆆🆄🅻🅰🅽ιиɑ͜͡✦🍂🍁
Ngapain Sibuk Sih..🙄🙄
🥀Ossy🔥: sok sibuk 🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!