Suatu kesialan bagi Kiela yang terjebak masuk ke dalam komik bergenre boys' love, ia di beri misi untuk membuat dua tokoh utama laki-laki, yaitu Jaxon dan Nathan agar kembali tertarik kepada perempuan.
-
Hanya dengan cara itu, Kiela jadi bisa kembali ke dunia nyata.
|
-
"Bgst bener si Sasa! gara gara dia gue masuk ke komik ini, mana ternyata komik bxb lagi anjg!" kesal Kiela meninju udara.
-
Kiela memang senang membaca komik lewat ipad nya, namun memang hari sial tak ada di kalender!
Karena komik gay itu, Kiela mendapatkan malapetaka, keluarga nya meninggal semua, hanya tersisa diri nya sendiri.
Namun Kiela di beri kesempatan untuk mengulang kembali hidup nya, dari waktu sebelum ia membaca komik bxb itu, tapi dengan syarat, Kiela harus membuat dua tokoh utama itu kembali menyukai perempuan.
_
Apakah Kiela akan berhasil melakukan misi itu?
"bisa di sembuhin ngga sih kalo orang belok gitu? aduhhh gue harus gimana iniii" Kesal Kiela frustasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ledolphine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hitam....
"Hiks....." Kevano masih sesenggukan, ia terus mengusap usap pipi Marissa lembut, berharap Mama nya itu akan segera bangun
"......." Kiela terus melamun, pikiran nya benar benar kacau sekarang....
Semua ini terjadi karena nya.
Padahal Kevano yang laki laki saja sangat menyayangi Mama nya dan selalu nurut kepada Mama nya, dan selalu membuat Marissa tertawa bahagia
Tapi Kiela sendiri...
Ia sama sayang nya seperti Kevano kepada sang Mama, tapi seperti nya dalam hal nurut dan membahagiakan, Kiela selalu kalah dari Kevano
Kiela selalu membenci diri nya sendiri setiap kali ia merasa telah melakukan hal yang mengecewakan dan membuat orang tua nya sedih karena tingkah nakal nya
Namun akhir akhir ini Kiela sudah berusaha sebisa mungkin untuk menahan diri, dan menjadi anak yang lebih baik, namun entah watak dari mana, Kiela benar benar kasar sebagai seorang wanita, sangat berbanding terbalik dengan Marissa yang lembut dan penuh kasih sayang itu
"Sh.." Rangga meringis, dan hampir limbung begitu ia merasakan denyutan yang sangat sakit di kepala nya, kepala nya benar benar terasa berat kini
Deb!
"Eh!" pekik kevano dan Kiela kaget karena tubuh mereka yang hilang keseimbangan karena mobil yang hampir oleng itu
"Aduh, maaf ya nak, papa kurang fokus" ujar Rangga menatap kaca tengah mobil nya untuk melihat keadaan putra dan putri nya di belakang itu
"Iya pa" Ujar Kevano lirih
"Pa... Papa serius ngga papa? Pa kita nepi aja, kita panggil ambulan aja buat lanjut ke sana" ujar Kiela benar benar khawatir kini
"Kamu bawa hp Ka?" tanya Rangga, sejujur nya ia sendiri pun mulai merasa ragu untuk menyetir kini, jadi seperti nya usulan Kiela sangat bagus demi keamanan bersama
Kiela menghela nafas kesal begitu teringat ia benar benar tak membawa apa apa, semua nya tertinggal di kamar
"Pan, lo bawa hp ngga?" tanya Kiela penuh harap
"Ngga" Kevano menggeleng, ia pun mana ingat, dan mana sempat ya...
"Papa bawa ngga pah? Aku sama pano ngga bawa" ujar Kiela benar benar merasakan hal yang sangat tak enak
"Nah itu masalah nya ka, Papa juga ngga bawa, ngga inget" ujar Rangga kini mengernyit kan dahi nya, kepala nya terus terasa nyeri
"Duh... Menepi dulu aja pa?" tanya Kiela benar benar bingung
"Takut nya kalo menepi, mama di tangani nya semakin lama dong ka, Papa bakal usahain ya" ujar Rangga lembut, berusaha menenangkan putri nya
"......." Kiela menelan ludah nya susah payah mendengar itu
"TIIIIIINNNNNNN!!!!!"
mata Kiela melotot menatap ke depan, terlihat ada mobil box yang kini semakin mendekat ke arah nya
"PAPAAAAAA" Pekik Kiela histeris, membuat Rangga kembali sadar dari rasa sakit yang tadi sempat menyerang di kepala nya 1 detik yang lalu
"Ugh!" Rangga langsung membanting setir nya
SRAAAAKKKKK
CKIIIIITTTT
BUGGHHHHH
BRAKKKKK!!!
.
.
.
.
".........." Kiela mengerjap kan mata nya perlahan, pandangan nya kini mulai menggelap
Ia menoleh ke kanan, terlihat Papa nya yang kini sudah tak sadar kan diri, dengan luka dan cairan Merah yang menyelimuti
Dan begitu Kiela menoleh ke kiri, ia pun melihat Marissa yang kini ada di bawah, dengan posisi tubuh tengkurap dengan cairan merah di tubuh nya
"Pan..." gumam Kiela lirih, menatap Kevano yang kini juga terbaring di samping nya, tak sadar kan diri, dengan kepala dan tubuh yang sudah di selimuti oleh cairan merah
Samar samar ia mendengar suara keributan....
"......" pandangan Kiela pun mulai menggelap, dan semua nya... Menjadi hitam...
....
...
..
.
"Duh... Kok macet sih?" ujar Winda kesal melihat kendaraan kendaraan di depan nya yang berhenti
"Udah bener bener ngga tau kemana nih mobil nya si Rangga" lanjut Winda tak tenang
Padahal... Lampu merah juga masih jauh... Dan kalau pun lampu merah, harus nya tak berhenti di sini, tapi masih maju beberapa meter lagi
"Duh..." gumam Sasa kesal karena Kiela tak juga menjawab telfon atau pun chat nya sejak tadi
Padahal jika di chat, WA Kiela centang dua, dan jika di telfon, WA Kiela pun berdering
Begitu juga dengan telfon seluler.
Tapi kenapa Kiela tak kunjung mengangkat nya?
apa mungkin.... Kiela tak membawa hp nya?
kemungkinan yang terjadi benar benar hal yang sangat mendesak, hingga Kiela sampai tak sempat ingat dengan hp nya
Tio pun membuka, menurun kan kaca jendela mobil nya, dan bertanya kepada pengendara motor yang baru saja menyelip nyelip dengan pelan dari arah yang berlawanan
"Mas mas" panggil Tio
"Ya mas?" tanya pengendara itu berhenti kini
"Kenapa macet ya? Ada apa di depan?" tanya Tio
"Oh... Ada kecelakaan mas, mobil Ayla putih, sama mobil box" ujar pengendara itu
Deg.
Ketiga orang dalam mobil itu pun sontak membeku mendengar itu
"Ada korban ngga mas?" tanya Tio lagi
"Kata nya tadi ada empat orang di dalem nya mas, tiga orang dewasa, satu anak anak" ujar orang itu
"Oh... Yaudah, makasi ya mas" ujar Tio
"Sama sama mas" balas orang itu
"Ma... Pa..." suara Sasa gemetar
"Kaila tinggi nya hampir sama kayak tante Marissa...." ujar Sasa yang tiba tiba merasa sesak
Cklek~
Deb!
"Sasa!" pekik Winda begitu melihat Sasa yang langsung keluar mobil dan berlari pergi
Winda pun tanpa pikir panjang langsung berlari menyusul Sasa, begitu pun Tio, ia bergegas pergi menyusul Sasa dan Winda, ia harus melindungi anak dan istri nya juga, takut mereka tak kuat jika suatu hal yang sangat buruk dalam dugaan mereka benar benar terjadi
Suara sirine ambulan pun terdengar kini, membuat kendaraan lain memberi jalan segera
Sasa, Winda dan Tio yang sedang bergegas menghampiri TKP pun akhir nya di lewati oleh mobil ambulan itu
Sesampai nya di lokasi kejadian, Sasa dan orang tua nya langsung di tahan agar tak mendekat ke mobil yang sudah hancur bagian depan dan samping kiri nya itu
"......"
Mata Sasa membola, begitu melihat orang orang penuh cairan berwarna merah dari dalam mobil itu, kini di evakuasi untuk segera di bawa ke mobil ambulan
"AAAAAAARGHHHHHHHH!!!!" Teriak Sasa histeris...
"KAILAAAAAA" Teriak Sasa sekuat tenaga, begitu melihat gadis seumuran nya, yang kini di evakuasi itu, dan wajah nya adalah wajah Kiela!
Persis!
"......" Winda terduduk lemas, melihat wajah wajah korban yang sangat ia kenal itu, meskipun cairan berwarna merah menyelimuti tubuh dan wajah mereka.
"Ma!" pekik Tio segera menahan istri nya yang lemas itu
"HEEEUUUNGGGG KAILAAAAA" Sasa menangis histeris melihat sahabat nya yang biasa nya banyak tingkah itu, kini diam, memejam kan mata nya, dengan banyak sekali cairan merah di tubuh nya, dan sebagian wajah nya
Padahal baru beberapa menit yang lalu ia mengerjai Kiela, tapi....
Kini ia malah melihat Kiela dengan kondisi seperti itu?
Apa yang sebenarnya terjadi....