NovelToon NovelToon
Cinta & Cappuccino

Cinta & Cappuccino

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:614
Nilai: 5
Nama Author: SangMoon88

Kisah cinta dua sejoli, yang kembali terjalin setelah beberapa tahun terpisah, kini diuji kembali. Sosok dari masa lalu yang mencoba menghancurkan hubungan mereka, hingga membuat keduanya berada dalam pilihan yang sulit, bahkan hampir meregang nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4

POV Alvian

Setelah selesai lihat-lihat apartemen, Al memutuskan pulang untuk berkemas, tetapi saat diperjalanan, ia melihat sebuah cafe dan mereka pun memutuskan untuk nongkrong sebentar disana.

"Al, kayaknya ini cafe baru deh!, kebetulan banget deket sama apartemen lu, bisa sering-sering nongkrong disini kita!" Celetuk Reza.

"Lu tau dari mana kalo ini cafe baru??", tanya Anton.

"Tuuuuh di depan ada tulisannya Grand Opening, hehe", jawab Reza sambil cengengesan.

"Ya kalo ada tulisan itu mah, semua orang juga pasti tau kalo ni cafe baru buka!", sewot Anton sambil menjitak kepala Reza.

"Yaelah sensi amat sih lu Ton! nanti jomblo lu marah-marah mulu!". Balas Reza sewot.

"Kan emang bertiga jomblo, emang diantara kita udah ada yang laku?? Kan belom!!!", timpal Anton tak mau kalah.

"Ngenes banget ya idup lu Al, padahal lu cakep, tajir juga, karir lu juga oke, tapi kok lu masih jomblo sih??", tanya Reza polos.

"Lah kok lu nanya ama gw?, apa kabarnya dengan kalian bedua??, kalian juga masih jomblo kan? padahal tampang kalian gak lebih ganteng dari gw, karir kalian juga cukup oke, ya walopun gak setajir gw hehehehe", balas Al sambil menyindir mereka.

"Nah justru itu Al, lu yang ibarat levelnya diatas kita aja masih jomblo, apalagi kita???", balas Reza bersungut-sungut.

"Kan kita juga lagi ikhtiar Za, nih buktinya makanya kita sering-sering nongkrong di cafe, iya kan Al??", jawab Anton sambil mengangkat alis naik turun kepada Al seraya meminta dukungan.

"Ya gak gitu juga konsepnya Anton! kita kan nongkrong di cafe itu buat ngopi, bukan buat cari jodoh, kalo gw sih ngalir aja, gw percaya kok mau dimanapun juga kalo emang udah jodohnya pasti ketemu!!", jawab Al bijak mengomentari Anton.

"Kalo gitu mah kita nongkrongnya di sungai aja, di cafe kan gak ada air mengalir, terus jodohnya ngalir dari mana Al??", tanya Reza yang sudah mulai keluar oon nya.

"Astaga Reza! Nyerah gw Al punya temen begini, lemotnya gak ketulungan", jawab Anton bersungut-sungut kesal kepada Reza.

"Sabar Ton, kan emang dari awal juga lu tau dia begitu, suruh siapa lu mau temenan ama dia??", ucap Al sambil menenangkan Anton.

"Kan dia juga temen lu Al", sahut Anton sambil menepuk jidat nya.

"Hehe, iya gw lupa kalo punya temen kayak dia, abisnya kayak badut ancol, kalo dia lagi lemot, lumayan buat hiburan ahahahah". Jawab Alvian terbahak.

"Sialan lu berdua, temen macam apa kayak begitu, masa nyamain gw sama badut ancol, gak sekalian aja kayak ondel-ondel", sewot Reza sambil memanyunkan bibirnya.

"Wah ide bagus tuh, nama lu sekarang jadi Rendel, alias Reza ondel-ondel, hahahahaha". Anton pun tak mau kalah menimpali.

"Becanda kita Za, jangan dimasukin ke hati ya, lu emang temen ter the best deh buat kita, ya gak Ton??", bujuk Al menenangkan, sambil mengusap punggung Reza.

"Iya lah, makanya sampe detik ini kita selalu bareng-bareng karena persahabatan kita itu direstui semesta, Al yang ganteng, Gw yang kalem dan gampang panik dan lu yang oon bin lemot hihi", bujuk Anton yang masih meledek Reza.

"Terus aja terus lu ledek gw, udah kebal gw sma ledekan kalian", balas Reza sambil terkekeh.

"Thanks ya bro, kalian bedua selalu ada buat gw, dalam suka duka gw, cuma kalian yang bener-bener care, kalian terbaik deh", ucap Al kepada kedua sahabatnya itu.

Setelah puas nongkrong, mereka pun memutuskan pulang, namun mengantar Al terlebih dahulu. Alvian pun masuk ke dalam rumah, tanpa menyadari bahwa ada yang sedang menunggu nya.

"Dari mana Al, kenapa baru pulang??", tanya Papi.

Alvian yang terkejut langsung menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah suara berasal. "Eh Papi, aku habis dari cafe Pi, aku kan baru pulang lagi ke Indonesia setelah lama di Jerman, aku kangen nongkrong sama temen-temen, jadi sampe lupa waktu deh, maaf ya!."

"It's oke son, Papi mengerti, oh iya kamu besok sudah mulai menangani perusahaan, Papi sudah bicara dengan Manager Doni dan ia yang akan mengurus semuanya, Papi percaya sama kamu, Kamu tidak akan mengecewakan Papi!!!", jawab Papi kemudian.

"Baik Pi, aku akan mencoba melakukannya semaksimal mungkin, tapi aku minta satu hal pada Papi."

"Apa itu??", tanya Papi sambil mengerutkan dahi.

"Diluar pekerjaan tolong Papi jangan kekang aku dan biarkan aku bebas melakukan apapun yang aku mau selama itu bukan hal negatif! Bagaimana Pi?", tawar Al kepada papinya.

"Apa maksud kamu??", tanya papi semakin yang masih tidak mengerti dengan ucapan Alvian.

"Aku akan mengurus perusahaan seperti keinginan Papi, tapi aku minta tolong papi jangan ikut campur dengan kehidupan pribadiku. Aku juga ingin mempunyai kehidupanku sendiri Pi, aku ingin kehidupan yang normal, dibalik kenyataan aku adalah satu-satunya penerus dikeluarga ini, yang harus selalu perfectionist dimata semua orang. Aku akan menjadi Alvian dimata semua kolega papih, tapi aku juga akan tetap menjadi Al bagi diriku dan kehidupan pribadiku. Apa papi bisa menyetujui keinginanku??", jelas Alvian panjang lebar.

Papi terdiam sejenak, berusaha mencerna kata-kata yang diucapkan putra kandungnya itu. Kemudian,"Baiklah son, Papi akan menuruti maumu, asalkan kaupun menuruti keinginan Papi". Jawab sang Papi menyetujui dengan syarat.

Alvian terkejut bukan main, dia tidak menyangka bahwa Papinya akan menyetujui keinginannya itu, dia pikir Papi akan menentangnya.

"Terima kasih Pi, aku sayang Papi, terima kasih sudah mengerti apa mauku, kalo begitu aku masuk kamar dulu ya, selamat malam!", Alvian memeluk sang papi kemudian berlalu menuju kamarnya.

Setelah Alvian pergi ke kamar, Papi kemudian masuk ke ruang kerjanya, menutup pintu dengan rapat dan menguncinya, kemudian ia duduk di kursi, mengeluarkan album foto dari dalam laci meja kerjanya.

Sambil menatap dalam foto yang ada di album itu, Papi berkata, "Seandainya kejadian itu tidak pernah terjadi, dan Mami masih ada disini, Alvian tidak perlu sampai menderita begini, ia tidak perlu menerima pemaksaan dari Papi, maafkan Papi son, Papi sayang kamu nak, Papi hanya ingin yang terbaik untukmu. Ini semua gara-gara anak sial*n itu, sampai kapanpun aku tidak akan pernah menerimanya kembali." Papi bergumam sendiri.

Kemudian ia membuka foto berikutnya, didalam foto itu ada dua anak laki-laki, satu Alvian dan satu lagi Andrew, papi kemudian bergumam lagi.

"Andrew mengapa kamu melakukan ini?? Apa salah keluarga ini padamu?? Air susu yang kami berikan kamu balas dengan air tuba, Akan aku lakukan apapun agar Alvian baik-baik saja". Tanpa sadar Papih meneteskan air matanya, sambil menutup album foto tersebut, dan mengembalikannya ke dalam laci kerja.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!