Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini
Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.
Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.
Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.
Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.
Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.
Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 02
Sementara itu di ujung kampung terlihat seorang gadis yang sedang duduk berdua bersama temannya.gadis itu memiliki wajah yang cantik, hidungnya yang mancung di tambah bibirnya yang seksi menambah kecantikannya
Gadis itu memiliki kulit yang kuning Langsat di tambah rambut hitam yang panjang dan tebal menambah pesona kecantikannya. Selain itu ia memiliki bentuk tubuh yang ideal yang membuat naik birahi bagi orang yang memandangnya.
"Herna her" terdengar suara perempuan yang memanggilnya. Ternyata gadis itu bernama Herna rahmawati yang biasa di panggil Herna, dan wanita yang memanggilnya tiada lain adalah ibunya.
"iya Bu ada apa?" jawab Herna sambil masuk ke dalam rumah.
" tolong kamar kamu segera di rapihkan!" pinta ibunya.
Herna pun masuk ke dalam sebuah kamar yang posisinya ada di depan. ternyata betul kata ibunya kamar itu berantakan tak beraturan.
Herna pun memanggil teman yang ada di depan rumahnya.
"fit, Fitri" ke sini dong bantu aku merapikan kamar" ajak Herna kepada temannya.
Fitri pun datang menghampiri dengan maksud membantu Herna merapihkan kamarnya
Herna dan keluarganya adalah keluarga yang belum lama pindahan dari kampung lain.Bapaknya sengaja membeli rumah di daerah tersebut karena ia dan keluarga ingin tinggal jauh dari saudara sepupunya, di karenakan sering ribut.
Di dalam kamar Herna dan Fitri sedang asik berbincang bincang mengenai apa yang di temuinya waktu hari kemarin.
Fitri bertanya pada Herna " her apa kamu masih ingat ga sama pemuda ganteng yang kemarin?" Herna menggelengkan kepala lalu balik bertanya " emang yang mana siapa, dan orang mana"? .
" ih masa kamu dah lupa sih itu yang ganteng yang orangnya tinggi berkulit putih kaya bule"tanya Fitri.
Herna sedikit merenung mengingat apa yang telah di alaminya waktu kemarin.
Ternyata lamunannya teringat sama seseorang yang kemarin bertemu di pinggir jalan ketika ia dan keluarganya pindahan.
Herna masih ingat ketika berkenalan, Dia bernama Rudi.
Fitri bertanya, siapa namanya?"
Herna menjawab "kalau ngga salah namanya rudi,iya betul namanya rudi.lalu Fitri bertanya lagi "kira kira menurutmu dia gimana ganteng ngga?" Herna pun menjawab " yah lumayan"
"Anak orang di bilang lumayan emangnya makanan.
"hahaha" mereka pun tertawa dengan suara melebar
" eh tahu ngga dia siapa?" tanya Fitri pada Herna
Herna hanya diam saja ia menggelengkan kepala,sebagai tanda sebenarnya Herna benar benar tidak tahu ruDi itu siapa.
Lalu Fitri pun berkata kembali" Rudi itu anak camat di daerah sini dia adalah orang kaya.
Tak lama kemudian dari halaman terdengar suara klakson berbunyi.herna dan Fitri mengintip dari balik jendela karena mereka merasa penasaran, ternyata yang datang itu adalah sebuah mobil sedan berwarna putih.
"Hmmm siapa dia" dalam batin masing masing mereka bertanya tanya.
"Bruk" terdengar suara pintu mobil, akhirnya Fitri dan Herna mengintip dari balik pintu siapa yang datang.
"Astaga" dengan rasa kaget mereka hampir berkata berbarengan ternyata dia adalah Rudi.
"jentel men sekali orang itu" Herna berkata dalam hatinya.
"tok tok" Rudi mengetuk pintu sambil berkata "permisi permisi".
"Siapa?" ibu Herna datang menghampiri sambil membuka pintu.
"Saya rante, Rudi" jawab Rudi dengan penuh percaya diri.
"oh nak Rudi, waduh gantengnya silahkan masuk nak" ibu Herna mempersilahkan Rudi masuk ke dalam rumah.
"silahkan duduk nak" Rudi pun dengan percaya diri langsung masuk dan langsung duduk di atas kursi yang terbuat dari kayu yang di ukir.
"Herna nya ada Bu?"
Ada jawab ibunya
"Herna Herna ada yang mencari ni"
Herna pun ke luar bersama Fitri dari kamarnya, langsung menemui Rudi
Herna melihat Rudi dengan sayup.sinar mata yang tadinya menatap tajam akhirnya menunduk karena melihat ketampanan Rudi, jantung Herna berdebar debar hatinya terkesima dengan ketampanan Rudi.
Demikian juga halnya dengan Rudi, ia merasa baru kali ini melihat gadis cantik bagai bidadari. Rudi jatuh cinta pada pandangan pertama, hatinya bergetar rasa dingin menyebar ke seluruh tubuhnya menandakan bahwa ia terpanah asmara.
Namun demikian Rudi cepat cepat menguasai mental di dalam dirinya,lalu ia berkata " apa kabar sayang?" tangan Rudi langsung memegang tangan Herna.
Herna terlihat gugup dengan perlakuan dan perhatian Rudi
"Ba ba baik" Herna menjawab dengan suara yang sedikit serak serak basah.
Jawaban dan suara Herna semakin menambah rasa jatuh cinta dan kagum Rudi terhadap Herna.