perjuangan Lucas untuk melawan nasibnya sebagai karakter sampingan dalam novel, dengan menantang alur yang sudah ditetapkan dan mencari jalan untuk bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yarn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Perubahan Cerita
Setelah berhasil melawan orc, Lucas menyadari satu hal yang mengganjal: kemampuannya masih terlalu lemah. Meski timnya mendapat nilai tinggi, dia tahu bahwa tantangan di masa depan akan jauh lebih berat. Terlebih lagi, dia masih harus mendapatkan Frostgrimoire Aeterna, sebuah artefak penting yang terletak di hutan berbahaya di luar kota. Item ini tidak hanya akan meningkatkan kekuatannya secara signifikan, tapi juga menjadi kunci penting dalam menghadapi ancaman besar yang akan datang.
Pikiran Lucas kembali pada kejadian dalam novel yang dia baca, di mana Profesor Meyden akan segera membuat kekacauan di Akademi Eldoria. Rencana Meyden bukanlah sembarang rencana; dia telah menyusunnya dengan matang selama bertahun-tahun. Tujuan utamanya adalah membunuh kepala sekolah, sebagai pembalasan dendam atas kematian suaminya tujuh tahun yang lalu.
Saat itu, suami Meyden, yang sebenarnya seorang iblis, dibunuh oleh kepala sekolah dalam sebuah pertempuran. Meski banyak yang tidak tahu, Profesor Meyden secara diam-diam menyaksikan kematian suaminya. Dengan hati yang dipenuhi dendam, dia menyamar sebagai seorang profesor dan menyusup ke dalam akademi, menunggu saat yang tepat untuk membalaskan dendamnya.
Meskipun Lucas mengetahui rencana besar Profesor Meyden, dia merasa tidak perlu khawatir. Berdasarkan novel yang pernah dia baca, Damien dan para tokoh penting lainnya akan bekerja sama untuk menggagalkan rencana jahat tersebut. Meskipun kepala sekolah akan terluka parah, nyawanya tidak akan terancam. Akhirnya, Profesor Meyden juga akan terbunuh oleh Damien, yang kemudian akan dipuja sebagai pahlawan di akademi.
Lucas paham bahwa kejadian ini adalah bagian penting dari perkembangan karakter Damien. Itu sebabnya, dia memutuskan untuk tidak ikut campur dalam konfrontasi tersebut. Biarlah peristiwa itu berjalan sebagaimana mestinya.
Namun, Lucas melihat ini sebagai kesempatan baginya untuk menjalankan rencananya sendiri. Pada hari kekacauan itu, dia merencanakan untuk meminta izin keluar dari akademi. Dengan kekacauan yang terjadi di akademi, Lucas berencana pergi mencari Frostgrimoire Aeterna di hutan yang berbahaya. Artefak itu akan sangat penting dalam memperkuat dirinya, dan dia tahu waktunya harus tepat.
Dengan keputusan ini, Lucas merasa dia bisa menyeimbangkan antara menjalankan takdir yang sudah dia ketahui dan mempersiapkan dirinya untuk ancaman yang lebih besar di masa depan.
Lucas menjalani rutinitasnya dengan disiplin. Setiap hari, setelah pembelajaran, dia pergi berlatih, mengasah kemampuan sihir dan fisiknya. Dia mengulangi pola ini tanpa henti, menyiapkan dirinya untuk menghadapi hari-hari yang akan datang. Hingga akhirnya, sehari sebelum Profesor Meyden melancarkan rencana balas dendamnya, Lucas mendapatkan izin untuk keluar akademi selama beberapa hari, dengan alasan untuk berlatih di kota.
Setelah berhasil mendapatkan izin, Lucas memanfaatkan waktu tersebut untuk membeli barang-barang yang ia perlukan. Pedang cadangan, ramuan penyembuh, hingga peta hutan. Setelah semua persiapan selesai, dia menuju hutan, tempat di mana Frostgrimoire Aeterna diyakini tersembunyi.
Namun, saat dia melangkah semakin jauh ke dalam hutan, Lucas merasa ada yang tidak beres. Seolah-olah dia sedang diikuti. Instingnya mengatakan seseorang atau beberapa orang sedang mengawasinya. Tak ingin mengambil risiko, Lucas segera menyerang tempat persembunyian itu dengan cepat dan akurat.
Sebelum kejadian ini, beberapa hari sebelumnya, Sylvara telah memperhatikan Lucas dengan cermat. Dia merasa ada yang berbeda dengan tingkah laku Lucas belakangan ini. Violet, yang kebetulan melihat Sylvara terus mengikuti Lucas, akhirnya memutuskan untuk ikut mengawasi, penasaran dengan apa yang sedang terjadi.
Lina, di sisi lain, tidak memiliki niat untuk ikut serta, namun dia akhirnya terjebak dalam situasi ini. Violet dan Sylvara, yang sama-sama penasaran dengan tindakan Lucas, memaksa Lina untuk ikut dalam misi menguntit ini. Lina, yang pemalu dan sering kali enggan menolak, tak punya pilihan selain mengikuti perintah mereka.
Lucas mendesah pelan, lalu dengan enggan mengizinkan mereka untuk ikut bersamanya. Sepertinya ketiga gadis itu telah membawa persiapan, jadi menolak mereka hanya akan membuang waktu. Saat mereka melangkah semakin dalam ke hutan, suasana mulai sunyi, dan kegelapan hutan terasa semakin tebal. Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya memutuskan untuk beristirahat dan makan.
Saat duduk di sekitar api kecil, masing-masing dari mereka mulai membuka bekal yang dibawa. Sylvara dan Violet duduk saling berjauhan, masih ada ketegangan di antara mereka, sementara Lina tampak berusaha menenangkan dirinya dengan memakan makanannya perlahan.
Sementara itu, Lucas duduk sedikit terpisah, pikirannya sibuk memikirkan apa yang akan terjadi besok di akademi. Dengan rencana profesor Meyden yang akan segera terungkap, tanpa kehadiran Violet di sana, Lucas mulai bertanya-tanya. Apakah Lyra, gadis yang lebih sering berada di latar belakang, akan mengambil peran penting yang seharusnya menjadi milik Violet? Atau mungkin skenario yang ia ketahui dari novel akan berubah lebih jauh dari yang ia duga?
Lucas merasa cemas, tetapi ia berusaha untuk tetap tenang. Keputusannya untuk memburu Frostgrimoire Aeterna adalah langkah yang tak bisa ia batalkan. Dia hanya bisa berharap bahwa nasib di akademi akan berjalan seperti yang ia ketahui, dan Violet akan tetap selamat meskipun tidak berada di sana.
Saat mereka beristirahat, Sylvara menatap Lucas yang tampak tenggelam dalam pikirannya. Dengan alis sedikit terangkat, ia memutuskan untuk bertanya, "Lucas, apa yang sebenarnya kau lakukan di sini? Kami sudah memperhatikanmu akhir-akhir ini. Kau tampak berbeda… lebih serius, seolah-olah ada sesuatu yang besar sedang kau rencanakan."
Violet dan Lina, yang sedang makan, ikut menoleh, menunggu jawaban Lucas dengan rasa penasaran. Lucas menatap Sylvara sejenak, mempertimbangkan apakah ia harus memberi tahu mereka tujuan sebenarnya dari perjalanannya ini. Tapi mengingat risiko besar yang ada, dia memutuskan untuk berhati-hati.
"Aku hanya berlatih," jawab Lucas akhirnya, berusaha terdengar santai. "Aku ingin memperkuat diriku, jadi kupikir hutan ini adalah tempat yang tepat untuk mencari tantangan yang bisa membantuku bertumbuh."
Violet mengerutkan dahi, jelas tidak sepenuhnya percaya dengan jawabannya. "Berlatih? Di hutan sejauh ini? Kau biasanya tidak melakukan hal seperti ini."
Lina hanya diam, tapi pandangannya tertuju pada Lucas, menanti penjelasan lebih lanjut. Lucas merasa tekanan dari mereka bertiga meningkat, tapi ia tetap tenang. "Ada sesuatu yang harus aku cari di sini, sesuatu yang bisa membantuku menjadi lebih kuat," jawabnya dengan jujur, meski tidak memberi terlalu banyak detail.
Sylvara tampak masih curiga, tapi ia tidak mendesak lebih jauh. "Kalau begitu, pastikan kau tahu apa yang kau lakukan, Lucas. Hutan ini berbahaya, dan kami juga ada di sini sekarang," ujarnya dengan nada peringatan.
Lucas menghela napas, merasa sedikit lega dengan kehadiran teman-temannya, meskipun dia awalnya tidak mengharapkan mereka untuk ikut. Ada rasa tenang yang mulai meresap, mengetahui bahwa Sylvara, Violet, dan Lina akan menemaninya di tengah bahaya yang mungkin mereka hadapi di hutan ini.
Di akademi, malam telah tiba, dan suasana semakin mencekam. Profesor Meyden bersiap untuk melaksanakan rencananya yang telah dirancang dengan cermat. Di dalam bayang-bayang, beberapa murid yang telah terpengaruh oleh janji kekuatan dan imbalan berada di bawah kendalinya, menunggu perintahnya untuk bertindak.
Meyden mengumpulkan kekuatan sihirnya, merencanakan serangan yang akan mengguncang akademi dan membalas dendam atas kematian suaminya. Dia tahu bahwa kepala sekolah tidak akan menyangka serangan ini, dan dengan segenap kekuatannya, dia bertekad untuk mengubah keadaan.
Di sisi lain, Lucas dan teman-temannya semakin dalam menjelajahi hutan, tetapi pikiran Lucas tidak bisa lepas dari apa yang mungkin terjadi di akademi. Ketegangan dan rasa khawatir mulai menyelimuti pikirannya, memikirkan dampak rencana Meyden dan bagaimana itu bisa memengaruhi teman-temannya.
Malam itu, dua jalur cerita berpisah: satu di dalam kegelapan hutan, di mana Lucas dan kelompoknya berusaha mendapatkan item penting, dan yang lainnya di akademi, di mana kebangkitan kekuatan gelap mulai mengancam masa depan yang telah mereka perjuangkan. Keberanian, persahabatan, dan keahlian akan diuji dalam pertarungan yang tak terelakkan.