Di Antara Takdir Dan Fiksi
Di sebuah rumah sakit, ada seorang pria berusia 20-an yang sedang sakit-sakitan. Ia sendirian di rumah sakit, tidak memiliki keluarga maupun kerabat. Pria itu bernama Lucas. Setiap hari, Lucas hanya membaca novel sambil menunggu ajalnya tiba.
"Akhirnya," Lucas berkata dengan senang, karena bab terakhir dari novel favoritnya berjudul The Chosen One's Destiny telah keluar.
Saat Lucas akan membaca bab terakhir, tiba-tiba ia merasa sangat pusing hingga perlahan kehilangan kesadarannya. Dalam keadaan setengah sadar, Lucas melihat dokter dan perawat yang sedang mencoba menyelamatkan nyawanya, tetapi semuanya sudah terlambat.
Lucas terbangun dalam kebingungan, mendapati dirinya masih hidup dan berada di sebuah ruangan yang tampak asing. Bahkan, barang-barang di ruangan tersebut terlihat sangat mahal.Saat Lucas melihat ke cermin, dia terkejut melihat dirinya yang berbeda.
"Apakah aku bereinkarnasi?" ucap Lucas dalam kebingungan.
Tiba-tiba, Lucas mengalami sakit kepala bersamaan dengan munculnya ingatan dari tubuhnya saat ini. Lucas pun tersadar bahwa dirinya telah memasuki novel favoritnya, The Chosen One's Destiny.
Lucas Valenhart adalah karakter sampingan dalam novel The Chosen One's Destiny. Keluarga Valenhart merupakan bangsawan kelas dua di Kerajaan Valenor.
Lucas senang mendapatkan kehidupannya kembali dan mengetahui bahwa dirinya berada dalam novel favoritnya. Dia tahu jelas alur dari novel tersebut, karena itu Lucas memutuskan untuk bertahan hidup demi melihat bab terakhir dari The Chosen One's Destiny, yang tidak sempat ia baca.
Seorang pelayan mengetuk pintu kamar Lucas dan memberitahunya untuk segera mandi serta pergi ke ruang makan untuk sarapan bersama keluarga.
Setelah mandi, Lucas segera menuju ruang makan. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum memasuki ruangan, masih terkejut dengan kenyataan bahwa dirinya kini adalah Lucas Valenhart, seorang bangsawan. "Ini benar-benar nyata," pikirnya sambil melangkah pelan.
Di dalam ruang makan, ia melihat sosok ayahnya, Lord Frederick Valenhart, yang duduk di kursi kepala. Seorang pria berwajah tegas dengan rambut mulai memutih, mengenakan jubah bangsawan yang elegan. Di sebelah kanan ayahnya, duduk ibu tirinya, Lady Evelynn, seorang wanita anggun dengan tatapan dingin. Dan di ujung meja, seorang gadis muda dengan wajah polos dan mata berbinar-binar, adiknya, Clara Valenhart, yang tampak sekitar sepuluh tahun.
"Lucas, akhirnya kau datang," suara tegas Lord Frederick menyapanya. Lucas mengangguk, menyadari bahwa dia harus bersikap hati-hati agar tidak mencurigakan. Dalam novel, hubungan Lucas Valenhart dengan keluarganya dingin, dan ia selalu berada dalam bayang-bayang adiknya, Clara, yang lebih berbakat.
"Maaf, Ayah," jawab Lucas sambil mencoba duduk dengan tenang di kursinya. "Aku hanya merasa sedikit tidak enak badan pagi ini."
Lady Evelynn tersenyum kecil, tetapi Lucas tahu dari ingatan yang baru ia peroleh bahwa wanita itu tidak pernah benar-benar memperhatikannya. "Kau harus menjaga kesehatanmu, Lucas," katanya dengan nada basa-basi. "Kau tak ingin ketinggalan dari Clara, bukan?"
Clara memandang Lucas dengan senyum lebar. "Kakak, aku sudah berlatih dengan guru sihir pagi ini. Aku belajar mantra baru! Kau harus melihatnya nanti."
Lucas hanya tersenyum, merasa aneh dengan situasi ini. Sebagai Lucas yang baru, ia tahu bahwa dia harus pintar-pintar memanfaatkan pengetahuannya tentang alur cerita. "Tentu, Clara," jawabnya. "Aku akan melihatnya nanti."
Sarapan berlangsung dengan percakapan biasa, sebagian besar diisi oleh Lord Frederick yang membicarakan urusan keluarga dan kerajaan. Namun, di benak Lucas, ia memutar-mutar pikirannya, mengingat plot dari novel. Ia tahu bahwa karakter asli Lucas Valenhart akan mati dalam satu insiden besar beberapa bulan lagi. Insiden ini akan memicu rangkaian peristiwa yang pada akhirnya mendukung perjalanan sang protagonis, sang Chosen One , yang dalam novel adalah seorang pemuda bernama Damien Everhart.
"Aku tidak bisa mati begitu saja," pikir Lucas. "Aku harus mengubah takdirku."
Setelah sarapan, Lucas kembali ke kamarnya, berusaha mengingat detail lebih jauh tentang jalannya cerita. Salah satu keuntungan terbesarnya adalah dia tahu siapa yang akan menjadi sekutu dan siapa yang akan menjadi musuhnya.
Langkah pertamanya adalah memastikan bahwa ia bertahan dalam insiden yang akan datang. Ia harus menjadi lebih kuat. Dalam novel, Lucas Valenhart sebenarnya memiliki bakat sihir yang cukup baik, tetapi dia tidak pernah mengembangkannya dengan serius. Kini, Lucas yang baru memutuskan untuk tidak mengulangi kesalahan itu.
"Tapi bagaimana caranya?" pikir Lucas. Dia harus menemukan guru yang bisa mengajarinya, atau mungkin… ia bisa mencuri pengetahuan dari protagonis? Toh, ia tahu alur cerita dan teknik rahasia yang akan digunakan Damien.
"Ini akan menarik," gumam Lucas dengan semangat baru. "Aku tidak akan menjadi karakter sampingan yang mati begitu saja. Kali ini, aku akan bertahan dan melihat akhir cerita dengan mataku sendiri.
Lucas memutuskan untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Ia tahu bahwa dalam beberapa bulan mendatang, kehidupan Lucas Valenhart akan berubah drastis, dan jika tidak hati-hati, kematian yang sudah tertulis dalam novel akan kembali menghantuinya. Dia harus bertindak sekarang.
Langkah pertama Lucas adalah mencari sumber kekuatan. Dalam ingatannya, ia tahu bahwa keluarga Valenhart memiliki perpustakaan besar yang penuh dengan buku-buku sihir kuno. Sebagai seorang bangsawan kelas dua, Lucas tidak mendapatkan akses penuh, tetapi itu bukan masalah baginya sekarang. Dia tahu cara menyelinap ke dalam ruang terlarang itu karena Lucas Valenhart sering melakukannya di masa kecilnya, sebelum semua perhatian keluarga teralihkan pada Clara.
Dengan hati-hati, Lucas meninggalkan kamarnya dan berjalan menuju bagian barat istana keluarga Valenhart. Setiap langkahnya terasa sangat nyata, membuatnya semakin yakin bahwa ini bukan sekadar mimpi. Langit-langit yang menjulang tinggi, lantai marmer yang mengilap, dan lukisan-lukisan keluarga bangsawan yang tergantung di dinding semua tampak lebih hidup daripada yang pernah ia bayangkan.
Ia tiba di depan pintu perpustakaan. Lucas memeriksa sekeliling, memastikan tidak ada pelayan atau penjaga yang melihatnya, lalu menarik napas panjang. Dalam ingatan tubuh ini, ada sebuah lorong rahasia di balik rak buku yang bisa membawanya ke bagian tersembunyi dari perpustakaan, tempat di mana buku-buku sihir yang paling kuat disimpan.
Dengan teliti, ia mendorong salah satu rak buku yang tampak usang, dan rak itu bergerak perlahan, memperlihatkan lorong gelap di baliknya. “Benar, ini dia,” pikir Lucas sambil tersenyum kecil. Ia masuk ke dalam lorong dan menyalakan obor kecil yang ia temukan di dinding. Suara langkahnya bergema di sepanjang lorong sempit hingga akhirnya ia sampai di sebuah ruangan kecil, yang dipenuhi oleh deretan buku tebal berdebu.
"Ini dia," bisik Lucas saat pandangannya tertuju pada sebuah buku besar yang tampak tua dan lusuh di pojok ruangan. Judulnya adalah Arkana Kuno: Kekuatan yang Terlupakan. Buku ini adalah salah satu dari sedikit sumber yang menyimpan rahasia sihir kuno yang hampir tidak diketahui siapa pun dalam novel.
Tanpa ragu, Lucas mengambil buku itu dan mulai membacanya. Di dalamnya tertulis mantra-mantra yang luar biasa kuat, tapi juga sangat berbahaya. Salah satu di antaranya adalah mantra pelindung, yang bisa menciptakan perisai sihir yang tak tertembus. Mantra ini membutuhkan kekuatan besar dan penguasaan yang mendalam, tetapi jika Lucas berhasil mempelajarinya, itu akan menjadi kunci untuk bertahan hidup dari insiden yang akan datang.
“Ini yang aku butuhkan,” gumam Lucas sambil mempelajari diagram dan formula yang rumit. Ia tahu bahwa waktunya terbatas. Dalam novel, insiden besar yang mengancam hidupnya akan terjadi dalam tiga bulan, saat keluarga Valenhart menghadiri pertemuan bangsawan di ibukota kerajaan Valenor. Saat itulah Lucas yang asli tewas akibat serangan mendadak oleh musuh kerajaan.
Namun, Lucas tidak akan membiarkan sejarah terulang. "Aku akan bertahan," tekadnya. "Dan aku akan menjadi lebih kuat dari siapa pun."
Selama beberapa minggu berikutnya, Lucas menyelinap ke ruangan rahasia itu setiap malam. Ia berlatih mantra dari Arkana Kuno, mencoba memahami setiap kata dan simbol. Semakin lama, ia bisa merasakan kekuatan sihirnya tumbuh. Awalnya, ia kesulitan membangkitkan bahkan sedikit pun energi, tetapi dengan ketekunan, ia berhasil menciptakan kilatan cahaya pertama dari sihir kuno yang tersembunyi dalam tubuhnya.
Namun, Lucas sadar bahwa dia tidak bisa belajar semuanya sendiri. Dia membutuhkan seorang mentor yang ahli. Dalam novel, ada satu orang yang bisa membantunya—Elder Reynard, seorang penyihir tua yang hidup di pengasingan di luar kota. Dalam cerita aslinya, Damien, sang protagonis, akan menemui Reynard untuk mempelajari seni sihir kuno. Lucas tahu di mana harus menemukannya, dan kali ini, dia akan mendahului Damien.
Setelah persiapan yang matang, Lucas memutuskan untuk melakukan perjalanan rahasia ke tempat Reynard. Ia tahu ini berisiko, tetapi jika ia ingin mengubah takdirnya, dia harus mengambil langkah besar ini.
Dengan membawa beberapa barang penting dan menyembunyikan identitasnya, Lucas meninggalkan istana pada malam yang dingin. Ia berjalan cepat di bawah sinar bulan, menuju hutan di luar kota, di mana Elder Reynard tinggal di sebuah pondok terpencil. Perjalanan itu menantang, tetapi Lucas berusaha tetap tenang, meskipun ketakutan terus menghantui pikirannya.
Setelah berjam-jam berjalan, ia akhirnya sampai di depan pondok tua yang dikelilingi oleh pepohonan tinggi. Asap tipis mengepul dari cerobong, menandakan bahwa ada seseorang di dalam.
Lucas mendekati pintu dan mengetuknya dengan pelan. Setelah beberapa saat, pintu terbuka, dan seorang pria tua dengan janggut panjang berwarna putih muncul di hadapan Lucas.
“Apa yang kau inginkan, anak muda?” tanya Elder Reynard dengan suara serak, matanya menyipit penuh curiga.
Lucas menundukkan kepalanya hormat. "Aku butuh bantuanmu, Elder Reynard. Aku tahu kau menguasai sihir kuno, dan aku ingin mempelajarinya."
Reynard menatapnya dengan tajam, seolah mencoba menembus kedalaman jiwa Lucas. "Apa yang membuatmu berpikir bahwa aku akan mengajarimu?"
Lucas mengangkat wajahnya dan berkata dengan tekad yang kuat, "Karena aku tahu apa yang akan terjadi. Dan aku harus menjadi lebih kuat, atau aku akan mati."
Elder Reynard tersenyum tipis, sebuah senyum penuh misteri. “Baiklah, anak muda. Kau datang ke tempat yang tepat. Tapi ingat, sihir kuno memiliki harga yang mahal. Apakah kau siap membayarnya?”
Lucas mengangguk tegas. "Aku siap."
Dengan demikian, pelatihan Lucas di bawah bimbingan Elder Reynard pun dimulai, dan perjalanan untuk mengubah takdirnya semakin mendekati puncaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments