Diculik dan hendak dijual organ tubuhnya membuat Eva salah jalan dengan meminta pertolongan kepada pria asing yang rupanya seorang Mafia Berdarah Dingin??
Tinggal bersama kumpulan orang-orang bringas yang hobi berbisnis ilegal di Mansion D'Alle. Mansion milik seorang mafia berdarah dingin bernama Damiano Shaw D'Allesandro— pria dengan ambisi yang ingin menguasai 3 wilayah terbesar milik mafia terkenal dan memperluas kekuasaannya.
Pertemuannya dengan Eva malah membuatnya menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana nasib Eva? Hidup bersama lima keluarga mafia yang masing-masing memiliki kisah dan dendamnya tersendiri. dibunuh dan membunuh! menyiksa, merebut, memaksa, seks, kriminal.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY MR.MAFIA — BAB 12
MAFIA FAMILY
Wanita yang masih mengenakan mantel pria itu, hanya berdiri menatap sinis ke arah Shaw yang menuruni anak tangga pesawat. Tentu saja dia mengikutinya sambil membawa tas hitam miliknya dengan penuh syukur.
“Jika aku sudah mendapatkan uangnya, aku harus menemui mu dimana?” ketus Eva dengan malas.
Shaw yang kini mengehentikan langkahnya sembari memandangi langit lurus sambil merokok, pria itu menarik napas dalam-dalam. “Cukup angkat panggilan telepon, kau akan tahu.” Jawabnya yang penuh teka-teki. Oh ayolah, Eva wanita yang cukup lugu soal ucapan teka-teki, meski dia suka sekali menulis buku teka-teki silang!
Wanita itu mengangguk-anggukkan kepalanya, “Ha.. Baiklah Tuan— ”
“Shaw.” Potong pria bernama lengkap Damiano Shaw D'Allesandro itu yang menatap sekilas ke Eva dengan tajam.
“Ya! Mr.Shaw. Senang bernego denganmu.” Ketus Eva antara sindiran dan kenyataan.
Setelah mengatakannya, Eva melangkah pergi dengan langkah cepat dan kesal. Kepergian nya membuat Shaw melirik ke arahnya hingga memandanginya lekat tanpa berpaling.
Sambil menghisap rokok hingga asap mengepul, Shaw menurunkan kembali tangan kanannya yang tengah membawa batang rokok tadi sementara tangan kirinya ia masukkan ke saku celana.
“Ikuti dan awasi dia.” Pintanya kepada salah satu anak buahnya yang bernama Ali, si pria berkumis, salah satu anak buah yang ikut turun ke Birmingham bersama bahwa dan Will.
“Baik Tuan.” Pria itu segera pergi mengikuti langkah Eva diam-diam.
Will mulai berjalan mendekati Shaw yang masih memandang ke arah perginya Ali.
“Kenapa kau menyuruhnya mengikuti wanita itu?” tanya Will yang masih tak begitu mengerti tentang pikiran Shaw.
“Dia memiliki daya tarik yang bagus. Itu adalah peluang besar. Go!” pria itu melangkah menuju mobilnya sementara Will menoleh ke arah perginya Eva dan Ali, lalu ikut melangkah ke arah mobil.
.
.
.
Dengan cepat Eva berjalan cepat tanpa ia ketahui bahwa Shaw menyuruh anak buahnya untuk mengikutinya. Wanita cantik tanpa alas kaki itu terus melangkah entah kemana.
“Visa dan pasporku...” Eva berhenti dan mengeluarkan dua benda kerta itu, melihat tulisan yang tercantum di sana.
Harusnya dari Indonesia ke Birmingham, tapi kini dia malah berada di New York. Bagaimana jika ada masalah lagi dan polisi di sana akan mengatakan hal yang sama kalau ia seorang penduduk ilegal.
Eva terlihat kebingungan hingga mendongak menatap langit-langit dengan mata tertutup dan bibir terbuka lelah. Kini ia benar-benar tak tahu harus berbuat apa lagi. “Sekarang bagaimana, bagaimana????” ia memukuli kepalanya sendiri hingga beberapa pejalan kaki di sana yang tak sengaja meliriknya, merasa heran akan tingkahnya.
Sementara dari arah yang cukup berjarak, Ali masih mengamatinya, melihat bagaimana wanita malang itu mencoba memikirkan cara untuk keluar dari permasalahan ini.
Tak tinggal diam, Eva memegang ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang, siapapun yang dia kenal dan yang mungkin bisa datang membantunya, meski itu hayang mustahil di tengah malam seperti ini.
...***...
D'Alle Mansion
Selang beberapa menit, sebuah mobil hitam baru saja melintasi gerbang Mansion yang tertulis jelas D'Alle. Tak cuman satu mobil saja, melainkan ada lima mobil hitam yang baru saja parkir di halaman sebuah Mansion yang cukup luas meski Mansion tersebut ta cukup besar layaknya milik para mafia, namun dekorasinya sangat indah dan simpel.
Kedatangan Shaw dan Will sudah ditunggu oleh dua wanita dan satu laki-laki remaja di sana.
“Senang melihatmu datang dengan selamat!” sapa Kate yang memeluk Shaw lebih dulu.
“Doamu selalu menyertaimu Kate.” Balas Shaw datar dan melepas pelukan mereka, beralih ke Camila.
“Aku harap kau fokus dengan bisnis nya, selain seks.” Sindir Shaw memperingatinya.
Camila menyeringai kecil sambil mengangkat kedua alisnya. “Aku tetap fokus Shaw, meski sampingan ku adalah meniduri para lelaki sialan!” ujarnya membuat pria itu tersenyum kecil.
Usai ke Camila, kini Shaw berlatih ke adik semata wayangnya, menyentuh kepalanya dan sedikit menakan sekaligus mengacak rambutnya yang rapi. “Bagaimana denganmu?”
“Seperti apa yang kau perintahkan.” Jawab Kit tersenyum pasrah.
Dia tak akan pernah berani menantang keputusan ataupun perintah dari kakaknya Shaw. Bahkan untuk ikut minum beer saja tak diperbolehkan.
“Kau mengumpulkan kami, tidak seperti biasanya. Apa ada sesuatu?” tanya Camila penasaran.
Cukup lama Shaw memandangi keluarga tirinya itu. “Kita bicarakan di dalam.” Ucapnya yang melangkah lebih dulu.
Will yang ada di sana pun juga hanya diam mengikuti langkah Shaw terlebih dahulu, sehingga yang lainnya mulai ikut serta.
.
.
.
Berada di ruang perapian yang menyatu dengan ruang tamu namun cukup luas dan besar. Shaw beserta yang lainnya kini berada di sana dengan wajah serius.
“Kekuasaan Adrian sudah sampai di Birmingham. Mereka memiliki jaringan bandit di sana yang sengaja ingin menghancurkan PUB baru kita yang akan dibuka lusa di Birmingham, London, Nottingham dan Bristol.” Jelas Shaw yang kini masih duduk di sofa.
Kate yang duduk di sofa panjang sambil menyanggah kepalanya dengan satu tangan kirinya di lengan sofa. “Pria sialan itu sejak dulu ingin sekali mencoba menyingkirkan kita. Rasanya aku ingin sekali menyiram kepalanya dengan beer.” Gerutu Kate yang benar-benar emosi dengan mantan suaminya itu.
Camila yang berdiri di dekatnya hanya bisa mengusap punggung ibunya.
“Untung saja aku tidak sampai punya anak darinya.” Kesal Kate mendongak menatap Camila dengan penuh syukur walaupun masih kesal.
“Jadi, apa tindakan kita?” tanya Camila yang kini menatap ke arah Shaw duduk.
“Aku sudah mengurusnya di sana.” Jawab Shaw tenang. Lirikan mata Camila dan Kate tertuju ke Will dengan penuh penasaran akan tindakan Shaw yang mengurusnya di sana.
“Kami sudah memutus jaringan kelompok bandit itu. Membunuhnya!” jelas Will.
Mereka terdiam untuk beberapa saat sampai Shaw mulai berdiri dari duduknya seusai menghela napas panjang. “Kali ini kita hanya fokus memperkuat dan memperluas wilayah serta kekuasaan. Dan pastikan bisnis ini akan lebih besar, setelah itu kita bisa meruntuhkan Elgort.” Tergeletak Shaw seraya berjalan ke arah meja bar yang sengaja disediakan di dalam Mansion karena mereka semua pecinta minuman alkohol.
Pria itu menuangkan segelas Vodka seperti biasa laku meneguknya sambil berdiri di dekat meja panjang tersebut.
“Selagi Adrian tidak menyentuh kita, maka biarkan saja dia berbuat. Jangan ada yang bergerak lebih dulu karena itu bahaya disaat melawan nya dalam posisi kita saat ini.” Ujar Shaw memperingati keluarganya.
Ya! Mereka sudah seperti keluarga, meski tak ada ikatan darah satu sama lain, tetap saja. Tujuan mereka sama, yaitu membalas dendam atas perbuatan Adrian yang benar-benar tak bisa dimaafkan. Perbuatan yang hampir membuat Shaw, Camila dan Will gila dan depresi bak orang-orang yang harus mendapat rawat inap di rumah sakit jiwa.
Jika saja Kate tak segera membantu menenangkan ketiganya, maka mereka tidak akan menjadi seorang mafia seperti saat ini.
...°°°...
Hai guyss!!!!! Maaf ya jika ceritanya kurang menarik mungkin, seperti biasa, saya sudah berusaha sebisa mungkin 😌
Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!
Thanks and See Ya ^•^
msh ada musuh2 shaw sprt Alfie cham, Mr. chester & ayah shaw Adrian egort.
eva & shaw sdh sepakat mau pny baby 😁😍😀😁🫢🤭
bener² pasangan ini
nyosor aja terus si shaw 🤣
akhirnya will & gina menikah..
apakah shaw akan sanggup membunuh ayah nya sendiri si adrian ..
dan shaw sll bisa menenagkan eva 🥰😘😍🫢🤭
kalo ga jodohin aja sama Kate yakan hehee 🫶