“Kata mami, dilimu dikilim mami untuk menolongku dan papi. Apa dilimu ibu peli yang baik hati ? “
“A–aku ?! “
Ucapan anak laki-laki itu membuat Alana terkejut, dia tidak mengerti maksud dari perkataan anak tersebut.
Namun, siapa sangka kehadiran Alaska membuat Alana masuk ke kehidupan keluarga mereka dan siapa yang menyangka bahwa papi yang dimaksud Alaska adalah pria yang selama ini Alana tunggu kehadirannya.
Bagaimana dengan kisahnya ? Jangan lupa mampir !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Azalea koma
Dua jam kemudian, keluarga Azalea tiba di rumah sakit setelah terkena macet di jalan menuju rumah sakit dimana Azalea berada.
Daddy Chandra bergegas ke arah meja resepsionis untuk menanyakan ruangan putrinya. Setelah mendapatkan ruangan Azalea, mereka bergegas dengan perasaan sedih dan khawatir.
Asisten Jo sedari tadi duduk tidak jauh dari Azalea sejak wanita itu dipindahkan di ruang rawat. Dokter mengatakan bahwa Azalea mengalami luka berat sehingga membuatnya jadi seperti ini.
Brakkk !!! Asisten Jo terkejut mendengar pintu yang terbuka dengan keras. Saat melihat kebelakang, Asisten Jo langsung berdiri dan melihat kedatangan Daddy Chandra.
“Leaaaaaaaaa hu hu hu ! Cucuku…” tangis Oma Cellia membuat Daddy Chandra dan Opa Cakro sedih terutama Daddy Chandra dia terlihat sedih saat melihat kedua kaki putrinya dipasang papan dibalut dengan kain kasa.
“Lea mengalami kecelakaan saat di lampu merah, entah mengapa Lea menerobos lampu merah dan berakhir di tabrak oleh mobil truck,” jelas Asisten Jo. Dia mendapat keterangan dari polisi yang datang membawa tas milik Azalea.
“Lea tidak mungkin seperti itu !” bantah Oma Cellia.
“Menurut keterangan polisi seperti itu, nyonya besar,” kata Asisten Jo tegas.
“Pasti ada yang nggak beres ! Papi akan mencari tahu penyebab kecelakaan Lea !!” kata Opa Cakro marah.
Sementara di rumah, Alana berusaha menenangkan mommy nya yang terbangun mencari keberadaan Azalea. Dia terus memanggil Azalea dengan suara gemetar.
“Mommy, mommy tenang dulu ! Mommy tenang ya,”
“Huhu mana Lea ? Mana Lea ?”
Alana mengangkat wajahnya dengan kedua tangan yang masih memeluk mommynya dengan erat karena terus berontak untuk mencari Azalea. Avatur dan lainnya berdiri di pintu yang terbuka lebar. Acio baru pulang dari kantor terkejut dengan suara mommy Audrey yang menangis.
Mereka yang berdiri di sana belum mengetahui perihal Azalea yang mengalami kecelakaan. Acio yang paling dekat dengan Mommy Audrey segera melangkah masuk tapi ujung kemejanya ditahan oleh Arasyi yang menatapnya dengan kepala digeleng.
“Kenapa ?”
“Nda ucah ganggu, mommy lagi cedih !” ucap Arasyi pelan.
“Abang mau nenangin mommy,” kata Acio lembut. Lalu dia beralih menatap Avatur dan Alvara. Dia meminta kedua adik kembarnya membawa anak-anak untuk bermain di ruang tengah yang ada di lantai dua.
Kedua adik kembarnya mengangguk patuh, keduanya membawa Arasyi, Marissa dan Alaska untuk meninggalkan kamar mommy mereka.
“Mommy…”
Mommy Audrey mengangkat kepalanya sedikit, dia melihat putranya dengan wajah teduh.
“Mommy kenapa menangis ?” tanya Acio lembut.
“Lea, Mommy mau ketemu Lea !!” pinta Mommy Audrey kepada putranya dengan memaksa melepaskan diri dari pelukan Alana.
“Kak Lea sedang istira—,”
“KAKAKKK ADA POLISI !!!” terdengar teriakan Alvara yang membuat mommy Audrey mendongak.
“Kenapa ada polisi ?” tanya Acio heran.
“Kakak nggak tahu,”
“Ki–kita temui mereka, ya” ajak mommy Audrey dengan nada tersendat.
Kedua kakak beradik itu saling pandang sebelum memutuskan untuk menemui polisi di bawah. Alana dan Acio memapah mommy Audrey menuruni tangga dengan hati-hati.
Di bawah ada dua polisi yang tengah berbincang dengan Avatur. Sementara Alvara dan tiga bocah tidak terlihat disana sepertinya Alavara membawa parah bocil menuju ruang bermain.
Melihat kedatangan tuan rumah, kedua polisi itu berdiri. Mereka menyalami mommy Audrey dan menatap terkejut saat melihat Alana. Keduanya tidak tahu jika Alana adalah kembaran Azalea. Keduanya juga melupakan bahwa cucu Tuan Cakro ada yang kembar.
“Silahkan duduk, pak” kata Mommy Audrey pelan.
Alana membantu mommynya untuk duduk, polisi mulai memberikan informasi yang membuat mommy Audrey terkejut.
“A–apa ?! Pu–putriku kecelakaan ?” ucap Mommy Audrey dan langsung menangis.
Dia menatap wajah anak-anaknya, “ Ayo, ayo kita ke rumah sakit ! Mommy mau ketemu Lea, mommy mau ketemu Lea !!” tangis Alana pecah saat itu juga.
Sebelum Asisten Jo menghubunginya, Alana merasa bagian kedua kakinya terasa sakit secara tiba-tiba yang mana membuat Alana terjatuh di kamar mandi. Firasatnya tentang saudara kembarnya benar-benar terjadi.
Alana mengangguk. Setelah kedua polisi pamit undur diri, Alana meminta adiknya Avatur untuk menemani Alvara menjaga tiga bocah. Belum juga berangkat tiba-tiba Bunda Tika datang dengan wajah yang sembab, dia menghampiri Mommy Audrey yang menangis dan langsung memeluknya dengan erat. Tangis keduanya semakin terdengar kuat.
Ayah Rafael mengajak mereka untuk segera pergi ke rumah sakit. Avatur dia mencoba tegar walau sebenarnya dia sangat mengkhawatirkan kakaknya Azalea.
“Semoga kakak, baik-baik saja “ doanya dalam hati.
Ternyata berita tentang kecelakaan CEO CM Group sampai terdengar di telinga sahabat-sahabat Azalea. Terutama Andella dan Amanda, kedua nya menangis dalam perjalanan menuju rumah sakit.
“Huhuhu, Lea….” isak Andella sesenggukan.
Amanda memeluk Andella, keduanya saling berpelukan membuat supir taksi kebingungan dengan tingkah penumpangnya.
Hingga tiba di rumah sakit keduanya langsung saja berlari masuk melupakan bila keduanya belum membayar taksi.
“WEEEEEEEE MBBBAAAAAKKKK BAYAR DULUUUUUUUU !!!” teriak supir taksi itu dengan wajah panik.
Amanda berhenti sebentar, dia berbalik dan meraih uang di dalam dompetnya dengan tergesa-gesa, lalu memberikan uang itu kepada supir taksi yang menatapnya cengo.
“Kembaliannya ambil aja pak !” seru Amanda dan kembali mengejar Andella yang sudah menunggu di depan pintu lift.
Supir taksi itu menggelengkan kepalanya, dia lalu menatap uang ditangannya, “ Ha ?! EEEEE MBAAAAAAAAAAA !!” teriaknya kesal.
“Ini mah apanya kembalian, kurang jauh ini !!! Apa ini ?”
“Nahhhh !! Nahhhhh, ini sih sisa struk belanjaaannnnyaaaa !!! Otomatis sisa kembaliannnnnnn !!” pekik supir taksi melihat uang lima ribuan dengan uang receh dua lima ratusan.
“ Ruang rawatnya Lea dimana, ya man ?” tanya Andella terisak.
“Nggak tau, gue lupa nanya ruangan,”
“Coba gih tanya resepsionisnya, man. Gue tunggu di si, —”
Belum selesai dengan ucapannya, Opa Cakro keluar dari ruang rawat di hadapan Andella dan Amanda. Keduanya mengenal Opa Cakro sehingga saat Opa Cakro melewati keduanya dengan terburu-buru.
Keduanya saling pandang, lalu mencoba masuk ke ruangan tempat Opa Cakro keluar.
Ceklek ! Amanda masuk lebih dulu sementara Andella berada di belakang ikut masuk.
“Papi, kembalinya cepat se— loh, Della ! Manda !” seru Daddy Chandra terkejut mengira jika Opa Cakro kembali lagi ke ruangan Azalea.
“Pak Chandra, maaf kami ingin menjenguk Lea,” kata Andella pelan.
“Oh, silahkan. Tapi, Lea belum sadarkan diri. Kalian bisa menjenguknya,” kata Daddy Chandra yang memilih duduk di dekat Oma Cellia yang sibuk dengan ponselnya.
“Chan ! Chan ! Lebih baik kamu jemput istrimu dibawah ! Tika dan suaminya membawa istrimu ke sini !” seru Oma Cellia saat melihat pesan yang dikirim oleh Bunda Tika.
Daddy Chandra terkejut, dia segera keluar menjemput istrinya. Sementara itu, Andella dan Amanda tengah menangisi Azalea yang belum sadar. Kedua perban di kaki Azalea membuat Amanda ngilu.
“Itu kakinya kenapa ?” tanya Amanda polos.
“Menurutmu ?” sahut Asisten Jo yang jengah dengan pertanyaan aneh Amanda.
“Manusia lembah kok ada disini !!” seru Amanda kesal saat melihat Asisten Jo berada disana.
“Kauuuu !!”
ini meninggal bneran atau cuma sandiwara sih,,masa iya meninggal lea nya 🤔🤔