Bukan Kamu

Rara masih saja memakan cimol sambil berjalan ke masjid.

"Yumi.. Biasanya.. Kamu ikut.. Lomba apa.. Waktu agustusan" Suara Rara berbicara dengan mengunyah cimol.

"Yumi jarang ikut lomba sih kalo solo, kalo grup sekelas sih sering. Kayak sepak bola perempuan, karnaval, kasti, banyak lah".

" Kalo gitu.. Nanti aku.. Daftarin.. Yang kamu suka deh".

"Iya nanti Yumi bakal pilih, sekarang Rara harus habisin makanannya sebelum sampai masjid. Ingat sampahnya jangan buang sembarangan! Masukin Kantong kalo gak nemu tempat sampah".

  Mereka telah sampai masjid kemudian mengambil air wudhu dan melaksanakan ibadah sholat dzuhur berjamaah.

  Tirai pembatas sholat dibuka untuk mendengarkan kultum.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Hari ini jadwal kultum kelas 2 diwakilkan oleh Ahdi.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" Jawaban semua orang yang ada di masjid.

suara Ahdi mampu membuat Yumi berhenti dari aktivitasnya. Yumi sedang asyik ngobrol perihal kegiatan disekolah dan beberapa pertanyaan tentang anggota OSIS yang Yumi belum tahu. Biasanya Yumi hanya mendengar suara pelan Ahdi, sekarang Yumi mendengar suara Ahdi di depan banyak orang. Bahkan ada beberapa bacaan alquran dalam kultum , suara Ahdi merdu ketika melantunkan bacaan alquran.

Ketika selesai membawakan kultum, Ahdi menutup dengan salam kemudian menatap beberapa siswa hingga tatapannya bertemu dengan Yumi. Yumi merasa salah tingkah dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Seseorang tengah memperhatikan Yumi dari jauh. dia sengaja memperlambat jalannya agar Yumi bisa berada di depan. Bahkan ketika dia memasang sepatu dia selalu mencari keberadaan Yumi.

  Kegiatan di masjid sudah selesai Semua siswa kembali ke sekolah. Terlihat Rara menghampiri meja Ahdi untuk meminta bantuan diskusi perlombaan yang akan diadakan 4 hari lagi.

"Perhatian Semua! Masih ada waktu untuk membahas kegiatan perlombaan. Setiap lomba solo perwakilan 2 orang kalau punya inisiatif kalau nggak 1 orang juga cukup meskipun dengan paksaan! untuk yang regu diminta 2 orang untuk cadangan. Jadi yang belum pernah ikut lomba mohon kerjasamanya" Tegas Ahdi.

"Rezza mau ikut lomba apa? ". Tanya Yumi.

" Ada apa saja? " Rezza malas melakukan kegiatan seperti ini lebih baik dikelas belajar atau tidur yang tidak mengeluarkan energi banyak.

"Itu sudah ada banyak ditulis, Rezza tinggal pilih mmmm...sepertinya Rezza cocok lomba makan kerupuk " Yumi memberikannya ide dengan senyum ejekan. Rezza menatap Yumi tak Terima dia berfikir keras untuk mengikuti lomba itu.

"Oke!! Tapi kamu harus semangati aku terus kalo aku menang kamu mau kasih apa? "

"Cimol saja? Atau makanan lain kesukaan Rezza di kantin biar Yumi berangkat pagi jadi gak perlu ngantri deh? ".

Yumi sudah mendengarkan cerita Rara kalau dikelas ada beberapa siswa yang tidak pernah ikut lomba dengan inisiatifnya sendiri. Kebanyakan mereka datang dari paksaan dan setelah dipaksa mereka tidak melakukan dengan baik malah kadang yang ditunjuk tidak hadir. Itu membuat kelasnya di cap sebagai kelas yang tidak profesional dan pada akhirnya di diskualifikasi.

"Gue ikut lomba makan kerupuk" Suara Rezza mengangkat tangan menawarkan diri. Semua yang ada dikelas menatap Rezza tidak percaya.

  Rara melihat Yumi yang tersenyum Kearahnya mengedipkan sebelah mata dan mengeluarkan jari jempolnya karena usaha membujuk Rezza telah berhasil. Ketika di masjid Yumi berjanji pada Rara akan membuat Rezza berubah untuk belajar menghargai kegiatan sekolah yang lain.

"hey, kamu tidak sedang menjahili ku kan?" mencolek Yumi dengan jari telunjuknya.

"ah? tidak? mana mungkin"

 Rara menulis nama Rezza kemudian menulis beberapa lomba lagi hingga tertulis lomba lari cepat. Yumi langsung berdiri mengangkat tangannya.

"Yumi mau ikut lomba itu! "