Aira mahasiswa cantik. Prodi pendidikan, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi.
Pak Hirata adalah seorang dosen yang selalu menggoda Aira. Ia masih lajang. Tapi umurnya terpaut lumayan jauh dengan Aira.
Aira selalu menolak godaan dari pak Hirata. Namun di suatu hari dirinya terjebak oleh dosen sialan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alcesky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Papasan dengan pak dosen
Pak dosen adalah musuh bebuyutan Aira. Dirinya benar-benar takut jika harus di putar-putar kan lagi oleh pak dosen tua bangka itu. Tidak bisa menjaga konsisten sebagai dosen.
Sedangkan Aira adalah dambaan bagi pak dosen. Di dalam hati pak dosen hanya ada Aira. Bahkan ketulusan pak dosen tidak mampu membeli cinta dari Aira.
Aira kembali pergi lagi ke kampus. Lagi-lagi ia menuju ke ruang pengaduan. Tentu saja untuk mengadukan pak dosen tua bangka itu.
Sepeda biasa mengandalkan sepeda motor matic nya itu. Ia hanya sendiri saja. Di temani oleh keberanian yang di miliki seorang Aira. Ia bukan orang yang selalu mengandalkan orang lain.
"Apakah aku akan mendapatkan bantuan hari ini?" tanya Aira pada dirinya sendiri.
Namun sebelum pergi. Ibu nya menegur Aira. Menanyakan tentang bagaimana pak dosen dengan dirinya.
"Nak, kamu dengan dosen itu gimana?" tanya ibu Aira.
"Ya gitu lah bu, Aira akan laporkan ke pihak yang berwajib" ucap Aira.
" Tidak perlu berlebihan begitu nak. Wajar seorang dosen seperti itu" jawab ibu Aira.
"Tapi Aira risih bu" ucap Aira.
"Ya kamu cuekin aja nanti juga lama-lama dia cape sendiri" jawab ibunya.
"ntah lah bu, no komen aja Aira mah kalau ibu bilang nya malah kaya gitu" ujar Aira.
Aira semakin jengkel dengan ibu nya yang seolah berpihak pada dosen itu. Tapi, Aira tidak menampakkan kebencian nya itu. Ia hanya bisa terdiam di depan ibu nya.
"Ya sudah bu Aira mau berangkat dulu" ucap Aira berpamitan kepada ibu nya.
"Iya nak, hati-hati ya" ucap ibu Aira.
Aira langsung berangkat begitu saja. Karena perasaan nya yang sedang kacau Aira bisa mengendarai dengan kecepatan di atas rata-rata.
Padahal banyak sekali jalan yang rawan. Apa lagi di musim sekarang. Banyak sekali orang yang kecelakaan. Banyak juga yang menyebabkan sepeda motor nya rusak.
Tapi, untuk saat ini Aira sama sekali tidak memikirkan hal ini. Ia hanya memikirkan bagaimana caranya agar bisa terlepas dari pak dosen itu.
Namun, lagi-lagi di tengah perjalanannya. Kembali lagi Aira di goda oleh tua bangka itu. Entah bagaimana dosen itu tahu kemana Aira pergi. Dan jam berapa Aira pergi.
Kali ini, Aira hanya bersikap cuek. Tak ingin berucap sepatah kata pun dari mulutnya.
"Astaga ada dosen tua bangka itu lagi" ucap Aira di dalam hati yang melihat dosen tua bangka itu di spion nya.
Tanpa menoleh ataupun menegur. Aira langsung meningkatkan lagi kecepatan nya di angka yang lebih tinggi.
Aira tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Bahkan dirinya tidak memikirkan keselamatan nya sama sekali.
Namun, ternyata dosen itu lebih pintar. Mobil yang di kendarai nya pun juga lebih pintar dari sepeda motor yang di miliki oleh Aira.
"Hati-hati dong sayang, jangan kebut-kebutan" teriak pak dosen tua itu kepada Aira.
"Bapak jangan selalu ngikutin saya bisa gak sih?" ucap Aira dengan sedikit ngegas.
"Siapa sih cantik yang ngikutin kamu. Ini hanya kebetulan saja kok" jawab pak dosen sambil menggoda Aira. Mata nya juga berkedip ke arah Aira.
"Ya sudah deh terserah bapak saja" ucap Aira yang sudah pasrah dengan apa pun yang akan terjadi.
Di tengah perjalanan kali ini. Ada Fasa yang alhamdulilah nya bisa menolong Aira dari pak dosen ini.
Aira melihat Fasa berjalan kaki. Rupanya ia juga akan ke kampus. Hati Aira yang baik menawari barengan kepadanya. Dan itu di terima oleh Fasa.
Dengan begitu maka pak Hirata tidak akan mengikuti dirinya. Karena pak Hirata sangat menjaga image nya di depan mahasiswa lain nya.
Sangat berbeda sekali ketika Aira mengendarai sepeda motor nya sendirian tanpa ada teman satu pun. Namun, jika yang menemani adalah seorang pria juga akan menimbulkan cerita yang berbeda lagi.
"Fasa kamu mau kemana?" tanya Aira yang menghentikan sepeda motornya itu.
Hirata yang melihat Aira menghampiri Fasa hanya terdiam bisu. Lalu beranjak pergi dengan menambah kecepatan yang di putarnya.
"Ini ra aku mau ke kampus" jawab Fasa.
"Ya udah sama aku aja yuk Fa" ujar Aira.
"Beneran nih aku ga merepotkan?" tanya Fasa.
"Tentu saja engga dong" jawab Aira.
Lalu mereka boncengan berdua. Menuju ke kampus tercinta. Harapan Aira pun terkabul. Tidak lagi di ikuti oleh dosen tua bangka itu.
Di tengah perjalanan. Aira meminta supaya Fasa menemani dirinya ke ruang pengaduan.
"Aku boleh minta tolong ngga nih Fa?" tanya Aira.
"Boleh sih ra. Tapi tolong apaan?" tanya balik Fasa.
"Jadi, gini aku mau ke ruang pengaduan. Boleh kah kamu menemani ku berkunjung kesana?" tanya Aira.
"Sangat boleh dong apa sih yang nggak buat bestie" ucap Fasa.
"Terimakasih banyak ya fa" ucapan terimakasih dari Aira kepada Fasa.
"Sama-sama Ra, udah kamu santai aja sama aku mah" ucap Fasa.
Setelah 5 menit lama nya. Akhirnya mereka berdua sampai di depan kampus.
"Alhamdulilah akhirnya sampai juga" ucap Fasa.
"Iya nih, kita ke parkir dulu ya" jawab Aira.
"Iya dong markirin motor dulu" ucap Fasa.
"Tumben amat sih kamu pintar" ucap Aira.
"Ih pinter mah dari dulu" canda Fasa.
Lalu, mereka memarkirkan motornya ke parkiran motor yang di sediakan oleh kampus. Di sana sudah sangat ramai sekali mahasiswa yang datang. Namun Aira kesulitan untuk memarkirkan motornya. Karena parkiran sudah lumayan penuh.
"Aduhh gimana ini Fa, parkiran sudah penuh. Susah masuk nya" ucap Aira.
"Duhh gimana ya. Coba sini aku yang parkirin seperti nya aku bisa" jawab Fasa.
"Tapi kan, motor ku berat Fa" ucap Aira.
"Udah nggak apa-apa bismillah aja" jawab Fasa.
Namun ternyata Fasa juga kesulitan memasukkan sepeda motor milik Aira ke area parkir. Kemudian, mereka berdua hanya berpasrah diri.
" Udahlah fa, biarin aja disini" ucap Aira.
"Mana ada kaya gitu" jawab Fasa.
"Iya ga apa-apa. Motornya bisa di kunci stang kok jugaan" ucap Aira.
"Ya sudah kalau memang begitu" ucap Fasa yang menuruti kepasrahan Aira.
Setelah berlama-lama di area parkir. Mereka berdua pergi ke dalam gedung kampus. Tepat nya ke ruang pengaduan.
"Arghhh kita terlalu lama di area parkir" ucap Aira.
"Iya sih udah penuh pula tempatnya" jawab Fasa.
"Ya sudah yuk temenin aku aja ke ruang pengaduan. Kamu belum ada jam kan sekarang?" pinta Aira sambil bertanya.
"Belum kok aku masih nanti siang" ucap Fasa.
"Bagus deh berarti bisa nemenin aku dulu kan" jawab Aira.
"Tentu saja" ucap Fasa.
kita di sini mau belajar bersama dengan mentor dan juga mengadakan Event tertentu dengan reward
caranya mudah wajib follow akun saya maka saya akan undang kaka untuk masuk Gc Bcm. Terima kasih