NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Kuyang

Istriku Ternyata Kuyang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Amak Tanah

Kisah ini menceritakan tentang perantauan ku ke Kalimantan dan bertemu dengan seseorang perempuan yang ternyata perempuan itu menganut ilmu hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amak Tanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Bagas terbangun dari tidurnya tatkala mendengar suara seseorang mengetuk pintu di luar mes tempat ia tinggal, ia mengerenyitkan keningnya lalu membuka hp lalu melihat jam ternyata masih pukul 05:30 dia nampak keheranan siapa yang bertamu sepagi ini dengan rasa malas segera ia keluar kamar lalu menuju ke pintu depan, ceklekk... setelah ia membuka pintu tampak pak Samidi berdiri di ambang pintu dan Bagas pun mempersilahkan pak Samidi untuk masuk kedalam mes.

"Eeh Bapak... silakan masuk pak"ujar Bagas ketika melihat pak Samidi yang bertamu pagi ini. "Ada yang bisa saya bantu pak?" Lanjut Bagas.

"Begini pak Bagas, saya hari ini mau ada urusan ke kota mengantar istri saya, jadi tujuan saya ke sini untuk minta tolong sama pak Bagas untuk menghandle kerjaan di kantor"tutur pak Samidi yang menyampaikan tujuannya bertamu pagi-pagi sekali ke mes nya Bagas.

"Oo iya pak, tenang aja saya akan handle sebisa saya"jawab Bagas.

"Baiklah pak Bagas senang saya mendengarnya kalau seperti itu, jadi saya bisa meninggalkan pekerjaan di pabrik dengan tenang" pak Bagas merasa lega karena bisa meninggalkan pekerjaan tanpa harus kepikiran bagaimana dengan pekerjaannya di pabrik hari ini, mengingat beliau harus mengantarkan istrinya ke kota untuk belanja keperluan rumah, yapp... Istri pak Samidi tidak pernah berbelanja kebutuhan rumah di desa E karena harganya yang berbeda jauh dengan di kota.

"Iya pak sudah tugas saya juga sebagai karyawan" kelakar Bagas.

"Yasudah kalau begitu saya pamit dulu ya pak Bagas, maaf sudah mengganggu pagi-pagi begini"ucap pak Samidi yang merasa tidak enak dengan Bagas.

"Iya pak tidak apa-apa" jawab Bagas sembari tersenyum. Setelah kepergian pak Samidi dari mes, Bagas segera menutup pintu lalu ia berlalu ke kamar mengambil handuk dan mandi. Selesai mandi seperti biasa rutinitas setiap paginya Bagas sarapan ke dapur mes. Selesai sarapan Bagas pun segera berangkat ke pabrik, Bagas melajukan motornya melewati perkebunan kelapa sawit Perusahaan S dan setelah tiga puluh menit berlalu akhirnya ia tiba di pabrik, lalu ia menuju ke ruangan dimana para karyawan berkumpul seperti pesan pak Samidi tadi pagi Bagas mengarah kan karyawan untuk bekerja dan membagi tugas karyawan-karyawan nya. Setelah selesai membagi tugas karyawan-karyawan Bagas pun segera masuk ke ruangannya, di sana dia memeriksa data-data perusahaan dan melakukan beberapa pekerjaan lainnya. Tak terasa jam makan siang pun tiba, Bagas keluar untuk makan siang ke kantin, tibanya di kantin Bagas di panggil seseorang yang suaranya tak asing lagi ditelinga Bagas.

"Pak Bagas" Nina menyapa Bagas, yang lagi celingak-celinguk mencari meja kosong

"Eeh Nina, sendirian aja saya boleh gabung?"tanya Bagas yang sudah tidak melihat meja kosong, sebenarnya ia canggung duduk bersama perempuan yang sudah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama itu. Namun mau bagaimana lagi semua meja sudah terisi oleh beberapa karyawan pabrik dan juga warga yang singgah di kantin itu.

"Ya boleh to pak saya sendirian ini"ucap Nina sambil tersenyum manis ke Bagas.

Bagas hanya membalas senyuman Nina lalu duduk dan menyantap makanannya.

"Eh Nin apa benar disini ada kuyang" tiba-tiba Bagas menanyakan hal random ke Nina, Nina yang lagi menikmati makanannya hampir saja tersedak.

"Uhukuhukuhuk........." Bagas dengan cepat menyodorkan air putih untuk diminum Nina.

"Maaf pak kalau itu saya kurang tahu, setahu saya itu cuma mitos yang digunakan oleh masyarakat disini untuk menakut-nakuti anak kecil supaya tidak keluar malam hari" jawab Nina berbohong, sebenarnya ia tahu kalau didesa nya memang ada kuyang akan tetapi ia menyembunyikan sesuatu dari Bagas.

"Oo seperti itu, saya kira itu beneran ada, saya penasaran seperti apa itu kuyang" Bagas tampak memikirkan sesuatu sambil menyantap makanannya " kalau kuyang tidak nyata, terus yang di kejar warga tempo hari apa ya, masa iya ibu-ibu yang bergosip bisa mengira itu kuyang sedangkan Nina bilang kuyang itu tidak nyata" batin Bagas.

"Sudah pak jangan dipikirkan, itu hanya mitos" Nina mencoba membuat Bagas tidak kepikiran soal kuyang

"Iya Nin masuk akal juga, masa ada hal seperti itu di era modern seperti sekarang ini" timpal bagas

"Nah itu bapak tahu, yasudah pak saya mau bayar makanan saya dulu" Nina hendak beranjak dari duduknya namun dengan segera Bagas mentahannya

"Tidak usah Nin biar saya yang traktir kamu hari ini, kamu tidak usah bayar" Bagas pun segera menuju kasir dan membayar makanannya dan Nina

"Wahh terimakasih banyak pak Bagas, jadi tidak enak saya"

"Udah santai aja Nin sesekali" Setelah selesai sarapan Bagas dan Nina bergegas membayar makanannya dan pergi ke pabrik lagi untuk melanjutkan pekerjaannya masing-masing.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 16:00 waktunya pulang, Bagas pun segera menuju parkiran mengambil motor dan melaju pulang ke mes. Tibanya di mes ia segera masuk dan membersihkan diri dan segera mandi. Setelah selesai aktifitas ia pun segera menuju dapur mes untuk makan malam meskipun belum malam yah sekitar pukul 17:30 Bagas segera ke dapur mes dan menyantap makanan yang ada di meja makan. Setelah selesai Bagas pun kembali lagi ke mes ia rebahan di kasur lalu mengutak-atik handphone nya yang tidak ada signal, di desa E emang susah signal, signal hanya ada di tempat-tempat tertentu saja.

"Kangen juga sama ibu, mau menghubungi tapi tidak ada signal, mmm bagaimana kalau pergi ke tempat yang ada signal malam ini"batin Bagas. Tapi ia tiba-tiba kepikiran tentang kuyang dan larangan keluar dimalam hari.

"Ah bodoamat Nina bilang kalau kuyang itu tidak nyata kenapa saya mesti takut" batin Bagas lagi. Dan pada pukul 19:00 Bagas memutuskan untuk pergi ke tempat dimana ada signal tidak jauh dari mes, sekitar 5 menit perjalanan, setibanya di tempat yang ada signal Bagas segera menelepon ibunya. Tuttt.....tutttttt.....tuttttt panggilan pun tersambung.

"Hallo Bu"

"Hallo nak, apa kabar mu nak"

"Baik Bu, ibu sendiri apa kabarnya Bagas sangat rindu sama ibu"

"Kabar ibu baik juga disini nak"

Setelah selesai melepas rindu dengan ibunya Bagas pun menutup telponnya

"Yasudah nak kamu pulang ke mes kamu lalu istirahatlah"

"Iya Bu, ibu juga sehat-sehat di situ ya"

Dah telpon pun di tutup Bagas tidak langsung pulang ke mes akan tetapi ia terlebih dahulu berselancar di media sosial. Di tengah kegiatannya yang lagi asyik-asyiknya bermain sosial media di melihat lagi sesuatu terbang mendekat ke arah dia berada saat ini. Lalu tidak jauh di susul bapak-bapak lagi berlarian seperti mengejar benda itu sambil teriak kuyang, kuyang, kuyang. Dan tibalah benda itu di depan Bagas, Bagas melihat dengan jelas kepala melayang dengan jeroan terburai kemana mana, Bagas yang baru pertama melihat benda itu gemetar keringat dingin sampai bapak-bapak tadi mendekat ke arahnya. Hampir saja ia pingsan melihat penampakan yang begitu menyeramkan baginya, untung bapak-bapak itu segera mendekat dan kuyangnya berlalu begitu saja.

BERSAMBUNG.....

***

1
Rembulan menangis
lanjut
Rembulan menangis
ini kok uda brp hri gk up ya thor
di tungguin
Rembulan menangis
mna sambunganya thor
lilhyanaaaa
Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!