Terlahir kembali di dunia yang dikuasai iblis dan makhluk ketiadaan, Ling Tian mengerahkan seluruh kekuatan dan pengetahuan dari kehidupan sebelumnya.
Namun takdir sekali lagi menempatkan dirinya dalam posisi sulit. Meskipun akar spiritualnya lemah dan memiliki roh pelindung saling berlawanan yang bisa menghancurkan dirinya kapan saja, tak membuat Ling Tian gentar sedikitpun.
Dengan tekad baja, Ia berjuang melawan nasib buruknya, mengubah setiap kelemahan menjadi kekuatan, dan menantang kekuasaan iblis yang menindas dunia.
Mampukah Ling Tian mengatasi keterbatasannya, menyatukan roh pelindung yang berlawanan, dan mencapai ranah tertinggi? Ataukah dia akan terperangkap dalam lingkaran kehancuran yang menunggu dibalik kekuatan kegelapan?
Penuh ketegangan dan intrik, ikuti petualangan dan pertarungan intens yang ada di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Jast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Musuh Yang Mengancam Nyawa
Merasakan tekanan kuat dari aura yang menyembur keluar dari tubuh Ling Tian, membuat bos berandal tersenyum tipis, kemudian meletakkan pedang besar di atas pundak seraya memasang kuda-kuda tempur siap untuk bertarung..
“Ternyata kamu berada di ranah Pembentukan Sumsum tingkat 2. Tidak buruk, untuk seukuran bocah kamu mungkin termasuk jenius bela diri yang tak terkalahkan. Tapi sayang, kamu harus mati di sini!”
“Brukkk!”
“Haaaa…”
BLARRRRR
Menolak lantai tempat Ia berpijak sampai hancur berkeping-keping, bos berandal melesat dengan sangat cepat sembari mengibaskan mata pedang dari atas.
Menggunakan teknik langkah bayangan, Ling Tian menghindari tebasan pedang besar itu, membuat lantai tempat Ia berada sontak hancur terbelah dua, kemudian melancarkan serangan balik ke arah leher yang terbuka.
Namun, tebasan itu dengan mudah bos berandal hentikan menggunakan pangkal pedang, membuat Ling Tian sedikit terkejut melihat tatapan sinis yang teralih kepadanya.
Adu pedang antar kedua petarung itu tak bisa terhindarkan, meskipun kekuatan bos berandal lebih unggul, namun Ling Tian memiliki kecepatan bagaikan kilat, membuat semua serangan bos berandal dapat dengan mudah Ia hindari.
Melakukan pergerakan secepat kilat mengitari bos berandal itu, Ling Tian lantas melancarkan tebasan sengit mengincar bagian tubuh yang tak terlindungi, membuat bos berandal mendapatkan luka sayatan disekujur tubuhnya
“Keugh… Bedebah! Menyingkir kau bocah!”
“Bwashhhh!”
Melepaskan ledakan aura ke segala arah, membuat Ling Tian sontak terpental ke belakang, lantas memutar pedang satu putaran penuh, menciptakan beberapa manifestasi pedang cahaya di belakang tubuhnya, lalu dengan tangkas menghunus mata pedang ke depan, membuat semua manifestasi pedang cahaya melesat dengan kecepatan luar biasa.
“Sring… Sring… Sring…”
Menatap hujan pedang cahaya itu, membuat bos berandal seketika mengerutkan kening, kemudian meletakkan pedang besar di depan tubuh untuk menahan serangan bertubi, terus berlari ke arah Ling Tian berada tanpa memikirkan luka yang Ia terima, dan kemudian,
“Tebasan Tirani Pedang!”
“Sring…”
DUARRRRR
Mengalirkan qi ganas ke dalam pedang besar itu, bos berandal melepaskan tebasan frontal secara vertikal, menciptakan lintasan qi berbentuk bulan sabit berbalur akan niat membunuh yang mencekam.
Merasakan niat membunuh dari serangan kuat itu, Ling Tian pun dengan tangkas melanting ke belakang, membuat lintasan qi mematikan itu melewati dirinya, menghantam dinding toko sampai hancur lebur.
Mendengar keributan itu, membuat semua orang yang ada di area sekitar toko langsung lari tunggang langgang, menimbulkan kegaduhan yang dengan cepat menyebar luas.
“Hahaha… Tidak ku sangka kamu bahkan bisa menghindari serangan itu. Sepertinya kamu sudah terlatih di dalam pertarungan. Bagaimana kalau kamu ikut bersamaku? Kalau kamu ikut denganku, aku akan mengajarkan semua teknik bertarung tingkat tinggi milikku,” pungkas bos berandal merasa tertarik dengan bakat Ling Tian, mencoba memberikan penawaran menggiurkan untuk menarik pemuda itu ke dalam kelompoknya.
“Teknik bertarung tingkat tinggi? Jangan membuatku tertawa. Teknik bertarungmu itu tidak lebih dari teknik sampah yang bisa dipelajari semua orang, bahkan pengemis sekalipun,” hina Ling Tian dengan keras, membuat bos berandal seketika tersenyum lebar.
“Huhh… Sayang sekali, sepertinya kamu benar-benar harus mati di tempat ini!”
“Haaaattt…”
BWASHHHH
Melepaskan aura mendominasi miliknya, tampak manifestasi roh banteng api muncul di belakang bos berandal, menciptakan hempasan angin kuat ke segala arah, sampai membuat Ling Tian terseret mundur beberapa meter ke belakang.
Mengangkat pedang besar ke atas dengan kedua tangan, roh banteng api merasuk ke dalam pedang, menciptakan manifestasi pedang raksasa sampai menghancurkan atap, membuat bumi seketika berguncang hebat disertai badai angin yang menerjang ke segala arah.
Mendengar teriakan semua orang yang meringkuk ketakutan di luar bangunan, membuat Ling Tian seketika mengerutkan kening, lantas menatap bos berandal dengan tatapan tajam.
Menggaris tubuh pedang sembari memasukkan qi ruang ke dalamnya, Ling Tian kemudian melesat dengan kecepatan kilat, mengerahkan segenap kekuatan untuk menghabisi pembunuh bayaran yang ada di hadapannya.
“Haha… Sudah terlambat, sekarang pergilah ke neraka dasar bocah sombong!”
"Sring..."
BWASHHHH
Mengetahui Ling Tian mencoba menggagalkan rencananya, bos berandal dengan cepat mengayunkan tubuh pedang ke arah Ling Tian berada, udara di area sekitar terasa memadat, membuat pergerakan Ling Tian seakan dibatasi.
"Sring..."
DUARRRRRR
Namun, apa yang dilakukan bos berandal berakhir sia-sia, di hadapan pewaris dewa ruang, pembatas tingkat rendah tidak berpengaruh pada Ling Tian, lalu mengayunkan sebilah pedang ke arah manifestasi pedang raksasa, membuat ruang di area sekitar seketika terdistorsi, menghancurkan serangan bos berandal sampai tak bersisa.
Melihat hal itu, membuat bos berandal sontak terperangah dengan mulut terbuka, mematung untuk beberapa saat tak bisa berkata-kata, sampai akhirnya,
“Apa yang sebenarnya terjadi?”
“Tanyakan saja pada penjaga neraka!”
“Sring…”
“Bwashhhh!”
Tanpa ragu Ling Tian menebas bos berandal dengan tenaga yang tersisa, membuat pembunuh bayaran itu menerima luka sangat dalam yang melintang dari dada sampai perut, lantas jatuh tersungkur dengan darah segar mengalir ke segala arah.
Menancapkan mata pedang ke lantai, tampak Ling Tian berlutut dengan pandangan tertunduk, mencoba mengatur napas tidak beraturan, dan kemudian,
“Uhukk… Uhukk…”
Segumpal darah memaksa keluar dari dalam kerongkongan, tak kuasa menahan tekanan mendominasi dari qi ruang yang Ia gunakan untuk menghancurkan manifestasi pedang raksasa.
Menatap tubuh kultivator ranah Master Spiritual terbujur kaku di lantai itu, membuat Yu Huan sontak dikalang kabut akan ketakutan mendalam, seketika terjatuh dengan kedua kaki bergetar hebat.
Mengalihkan pandangan ke arah Yu Huan, Ling Tian bangkit dari tempatnya berada, kemudian menghampiri Yu Huan sembari mencengkram sebilah pedang yang bersimbah akan darah.
“Waaa… Jangan mendekat! Jangan bunuh aku! Jangan bunuh aku!” pekik Yu Huan dengan raut muka ketakutan, bergerak mundur menyeret kedua kaki yang tak bisa di gerakkan.
“Setelah menyebabkan kekacauan ini, kamu pikir aku akan memaafkanmu? Seonggok sampah sepertimu sudah seharusnya dimusnahkan!” kata Ling Tian dengan suara berat, melangkah pelan menghampiri Yu Huan dengan niat membunuh yang memancar ke segala arah.
“Ling… Tidak! Tuan, maafkan aku, mulai sekarang aku akan jadi pengikutmu. Aku bersumpah akan selalu setia kepadamu,” timpal Yu Huan bersujud di hadapan Ling Tian, dengan air mata yang mengalir deras bercampur keringat dingin yang membasahi sekujur tubuhnya.
“Aku tidak membutuhkan pengikut sepertimu! Sekarang pergilah ke neraka,” pungkas Ling Tian sembari mengangkat mata pedang sampai ke atas kepala, menatap Yu Huan dengan tatapan muak dan ketika Ia akan mengakhiri hidup pemuda itu, terdengar suara serak memanggil dari lantai satu, membuat Ling Tian seketika menghentikan pergerakan.
“Tuan Ling… Jangan bunuh tuan muda Yu. Kakekku masih ditahan olehnya,” pungkas Ma Aru mencoba bangkit dari tempatnya berada, keluar dari puing-puing bangunan yang menimpa, memperlihatkan luka lebam di sekujur tubuhnya.
“Ck... Katakan! Kamu sembunyikan di mana senior Ma?” tanya Ling Tian dengan nada tinggi, mencoba menahan diri untuk tidak membunuh Yu Huan.
***
up lagi
nantikan update selanjutnya..
gasssske thorrrr 👍
pokoknya Badas
semangat..