NovelToon NovelToon
Brunhill : Living In Another Wolrd

Brunhill : Living In Another Wolrd

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: RizSlide

Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DESA FERN DAN SARANG GOBLIN 2

Sampai hari menjelang gelap, kami masih belum berhasil menemukan sarang para goblin. Kami pun memutuskan untuk menghentikan pencarian hari ini dan mendirikan kemah di pinggir sungai didalam hutan untuk beristirahat.

"Sejauh ini belum ada tanda2 dari para goblin" ucap Miki

"Kau benar, aku semakin khawatir dengan para korban" ucap Airen

"Aku tidak berharap rumor yang ada itu benar, tapi menurut informasi yang beredar, jika ada wanita yang tertangkap oleh para goblin sudah dapat di pastikan mereka telah menjadi korban pelecehan oleh para goblin" ucap Tiana

"Yah sejujurnya menyebalkan mengakui itu, tapi menurut laporan yang ada memang selalu seperti itu" ucap Max

"Tapi aku masih berharap kita dapat menolong mereka sebelum semua itu terjadi" ucap Airen

Yah wajar bagi kita untuk berharap meskipun itu sedikit naif mengingat apa yang sudah terjadi sebelum2nya, namun tidak ada salahnya untuk berharap dan berdoa.

"Tidak ada salahnya untuk berharap, yang bisa kita lakukan hanyalah melakukan yang terbaik yang kita bisa" kataku

"Ryo benar, semoga saja kita bisa menyelamatkan mereka tepat waktu" ucap Miki untuk menenangkan Airen

Setelah selesai makan malam semua orang langsung tidur untuk menjaga kondisi tubuh, dan berjaga secara bergantian seperti biasanya. Menjelang pagi aku pun terbangun dari tidurku dan langsung keluar dari tenda, aku melihat Tiana sedang merawat busur dan anak panah miliknya, aku pun menghampirinya dan Tiana menyadariku.

"Pergilah tidur Tiana biar aku yang menggantikanmu berjaga" kataku

"Aku belum merasa lelah, lagi pula Miki dan Airen yang berjaga pertama, jadi tidur sebentar sudah cukup untukku" ucap Tiana

"Baiklah, kau sendirilah yang paling mengerti kondisi tubuhmu, jadi aku tidak akan memaksamu, jadi biarkan aku menemanimu" kataku seraya duduk di dekat api unggun di samping tiana

"Ryo, bolehlah aku bertanya sesuatu?" ucap Tiana

"Hmm? Tentu saja, ada apa?" kataku

"Sejujurnya sedari awal aku penasaran dengan kemampuan dan juga cara berfikirmu, sepertinya kemampuan dan cara berfikirmu bukan berasal dari dunia ini" ucap Tiana

Aku paham betul tentang kecurigaan Tiana, sebagai ras berumur panjang, tentu pengalaman hidupnya berbeda dengan kebanyakan orang, tapi sepertinya akan sulit untuk mengelabuinya.

"Entahlah, mungkin saja ini adalah berkah dari skill unik milikku" kataku

"Bukan begitu, memang ada skill unik yang dapat mempengaruhi sikap atau sifat pemiliknya, namun skill yang kau miliki sepertinya tidak bersifat seperti itu" ucap Tiana

Tiana berhenti melakukan hal yang sedang dia lakukan dan memberikan tatapan penuh rasa penasaran kepadaku. Aku tetap mencoba mempertahankan ketenangan ku dan mengalihkan pembicaraan secara perlahan"

"Aku mengerti, kalau kau heran dengan itu, tapi sejujurnya aku sendiri tidak tahu apa yang membuatku seperti ini, sebagai ras berumur panjang seperti kalian, kau memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak tentang dunia ini, jadi kurasa wajar bagimu untuk penasaran dan bingung dengan kemampuanku" kataku

"Itu benar, karena ras berumur panjang seperti kami hidup jauh lebih lama dan tentu memiliki pengalaman yang jauh lebih besar ketimbang manusia" ucap Tiana

"Kalau aku boleh tahu, berapa lama masa hidup maksimal dari ras elf?" kataku

"Kalau untuk ras elf, normalnya maksimal sampai 500 tahun, namun ras dark elf itu berbeda, setiap ras dark elf memiliki masa hidup sampai 700 tahun" ucap Tiana

"Benarkah? Jadi ras elf dan dark elf memiliki masa hidup yang berbeda? Aku baru tahu tentang itu" kataku

"Menurut legenda, ras elf adalah ras murni keturunan dari High Elf yang memiliki usia mencapai 1000 tahun, namun di katakan sudah tidak ada lagi ras High Elf di dunia ini" ucap Tiana

"Apa mereka punah?" tanyaku

"Menurut legenda iya, tetua kami pernah bercerita tentang awal mula tentang ras kami" ucap Tiana

Tiana pun bercerita kalau pada awalnya dunia ini di huni oleh 5 ras yang di ciptakan oleh Sang Dewi Pencipta. Mereka adalah ras Malaikat, High Elf, Iblis Primordial, Dwarf dan Manusia.

Ras Malaikat terakhir terlihat ribuan tahun lalu ketika perang besar dunia pertama antara Iblis Primordial dan Malaikat, kala itu High Elf dan Dwarf sebagai kekuatan terbesar ketiga melindungi Manusia, karena kala itu manusia merupakan ras terlemah dan kerap di perbudak. Awalnya bentuk dataran di dunia ini tidak seperti sekarang, tiap benua terpisah secara berkala hasil dari dahsyatnya pertarungan antara ras Malaikat dan ras Iblis Primordial. Setelah perang besar dunia pertama, dataran benua pun berubah total dan menjadi beberapa bagian, dan ras malaikat menghilang bersama dengan ras iblis primordial yang hanya menyisakan ras Iblis biasa keturunan para iblis primordial dari hubungan Iblis Primordial dengan Manusia. Setelahnya dunia ini hanya di huni oleh Iblis, High Elf, Dwarf dan Manusia.

Lalu perang besar dunia kedua terjadi dimana High Elf dan Dwarf harus melindungi Manusia dari perbudakan yang di lakukan ras Iblis. Perang terjadi selama ribuan tahun lamanya, sampai pada perang puncak dimana High Elf menjadi pasukan garda terdepan, demi melindungi dunia dari tirani iblis yang ingin mendominasi dunia. Hasil dari perang tersebut adalah punahnya ras High Elf, dan Elf yang ada di dunia ini menurut legenda terlahir dari hubungan antara Manusia dan High Elf, sedangkan ras Dark Elf adalah hasil dari hubungan Iblis dengan High Elf yang menjadi tawanan para Iblis. Sedangkan ras Beastman menurut legenda adalah hasil dari percobaan Iblis yang memperbudak manusia lalu melakukan penelitian dengan menyilangkan antara Manusia dengan Monster.

Awalnya Iblis berniat menjadikan mereka sebagai senjata untuk melawan High Elf dan Dwarf, dan terlahirlah ras Beastman. Namun diluar dugaan para iblis, ternyata Beastman yang terlahir dari hasil penelitian mereka justru memiliki hati dan perasaan layaknya manusia normal yang memiliki rasa kasih sayang dan rasa keperdulian. Iblis pun kecewa dan marah, lalu berencana memusnahkan ras Beastman yang terlahir dari penelitian mereka, namun hal itu di sadari oleh ras Dwarf dan di selamatkan.

Namun apa boleh buat, dengan dominasi ras Iblis pada kala itu, ras High Elf pun punah dan hanya tinggal menyisakan ras Elf, Dark Elf, Dwarf, Manusia dan Beastman. Sampai pada perang besar dunia ketiga seribu tahun yang lalu, ras iblis yang terus di tekan oleh semua ras yang ada pada saat itu pun punah dan datanglah kedamaian di dunia ini. Itulah sedikit cerita tentang sejarah awal mula dunia ini yang di ceritakan oleh Tiana menurut legenda yang di ketahui oleh tetua dari ras mereka.

"Rupanya dunia ini memiliki sejarah kelam dan panjang yang menyertainya, aku benar2 terkejut bagaimana cara manusia selamat dari sekian banyak perang besar yang terjadi di dunia ini" kataku

"Itu benar, dunia ini penuh dengan pertumpahan darah dan ambisi yang dimana kekuatan adalah segalanya, dan yang terkuat lah yang berkuasa" ucap Tiana

"Kau benar, aku benar2 tidak pernah mengetahui tentang ini" kataku

"Namun, manusia yang dulunya dilindungi oleh semua ras kini telah tumbuh menjadi ras yang setara dengan ras-ras lainnya. Yang disayangkan adalah manusia di zaman ini seolah mewarisi kekejaman dan ambisi dari ras iblis dan selalu saja memulai perang karena keegoisan dan ketamakan mereka, bahkan sampai memperbudak ras2 lain" ucap Tiana

"Aku juga merasa perbudakan bukanlah hal yang patut di lakukan karena itu pastinya membatasi kebebasan seseorang" kataku

Mendengar ucapanku Tiana tersenyum dengan lembut.

"Perbudakan sudah mendarah daging di dunia ini, bahkan sebelum perang besar dunia pertama. Bahkan setelah perang dunia pertama ada juga ras iblis yang di perbudak oleh ras lainnya di masa lalu, perbudakan memang tidak pernah luput dari dunia ini" ucap Tiana

"Kau benar, kekuatan adalah segalanya, dan yang terkuat lah yang berkuasa, nampaknya itu adalah aturan mutlak di dunia ini" kataku

"Meski begitu, saat ini tidak semua orang berlaku kejam pada budak mereka, kebanyakan di perlakukan dengan baik dan manusiawi, hanya budak2 yang di beli dari pedagang gelap lah yang umumnya di perlakukan secara tidak manusiawi, maka dari itu banyak penguasa negeri yang mengecam tindak perbudakan ilegal" ucap Tiana

"Begitu ya"

Aku mengambil sedikit kesimpulan kalau memang benar dunia ini segalanya selalu tentang kekuatan, dan perang memang selalu terjadi dimanapun.

"Oh iya, bagaimana dengan perang?" tanyaku

"Perang masih lah terus terjadi, meskipun intensitas nya tidak sebesar seperti dimasa lalu, namun masih terus ada. Kerajaan Windgate juga masih terus berperang dengan Kerajaan Maelstorm di Utara, Kerajaan Gleros di Barat dan Kerajaan Bererin di Barat Daya" ucap Tiana

"Tapi nampaknya tidak ada infromasi terkait hal itu belakangan ini" kataku

"Tentu saja, setelah penyerangan dari Kerajaan Maelstorm 10 tahun yang lalu dengan melibatkan monster yang rumornya berstatus Demonic, seluruh kerajaan lainnya memutuskan melakukan gencatan senjata dan mengecam kerajaan maelstorm atas tindakannya. Namun di balik layar, Kerajaan Windgate masih perang dingin dengan Kerajaan Bererin dan Kerajaan Gleros." ucap Tiana

"Kalau ku fikir2, rasmu tinggal di kerajaan maelstorm sebelumnya, apakah ras mu ikut dalam penyerangan 10 tahun yang lalu?" tanyaku

"Memang pihak kerajaan maelstorm sempat membujuk kami untuk bergabung dalam penyerangan, namun pemimpin dan tetua menolaknya, alhasil setelah kalah dari kerajaan windgate waktu itu, kerajaan maelstorm menyalahkan kami sebagai bentuk kemarahan mereka dan menyerang kami, itulah kenyataannya" ucap Tiana

"Tidak masuk akal, kekalahan mereka bukanlah karena kalian" kataku

"Raja Maelstorm berkata, jika saja kami bergabung pada saat itu dapat di pastikan kalau mereka akan menang, dan melimpahkan alasan kekalahan mereka pada ras kami" ucap Tiana

"Sangat tidak masuk akal" kataku

Kekalahan Maelstorm adalah murni karena kekuatan Windgate jauh lebih besar, bahkan mereka sampai melibatkan monster dalam penyerangan mereka, seharusnya itu menjadi nilai lebih yang menguntungkan pasukan mereka, ras Dark Elf sama sekali tidak terlibat dengan hal itu, tapi mereka melimpahkan kesalahan pada ras mereka. Itu sangat kejam.

"Lalu bagaimana dengan orang2 dari ras mu yang berhasil selamat?" tanyaku

"Sebagian mengungsi di Kerajaan Volka dan Kerajaan Misian yang merupakan aliansi dari Kerajaan Windgate, namun mayoritas berada di Kerajaan Windgate dan di tempatkan bersama dengan para Elf di Hutan Agung yang berada di wilayah Tenggara dari Ibukota Kerajaan Windgate dan sisanya mungkin masih di perbudak di Kerajaan Maelstorm." ucap Tiana dengan raut wajah sedih

Aku pun mencoba menghiburnya, aku meraih tangan Tiana dan berkata..

"Jangan sedih, dimasa depan aku akan membantu semampu ku untuk membebaskan ras mu dari perbudakan, karena itu aku butuh bantuanmu untuk menjadi lebih kuat untuk mewujudkannya" kataku

Mendengar itu Tiana merasa tersentuh dan memperoleh kembali harapannya untuk kebebasan ras Dark Elf, tanpa sadar dia mulai meneteskan air mata. Dia merasa ucapan Ryo walau terdengar seperti sebuah angan2, tapi dia merasakan harapan dan tekad yang kuat di dalam ucapannya.

"Tentu.. Aku sangat berterima kasih padamu karena telah membawaku bersamamu dan memberikanku harapan yang mungkin terdengar mustahil, namun itu masih lebih baik dari pada hanya diam tanpa melakukan apapun" ucap Tiana

Aku hanya tersenyum dan menatapnya, perlahan matahari mulai terbit dan menyinari dunia ini, wajah Tiana yang terkena sinar mentari pagi nampak sangat cantik meskipun sedang berlinang air mata, seolah air mata itu merupakan air mata kebahagiaan yang jatuh karena merasakan harapan baru bagi diri dan rasnya. Dan sinar mentari yang menerangi dunia ini merupakan lembaran baru bagi kehidupannya dan juga babak baru dalam perjalanan hidupnya.

Setelah semua orang bangun, kami semua pun sarapan sederhana dan berkemas untuk bersiap melanjutkan misi menghancurkan sarang goblin dan menyelamatkan korban yang di sandera.

"Ryo, menurut peta yang ada, di hulu sungai ini ada sebuah gua yang cukup besar, apa perlu kita memeriksanya" ucap Max

"Gua?"

"Iya, menurut informasi yang pernah aku dengar, dulunya ada kelompok bandit yang menguasai wilayah gunung ini, namun semuanya di berantas oleh pasukan kerajaan dan markas2 mereka adalah gua-gua yang berada di daerah pegunungan ini" ucap Max

"Bisa saja gua bekas markas bandit itu di jadikan sarang oleh para goblin, baiklah kita akan kesana dan melihat keadaannya" kataku

Aku pun mengumpulkan semua orang dan menyampaikan usulan itu, semua orang setuju dan kami pun bergegas menyusuri berjalan menyusui sungai. Setelah beberapa jam berjalan, kami pun melihat gua itu dari kejauhan.

"Itu adalah gua yang di katakan dulunya bekas markas para bandit" ucap Max

"Tapi tidak ada tanda2 kalau itu di jadikan sarang oleh para goblin" ucap Miki

Tiba2 aku merasakan ada 3 ekor monster mendekat dari belakang kami.

"Semuanya, besembunyi, ada 3 ekor monster yang mendekat dari belakang" kataku

"Kenapa harus bersembunyi, langsung saja kita kalahkan mereka" ucap Max

"Jangan gegabah, untuk saat ini kita lihat dulu keadaannya" kataku

"Baiklah baiklah" ucap Max

Tiana dan Miki langsung bersembunyi diatas pohon, sedangkan aku, Airen dan Max bersembunyi di semak. Tidak lama setelah itu monster itu semakin mendekat, ternyata itu adalah ekor goblin yang terlihat habis berburu monster hornedrabbit.

Aku pun memberi aba2 pada semua orang untuk tidak menyerang dan melihat lebih jauh kemana ketiga goblin itu pergi, aku berharap itu dapat memberi kami petunjuk. Secara diam2 kami pun mengikuti ketiga goblin itu, dan benar saja, mereka masuk ke dalam gua yang sebelumnya kami bicarakan. Setelah para goblin masuk ke dalam, kami kembali berkumpul.

"Nampaknya asumsi kita tentang gua ini benar," ucap Miki

"Mungkin ini adalah salah satu pintu masuk menuju sarang mereka," ucap Airen

"Pasti, tapi ini akan sulit bertarung di ruang sempit seperti itu" ucap Max

"Itu benar, karena pergerakan kita akan sangat terbatas" ucap Miki

Aku berfikir sejenak lalu berkata,

"Untuk sekarang ayo kita masuk dan melihat keadaanya terlebih dulu, dan jika kita terpaksa bertarung jangan gunakan sihir api yang dapat menimbulkan asap, karena itu akan mengganggu penglihatan dan udaranya juga terbatas" kataku

"Kau sampai memikirkan hal seperti itu, aku bahkan tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya" ucap Miki

"Kita harus memikirkan setiap kemungkinan yang ada, karena kita bertarung sebagai tim, jadi segala kemungkinan terkecil bisa berakibat fatal jika kita abaikan" kataku

"Aku sependapat dengan Ryo" ucap Tiana

"Kalau begitu aku akan menggunakan sihir angin dan air" ucap Airen

"Pilihan yang bagus," ucap Tiana

"Kalau begitu ayo kita masuk" kataku

Untuk kali ini, aku yang memimpin di depan untuk merasakan kondisi gua terlebih dulu dengan sihir radar dan search milikku, max berada di belakang ku, dan Tiana di paling belakang untuk memantau bagian belakang dengan skill sense miliknya. Tidak hanya itu, Tiana juga menggunakan skill unik Clone miliknya dan di tinggalkan di pintu masuk gua untuk mengawasi apabila ada goblin lain yang datang.

Baru beberapa puluh meter kami masuk, ternyata ada jalan bercabang tiga, di dalam gua tersebut. Aku merasakan kehadiran para goblin di ketiga cabang jalan itu dengan radar.

"Jalan mana yang menuju ke sarang utama mereka" ucap Max

"Aku tidak yakin Max, gua ini cukup besar dan dalam, radar ku tidak mampu mencapai keseluruhannya" kataku

"Kita pilih yang mana" ucap Airen

"Sepertinya jalan di tengah ini adalah jalan menuju sarang utama mereka karena lebih banyak goblin disana, sedangkan di kedua sisi lainnya hanyalah sarang kecilnya" kataku

"Apa kita harus berpencar?" ucap Tiana

"Itu terlalu beresiko" ucap Miki

"Tiana benar, kita tidak tahu dimana para korban di sandera, namun pilihan terbaiknya adalah menyusuri ketiganya dengan berpencar untuk segera menemukan para korban" kataku

"Tapi,.." ucap Airen

"Aku mengerti ke khawatiranmu, tapi ini adalah resiko yang harus kita pilih" ucap Max

"Baiklah, Tiana dan Airen pergilah ke kiri, dengan skill Sense dan kemampuan mu, jaga Airen dan cobalah temukan para sandera" kataku

"Baik" ucap Tiana

"B-baiklah" ucap Airen ragu2

"Max dan Miki ambil kekanan disana juga merupakan tempat berkumpulnya para goblin, kemungkinan itu adalah sarang kecil mereka" kataku

"Kenapa aku tidak pergi ke yang besar saja," ucap Max

"Max berhenti bercanda, sebagai ketua, Ryo pasti memiliki alasan yang bagus tentang ini" ucap Miki

"Iya iya, aku mengerti" ucap Max

"Aku akan ketengah memantau situasinya, mereka pasti akan mendengar pertempuran kalian di sisi lainnya dan akan menuju kesana, jadi aku akan menahan mereka sebisa ku dan mengulur waktu untuk kalian" kataku

"Baik" Semua orang pun setuju..

"Prioritaskan menyelamatkan korban yang di sandera, jika dirasa situasinya tidak memungkinkan atau memburuk, segera mundur" kataku

Setelah semua orang mengerti dan paham, kami berpisah menuju ketiga jalan bercabang itu. Dan mulai melihat kondisinya.

...Di jalan cabang kanan.....

"Max, jumlah mereka cukup banyak, tapi ruangan ini cukup luas untuk bertarung" ucap Miki

"Benar, tapi tidak terlihat adanya sandera disini," ucap Max

"Disana masih ada jalan menuju kedalam, kemungkinan sandera ada disana, selain itu kemungkinan lebih banyak goblin di dalam sana" ucap Miki

"Lalu bagaimana?" tanya Max

Sebelum mereka berdua sempat membuat keputusan, nampaknya para goblin sudah menyadari keberadaan mereka dan hendak menyerang.

"Sial mereka sudah menyadari kita" ucap Miki

"Tidak ada pilihan, ayo kita serang dn habisi mereka" ucap Max

Mereka berdua pun langsung maju dan menyerang para goblin.

...Di jalan cabang kiri.....

Kondisinya tidak berbeda jauh dengan di kanan, Tiana dan Airen juga mendapat kan serangan serupa.

Dengan keahlian dan kemampuannya, Tiana maju menjerang para goblin dengan belati miliknya. Sesekali dia melepaskan tembakan panahnya untuk menyerang goblin yang hendak menyerang Airen yang sedang menembakan sihir kearah para goblin.

Disini nampak jelas kemampuan Tiana yang sangat terampil dengan busur dan belati, bahkan sesekali dia menembakan dua sampai tiga anak panah sekali tembak tanpa ada yang meleset.

...Di jalan cabang tengah.....

Aku juga bertarung dengan sengit melawan para goblin, bersama dengan pedang Gugnir di tanganku, aku dengan mudah menebas para goblin yang datang menyerang.

Tanpa kehilangan ritme, aku berhasil membunuh para goblin itu hingga tidak tersisa satupun.

"Haah mereka banyak sekali, ku harap yang lain baik2 saja" gumamku

Ketika aku bertarung, aku merasakan hal berbeda dari biasanya, aku merasakan tubuh ku bergerak dengan lebih mudah, selain itu terlintas gerakan2 berpedang yang tidak pernah aku ketahui, seakan diriku adalah seorang Master Pedang yang telah berlatih selama puluhan tahun. Selain itu aku juga merasakan sebuah koneksi antara diriku dan Gugnir, seolah Gugnir membimbing ku ketika bertarung. Ini hebat, dan sungguh luar biasa.

Lalu seketika aku merasakan kehadiran goblin lain di bagian terdalam gua tempatku berada, namun nampaknya mereka belum menyadari keberadaan kami, perlahan aku masuk lebih dalam untuk melihat keadaannya.

Ketika aku sampai di bagian terdalam, benar saja disana ada seorang sandera yang sedang di lecehkan oleh para goblin.

*Sial kami semua terlambat, salah satu wanita sudah menjadi korban pelecehan oleh para goblin* fikirku

Aku pun mendekati mereka secara perlahan, sambil bersembunyi di balik sebuah stalakmit besar. Aku melihat seekor goblin yang nampak berbeda dari yang lainnya sedang duduk di sebuah susunan batu besar, sambil memegang sebuah tongkat.

......................

...Goblin Shaman...

...Level : 20...

...Rank : B...

...Skill...

...Fire magic, Earth magic, Hypnotic...

...Skill unik...

...Order, Scream...

......................

Rank B? Sial, ini berbeda dengan yang laporan yang di berikan pihak guild, dan lagi rank B level 20, rank B saja sudah cukup merepotkan, terlebih level 20 ini pasti tidak akan jadi pertarungan yang mudah. Bagian merepotkannya adalah goblin shaman dapat menggunakan sihir api dan bumi, akan merepotkan jika dia menggunakan sihir api di dalam gua, karena jika sihir itu meleset dan mengenai dinding gua, itu bisa membuat kepulan asap yang membatasi pergerakanku, kemungkinan terburuknya adalah gua ini bisa runtuh kapan saja. Selain itu skill unik Order yang dimilikinya memungkinkan dirinya dapat memberi perintah pada goblin di bawahnya dan yang paling merepotkan adalah Scream, itu pasti skill unik yang mampu memanggil bala bantuan.

...Di jalan sisi kanan.....

Max dan Miki berhasil mengalahkan semua goblin yang ada di hadapan mereka dengan pertarungan yang cukup merepotkan karena banyaknya jumlah para goblin itu sendiri.

"Kau baik2 saja Miki?" ucap Max

Dengan nafas terengah2 Miki berkata "Ya, bagaimana denganmu"

"Aku baik2 saja.. Haa.. Haa.. namun aku tidak menyangka para goblin.. sampai bekerja sama seperti itu untuk menghadapi kita" ucap Max dengan ritme nafas yang tidak beraturan

"Yah.. Aku juga," ucap Miki

Max melihat kepala Miki terluka, dan mengeluarkan darah.

"Kau.. terluka?" tanya Max

"Ya.. sedikit, tapi tak apa, aku.. baik2 saja" ucap Miki

Miki pun mengambil healing potion dari magic bag miliknya, dan meminumnya. Perlahan luka2 nya pun sembuh.

"Ini lebih baik.." ucap Miki

"Syukurlah kita membawa healing potion untuk berjaga2" ucap Max

"Kau benar" ucap Miki

Max juga mengambil stamina potion untuk mengembalikan stamina dan langsung meminumnya.

"Whuaah, aku merasa segar dan kembali bertenaga" ucap Max

"Bagus, karena sepertinya kita harus kembali bertarung" ucap Miki sambil menoleh kearah goblin lain yang datang dan sedang berjalan mendekati mereka dari bagian terdalam gua.

Para goblin yang datang terkejut melihat pemandangan di depan mereka, mereka nampak kesal dan saling berbicara dengan bahasa yang dapat di mengerti. 6 ekor goblin berlari kedepan hendak menyerang, namun seekor goblin lainnya kembali berlari masuk ke bagian terdalam gua.

"Sial..!! Goblin yang lari itu mungkin akan memanggil bala bantuan, Miki cepat tangkap dan habisi dia, sedangkan yang disini serahkan padaku" ucap Max

"Baik!!" ucap Miki

Miki pun langsung berlari mengejar seekor goblin yang lari itu, sedangkan Max menghadapi 6 ekor goblin ekor lainnya.

...Di jalan sisi kiri.....

Di luar dugaan, jumlah goblin yang ada disana sangatlah banyak, bahkan mayat mereka sampai membentuk gunungan mayat goblin. Namun dengan ke pengalaman dan kemampuan bertarung Tiana, mereka dapat mengalahkannya dengan mudah.

"Kau baik2 saja?" tanya Tiana

"Aku.. Aku butuh.. Istirahat.." ucap Airen kelelahan

"Tentu istirahatlah sebentar, kau bawa potion kan?" ucap Tiana

"Iya.. Aku bawa" ucap Airen

"Isitrahat dan gunakan lah potion untuk mengembalikan mana milikmu" ucap Tiana

Sementara Airen beristirahat dan memulihkan mana miliknya, Tiana mengumpulkan kembali anak panah miliknya dari mayat para goblin. Airen pun mengeluarkan mana potion dan meminumnya. Lalu terdengar suara dari balik lorong yang berada di dekat Airen, dia pun mengeceknya, ternyata disana ada 5 orang wanita yang di sandera oleh para goblin, 3 dari mereka nampak seperti terkena hipnotis dan tidak mengenakan pakaian seperti bekas mengalami pelecehan dengan tatapan mata yang kosong. Sementara itu dua lainnya tergeletak di tanah dengan mata tertutup, dan mulut serta tangan yang terikat namun masih berpakaian lengkap.

"Tiana kemarilah, lihat ini" ucap Airen

Tiana pun menghampiri Airen

"Hmm jumlah wanita yang ada disini lebih banyak dari laporan" ucap Tiana

"Benar, menurut penjelasan kepala desa hanya ada 3, namun disini ada 5" ucap Airen

Mereka berdua pun melepaskan ikatan kedua gadis itu dan menutupi tubuh wanita lainnya dengan kain.

"Terima kasih telah menyelamatkan kami" ucap wanita pertama

"Iya, terima kasih banyak" ucap wanita kedua

"Jadi siapa dari kalian yang merupakan warga desa Fern?" tanya Tiana

"Aku Till, dan ini Lula. Kami berdua di culik dari desa Fern beberapa hari yang lalu," ucap Till

"Bukankah seharusnya kalian bertiga? Dimana yang satunya" tanya Airen

"Kami tidak tahu, mata kami tertutup dan di ikat, tapi kumohon temukan teman kami" ucap Lula

"Benar, awalnya aku, Lula, dan Rui sedang berjalan di pinggir desa setelah kembali dari ladang, namun tiba2 sekelompok goblin menyerang dan menangkap kami" ucap Till

"Jadi begitu, tenanglah rekan kami yang lain juga sedang menelusuri gua ini, semoga teman kalian dapat segera di temukan" ucap Tiana

"Terima kasih" ucap Lula

"Lalu siapa ketiga wanita ini" tanya Airen

"Kami tidak tahu, dan kami juga tidak mengenal mereka" ucap Till

"Baiklah kalau begitu bantu kami mengecek kondisi mereka" ucap Tiana

Kedua wanita itu pun setuju dan membantu ketiga wanita lainnya. Pandangan kosong mereka membuat hati Airen sedih, setelah di perhatikan lagi, ada tanda2 pelecehan seksual pada bagian tubuh sensitif ketiga gadis tersebut. Tiana memantau kondisi di sekitar dan memanggil clone miliknya yang dia tinggalkan di pintu gua.

...Di jalan sisi kanan.....

Terlihat Max berjuang melawan 3 ekor goblin yang tersisa, seekor goblin berhasil melukai Max di bagian kepala dengan gada kayu yang di pegangnya. Namun itu tidak menyurutkan sedikitpun semangat Max, dia segera kembali bangkit.

Namun goblin lainnya langsung kembali menyerang, dengan pedang di tangan kirinya dia menepis serangan goblin itu dan menebas kepala nya dengan pedang di tangan kanan.

Tanpa jeda goblin lain ikut menyerang Max dari belakang, namun Max menyadari itu dan dengan gerakan cepat menebas kedua goblin yang tersisa dengan pedangnya. Max pun berhasil mengalahkan ke 6 goblin yang datang belakangan itu, dia terduduk karena kelelahan.

"Sial, mereka berhasil mendarat kan serangan beberapa kali di tubuhku, untung saja senjata mereka bukan pedang atau semacamnya, jika iya mungkin situasinya akan berbeda" gumam Max

...Di bagain terdalam gua.....

Sementara itu Miki masih berusaha mengejar seekor goblin yang lari tadi ke bagian terdalam gua, sekuat tenaga Miki berlari mengejar goblin itu. Ketika dirinya sudah melihat mahluk itu, dia mempercepat larinya dan berhasil menangkapnya. Dengan sigap Miki langsung menggorok leher makhluk itu.

Namun Miki tidak sadar kalau dirinya kini tengah berada di tengah kerumunan para goblin. Ketika menoleh, barulah dia sadar kalau sedang terkepung.

*Sial, mereka terlalu banyak, aku tidak mampu menghadapi mereka semua sendirian* fikirnya

Lalu tiba2 tiga ekor goblin langsung menerjang hendak menangkap Miki, namun, tiba2 tubuh ketiga goblin itu terbelah menjadi dua dan jatuh ke tanah. Terdengar suara teriakan..

"LARI MIKI"

Miki menoleh kearah datangnya suara itu, dan ternyata itu adalah Ryo, awalnya Ryo yang sedang bersembunyi untuk melihat keadaan. Namun ketika Miki datang, dia langsung keluar dari persembunyiannya untuk menyelamatkan Miki dengan sihir windcutter nya. Miki pun segera berlari menghampiri Ryo dan berdiri dengan siaga tempur sambil saling membelakangi di tengah kepungan para goblin.

"Kau baik2 saja?" kataku

"Ya, terima kasih sudah menolongku" ucap Miki

"Dimana Max" kataku

"Dia masih disana menahan segerombolan goblin yang datang menyergap kami, sedangkan aku mengejar seekor goblin yang lari dan berakhir disini" ucapnya

"Jadi begitu" kataku

Aku pun mengamati sekitar kami, kami berdua di kepung oleh puluhan goblin, namun bagian merepotkannya adalah goblin shaman rank B yang duduk diatas tumpukan batu itu kini telah menyadari kehadiran kami. Akan sulit melawan para goblin dengan jumlah sebanyak ini jika goblin shaman itu membantu mereka dengan sihirnya. Terlebih ada seorang sandera yang tergeletak di dekat goblin shaman itu setelah di lecehkan oleh mereka sebelumnya. Apa yang harus kami lakukan..

1
Raysonic™
wow
® Darkness
udah gak usah di bocorin rahasia nya ngapa, goblok banget
® Darkness
MC goblok, tolol, naif, dan entah lah terlalu banyak kata² untuk mendeskripsikan ketololan nya
® Darkness
MC tolol, entah terlalu jujur atau emang goblok
Nino Ndut
hmm, sepertinya author emg sengaja up 1 bab perhari di bagian cerita yg lg menarik dibanding sebelumnya yg lumayan konsisten 2 atau 3 bab sehari..jujur jd males bacanya jg sih klo begini kayak nonton sinetron aj..
RizSlide: Mohon maaf
total 1 replies
Nino Ndut
lah cm se bab dong..kok nanggung amat thor
RizSlide: maaf lagi di rawat di RS jd blum bisa update sprti biasa 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
itulah gw bilang klo airen tuh egois..harusnya diabsadae dia lemah n g boleh ambil keputusan sendiri..n coba dipikirkan aj klo leonore yg aelevel grandmaster aj blom nemuin aolusi apalagi cm bishop kerajaan suci..emg bodoh n egoia tuh cewe
Nino Ndut
entah apapun keputusan si airen emg dari awal keliatan klo dia rada egois sih terutama pas battle terakhir yg dgn bodohnya masuk ke medan perang..mgkn dia skrg punya alesan dibalik keputusannya tp sekali lg itu egois bgt
RizSlide: terima kasih sudah mengikuti ceritanya.. 😊🙏
total 1 replies
Nino Ndut
ijin nanya thor, kan semua anggota lama silvermoon make alat komunikasi entah cincin atau gelang kan..knp g coba dihubungin bilang mc udh sadar untuk liat respon airen..gw curiga dia kena mind control atau sejenisnya nih
RizSlide: Siap, nanti di cerita selanjutnya di jelaskan kemana cincin itu..

Tunggu lanjutannya ya 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
gw rada g suka ma sikap airen yg kek gini..oke dia khawatir ma mc tp tindakan dia cm malah bikin blunder n bahaya buat semua..secara g langsung dia cukup egois disini..
Nino Ndut
kasih pahan nereka terutama darius..sombing amat jd orang
.hadehh
Lalang
Bahaha!
Lalang
Non attribute kayak apa?
RizSlide: kyak penguat tubuh "Boost", penambah kecepatan "Accelerate" sedikit ngambil refrensi dr cerita2 lain sih /Grin//Pray/
total 1 replies
Lalang
Tiada sihir yang dapat menandingi air haha.
Lalang: Apa ini 😭 😂
RizSlide: air yg mana dulu nih /Chuckle/
total 2 replies
Lalang
This sounds fun.
Lalang
Kayak Dunhill ini namanya.
RizSlide: iya juga, gk kepikiran /Grin/
total 1 replies
Teteh Lia
salut sama Kaka author yang bisa menulis banyak kata dalam satu bab. 👍.
® Darkness: iya, tapi sifat MC nya bikin gak enak bacanya
RizSlide: terima kasih /Pray//Smile/
total 2 replies
Teteh Lia
bener juga. ini seperti ini justru yang lebih berbahaya
Nino Ndut
penjabarannya kayak griffin g sih thor?
RizSlide: memang iya.. hehe.. cuma memang namanya saya rubah biar ndak terkesan terlalu mainstream dan supaya berbeda dengan lainnya /Pray/
total 1 replies
Nino Ndut
kayaknya itu yg ngikutin mc bukan sih yg dari kota tp didiemin mc..hmm..entah mc nya yg cuek atau g peka y tp respon max lebih baik disaat kek gini..
RizSlide: bener banget.. sengaja saya buat sperti itu buat memunculkan plot cerita yang menarik
terima kasih bnyk selalu mengikuti ceritanya /Pray//Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!