NovelToon NovelToon
Istri Culun Presdir Dingin

Istri Culun Presdir Dingin

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ocean Na Vinli

Di masa putih abu-abu, Juwita dan Calvin Cloud menikah karena kesalahpahaman. Calvin meminta Juwita untuk menyembunyikan status pernikahan mereka.

Setelah lulus sekolah, Calvin pergi ke luar negeri untuk menempuh pendidikan. Sedangkan Juwita memilih berkuliah di Indonesia. Mereka pun saling menjauh, tak memberi kabar seperti kebanyakan pasangan lainnya.

Lima tahun kemudian, Juwita dan Calvin dipertemukan kembali. Calvin baru saja diangkat menjadi presdir baru di perusahaan Lara Crop. Juwita juga diterima menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

Akan tetapi, setelah bertemu, sikap Calvin tetap sama. Juwita pun menahan diri untuk tidak memberitahu Calvin jika beberapa tahun silam mengandung anaknya.

Bagaimanakah kelanjutan hubungan Juwita dan Calvin? Apakah Juwita akan tetap merahasiakan buah hatinya, yang selama ini tidak pernah diketahui Calvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Tanda Lahir • Revisi

Karena bentakan tersebut, Chester langsung meneteskan air mata. Tina mulai panik, cepat-cepat menghampiri Chester kemudian menggendong anak sahabatnya itu. Tina dapat merasakan tubuh mungil Chester bergetar hebat. Chester tengah menahan takut saat ini.

"Oh jadi ini Mamamu!" Mata Marisa masih menyala. Dia sesekali melirik ke bawah lututnya, yang ternyata sedikit merah karena hantaman Chester tadi.

Tina membawa Chester ke dalam pelukannya lalu menoleh ke depan. "Maafkan anak ini Nyonya, sekali lagi aku minta maaf karena tadi aku teledor menjaganya," kata Tina apa adanya, sebab Chester tadi tiba-tiba terlepas dari tangannya saat sedang mencari tempat makan.

Sepertinya Chester terlalu senang karena melihat di belakang Marisa ada wahana permainan. Jadi, sangking senangnya anak itu berlari kencang dan tidak sengaja menabrak Marisa.

"Alasan, lihat lah gara-gara anakmu ini, kakiku lecet! Apa kamu bisa mengganti rugi lecet di kakiku ini?!" balas Marisa, memandang dengan sengit.

Kemarahan Marisa pada Juwita tadi belum mereda dan saat ini ada lagi kejadian yang membuat Marisa semakin meradang.

Tina makin panik. Apa dia bisa membayar nyonya di hadapannya ini yang menurutnya kaya raya. Tina dapat mengetahui kekayaan Marisa hanya dengan tas branded yang ditenteng Marisa saat ini. Tas merk Dior yang dia tahu dibrandol ratusan juta.

"Ampun Nyonya, aku benar-benar minta maaf, aku akan bertanggung jawab, berapa yang harus aku ganti?" tanya Tina seraya mengelus pelan punggung Chester yang masih menangis.

Marisa tersenyum sinis.

"Tidak usah, aku tahu kamu tidak akan mampu membayar pengobatan kulitku ini! Pergi lah sekarang dari hadapanku sebelum aku berubah pikiran!" balasnya sambil melototkan mata.

"Baik Nyonya, sekali lagi aku minta maaf!" Secepat kilat Tina berlalu pergi dari situ.

Melihat kepergian Tina, Marisa mendengus dingin. Namun, entah mengapa ada sesuatu yang menganggu pikirannya saat ini.

"Kenapa bocah itu mirip sekali badannya dengan Calvin waktu kecil dulu ya, warna matanya juga sama, bahkan tanda lahirnya juga di bagian kakinya mirip sekali."

Marisa mengerutkan dahi, tampak berpikir keras. Merasa heran karena bocah yang menabraknya tadi, tubuhnya, warna mata dan tanda lahir di bagian betis belakangnya sama persis dengan Calvin. Sebuah tanda yang tidak semua orang bisa memiliki, tanda lahir berwarna cokelat khas keluarga Cloud. Tanda yang dimiliki mendiang suaminya juga dulu.

"Hmm, mungkin hanya mirip." Detik selanjutnya, Marisa menggeleng cepat lalu melenggang pergi dari mall.

Di lain sisi, Juwita telah sampai di tempat makan yang diberitahu Tina barusan. Juwita melangkah cepat menuju meja saat melihat Chester tampak sesenggukan.

Kedatangan Juwita membuat wajah Chester terlihat senang. Meskipun begitu jejak air mata di kedua pipi bulatnya itu masih terlihat dengan sangat jelas.

"Mama!" Chester merentangkan kedua tangannya seketika sambil tersenyum lebar.

Juwita buru-buru duduk di samping Chester lalu memeluk sejenak anaknya.

"Tina, apa yang terjadi dengan Chester?" tanya Juwita seraya melirik sekilas Tina yang wajahnya terlihat muram.

"Maafkan aku Juwi, ini semua salahku, tadi Chester tidak sengaja menabrak seorang wanita, lalu wanita itu marah besar dan bentak-bentak Chester, makanya Chester nangis," terang Tina.

Mendengar penuturan Tina, Juwita tampak terkejut. Meskipun begitu dia tidak dapat menyalahkan Tina. Dia pun mengecup pelan pucuk kepala Chester, berharap anak laki-lakinya itu tidak trauma. Perlahan, air mata Chester juga ikut berhenti mengalir.

"Padahal aku sudah meminta maaf tadi, mentang-mentang orang kaya memperlakukan orang seperti kita dengan semena-mena," sambung Tina lagi teringat dengan perlakuan Marisa tadi, yang menurutnya berlebihan, anak sekecil Chester malah dimarahi dan dibentak-bentak.

Juwita tersenyum meringis. Dia jadi teringat dengan Marisa, yang menghina-hinanya juga tadi.

"Mau bagaimana lagi Tina, aku pun heran dengan orang-orang seperti mereka, padahal kita semua sama di mata Tuhan, tapi ada juga kok yang baik," balas Juwita kemudian. Masih ada orang kaya dan baik seperti Lara.

Tina menggangguk, menyetujui pendapat Juwita.

"Mama, kok pakaiannya basah?" celetuk Chester seketika kala melihat pakaian atas Juwita tampak basah.

"Iya kamu habis ngapain?" Tina pun baru sadar dengan penampilan Juwita saat ini, seperti ketumpahan air.

Juwita cepat-cepat mencari alibi di dalam otaknya. "Aaa, tadi saat aku ke sini, ada seorang pengunjung mall yang tidak sengaja menabrakku dan kebetulan dia membawa minuman tadi."

Tina mangut-mangut. "Oh begitu, ada-ada saja ya, tadi Chester yang menabrak orang eh ternyata kamu juga ditabrak."

Juwita membalas hanya dengan tersenyum lalu memesan makanan. Tak berselang lama, makanan sudah tiba, Chester pun makan dengan lahap. Sesekali terdengar tawa rendah Juwita dan Tina di meja tersebut, kala melihat kelakuan lucu Chester. Setelah usai makan, Juwita mengajak Chester bermain di wahana permainan.

Tepat pukul tiga sore, Juwita terpaksa mengakhiri kegiatan saat melihat Chester mulai menguap, dan saat ini Juwita, Tina dan Chester berada di taksi hendak pulang ke rumah.

"Juwi, maaf jika perkataanku ini sedikit mengganggumu, jika kamu mempunyai rahasia, cepat lah beritahu aku Juwi, aku tidak mau rahasia yang kamu tutupi itu, aku ketahui dari mulut orang lain," kata Tina tiba-tiba seraya melirik Chester tertidur di pangkuan Juwita sedari tadi.

1
Purwanti Kurniawan
trimakasih author sudah di kasih kesempatan membaca novelnya selamat berkarya sukses selalu
Purwanti Kurniawan
bagus Calvin ada ketegasan buat mama kamu
Purwanti Kurniawan
nyonya Marisa mau ngapain deketin cheaster jangan sakitin cucu anda nyonya
Purwanti Kurniawan
juwita jangan nolak mulu nanti kamu ketagihan lo
Purwanti Kurniawan
Calvin begitu bertahan gk menyentuh juwita walo dalam keadaan mabuk krn obat perangsang tpi kasihan juwi klo gk di kasih dosa lo
Purwanti Kurniawan
ya ampun pak bolot masih aja bahas semur jengkol
Purwanti Kurniawan
kurang romantis Calvin lebih romantis cal
Purwanti Kurniawan
kenapa juwita ko aneh jangan2 juwita hamil lagi adiknya. chester
Purwanti Kurniawan
nyonya Marisa nanti akan kehilangan anak laki lakinya dan cucunya baru dah menyesal
Purwanti Kurniawan
Calvin bener murka sama mamanya benee yg tegas Calvin sama mama mu
Purwanti Kurniawan
semoga aja putri mati di sel jadi orang jahat banget cuma mau dapetin Calvin dri masih. di sekolah sma dulu
Purwanti Kurniawan
cahesterwdi culik mamanya itu kerjaannya calvin
Purwanti Kurniawan
terkejutlah Calvin gk salah lagi tebakan Calvin dengan casther
Purwanti Kurniawan
juwita aman rapi hati2 sama Gustaf juwita jangan mau sama Gustaf juwi
Purwanti Kurniawan
juaita mabuk minum obat perangsang yg di kasih dri putri Calvin udah tau pasti ulah putri
Purwanti Kurniawan
semoga juwita ada pertolongan Calvin dateng dengan tepat waktu
Purwanti Kurniawan
jangan du ambil minumnya juwita aku kena masalh juaita
Purwanti Kurniawan
gimana sih Calvin bukan di jagain istrinya di gandeng gitu malah di biarin di gandeng orang
Purwanti Kurniawan
benerlah Calvin bawa istrinya juwita mau kk ah. castehel ada pak rt mau di titipin
Purwanti Kurniawan
putri masih penasaran ya sama Calvin udah di tolak juga juwita cerai sama Calvin masih banyak yg mau putri emang gk ada laki2 yg mau sama kamu putri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!