Zanaya sangat tergila-gila pada Revan sejak dari mereka duduk di bangku sekolah, bahkan dia menyuruh orang tuanya menjodohkan keduanya, siapa sangka itu menjadi petaka untuk dirinya sendiri.
Dengan kedua bola matanya sendiri, dia melihat sang suami menodongkan pistol ke arahnya yang dalam keadaan hamil besar, disampingnya seorang gadis bergelayut manja tersenyum menyeringai ke arahnya.
"Ada pesan terakhir zanaya?" Tanyanya dingin.
Zanaya mendongak menatap suaminya dengan penuh dendam dan benci.
"Jika ada kehidupan kedua, aku tak akan mencintai bajingan sepertimu. Dendamku ini yang akan bertindak!" Ucapan zanaya penuh penekanan.
Dor! Dor! Dor!
Tiga tembakan melesat ke arah wanita cantik itu tepat di kepalanya, membuatnya terjatuh ke dasar Danau.
Saat membuka mata, dirinya kembali ke masa lalu, masa dimana dia begitu bodoh karena tergila-gila pada Revan
Tapi setelah mengalami reinkarnasinya, ada takdir lain yang akan menantinya. Apakah itu, silahkan baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepulangan Zanaya
Zanaya kini sudah siap kembali ke Indonesia, bahkan saat keluar dari ruang dimensi para pelayan dan pengawal sang kakek sangat terkejut melihat perubahannya.
Saat berjalan di area mansion sang kakek membuat penghuni rumah itu tidak bisa mengalihkan perhatiannya, ada yang tercebur ke kolam, ada yang menabrak tembok bahkan asisten sang kakek Jhon tidak mengenalinya.
Zanaya tengah merapikan barang-barangnya untuk dimasukkan kedalam koper tanpa bantuan pelayan, terbiasa selama 3 tahun diruang dimensinya membuatnya mandiri.
"Kamu yakin untuk pulang besok nak bersama kakek?" tanya Kakek Gerald masuk ke kamar Zanaya setelah mengutuk pintu.
"Iya kek, Zanaya siap pulang besok. Kan' beberapa hari lagi Zanaya sekolah," jawabnya sambil melipat beberapa helai pakainya membuat kakek Gerald mengangguk.
Kakek Gerald memang memutuskan ikut pulang dan menetap disana, sebab perusahaan milik kakek Gerald sudah diubah sistemnya menjadi auto pilot yang hanya di cek melalui ponsel ataupun laptop jika ada masalah bisa langsung ketahuan karena memiliki alarm, semua itu tak luput dari Zanaya yang membuatnya membuat sang kakek berdecak kagum pada sang cucu.
"Baiklah segera berkemas dan tidur lah segera agar tubuhmu menjadi segar keesokan harinya," nasehat kakek Gerald sebelum keluar kamar mengelus kepala sang cucu, lalu keluar dari kamar.
Setelah menyelesaikan barang-barang miliknya Zanaya berbaring di kasur king sizenya menatap langit-langit kamar.
"I'm coming Indonesia!" ucapnya kemudian mata biru itu tertutup seiring deru nafasnya yang teratur.
Hari ini Zanaya telah berada di jet pribadi milik sang kakek, Orang tua Zanaya dan kakeknya pemilik perusahaan terbesar di Asia dan nomor 1 di Indonesia. Makanya jika masalah uang tidak akan habis, bahkan diruang dimensinya koin emas, emas batangan bahkan mata uang kertas jaman sekarang, bertumpuk banyak membuat Zanaya pusing sebab jika di ambil, ruangan uang itu akan terisi kembali dengan sendirinya.
Bahkan Zanaya pernah bersama Azay membuat kapal-kapalan serta pesawat dari uang kertas dollar lalu menerbangkannya serta menaruh kapal-kapalnya itu di selokan agar mengalir.
Pernah membagikan di pengemis jalanan dan untuk pelayan di mansion kakeknya. Tapi uang itu bukannya berkurang semakin banyak. Jadi Zanaya memutuskan membiarkan begitu saja.
Saat sedang membaca buku tiba-tiba seseorang duduk disebelahnya.
"Kamu ngapain sih keluar nanti ada yang lihat kamu?" tanya Zanaya berbisik pada Azay yang sedang memakan es krim melihat-lihat keluar jendela.
Dengan mulut belepotan penuh eskrim Azay menjawab, "Tenang tuan, tidak ada yang bisa lihat Azay kecuali nona dan kakek," jawabnya semangat membuat Zanaya mendengus. "Lagi pula Azay juga pengen rasain naik pesawat, juga mau lihat kehidupan zaman sekarang selama ini kan saya cuman lihatnya sosmed," tambahnya lagi dengan tersenyum riang pada Zanaya yang hanya mencibir.
"Awas aja kalau kamu ribut atau ganggu aku!" ancam Zanaya membuat Azay mengangkat tangan hormat.
"Siap"
Pramugari yang melihat Zanaya berbicara sendiri tiba-tiba merinding disko, dia mengira Zanaya bisa melihat hantu, membuat tubuh pramugari itu bergetar.
'Jangan-jangan jet pribadi ini ada penunggunya lagi' ucap pramugari itu dalam hati
Kakek Gerald yang melihat itu terkekeh pelan, dia bisa lihat Azay sedang berbicara pada Zanaya membuat pramugari itu salah paham.
"Kamu kembali ke tempat!" titah sang kakek membuat pramugari itu lari terbirit-birit membuat Azay bingung.
"Dia kenapa nona?" tanyanya pada Zanaya yang hanya membalas dengan mengangkat bahunya acuh membuat Azay cemberut.
"Dia lihat hantu," celetuk sang kakek membuat Azay melotot lalu memeluk Zanaya disampingnya dengan sangat erat.
"Lepas" Zanaya melototi Azay.
"Takut nona, ada hantu," ujarnya dengan wajah memelas.
Zanaya mendengus," Kamu hantunya." ketus Zanaya membuat mata Azay membulat.
"Kok saya sih nona, orang cantik gini dikira hantu, mata pramugari itu rabun kali," jawabnya sewot tidak terima dikatakan hantu, Zanaya memijit pelipisnya sang penjaga ruang ini makin hari makin lancar pengetahuannya tentang bahasa zaman modern.
Pesawat pribadi itu mendarat dengan sempurna setelah mengudara selama 23 jam setelah beberapa kali transit.
Kini Zanaya menggeret kopernya bersama sang kakek, dengan memakai kacamata hitam dengan celana jeans putih dan kaos all size berwarna biru serta sneaker berwarna senada dengan kaos, Zanaya melangkah dengan penuh percaya diri.
Bahkan kini dia menjadi pusat perhatian, walaupun pakaiannya sederhana tapi harga pakaian itu tidak sesederhana, banyak yang memuji kecantikannya tapi Zanaya tidak perduli, dapat Zanaya lihat kedua orang tuanya dan kakaknya telah menunggu, dengan melepas kacamatanya Zanaya melangkah dengan semangat, meninggalkan sang kakek.
"Mama!" Zanaya langsung memeluk ibunya membuat ibunya tersentak kaget.
"Maaf anda siapa yah?" tanya sang mama dengan formal bingung begitupun papa dan kakaknya.
"Lah! Masa' sama anak sendiri lupa sih!" ucap Zanaya mengerucutkan bibirnya membuat ketiga orang itu kaget, benar itu suara Zanaya dan matanya pun sama.
"Zay?" Zanaya mengangguk, keluarganya langsung memeluknya erat.
"Ya, ampun mama sampai pangling loh, sampai-sampai mama nggk kenal" celoteh sang mama setelah pelukan mereka terlepas membuat Zanaya terkekeh, perubahannya memang sangat signifikan.
"Kakak hampir aja jatuh cinta loh sama adek sendiri," gurau sang kakak membuat kedua orangtuanya melotot.
"Awas aja kamu!" Sang mama menggeplak bahu sang anak membuat empunya meringis.
"Duh, mama nih sama anak sendiri dipukulin," gerutu Zanders membuat Zanaya terkekeh lucu.
"Gimana kabar kamu sayang? Maafin papa yah nggk jenguk kamu di rumah sakit waktu itu," ucap sang papa menyesal
"Udah itu nggk perlu diingat lagi pah, lagian Zay juga udah sembuh kok," kata Zanaya membuat sang papa terkejut, inikah putrinya yang manja dan egois itu.
"Udah-udah kita pulang lagian papa juga capek ini," Suara kakek Gerald menginterupsi mereka yang sedang tamu kangen tidak tahu tempat.
"Pah! Bagaimana keadaan pada disana?" tanya Zidan memeluk sang papa, orang tua satu-satunya.
"Baik, papa baik." singkatnya.
"Trus perusahaan papa siapa yang urus?" tanya sang anak, pasalnya sang papa enggan pergi jika perusahaannya bukan ditangan orang yang tepat.
"Tenang saja! perusahaan papa udah auto pilot, jadi disini pun papa bisa mengurusnya," jawabnya santai membuat sang anak melotot pasalnya di perusahaan Indonesia belum ada yang menjalankan sistem auto pilot, sebab membuatnya sangat susah.
"Papa udah dapat orang kepercayaan yang ahli dalam bidang IT?" tanya Zidan penasaran.
"Sudah!" Kakek Gerald berjalan keluar bandara diikuti sang anak yang sudah ada menantu dan kedua cucunya menunggu.
"Kasih tahu Zidan pah orangnya! Zidan juga mau buat sistem auto pilot," ujar sang anak yang diabaikan sang papa.
"Kakek sama papa lama banget deh! Udah jamuran kita nunggunya," omel Zanaya membuat keduanya terkekeh.
dasar OKB mau menguras harta Zion ya,jgn mimpi 😏...siap2 jadi gelandangan dan tidur di bawah kolong jembatan kalian... zanaya di lawan kalian salah cari musuh tau,dasar tua Bangka 😠
semangat up nya thor 😁
lop lop seplanet buat othor nya 😍
camelia, kau gadis yg paling manis