I'M The Antagonist?

KEDIAMAN ROSEWOOD

Sementara itu Misha yang kini kondisi tubuhnya telah pulih memutuskan untuk berjalan keluar dari kamarnya karena ia merasa tidak nyaman berada dikamar terus, saat baru membuka pintu Misha langsung dikejutkan dengan dua kesatria yang berjaga di depan pintu kamarnya dan melarang Misha untuk keluar. Misha kemudian menanyakan alasan mengapa dia tidak boleh keluar dari kamarnya pada kedua kesatria tersebut, “sebenarnya apa alasan kalian melarang ku untuk keluar?”. Kedua prajurit itu menjawab dengan tegas pada Misha yang masih ingin keluar dari kamarnya “maaf nona, ini perintah dari tuan. Anda tidak diperbolehkan keluar sampai kondisi nona telah membaik dan untuk mencegah agar hal yang tidak diinginkan terjadi”.

Lalu karena tidak bisa berbuat apa-apa, Misha akhirnya kembali masuk ke kamarnya, tak lama kemudian Eli masuk ke dalam kamarnya sambil membawa nampan yang berisi makanan untuknya “nona sudah waktunya Anda sarapan, maaf karena nona masih belum boleh keluar dari kamar karena kita semua takut hal buruk akan terjadi pada Anda” Eli kemudian menaruh makan tersebut di atas meja yang ada pada kamarnya.

Dengan berat hati Misha kemudian memakan makanan yang telah dibawakan oleh Eli walau sebenarnya Misha masih merasa tidak nyaman dengan kehidupan barunya ini, apalagi saat ia makan ia masih diawasi oleh Eli kemudian Eli menuangkan air untuk Misha sembari menanyakan kondisinya sekarang “bagaimana kondisi Anda saat ini nona? Apakah masih ada yang dirasa kurang nyaman?”.

Misha lalu meminum air digelas yang telah dituangkan oleh Eli dan meletakkannya kembali di meja “tidak ada kok, aku sudah merasa lebih baik dari sebelumnya walau sebelumnya aku merasa sangat terkejut”. Walaupun kondisinya sudah membaik tapi Masih belum bisa melupakan kejadian yang telah dialaminya, monster yang tiba-tiba muncul dan hampir membunuhnya.

Eli kemudian membereskan piring dan gelas setelah Misha selesai makan “syukurlah kalau begitu, saya senang mendengar kondisi nona sudah jauh membaik” Misha lalu melihat ke arah nampan yang dibawa Eli tadi dan terdapat surat di sana yang tertulis dari akademi, lantas Misha menanyakan untuk siapa surat itu “Eli surat itu...” belum sempat menyelesaikan kalimatnya Eli langsung mengerti apa yang ingin misha tanyakan “ah, surat ini untuk tuan dan saya berencana memberikannya padanya setelah ini” jawab Eli.

Setelah Eli pergi dari kamar Misha dia pun segera menuju ruang kerja Louis untuk mengantarkan surat yang dilihat Misha sebelumnya, saat membaca surat tersebut terlihat raut wajah kesal pada Louis bahkan dia sampai memukul meja dengan sangat keras “guru-guru akademi sialan, apakah mereka tidak tahu kalau anakku sedang sakit dan tidak bisa berangkat ke sana”. Eli kemudian mencoba mengangkat kepalanya dan berbicara pada tuannya “maaf tuan, saya sudah mengabari mereka kalau kondisi nona sedang sakit tapi sepertinya mereka tidak percaya sama sekali terhadap apa yang saya katakan, mungkin karena perilaku nona yang buruk disekolah dan sering sekali membuat keributan di akademi membuat mereka sulit untuk percaya”.

Walaupun perilakunya yang buruk dan sering membuat keributan tapi Misha merupakan murid yang paling pintar terhadap teori sihir dan pelajaran lainnya bahkan nilainya yang tertinggi diakademi bahkan para guru-guru di sana sering mengajaknya untuk melakukan penelitian bersama. Dahulu sikapnya sangat pendiam namun semua berubah saat dia menyukai pangeran pertama sampai-sampai dia disebut dengan wanita gila karena caranya menunjukkan cintanya yang begitu berlebihan.

Alasan para guru diakademi tersebut mengirimi surat itu karena keinginan mereka untuk meneliti bersama Misha karena pengetahuannya dan pemikirannya yang hebat namun karena Misha sudah tidak datang selama beberapa hari membuat para guru-guru di sana khawatir kalau Misha sampai dipindahkan ke akademi lain oleh ayahnya, bagi mereka Misha merupakan batu permata yang bisa membuat perubahan besar diakademi tersebut dan yang membuat mereka kesulitan adalah sifatnya misha yang kini cenderung lebih memperhatikan pangeran pertama daripada penelitian yang pernah ia lakukan.

“tapi tuan jika saya boleh memberi saran, lebih baik kita menjauhkan nona dari pangeran pertama dan hilang ingatan nona ini dapat kita manfaatkan. Saya khawatir terhadap masa depan nona jika ingatannya kembali lalu beliau mencintai pangeran pertama lagi secara berlebihan, apalagi nona selalu ditolak, saya mengatakan ini demi kebaikan nona dan kalau boleh jujur sebenarnya saya sangat benci saat nona disebut sebagai wanita gila karena cintanya itu” ucap Eli.

MENYUSUP

Saat malam tiba, pangeran pertama dan pangeran kedua serta Ethan datang kediaman Rosewood untuk memeriksa apakah benar-benar ada monster di sana dan untuk mengetahui apakah ayahnya Misha memiliki keinginan untuk memberontak pada kaisar. Sesampainya di sana mereka hanya bisa berkeliaran di hutan di dekat kediaman dan tidak bisa mendekat ke rumah Misha karena jika mereka mendekat maka dalam sekejap akan langsung ketahuan oleh prajurit yang berjaga di sana, namun sayangnya mereka tidak dapat menemukan apa pun di sana.

Karena tidak mendapatkan informasi apa pun jadi mereka memutuskan untuk kembali namun saat mereka hendak pergi, Aidan merasakan kalau ada sesuatu sosok yang sedang mengintai mereka namun dia tidak dapat melihat dan menemukan sosok tersebut “hei kalian, apakah kalian tidak merasa kalau ada yang sedang mengawasi kita?” tanya Aidan sambil memperhatikan area di sekelilingnya dan merasakan kalau hawa di sekitarnya mulai terasa dingin.

Julian dan Ethan hanya menggelengkan kepala mereka “tidak tuh... lagi pula siapa yang berani mengawasi kita, kalau yang mengawasi kita itu pembunuh bayaran atau apa itu kita hanya perlu melenyapkan mereka kan” kata Julian dengan santainya sambil menaruh tangannya di belakang kepalanya. Kemudian muncul hembusan angin dan terdengar suatu suara ditelinga mereka bertiga, suara tersebut terdengar seperti suara wanita yang terdengar cukup kesal “sebenarnya apa tujuan kalian datang ke wilayahku dasar manusia-manusia rendahan, sebaiknya kalian segera pergi dari sini atau kalian akan menerima hal yang buruk karena kalian masuk ke wilayahku tanpa izin..”.

Sosok itu kemudian menampakkan dirinya namun hanya terlihat seperti bayangan hitam dan yang terlihat jelas dari sosok bayangan hitam tersebut adalah simbol bulan sabit yang bercahaya pada sosok itu.

Mereka bertiga hanya bisa terdiam dengan penuh waspada saat sosok bayangan hitam itu mulai mendekati mereka, sosok bayangan hitam itu kemudian menghentikan langkahnya sambil melihat ke arah Aidan sang pangeran pertama “hm... sepertinya aku menemukan sesuatu yang menarik di sini, tak disangka aku akan menemukan manusia yang dipilih oleh Black dragon of destruction sang legenda itu”.

Mata Aidan terbelalak terkejut karena sosok hitam itu mengetahui rahasianya, orang yang telah dipilih oleh makhluk legenda maka mereka akan mewarisi kekuatan dari makhluk tersebut dan pangeran Aidan sendiri terpilih saat usianya mencapai 10 tahun. Hal ini diketahui saat pangeran Aidan tiba-tiba jatuh sakit saat dia masih kecil dan sakit tersebut diiringi dengan energi sihirnya yang semakin meluap dan menjadi lebih besar, bahkan rasa sakit yang dialaminya saat masih kecil terasa seperti dirinya dibakar ditengah-tengah api yang begitu membara dan ditusuk ribuan jarum.

Karena kekuatan black dragon of destruction sangat besar, hingga saat ini pangeran Aidan masih belum bisa mengendalikan kemampuannya seutuhnya. Kekuatannya bisa saja kembali meluap dan dia akan merasakan kembali rasa sakit yang pernah dialaminya saat masih kecil, bisa dikatakan kalau pangeran Aidan hanya mampu mengendalikan 25% dari 100% kekuatan black dragon of destruction.

Sementara itu sekarang pangeran Aidan memunculkan sebuah pedang api dari tangan kosongnya, pedang itu dia buat dari energi sihir yang dimilikinya. Pangeran Aidan lalu mengarahkan pedangnya pada sosok bayangan tersebut “siapa kau sebenarnya, dan bagaimana kau bisa mengetahui tentang black dragon of destruction?”.

Sosok bayangan itu hanya tertawa saat melihat pangeran Aidan mengarahkan pedang terhadapnya “hahaha... rupanya kau sudah bisa mengendalikan sedikit kekuatan dari naga durjana itu rupanya, baiklah kali ini aku akan membiarkan kalian pergi dengan aman dan juga aku tidak ingin berurusan dengan sosok naga durjana itu. Tapi aku ingatkan jangan pernah kalian mendekat atau datang lagi kemari atau aku akan bersikap serius dan bisa saja kalian akan menghadapi sesuatu yang lebih buruk dariku jika kalian mencoba datang kembali”. Setelah memberi peringatan pada pangeran Aidan, pangeran Julian dan Ethan, sosok bayangan hitam itu kemudian menghilang.

Ketika sosok bayangan hitam tersebut telah pergi, mereka bertiga memutuskan untuk segera kembali dengan menunggangi kuda milik mereka yang digunakan untuk berangkat sebelumnya. Saat di perjalanan, Ethan yang menunggang kuda di belakang mempercepat langkah kudanya dan kini berada di sebelah pangeran Aidan yang juga sedang menunggangi kuda lalu Ethan menoleh ke arahnya dan bertanya “anu... sosok bayangan hitam itu apa kau mengenalinya?”.

Pangeran Aidan hanya terdiam dan tak lama kemudian dia menggelengkan kepalanya “aku juga tak tahu siapa itu sebenarnya tapi yang jelas dia itu bukanlah manusia apalagi dia tahu rahasiaku”, walaupun sebelumnya pangeran Aidan terlihat tenang dan tidak begitu panik saat sosok tersebut berada di hadapannya tapi sebenarnya dia sangat khawatir jika saja sosok bayangan hitam itu akan menyerang mereka.

Pangeran Aidan sendiri merasakan kalau sosok bayangan hitam tersebut juga memiliki energi sihir yang kuat, bahkan dia berpikir kalau berurusan sembarangan dengan makhluk itu bukanlah suatu pilihan yang bagus. dalam keheningan saat menunggang kuda, pangeran Julian kemudian berbicara pada mereka “sosok tadi apakah itu ada hubungannya dengan pemimpin keluarga Rosewood? Ih ini hanya firasatku saja tapi aku merasa kalau sosok tersebut memiliki hubungan dengan pemimpin keluarga Rosewood?”.