Ini kisah yang terinspirasi dari kisah nyata seseorang, namun di kemas dalam versi yang berbeda sesuai pandangan author dan ada tambahan dari cerita yang lain.
Tentang Seorang Mutia ibu empat anak yang begitu totalitas dalam menjadi istri sekaligus orangtua.
Namun ternyata sikap itu saja tidak cukup untuk mempertahankan kesetiaan suaminya setelah puluhan tahun merangkai rumah tangga.
Kering sudah air mata Mutia, untuk yang kesekian kalinya, pengorbanan, keikhlasan, ketulusan yang luar biasa besarnya tak terbalas justru berakhir penghianatan.
Akan kah cinta suci itu Ada untuk Mutia??? Akankah bahagia bisa kembali dia genggam???
Bisakah rumah tangga berikutnya menuai kebahagiaan???
yuk simak cerita lebih lengkapnya.
Tentang akhir ceritanya adalah harapan Author pribadi ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayangan Mutia
Alunan musik romantis mengiringi tarian dua insan yang tengah bersatu dalam raga penuh ambisi dan nafsu dunia. Membungkus halal dalam awalan yang menciderai ikatan janji suci dari hati yang lain hingga terluka, membungkus nafsu seolah cinta yang nyatanya hanya semu.
Keringat bercucuran mengalir dari semua kulit yang bersentuhan, deru nafas yang memburu berlomba mencapai ke ujung nirwana, sembari memejamkan mata Haris membayangkan yang sedang berada di atasnya adalah Mutia.
Suara-suara aneh yang mengiringi tariannya Dia bayangkan jika itu adalah suara Mutia yang amat dia rindukan. Sapuan dua baris merah merona yang lembab menyapu dirinya juga dia bayangkan dari sentuhan Mutia.
Jari-jari lentik yang melukis di kulitnya juga dia bayangkan dari jari-jari putih lentik dan halus milik Mutia.
Haris sengaja melakukan semua bayangan itu untuk memunculkan hasratnya yang tidak tersalurkan kepada wanita yang halal dia sentuh namun tak mungkin mau di sentuh lagi setelah apa yang dia lakukan.
Hanya dengan membayangkan Mutia dia bisa sebahagia ini, hanya dengan membayangkan Mutia dia bisa merasakan begitu indah seperti di nirwana.
"*ahhhhh Bundaaaa...."
Bahkan saat sudah berada di langit-langit nirwana nama Mutia terlanjur dia teriakan, dirinya tak ingat tubuh siapa yang sesungguhnya tengah berjuang hingga kelelahan di sebelahnya itu.
Kiara marah, dia menepi ke sisi ranjang dan membelakangi Haris suami barunya itu. Dia marah saat bersamanya Haris bisa meneriakkan panggilan kususnya terhadap istri pertamanya itu.
Haris pun tersadar telah melukai hati Kiara, dirinya membalik tubuh Kiara yang membelakangi dirinya itu.
"Maafkan aku Kiara... "Kata Haris saat memandang wajah dan tubuh yang berada di sisinya itu. Wajah dan tubuh yang sempat mengalihkan dunianya sesaat hingga menghancurkan semua kebahagiaan Rumah tangganya .
Entah Haris bingung dengan dirinya, kenapa sekarang meski Kiara tanpa sehelai benang Bun hasrat pada dirinya tidak muncul. Hanya dengan menghadirkan wajah Mutia baru hasrat itu bisa muncul.
Kiara berkaca-kaca lalu memukul dada bidang suaminya dan terisak.
"Kamu Jahat Mas...."
"Kamu berubah...."
"Kamu sudah tidak pernah lagi memanggilku sayang...."
"Dan... tadi... bisa-bisanya menyebut Mbak Mutia di saat seperti tadi...???
"Kamu gila Mas..."
"Kamu pikir hatiku tidak sakittttt???"
Kiara terus memukul Haris dengan terus menangis meluapkan perasaannya yang terasa sakit.
"Maaf... "Kata Haris menerima semua amarah Kiara membiarkan Kiara puas dengan mengeluarkan emosinya.
"Apa lebihnya Mbak Mutia di banding Aku Mas??? Hah??? Tubuh terbungkus itu apa bagusnya??? paling juga banyak korengnya kan!!" Amarah Kiara yang kelewatan.
Plakkkk
Tamparan keras mendarat di pipi mulus Kiara dari tangan Haris secara tiba-tiba. Haris reflek tidak terima saat Kiara mengata-ngatai Mutia seperti tadi, Hanya Haris yang tau betapa baik dan sempurnanya tubuh istri pertamanya yang terjaga itu.
"Kamu... Kamu nampar Aku Mas... Hanya demi si bungkus permen itu Kamu tega sama Aku????" Kata Kiara di iringi Isak tangis sembari memegang pipinya yang merah membentuk bekas tangan Haris.
"Ma... Maaf... "Kata Haris menyesal karena tidak bisa menahan tangannya.
"Jadi seperti ini wujud aslimu Mas??? Kamu ternyata suka main tangan..." Kata Kiara sambil membenahi pakaiannya sembari menahan rasa perih dan panas di pipi juga hatinya.
"Maaf... Aku khilaf..."Kata Haris sembari menyentuh bekas tamparanya pada pipi Kiara yang langsung di tepis oleh Kiara.
****
Ibarat kita pergi ke taman, belum tentu taman berikutnya yang kita datangi akan lebih indah dan baik di banding taman pertama. Kuncinya rasa syukur dan berpuas diri dengan apa yang sudah di miliki, memaksimalkan rasa syukur dengan merawat dan menghargai yang tengah bersama kita. 🤗
Kenikmatan seperti apapun sehebat apapun tidak akan terasa nikmat tanpa di syukuri. Semoga kita selalu bersyukur dengan pasangan kita masing-masing. Menjadi pasangan yang baik yang selalu memandang satu-satunya yang indah hanya pada diri pasangannya, menutup matanya dari yang tidak boleh dinikmati....🤲🌷
Yuk... jejak para pembaca... bintang lima yang ku rindu, koment dan vote yang di nanti...
Dukung terus karya Author ya...
Lempar bunganya dong, hati juga mau bangetttt🤩🤩🤩
Alhamdulillah senang bngttt
Semoga ada ke ajaiban dan Arsya bisa selamat