"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7
.
Kediaman Naura
Pagi ini karena Naura hari pertama masuk ke kantor jadi ia sudah menampakkan batang hidungnya di meja makan untuk sarapan, Novan dan istrinya Lisa juga sudah ada di sana yang tidak hadir putri Novan gadis kecil itu masih tidur.
Dengan khidmat mereka memulai sarapan.
"Karirmu di Amerika bagaimana Naura?." Tanya Novan.
"Fine-fine aja kak."
"Temani papa mengelola perusahaannya saat ini kemungkinan nanti kau yang mengambil alih." Ujarnya.
"Bukankah kakak juga ada sebagai pewaris pertama?."
Novan menyentil kening adiknya.
"Akh! sakit kak!."
"Seperti yang tidak tahu saja, kakak kan mengelola yang di Singapura kau penerus yang di sini. Jika bisa, sekarang jangan bolak-balik luar negeri menetap lah di sini dan menikah. Pindahkan saja saham properti yang kau kelola di sana bila perlu kakak bantu asalkan kau setuju tidak kesana lagi." Ujar Novan.
Naura tak langsung menjawab ia melanjutkan sarapan, sementara Arga dan Merry juga memilih diam karena keinginan mereka sudah terwakilkan oleh Novan.
"Akan ku pikirkan kak, soal menikah aku tak bisa langsung menjawab karena itu bukan hal mudah dan stop mengolok-olok diriku kita hanya beda dua tahun!." Timpal Naura.
"Iya bawel!."
"Kak....." Rengek Naura kepada Lisa, melihat sikap memelas adik iparnya yang kesal terhadap Novan Lisa hanya terkekeh.
Usai sarapan Naura berangkat bersama Arga menuju perusahaan dengan mobil yang berbeda, sesampainya di sana Naura cukup banyak melihat perubahan pada perusahaan ayahnya yang semakin berkembang pesat.
Dengan ditemani Nesy orang terdekatnya, Naura diberitahu dan dikenalkan dengan apa saja yang dilakukan sang ayah saat menjalankan tugas.
Wanita itu akan menjalani masa percobaan selama 2 bulan untuk menggantikan posisi Arga di perusahaan.
Melihat calon pemimpin baru perusahaan, semua pegawai dan para petinggi memberi salam hormat menyambut hangat Naura.
"Papa tahu kamu tidak pernah mengecewakan papa, mulai terbiasa di dalam negeri dan menetaplah." Setelah berucap Arga pergi menuju tempat lain.
Naura menjatuhkan tubuhnya di atas kursi kebesaran setelah melakukan beberapa pekerjaan. "Bagaimana dengan pria itu? kurasa dia tidak setuju karena kemarin di cancel."
"Tidak, dia setuju bahkan tempat pertemuan kalian sudah kami siapkan dimana tempatnya nyonya." Balas Nesy.
"Ku harap bukan pria hidung belang yang sudah memiliki 4 anak!."
"Aku sudah mengabdi kepadamu selama 8 tahun, kau tidak mempercayaiku Naura Shenyna?." Timpal Nesy kepada atasan sekaligus sahabatnya.
"Ya, aku percaya Nes."
"Tapi apa kau yakin dengan keputusanmu itu?." Ulang Nesy sekali lagi.
"Hmm mari melakukan hal gila, rasanya menyenangkan dan tidak membosankan jika kita memiliki seorang anak." Timpal Naura.
"Oke nyonya."
.
.
Malam pun tiba
Di sebuah restoran mewah
Dengan Nesy yang berjalan di depan, Naura memasuki restoran yang sudah disepakati untuk bertemu dengan pria pilihan itu.
Ia mengenakan dress merah maroon yang memperlihatkan bagian pahanya, sehingga kaki mulus yang jenjang itu terekspos. Dengan rambut panjang terurai indah, Naura menutupi bagian atasnya dengan jas.
Semua pengunjung yang ada di sana terkesima melihat kemolekan sosok Naura, sampai ada yang heran jika wanita cantik yang lewat di sana barusan ada di daerah mereka.
Naura dan Nesy memasuki restoran VIP dimana orang yang dimaksud berada, Nesy membuka pintu mempersilahkan Naura masuk ke dalam.
Dekat jendela terlihat seorang pria berjas hitam duduk menghadap ke arah luar jendela, tubuh tinggi kekar membuat Naura salah fokus beda jauh dengan pria yang dibayangkan Naura yang seorang pria perut buncit dan kepala botak.
"Itu dia." Bisik Nesy.
Seorang pria menghampiri Naura dan Nesy, dapat dipastikan jika ia asisten pribadinya. "Naura Shenyna?."
"Saya sendiri."
"Mari.." Ajaknya.
Naura meremas dress-nya sekilas sambil membuang nafas cepat, ia merogoh sesuatu dari tasnya lalu Naura pun duduk tanpa sempat melihat wajah pria yang ada di hadapannya itu.
"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam, memberanikan diri melihat wajah pria yang akan membantunya untuk hamil.
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!🤗
dan Gisel merestuinya biar tidak ada kata talak
buat naura ternyata sangat jelas dampak dari pergaulan bebas di negara atehis
harus nya ngarang cerita boleh
gak harus anak Tampa menikah
ini sungguh bukan adat ketimuran apa yang di katakan oleh para ulama terdahulu terbukti dengan kebenaran nya