Allea Hizka Zirah. Wanita polos nan lugu, telah bersepakat dengan pacar nya akan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius lagi. Segala sesuatu yang di butuhkan untuk melangsungkan acara sudah beres, hanya tinggal menunggu hari dan tanggal yang di tentukan.
Namun tak di sangka, mempelai pria tidak menghadiri acara pernikahan yang akan di langsungkan. Sontak hal itu mengundang riuh di acara yang di gelar dengan besar-besaran. Begitu juga dengan keluarga wanita yang menanggung malu.
Apa yang menjadi penyebab mempelai pria tidak hadir? Apakah adanya selisih paham? Apakah setelah kejadian yang menimpah Allea akan menimbulkan trauma yang mendalam? Atau malah sebaliknya?
Mari kita ikuti keseruan cerita ini yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keycapp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAYI KECIL.
Allea berjalan menuju parkiran, dan melajukan mobil nya menuju rumah. Di pertengahan jalan ia terkejut melihat seorang anak kecil, yang di letakkan di atas karung goni. Hanya berteduh di bawah pohon mangga yang berukuran kecil, bahkan tidak sepenuhnya tubuh bayi itu terhalang dari mata hari. Allea memberhentikan mobil nya, dan menggendong anak itu.
Allea berdiri di sana dengan memangku anak kecil itu, menunggu siapa tau orang tua dari bayi itu datang menjemput nya. Namun lama menunggu, tak kunjung ada yang datang menjemput bayi itu.
Allea sangat kasihan dengan anak kecil itu, menggunakan baju yang compang-camping dan wajah yang kusut dan kotor.
Tak punya pilihan lain lagi, Allea akhirnya membawa bayi itu ke rumah nya. Ia bisa memberikan perawatan nanti nya, sampai orang tua nya datang menjemput anak kecil itu.
" Itu anak siapa sayang?" Tanya Mommy Queen yang terkejut, melihat kedatangan Allea yang bukan sendiri nya.
" Gak tau anak siapa, Lea dapat di tengah jalan. Kasian sendiri di jalanan," jawab Allea.
" Kamu jangan asal membawa seperti itu nak, bagaimana kalau orang tua nya datang mencari nya?" Khawatir Mommy Queen.
" Lea udah nunggu sampai setengah jam, tapi gak ada yang datang. Jadi Lea bawa aja," ucap Lea.
" Yasudah, suruh bibi yang mandiin." Ucap Mommy Queen.
" Mommy mau keluar dulu, ada pertemuan. Daddy bakal lama pulang nya. Ada urusan katanya," imbuh Mommy Queen lagi.
" Baik."
Mommy Queen pergi meninggalkan rumah, begitu juga dengan Allea yang menyerahkan bayi tadi kepada bibi Sumiati untuk di bersihkan. Allea mana tahu soal begituan, tapi kalo bibi Sumiati bisa jadi karna sudah memiliki pengalaman.
" Nyonya dapat bayi ini di jalanan?" Tanya bibi Sumiati keheranan, setelah mendengar penjelasan dari Allea.
" Iya bi. Kalau udah bersih tolong bawa ke kamar Lea aja ya bi," pinta Allea sebelum ia pergi meninggalkan bibi Sumiati dan bayi tadi.
" Baik nyonya,"
Allea langsung saja berjalan menuju kamar nya, dan membuka internet. Memberitahukan informasi bahwa bayi yang ia temui di tengah jalan, mengingat banyak nya netizen yang mengetahui keluarga mereka. Itu bisa Allea pergunakan, supaya mempertemukan anak kecil itu dengan ibu nya.
" Selesai!" Monolog Allea, lalu segera berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.
Berendam hingga puluhan menit di beth up, ini adalah salah satu hal simpel yang mampu meringankan pikiran menurut nya. Akhirnya Allea selesai dengan aktivitas membersihkan tubuh nya. Lalu menggunakan piyama, mengingat ia tidak akan pergi kemana-mana lagi. Jadi ia memilih piyama saja, lebih simpel dan nyaman.
" Nyonya. Sudah siap," ucap bi Sumiati dari luar pintu.
" Masuk aja bi. Pintu nya gak di kunci," jawab Allea dari arah dalam dengan mengeraskan suaranya, supaya di dengar. Ia sedang menggunakan skincare, supaya tidak lagi berdiri untuk menyambut kedatangan bi Sumiati dan bayi itu.
Klek.
Pintu terbuka, terlihat lah bi Sumiati sedang menggendong bayi yang sudah menggunakan pakaian yang bagus. Serta aroma khas bayi, yang menyeruak dari tubuh bayi itu.
" Ululu ganteng banget," puji Allea setelah bi Sumiati mendekatkan bayi itu kepada Allea.
" iya ganteng nyonya. Bayi nya udah di kasih makan," ucap bi Sumiati.
" Oke. Makasih ya bi, sekalian ya bi antarin makanan ke sini. Lea lapar hehe," ucap Allea dengan perasaan tidak enak.
" Baik nyonya."
Bi Sumiati segera menuruni tangga, untuk membawakan makanan untuk majikan nya.
*
*
" Allea... Allea..." Suara bariton yang menggema di ruangan itu, tak kuasa mengganggu tidur pulas bayi perempuan itu.
" Aish.... Daddy ngeselin banget, bayi nya jadi bangun kan." Kesal Allea dengan Daddy nya, yang datang-datang langsung berteriak.
" Sory. Itu Bayi siapa?" Tanya Daddy Tito.
" Tanya Mommy aja, Lea udah jelasin ke Mommy. Lea lagi males ngomong," Allea memang sangat malas untuk melakukan hal apapun, bahkan sekedar berbicara saja ia sangat malas.
" Kamu harus mengembalikan bayi nya. Jangan sembarang seperti ini, kasihan ibu nya yang cariin. Kalau gak Nemu ibu nya, bisa kamu titipkan di panti asuhan." Ucap Daddy Tito.
" Apasi Daddy gak banget, masa iya di taro di panti asuhan. Allea masih bisa kok jagain dedek nya, Allea juga pengen punya adek. Jadi anak tunggal itu gak seru," Allea menolak mentah-mentah saran dari Daddy nya.
" Aish... Anak ini memang susah di bilangin," gerutu Daddy Tito yang masih bisa di dengar oleh Allea.
" Daddy yang apa, emang aku salah kalau bawa bayi ini ke rumah? Daddy gak bakal rugi kan?!" Sentak Allea yang tidak terima.
" Kamu selalu aja membantah, gak pernah nurut sama Daddy. Kamu udah besar, kamu harus bisa membedakan mana yang baik dan mana yang kurang baik. Daddy gak suka dengan tindakan kamu yang gegabah seperti ini, Daddy hanya gak mau kalau ada pihak lain yang merasa di rugikan." Ucap Daddy Tito yang blak-blakan, mampu membuat Allea sakit hati.
Allea terdiam sejenak, mendengar perkataan Daddy nya yang sangat di luar nalar. Baru kali ini Daddy nya berbicara hal seperti itu kepada nya.
" Oh. Maaf ya Dad kalau Allea tau nya nge bantah aja, Daddy tenang aja. Besok Allea akan pergi dari rumah ini, Allea gak akan lagi nge bantah. Kalian tidak akan lagi memelihara anak yang suka membantah dan membangkang kayak Lea, tunggu malam ini berlaku Dad. Lea akan pergi," jawab Lea dengan buliran air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.
Daddy Tito terkejut dengan mata putri nya yang sudah mulai memerah, ia baru tersadar kalau ucapan nya barusan menyakiti hati putri nya.
" Maafin Daddy, Daddy tadi keceplosan. Maksud Daddy bukan seperti itu sayang, Daddy hanya khilaf. Daddy mau kamu berpikir dulu sebelum bertindak," suara Daddy Tito sudah melembut.
" Aku mau sendiri Dad." Ucap Allea yang tak menanggapi ucapan Daddy nya.
Daddy Tito menghembuskan nafas nya kasar terlebih dahulu, sebelum meninggal tempat itu.
...****************...
Hay... Hay... Aku kembali lagi.