NovelToon NovelToon
Perjuangan Si Gadis Kecil

Perjuangan Si Gadis Kecil

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Seorang anak kecil yang kuat dan tangguh sehingga menjadi sukses diusia dewasa, mampu melawan kerasnya kehidupan dunia.

Diusianya yang memasuki belasan tahun ia harus diuji dengan lingkungan yang toxic sehingga menjadikan dia perempuan tangguh dan harus mampu menjalani kerasnya hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

"Ren bangun, ayo bangun sudah pagi, bangun shalat subuh nak," ucap nenek lembut.

"hhhmmm Ren masih ngantuk bu," jawabnya setengah sadar.

"Hehehehe kamu rindu ibumu Cu, ayo bangun ini di rumah nenek." tawa nenek ternyata baru satu malam saja disana cucunya sudah rindu ibunya.

"Eh, iya nek," seraya duduk dan membuka matanya perlahan.

"Ayo sana berwudhu shalat, sudah setengah enam ini."

"Iya nek."

***

"Kamu sudah mandi Ren?" tanya bibi baru bangun.

"Sudah bi," jawabnya singkat. "Bibi baru bangun jam segini? Kalau aku udah disiram air sama ibu." gumam Reni dalam hati.

"Jam berapa ini, rajin banget kamu Ren?" tanyanya lagi seraya terkekeh.

"Jam tujuh bi, ini mau sarapan terus jalan², Mb Tika sudah masak sama nenek." kodenya keras!

"Iya sudah." jawabnya enteng.

***

Seusai sarapan Reni mau pergi jalan² ke rumah Pakde Marno karna pas dibelakang rumah nenek terjangkau dengan jalan kaki.

"Pakde lagi apa?" tanyanya semangat.

"Ini lagi bersihkan coklat nduk." dengan khas suara seraknya yang ramah dan suka manggil Reni nduk supaya bisa bedakan mana anak dan kemenakan! "Ada² saja pakde Marno." gumam Reni dalam hati.

"Kamu kapan datang, sama ibu kah?"

"Kemarin pakde, ikut sama bibi Yati, paman Anto, dan paman Joy. Eh, maksudnya pakde Joy!" ralatnya manggil pakde Joy.

"Sana masuk sarapan sama bude mu, masak sayur nangka bude Sari di dalam."

"Aku sudah sarapan pakde, ini mau jalan² saja. Aku ke dalam dulu pakde."

"Iya nduk."

***

"Bude, lagi apa?"

"Eh kamu, sama siapa?" tanya bude Sari. Pertanyaan yang tidak beda jauh dengan yang lainnya, seputar tentang kapan datang? Sama siapa? Dan apa kabar? Ya begitulah kira². Setelah basa basi Reni ke rumah pakde Jono, isterinya bernama bude Ijah. Lalu pulang ke rumah nenek.

***

"Kamu dari mana Ren?" tanya bibi Yati.

"Aku dari rumah pakde Marno dan pakde Jono bi."

"Pergi kok gak bilang²? Bibi kira kamu kemana!" ucapnya sedikit kesal.

"Aku tadi sudah bilang nenek bi," jawab Reni.

"Kalau mau pergi² itu bilang supaya tidak bikin pusing." masih dengan nada kesal.

"Iya bi." jawabnya singkat. "Lah kan sudah bilang sama nenek, emang nenek gak bilang ya? Apa bibi yang gak tanya nenek? Jadi aku disalahkan." gerutunya dalam hati. "Jadi kangen ibu." gumamnya lagi tanpa terasa memanas matanya, langsung menuju kamar.

"Aku harus kuat, aku pasti bisa! Aku baru semalam disini masak sudah rindu ibu, huft." gumamnya menyemangati diri sendiri.

Setelah menguatkan diri dan berusaha tersenyum Reni keluar kamar seolah semua baik² saja. Dia mencari neneknya di halaman depan, dan betul saja!

"Nenek dari tadi disini?"

"Eh sudah pulang ya? Nenek tadi disana itu bersih² daripada gak ngapa²in nenek bersih² biar sehat. Kamu baru pulang?"

"Iya nek. Nek, tadi bibi nyariin aku gak?"

"Gak tuh, nenek sibuk disini gak ada yang nyamperin nenek. Ada apa?" tanya nenek.

"Gak nek, kirain dicariin akunya. Hehehe." nenek pun ikut tersenyum. "Nenek aku bantu ya?" tanyanya lagi.

"Gak usah Cu, tinggal sedikit ini, sana istirahat sebentar lagi nenek juga istirahat."

"Gak apa nek, ku bantu dikit biar cepat!" paksanya.

"Ya sudah ayo!" ajaknya semangat.

***

"Sudah mandi Ren?" tanya bibi dari kamar sebelah.

"Sudah bi." jawabnya singkat.

"Ayo jalan² sama bibi."

"Iya bi."

"Nek, aku ikut bibi dulu ya?" Reni nyamperin nenek yang duduk² di teras dapur.

"Iya sana, masih ada beberapa rumah kelurga yang belum dikunjungi."

"Iya nek." pamitnya serta bersalaman.

***

"Loh Reni ikut toh? Kok saya baru tau!" tanya Mb Lika seraya keheranan. "Apa bi Wati ikut?" tanyanya lagi.

"Gak ikut bi Wati, dia ikut saya sama Mas Joy." ucap bibi Yati.

"Libur kah?" tanya Mb Lika lagi. Seraya bersalaman dengan Reni. "Sana masuk, bude Minah di dalam." lanjutnya. Dia melanjutkan mengambil pakaian yang sudah kering.

"Iya Mb." jawab Reni singkat lalu masuk menyusul bi Yati yang duluan masuk.

"Bude Minah," lalu mencium punggung tangannya seraya cipika cipiki. Bla bla bla basa basi!

"Mau ke Mas Joy dulu Mb," pamit bi Yati pada bude Minah.

"Iya. Mas mu masih mandi mau ke masjid itu!"

"Iya Mb. Ayo Ren kita ke pakde Joy." seraya menaiki motor cetol atau motor legendaris.

"Iya bi."

***

"Kesini terakhir!" ucap bude Putri. Seraya bersalaman lalu duduk² diteras rumah.

"Mana Mas Joy Mb?" tanya bi Yati.

"Ngurusi Jeruk katanya banyak disana yang jual gak bisa bawa sendiri jadi minta dibantu!"

"Oalah. Apa jauh?"

"Dekat disini ujung desa!" jawabnya. "Besok sudah mulai sekolah?" tanyanya pada Reni.

"Besok libur Mb, Senin baru sekolah!" jawab bi Yati.

"Oh iya ya, besok libur. Hehehe."

"Kebanyakan kerja lupa hari budemu Ren. Sana minta uangnya beli bakso Ren?" suruhnya.

"Ini saja turun lagi harga jeruk Ti, anak laki juga minta beli mobil²an, beli tembak²an, huh banyak maunya!"

"Anak satu ya gitu Mb taunya minta! Anak pengusaha ya tinggal dibelikan Mb." jawab bi Yati enteng.

Hening

Hening

Hening

"Berapa hari di Tenggara kok sudah balik kesini Ti?" tanya bude Putri.

"Mas Joy itu Mb yang ngajak pulang terus!"

"Itu kalau pergi² apa betah? Kerjaan terus dia ingat." bude Putri pun heran dengan suaminya. "Biar malah cari uang yang banyak!" lanjutnya seraya terkekeh.

"Iya Mb malah banyak duit! Ayo beli bakso? Minta traktiran ya Ren!" godanya.

Reni diam hanya menjadi pendengar.

"Mb, mana sepedanya Felix yang jengki itu? Biar dipake Reni sekolah!"

"Ada itu di gudang, pake saja daripada nganggur disana, dia minta sepeda model baru!"

"Ayo Ren cari sepedanya."

"Ya besok saja toh, ini sudah mau maghrib mau bongkar gudang kotor!" sahut bude Putri.

"Ya sudah besok saja suruh Felix atau Mas Joy."

***

Senin

"Ayo bibi antar dulu, besok² bisa mi naik sepeda sendiri, kan banyak temannya."

"Iya bi, aku pamit nenek dulu sama kakek bi."

"Iya cepat!"

"Nek aku berangkat sekolah ya, diantar bibi! Mana kakek?"

"Di kamar mandi, ini uangnya 500 rupiah untuk beli jajan."

"Makasih Nek," cium tangan lalu berangkat.

"Ayo bi."

*

"Permisi?" ucap bi Yati.

"Ada yang bisa saya bantu bu? Ayo masuk, silahkan duduk" tanya guru di SD Sumber Harum.

"Begini bu, saya mau daftarkan kemenakan saya kelas 5 SD, dia mau pindah sementara disini sekalian berlibur bu. Apakah bisa bu?"

"Iya bisa, apa ada surat pindah dari sekolah sebelumnya?"

"Ada bu, sebentar saya ambilkan. Ini bu!" seraya menyerahkan kertas surat izin pindah sementara.

"Iya bisa bu, silahkan diisi dulu biodata anak dan walinya."

"Baik bu. Mana yang harus saya isi?"

"Tunggu bu, ini dia! Silahkan diisi dengan lengkap."

"Baik bu." beberapa menit kemudian. "Ini sudah bu."

"Iya bu, jadi anaknya sudah ada di kelas?"

"Belum, itu masih menunggu depan kantor bu."

"Suruh kesini dulu bu,, supaya saya tau siswanya dan nanti akan saya ajak ke kelas 5."

"Terima kasih bu."

"Sama² bu."

*

"Ren, itu bu guru, nanti bu guru yang akan perkenalkan kamu sama teman² kamu ya!"

"Iya bi."

"Bibi pulang dulu ya, sekolah yang pintar!"

"Iya bi. Mari bu saya tinggal, saya titip kemenakan saya bu."

"Iya bu. Aman!"

*

"Sini masuk dulu. Namanya siapa?" lalu duduk dikursi dengan mengajak Reni ngobrol.

"Iya bu, nama lengkap saya Anggraeni Muna Warah bu, nama panggilan Reni bu."

"Nama Ibu dan ayah kandung kamu?"

"Nama ibu saya Wati Ramadani dan ayah saya Muhammad Ahsan bu." jawab Reni lalu menundukkan kepala.

"Kalau diajak bicara angkat kepalanya. Nama saya Rahel Anandita, panggil saja bu Rahel." ucapnya. Ibu Rahel terkenal judes, galak, dan pelit nilai, dia beragama Kristen.

"Iya bu Rahel."

"Keluarga kamu yang ada disini siapa?"

"Saya tinggal dengan kakek saya Pangeran dan nenek saya Putri, tadi bibi saya Yati Oktavia, dan paman saya Daryanto."

"Ok. Nanti kita sama² ke kelas lima, saya ke toilet dulu. Tunggu disini ya!"

"Ya bu." jawabnya singkat. "Baru kenal saja kok garang ya!" gumam dalam hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ikuti terus cerita Hani_Hany ya readers supaya Thor semangat nulis ♡♡♡

1
Nurul Hanifah
☆☆☆☆☆
Hani
♡♡♡
Delita bae
👍👍👍👍👍👍🙏
Nurul Hanifah
mampir ♡♡♡
Azmori
Aku mampir kk🔥
Hani: makasih kak. dukung terus karya thor yaa... semangat juga
total 1 replies
yeti kusmirah
semangat kak, kita sama sama belajar yah
Hani: terima kasih kak
total 1 replies
yeti kusmirah
pejuang receh sudah mampir ya kak/Grin//Grin//Grin/
Hani: siap kak
yeti kusmirah: sama sama kak, saling dukung yah. kasih kritik dan saran juga boleh kak di karya ku
total 3 replies
Nurul Hanifah
wah ada karya baru thor /Rose/
Hani
siap kawan
Delita bae
hadir lagi jangan bosan ya dengan saya dan karya saya😂😁👍🙏
Hani
terima kasih. aku suka kalau ada teman saling dukung
Delita bae
semangat💪👍
Nurul Hanifah
semangat /Rose/
Hani
Lebih semangat lagi
SEPI RAMADHANI (SEPAY)🇮🇩
Seru kak cerita nya, semangat Terus ya
Hani: terima kasih ya /Heart/
total 1 replies
TAG
maaf kak izin koreksi, kalo bisa huruf pertamanya kapital /Smile/
TAG: ok oa
Hani: mksh koreksiannya /Smile/
total 2 replies
TAG
Keren Thor semangat /Smile/
Hani: terima kasih sudah mampir/Rose/
total 1 replies
Nurul Hanifah
aku akan mampir dikarya thor/Rose//Heart/
Nurul Hanifah
semangat mengajinya Reni
Nurul Hanifah
sedihnya kalau kehilangan orang yang disayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!