NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Kuyang

Istriku Ternyata Kuyang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:752
Nilai: 5
Nama Author: Amak Tanah

Kisah ini menceritakan tentang perantauan ku ke Kalimantan dan bertemu dengan seseorang perempuan yang ternyata perempuan itu menganut ilmu hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amak Tanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Ternyata orang tersebut adalah Nina, keringat sudah bercucuran kening Nina, Nina nampak kelelahan mendorong motornya yang Bagas sendiri tidak tahu ada kendala apa dengan motor Nina. Bagas memberhentikan motornya di tepi jalan lalu mendekati Nina.

"Motor mu kenapa Nin" tanya Bagas

"Ini pak kehabisan bensin"sahut Nina

"Owalahhhh yasudah ayok bareng saya ambil bensinnya aja sekalian nanti saya antar jemput motornya" tambah Bagas yang padahal hanya akal-akalan Bagas supaya bisa berboncengan dengan Nina.

"Jangan pak takut merepotkan pak Bagas" tolak Nina yang merasa tidak enak kepada atasan yang baru ia kenal tadi pagi di pabrik tempat ia bekerja.

"Udah jangan sungkan saya hanya ingin membantu kamu daripada kamu dorong motor kan lumayan masih jauh desa dari sini" ucap Bagas

"Yaudah deh pak kalau bapak maksa saya ikut aja" Nina pun naik ke motor Bagas dan Bagas segera melajukan motornya nya melintasi perkebunan sawit dan setelah selang beberapa menit akhirnya mereka tiba di desa E.

"Rumah kamu dimana Nin" tanya Bagas kepada Nina

"Oo itu pak didepan yang ada warung itu". Yapp Nina ada anak Bu Siti dan pak Jamal, Nina tidak melanjutkan pendidikan di perkuliahan karena Nina merupakan anak satu-satunya pak Jamal dan Bu Siti, sedangkan pak Jamal sudah menua dan mulai sakit-sakitan, mau tidak mau Nina harus membantu ibunya di kampung untuk mengurus bapaknya serta menjadi tukang punggung keluarga.

"Bapak mau masuk dulu?" Tanya Nina Kepada Bagas

"Nggak usah Nin, kita langsung saja takut kemalaman" tolak Bagas, bukannya Bagas tidak mau masuk dan berkenalan dengan orang tua nya Nina, akan tetapi Bagas, sedikit takut mendengar cerita dari orang-orang yang ia temui bahwa jangan keluar sampai larut malam, meskipun Bagas tidak begitu percaya akan tetapi rasa takutnya ada.

"Baik pak tunggu sebentar ya saya ambil bensin dulu"ucap Nina lalu bergegas mengambil bensin.

"Ayok pak kita jalan"Nina terlihat sudah menenteng plastik yang di dalamnya ada bensin

"Ayokk Nin" Bagas menyalakan motornya Nina pun bergegas main lalu mereka kembali ke tempat dimana Nina meninggalkan motornya. Setibanya disana bensin yang di bawa Nina di masukin kedalam tengki dan di starter dan kemudian motor Nina pun nyala kembali.

"Terimakasih banyak ya pak " ucap Nina kepada Bagas

"E..ee...giaman..gimana" Bagas yang sejak tadi memandang Nina diam-diam jadi gelagapan tak kala Nina mengucapkan terimakasih kasih.

"Bapak ngeliatin apa sih sampe gak berkedip" selidik Nina

"Oo itu tadi apa... Eee.. ada belalang ia belalang di sana tadi" Bagas berkelit. Iya takut ketahuan jikalau dirinya sejak tadi memperhatikan wajah indah Nina yang begitu mempesona setiap lelaki yang memandangnya.

"Oh yasudah pak kita pulang sekarang motor saya sudah nyala" Nina sebenarnya tahu kalau Bagas memperhatikan dirinya

"Iya ayokk" sahut Bagas singkat

Mereka pun melajukan motornya menuju desa, setibanya didepan rumah Nina

"Pak Bagas tidak mau mampir sebentar?"tawar Nina sekali lagi

"Nggak usah Nin lain kali aja saya mampir, sudah gerah soalnya" Bagas menolak dengan halus

"Yaudah pak terimakasih banyak ya atas bantuannya"ucap Nina sembari tersenyum

"Iya Nin sama-sama, saya pulang dulu ya, titip salam sama orang tua kamu" sahut Bagas sembari membalas senyuman Nina

"Iya pak nanti saya sampaikan" jawab Nina lagi

Bagas pun melajukan motornya ke mess tempat ia tinggal yang berjarak sekitar lima menit dari rumahnya Nina.

"Asem apakah aku jatuh cinta" banting Bagas sembari membuka pintu mess nya. Bagas segera masuk ke kamar dan melepaskan seragam kerjanya, lalu ia pun mandi. Byuuuurrrrrr......byurrrrrrrrrr....byurrrrrrrrrrr..air disiramkan ke badan, di tengah aktivitas mandinya Bagas di kejutkan dengan suara ketukan di pintu kamar mandinya yang begitu nyaring sehingga membuat ia begitu kaget. "Siapa?.... sebentar saya masih mandi" tiba-tiba suara ketukan hilang. Bagas pun dengan cepat menyelesaikan mandinya. Setelah selesai, ceklekkk pintu di buka namun Bagas heran kok tidak ada orang, terus yang gedong pintu kamar mandi tadi siapa. Namun Bagas tidak mau berpikir terlalu jauh "ah mungkin tadi ada tukang masak yang mungkin ingin ngasih tau kalau masakan sudah siap" batin Bagas. Bagas pun bergegas menggunakan pakaiannya lalu ia pergi ke mess yang di jadikan dapur untuk makan malam, meskipun belum malam tapi di desa E ini kalau jam sudah menunjukkan pukul 18:00 aktifitas diluar rumah sudah jarang bahkan sudah banyak yang mengunci pintu maupun jendela. Bagas pun harus menyesuaikan diri. Setibanya di dapur Bagas melihat makanan sudah tersaji di meja makan dan tukang masak sudah mau pulang ke rumahnya masing-masing.

"Silakan makan pak Bagas kami berdua pamit dulu" ucap salah satu ibu-ibu tukang masak

"Iya Bu terimakasih, oo ya Bu tadi di antara ibu berdua ada yang datang ke mess 10 ya Bu?" Tanya Bagas karena emang biasanya tukang masak di perusahaan tempat Bagas bekerja selain masak untuk karyawan mereka juga membersihkan mess karyawan di situ.

"Dari tadi kami disini pak habis nyuci peralatan dapur yang kotor, mess pak Bagas dan yang lainnya sudah kami bersihkan tadi pagi kok pak" jawaban ibu itu membuat Bagas terdiam sejenak lalu meneguk segelas air putih dan menarik nafas panjang. "Kalau bukan ibu-ibu ini siapa ya" batin Bagas

"Ada apa toh pak" Bagas di kagetkan oleh ibu-ibu tukang masak yang tiba-tiba bertanya.

"Oo tidak Bu saya kira ibu ada datang ke mess nomor 10 tadi" jawab Bagas sekenanya. "Yasudah Bu saya mau lanjut makan" sambung Bagas lagi

"Iya pak silakan, kami permisi dulu ya pak, mariii" ibu-ibu itu pun pulang dari dapur mess tinggal lah Bagas sendirian di dapur, dengan cepat Bagas menyelesaikan makannya. Setelah selesai makan Bagas pun ingin segera kembali ke mes yang ia tempati. Ia hendak keluar dari dapur mes tiba-tiba pintu di buka dari luar lalu muncul lah Samsul dari balik pintu.

"Pak Bagas, udah selesai makan nya pak" tanya Samsul hanya sekedar basa-basi

"Iya ni sul, ini saya mau balik ke mes lagi, mau istirahat pegal-pegal semua ini badan" seloroh Bagas kepada Samsul

"Oo yasudah pak saya mau makan dulu" jawab Samsul.

Bagas pun segera pulang ke mess nya lalu ia menutup semua pintu jendela dan langsung pergi ke kamarnya untuk sekedar berbaring di atas ranjang. Bagas melamun memikirkan Kuyang yang masinmh terngiang-ngiang di kepala nya belum terjawab rasa penasarannya tentang apa itu kuyang. Belum puas rasanya jikalau belum melihat secara langsung. Ditengah lamunannya Bagas tiba-tiba teringat dengan sosok Nina, seorang OB di kantor tempat ia bekerja yang memiliki paras yang sangat cantik, yang ia tolong dan sudah membuat ia jatuh cinta. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, kantuk sudah mulai menyerang Bagas, tak berselang beberapa lama Bagas pun terlelap di alam mimpi.

Keesokkan harinya.....

BERSAMBUNG.....

***

1
Rembulan menangis
mna sambunganya thor
lilhyanaaaa
Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!