Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.
Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"
Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.
Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"A Yin, sekarang kita pergi menemui Ayahanda dan Ibu Ratu. Karena aku juga ingin membicarakan sesuatu kepada mereka," ucap Jian Ying.
"Baik, Yang Mulia."
Jian Ying bersama A Yin keluar dari kamar, lalu berjalan menuju istana Kaisar.
Jian Ying menatap halaman istana yang begitu luas, "Dulu aku begitu bodoh karena telah tertipu oleh ucapan manis dari Dao Ming An, tetapi sekarang aku tidak akan melakukan hal yang sama lagi,"
Jian Ying terus berjalan melewati beberapa taman istana, dan setibanya di depan pintu aula istana Kaisar, Jian Ying melihat Kaisar dan juga Ratu tengah duduk dari luar aula.
Kedua mata Jian Ying seketika memerah melihat kedua orang tuanya saat itu, dia kemudian berjalan masuk ke dalam aula.
"Cheng Jian Ying memberi salam kepada Ayah dan Ibu," ucap Jian Ying seraya memberi hormat.
Kaisar dan Ratu mengangguk.
"Duduklah, Ayah dan Ibumu ingin berbicara perihal pernikahanmu dengan tuan muda Dao," ucap Kaisar.
Jian Ying duduk di depan kedua orang tuanya, "Ayah, sebenarnya Jian Ying juga ingin membicarakan perihal itu kepada Ayah dan Ibu,"
"Baik, kami akan mendengarkannya. Kau selalu ingin segera menikah dengan tuan muda Dao itu, apakah kau memiliki rencana untuk pernikahanmu?"
Jian Ying terdiam sejenak, "Ayah, Ibu. Sebenarnya Jian Ying ingin membatalkan pernikahan dengan tuan muda Dao,"
"Ying'er, apa yang kau katakan? Bukankah selama ini kau dan tuan muda Dao terlihat begitu baik, dan kalian juga telah memutuskan untuk menikah," ucap ratu dengan terkejut.
"Benar Ibu, tetapi Jian Ying merasa jika semua yang dikatakan oleh tuan muda Dao tidak tulus. Keluarga Perdana Menteri Dao tahu jika Jian Ying adalah satu-satunya putri Ayah dan Ibu di kerajaan ini, dan tentu kelak akan mendapatkan tahta ini. Jadi, tentu saja mereka akan melakukan segala cara demi mendekati Jian Ying dan dengan cara berpura-pura baik, begitu juga tuan muda Dao, yang mencoba mendekati Jian Ying dengan kata-kata yang begitu lembut,"
"Apakah kau sudah yakin dengan keputusan mu ini?" ucap Kaisar.
"Iya Ayah, Jian Ying tidak ingin membuat kalian kecewa, karena telah salah memilih,"
Kaisar dan Ratu saling menatap satu sama lain setelah mendengar ucapan Jian Ying.
"Apakah kau benar-benar telah membuat keputusan itu, Putri Jian Ying?"
Sebuah suara dari arah pintu masuk aula terdengar, dan itu membuat ketiga orang yang berada di dalam aula melihat ke arah pintu.
"Salam kepada yang mulia kaisar dan yang mulia ratu," ucap selir Yun seraya memberi hormat, setelah masuk ke dalam aula.
"Berdiri dan duduklah, Selir Yun!" ucap Ratu.
"Terima kasih, Yang Mulia,"
Selir Yun kembali berdiri, lalu duduk di samping Jian Ying.
Jian Ying menatap Selir Yun lalu tersenyum, ada perasaan bahagia karena bisa kembali melihat selir yang sudah seperti ibunya itu.
"Putri Jian Ying, apakah yang tadi kau katakan sudah kau putuskan dengan baik?" ucap Selir Yun pada Jian Ying.
"Benar, saya sudah membuat keputusan untuk membatalkan pernikahan ini, Ibu Selir,"
"Putri, aku memang pernah membicarakan hal ini dengan mu, tetapi...."
Jian Ying meraih tangan Selir Yun, "Ibu selir, saya memutuskan semuanya bukan karena apa yang telah kau katakan. Ini semua adalah keputusan saya sendiri,"
"Tetapi...."
"Apakah ibu selir tidak bahagia mendengar keputusanku ini?"
"Tidak, aku tentu sangat bahagia. Karena aku sangat tahu bagaimana keluarga Perdana Menteri Dao itu. Hanya saja, kau dan tuan muda Dao sudah cukup lama saling mengenal dan bersama, lalu tiba-tiba kau memutuskan untuk membatalkan pernikahan ini. Bukankah ini cukup mengejutkan?"
"Selir Yun benar, sebenarnya apa yang telah terjadi pada kalian berdua, sehingga tiba-tiba kau memutuskan ingin membatalkan pernikahanmu dengan tuan muda Dao?" ucap Ratu.
"Ibu, seperti yang telah Jian Ying katakan. Putrimu ini sudah tahu jika tuan muda Dao bukanlah laki-laki yang baik untuk menjadi suami, dan Jian Ying tidak mau jika kelak kerajaan ini akan hancur jika Jian Ying menikah dengannya,"
Selir Yun menggenggam tangan Jian Ying, selama ini dia selalu menasehati Jian Ying tentang bagaimana keluarga Dao yang sebenarnya, bahkan dia juga sudah memberitahu bagaimana tuan muda Dao.
Jadi setelah mendengar keputusan Jian Ying, selir Yun merasa sangat bahagia.
"Baiklah, jika itu sudah menjadi keputusan mu. Kami akan menghormati dan mengatakannya kepada keluarga perdana menteri Dao." ucap Kaisar yanh akhirnya memberikan keputusan.
"Terima kasih, Ayah. Jian Ying juga ingin mengubah pernikahan ini,"
"Apa maksudmu, Ying'er?" ucap Ratu.
"Bisakah...bisakah Jian Ying menikah dengan pangeran Hong Zhao Yan, dari negara Kin?"
Kaisar, Ratu dan juga Selir Yun terkejut atas permintaan putri mereka.
"Pangeran Hong Zhao Yan, dari kerajaan Kin?" ucap Kaisar.
"Benar Ayah,"
"Ayah memang mengetahui sedikit tentang bakat dan kepintarannya. Tetapi Ayah juga mendengar dia pernah diasingkan oleh kaisar Kin selama 2 tahun, dan setelah ibunya meninggal, dia baru diizinkan kembali ke istana." ucap Kaisar, mengingat apa yang pernah dia dengar dari salah satu Raja.
"Benar, namun Jian Ying tertarik padanya,"
"Putri Jian Ying, katakan pada kami alasan kau ingin menikah dengannya," ucap Selir Yun.
Jian Ying tersenyum, "Ayah, Ibu dan Ibu Selir. Seseorang yang telah mendapatkan perlakuan yang sangat tidak adil di dalam kerajaan dimana dia tinggal, akan melakukan sesuatu yang sangat baik kepada orang yang peduli dan bersikap baik terhadapnya,"
Kaisar, Ratu dan Selir Yun saling melihat.
Jian Ying tersenyum, "Dan tentu saja aku sudah mengetahui bagaimana sifat pangeran Hong Zhao Yan itu, ketika aku berada di kehidupanku sebelum berenkarnasi,"
Selir Yun menatap Jian Ying, "Apa kau sudah yakin dengan keputusanmu ini?"
"Iya ibu selir, aku benar-benar sudah yakin."
Kaisar mengangguk, "Baiklah, jika begitu aku akan membicarakan hal ini dengan perdana menteri Dao dan setelah itu aku akan mengundang Kaisar dari kerajaan Kin, juga pangeran Hong Zhao Yan datang kemari,"
"Terima kasih atas kebijaksanaan dan kebaikan Ayah Kaisar!" ucap Jian Ying seraya membungkukkan badannya.
"Berdirilah, aku melakukannya demi kebahagiaanmu dan juga demi kerajaan ini, seperti yang kau katakan tadi,"
"Baik, ayah. Saya berjanji, saya tidak akan membuat ayah kecewa."
Kaisar mengangguk.
Ratu dan Selir Yun menatap Jian Ying, yang tiba-tiba mengubah keinginannya itu.
"Sepertinya putriku sudah tumbuh menjadi wanita yang dewasa, dan bisa mengambil keputusan demi kebaikannya sendiri dan kerajaan," ucap Ratu.
Jian Ying merasa bahagia karena telah melakukan satu hal yang akan membuat kehidupannya satu persatu berubah.
"Tuan muda Dao, di kehidupanku sebelumnya kau sudah membodohiku dengan begitu baik, tetapi di kehidupanku sekarang, aku akan perlahan membuatmu dan keluarga mu merasa malu dan mendapatkan hukuman yang layak."
Rencana untuk membatalkan pernikahan dengan anak Perdana Menteri Dao akan segera selesai, dan Jian Ying yang tidak ingin menyia-nyiakannya pangeran Hong Zhao Yan yang memiliki kekuatan di balik dirinya yang berpura-pura lemah, juga akan segera terwujud.
Dan saat ini, Jian Ying hanya tinggal melihat reaksi dari keluarga Perdana Menteri Dao, dan apa yang akan di lakukan oleh mereka setelah Jian Ying membatalkan pernikahannya dengan tuan muda Dao secara tiba-tiba.
"Baiklah Ayah, Ibu dan Ibu Selir. Jian Ying harus kembali ke istana sekarang." ucap Jian Ying.
"Baik, kau bisa kembali dan beristirahatlah," ucap Kaisar.
"Terima kasih, ayah,"
Setelah memberi hormat kepada ketiga orang tuanya, Jian Ying keluar dari aula Kaisar dan berjalan menuju istananya sendiri bersama dengan A Yin, pelayan setianya.