NovelToon NovelToon
Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:899.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Meymei

[REVISI]
.
.
.
Akibat masyarakat yang memiliki tradisi kolot, mereka terpaksa melakukan pernikahan di bawah tangan hanya karena berteduh dari hujan disebuah pos kampling. Dua orang yang tidak saling mengenal itu diikat dalam ikatan yang sakral secara tiba-tiba.

Qiana Nadhifa, gadis yang dikenal pendiam dan jarang keluar rumah itu pun seketika menjadi hujatan masyarakat. Tidak ada yang mempercayainya, bahkan Ibunya sendiri memojokkannya sehingga ia menikah dengan laki-laki yang tidak dikenalnya.

"Kamu istriku. Aku akan menerima kekurangan mu dan terimalah kekurangan ku sebagai seorang suami." Abhaya Chandra.

Apakah pernikahan keduanya berujung keberkahan Allah? Bagaimana keduanya bersatu dengan perbedaan dan masa lalu mereka?

Author Note: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh dan setting cerita, semua murni kebetulan. Semoga pembaca suka dengan karya keempat saya...
Terimakasih atas dukungannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Tidur Lagi?

[REVISI]

.

.

.

Tengah malam, Qiana terbangun karena merasa haus. Ia lupa tidak menyediakan minum di dalam kamar seperti biasanya. Ia ingat ada dispenser air di dapur kemarin malam. Ia pun mengenakan hijabnya dan berjalan menuju dapur. Rumah terasa sepi sekali, hanya lampu temaram yang menjadi penerangan di dekat sumur dan lampu dapur yang menyala. Ia yang takut gelap, mau tak mau tetap berjalan dengan cahaya temaram.

Qiana mengisi botol yang biasa ia gunakan dengan air yang ada di dispenser, kemudian meminumnya. Barulah setelah itu ia kembali ke kamar dan mendapati Chandra duduk di pinggir tempat tidur. Chandra terbangun karena sadar istrinya tidak ada di sebelahnya. Ia ingin mencarinya tetapi Qiana sudah datang menghampirinya. Melihat botol air ditangan Qiana, Chandra tidak perlu menanyakan lagi ke mana sang istri pergi.

“Kenapa tidak membangunkanku, Dek?”

“Mas tidurnya pulas, tidak berani ganggu.” Jawab Qiana sambil meletakkan botolnya di meja.

“Ayo tidur lagi.” Chandra mengajak Qiana untuk tidur kembali karena masih larut malam.

Tepat pukul 04.00 pagi, Qiana membuka matanya. Posisinya sekarang yang berada dalam pelukan Chandra, membuatnya berusaha melepaskan diri dengan perlahan agar tidak membangunkan sang suami. Setelah mencoba beberapa saat, ia pun berhasil lepas dari pelukan sang suami dan menggantinya dengan guling. Ia segera masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka. Kemudian mengganti dasternya dengan gamis longgar serta mengenakan hijab sebelum keluar dari kamar.

Ia tidak tahu kegiatan pagi di rumah keluarga Chandra seperti apa, jadi ia akan mencari tahunya sekarang. Tujuan pertamanya sudah pasti dapur, karena dapur adalah tempat keramat setiap pagi untuk menyiapkan sarapan.

Rumah "Kidul" (selatan) yang ditempatinya saat ini, memang rumah baru yang masih kosong. Baru kali ini Qiana memperhatikan sekitarnya. Hanya kamar yang ia tempati yang memiliki perabot lengkap karena mungkin ditempati oleh sang suami. Rumah "Kidul" memiliki 2 kamar tidur, ruang tamu dan ruang keluarga yang disekat menggunakan lemari bufet. Terdapat ruangan kosong di sisi kanan yang terhubung dengan pintu yang mengarahkan ke sumur dan rumah tengah juga rumah "lor" (utara). Jika Qiana tidak salah menebak, mungkin ruangan ini adalah ruang makan dan dapur. Di dapur, sudah ada Mamak yang sedang memotong sayuran.

“Nopo wonten engkang saget kulo mbiyantu, Mak Tanya Qiana yang berniat membantu.

(Apa ada yang bisa saya bantu, Mak?)

“Ngopo kok tangi isuk men?”

(Kenapa bangun pagi sekali?)

“Kersane saget mbiyantu, Mamak.” Jawab Qiana sambil duduk di sebuah kursi yang ada di dekat “dipan” yang di duduki Mamak.

“Turuo meneh, ra popo nek kene tangi awan.”

(Tidur lagi saja, tidak apa-apa bangun siang di sini.)

Qiana yang ingin tetap tinggal akhirnya menyerah, karena kakak iparnya juga mengatakan jika Qiana sebaiknya menuruti perkataan Mamak. Bukan maksudnya mengusir, tetapi lebih baik Qiana istirahat karena ia baru saja melakukan perjalanan jauh kemarin. Qiana mengerti, ia pun kembali ke kamar dengan wajah sedihnya. Ia ingin membantu namun tidak bisa, malahan di suruh tidur.

"Terbiasa di rumah, aku tak bisa tidur lagi." gumam Qiana.

"Kenapa?" Chandra yang masih setengah sadar bertanya ketika melihat sang istri masuk ke dalam kamar sambil bergumam.

Qiana lantas menceritakan semua yang dialaminya di dapur kepada sang suami. Bukannya mendengarkan, Chandra justru menahan tawanya. Membuat Qiana bingung, apa yang membuat suaminya tersebut tertawa. Ia menjadi memiliki ide untuk menusuk pinggang sang suami menggunakan jari telunjuknya. Sontak saja apa yang dilakukan Qiana membuat Chandra terkejut dan seketika membuat bagian tubuhnya menegang.

"Mas kenapa?" tanya Qiana panik melihat suaminya tiba-tiba menegakkan badan dan hanya diam.

"Tidak apa." jawab Chandra yang kemudian merebahkan tubuhnya kembali.

"Saestu?" (sungguh?)

"Iya, sini..." Chandra menepuk tempat kosong yang ada disampingnya.

Qiana menurut dan duduk disebelah suaminya. Chandra yang gemas segera menangkap tubuh Qiana dan mensejajarkannya dengan tubuhnya. Tentu saja hal tersebut membuat Qiana kaku.

"Bernafas seperti biasa, lemaskan badan mu. Mau sampai kapan respon mu selalu begini?" ucap Chandra seraya melonggarkan tangannya.

Qiana mengikuti apa yang dikatakan oleh sang suami, perlahan ketegangannya memudar.

"Kalau seperti ini terus, kapan aku mendapatkannya?" gumam Chandra.

"Apa, Mas?" tanya Qiana yang tidak mendengar dengan jelas perkataan suaminya.

"Tidak apa. Ayo tidur lagi."

"Tidur lagi?"

"Ya. Persiapan stamina untuk jalan-jalan kita nanti." Kata Chandra yang langsung memejamkan matanya.

Beberapa waktu berlalu, Chandra yang masih belum benar-benar tertidur merasakan jika Qiana masih terjaga, ia pun membuka matanya kembali. Ia kemudian menceritakan kebiasaan keluarganya.

Mamak akan bangun pukul 03.30 untuk menyiapkan sarapan Bapak yang akan berangkat bekerja pukul 05.00. Hal ini dikarenakan tempat kerja Bapak yang berada di kota Purworejo. Sedangkan iparnya akan bangun pukul 04.00 untuk menyiapkan sarapan suaminya yang akan pergi ke pasar. Kakaknya memiliki kios di Pasar Purworejo Baru, menjual sembako dan telur puyuh.

Chandra menjelaskan mungkin kehadiran Qiana akan mengganggu kegiatan mereka yang sudah dilakukan setiap harinya, meskipun Qiana berniat membantu. Maka dari itu memintanya untuk tidur kembali, mungkin memintanya untuk membiasakan diri terlebih dahulu. Lagi pula kewajiban Qiana adalah mengurusi kebutuhannya. Jadi, tidak perlu memperhatikan hal lainnya.

Qiana hanya diam mendengarkan penuturan suaminya. Ia merasa sungkan dengan mertua dan kakak iparnya jika dia sebagai anggota baru justru tidak melakukan apapun disaat mereka menyiapkan sarapan.

“Ya sudah, nanti aku bilang ke Mamak untuk mencarikan tukang agar bisa membuatkan kamu dapur.”

“Benar, Mas?”

“Iya. Nanti kamu bisa memasak seperti di Rembang. Masakanmu berbeda dengan masakan yang biasa dimasak oleh Mamak maupun kakak ipar yang cenderung manis.”

Segera Qiana memeluk suaminya secara refleks, ia merasa senang dengan ucapan Chandra barusan. Chandra yang sudah mulai rileks dibuat menegang kembali dengan pelukan Qiana yang tiba-tiba. Dalam hati ia ingin sekali menangis. Dirinya adalah laki-laki normal yang memiliki hasrat. Sejak menikah ia sering melihat Qiana, tidur bersama, sentuhan, membuatnya berada dalam dilema pernikahan yang justru menyiksanya.

Di satu sisi ia menginginkan Qiana, di sisi lain ia tidak ingin memaksa sang istri yang masih memiliki trauma terhadap sentuhan. Chandra menarik nafas dalam sambil beristigfar. "Kuatkan lah aku Ya Robb.." doanya dalam hati.

Qiana melepaskan pelukannya ketika terdengar suara adzan subuh dari masjid dekat rumah. Setelah ia melepaskan pelukannya, ia baru sadar jika suaminya hanya diam. Karena penasaran ia pun bertanya mengapa suaminya diam saja dan seperti orang menahan marah.

Chandra menjawab jika ia tidak marah, melainkan menahan sesuatu yang lain. Qiana bukanlah perempuan yang konservatif, jadi ia segera paham dengan maksud suaminya. Tanpa sadar ia justru melihat kearah bawah sana yang mana membuat Chandra ingin menggoda istri kecilnya dengan menindihnya dan memberikan kecupan di bibir mungilnya.

Qiana awalnya biasa saja menerima kecupan sang suami, tetapi ketika tangan Chandra beralih ke belakang tengkuk seketika tubuhnya bergetar. Chandra yang sadar dengan perubahan istri kecilnya segera menghentikan gerakannya dan meminta maaf. Ia pun beranjak dan mengajak Qiana untuk sholat berjamaah.

Ada rasa penyesalan di dalam hati Qiana yang belum sepenuhnya menjadi istri bagi Chandra. Ia adalah seorang istri, wajib baginya membahagiakan sang suami dan memenuhi panggilannya. Sayangnya Qiana tidak bisa berbuat apa-apa dengan keadaannya yang masih mengingat kejadian nahas itu ketika ia bersentuhan dengan lawan jenis. Qiana selalu berdoa agar Allah mengangkat ingatannya agar ia bisa melangkah maju, ia memohon agar ia bisa menjalani kehidupan pernikahannya dengan normal.

Qiana bertekad akan memberanikan diri untuk bisa menjadi istri sepenuhnya bagi sang suami. "Tunggu aku, Mas. Tolong bersabarlah..." batin Qiana yang mengakhiri doanya.

.

.

.

Dipan: kursi panjang dan lebar

(150x80) mirip ranjang tidur.

1
Yani
Author bisa aja
Meymei: hehehe.. msh sayang sama qiana aq kak
total 1 replies
Yani
Seru kayanya
Yani
Terima kasih author udah bikin cerita bagus 👍terus berkarya ttp semangat 💪💪❤❤❤
Meymei: terimakasih untuk dukungannya di DCSoSE ya kaka🥰
total 1 replies
Yani
Orang baik pastilah banyak yang menyangi ada juga yang ga suka
Meymei: Alhamdulillah🥰
total 1 replies
Yani
Ardhan anak sholeh
Meymei: pengen 1 jg nih kak 😁
total 1 replies
Nabilah
harus!🤣
Meymei: maksa si kakak😁
total 1 replies
Nabilah
Sabar Qiana
Nabilah
sah!😅
Nabilah
mau satu kek Uma 😅
Nabilah
lebig ganteng keknya😅
Nabilah
mantap Qiana
Nabilah
ngarep Mas! 😅
Nabilah
sudah pasti itu 🤣
Nabilah
sama Mas Heru 😁
Nabilah
jitak aja Mas Chandra!🤭
Meymei: kasihan Heru kak.. 😁
total 1 replies
Nabilah
hayoloh..
Nabilah
aq tahu hotel yg dimaksud 🤣
Meymei: ssstttt 🤫
total 1 replies
Nabilah
awas loh nyesel mbak ainun
Nabilah
uwu uwu..
Nabilah
betul
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!