Menceritakan beberapa kisah pendek romansa kehidupan, juga perjalanan dalam mencari kebahagian yang sejati.
Hal-hal yang umum terjadi di sekitar kita maupun yang tidak bisa kau pikir sebelum nya. Semua tertuang dalam kisah-kisah mengharukan dan mendebarkan.
Semoga kalian dapat terhibur dengan kisah pendek ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lan05, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nadien & Varo 3
Semenjak kedekatan nya dengan Nadien sadar tidak sadar Varo pun ikut terkenal, banyak orang yang jadi penasaran dengan nya baik secara personal atau hanya sekedar ingin mengetahui wajah nya.
Seperti saat ini ada seorang gadis yang menghampiri nya. Entah apa maksud dan tujuan nya yang jelas gadis itu cukup terkenal juga di kampus.
"Hai.. kau Varo.?" Tanya gadis di depan nya.
"Ya, ada perlu apa.?" Singkat Varo dingin tanpa menatap lawan bicara nya.
"Tidak aku hanya ingin menyapa saja, seperti nya kau tidak menyadari kehadiran ku."
Varo mengangkat tatapan nya menatap balik lawan bicara ini dengan pandangan bertanya.
"Kita ada di kelas yang sama selama ini."
"Lalu.?" Varo hanya menanggapi nya dingin, ia kira ada obrolan penting apa sampai gadis di depan nya ini menghampiri nya, ternyata hanya obrolan omong kosong tanpa arti.
"Dan seperti nya kau juga tidak terlalu mendengarkan apa kata dosen tadi."
"Bisakah kau langsung pada inti nya." Jawab Varo yang malas dengan obrolan gadis di depan nya yang bertele-tele.
"Baiklah.. perkenalkan namaku Bella kita berada di satu kelompok yang sama. Semoga kita bisa bekerja sama." Ujar Bella dengan senyuman yang ia tampilkan.
"Ternyata kau yang bernama Bella."
"Ya.. kalau begitu kapan kita akan mengerjakan tugas nya.?"
"Besok, di perpustakaan." Jawab Varo.
"Baiklah boleh ku minta nomor handphone mu.?" Pinta Bella dengan berani, dirinya seberani ini karena rasa penasaran nya yang tinggi. Orang seperti apa Varo ini hingga seorang Nadien dekat dengan nya. Dan kebetulan dirinya satu kelompok dengan Varo kesempatan ini tidak akan ia sia-sia kan.
"Kita bisa janjian nanti saat di kelas besok." Ucap Varo yang enggan memberi no ponsel nya kepada siapa pun kecuali orang terdekat nya.
Bella yang merasa ditolak pun hanya menahan malu nya, baru kali ini dirinya merasa malu seperti ini terlebih oleh seorang lelaki. Karena bisa dibilang dirinya dapat dengan mudah menggaet lelaki mana saja. Namun tidak apa-apa Bella merasa semakin tertarik dengan sikap yang Varo tunjukkan padanya.
"Baiklah kalau begitu sampai jumpa besok." Bella lalu melangkah pergi dari hadapan Varo.
"Siapa.?" Tanya Nadien tiba-tiba yang sudah berada di samping Varo, dirinya penasaran siapa yang berani mendekati Varo nya.
"Teman sekelompok ku... ada apa dengan raut wajah mu itu." Varo mengacak-acak rambut Nadien gemas kala melihat raut tertekuk Nadien yang justru semakin membuat Nadien merasa kesal. Raut wajah nya semakin menekuk dengan kejahilan Varo padanya, dasar lelaki tidak peka.
"Berhenti Varo, kau membuat rambut ku berantakan." Dengan sedikit keras Nadien Menyingkirkan tangan Varo dari rambut nya.
"Maaf...maaf sini biar ku rapihkan." Tangan Varo terangkat untuk merapihkan rambut Nadien yang berantakan akibat ulah nya, namun Nadien reflek memundurkan kepala nya dengan tatapan curiga terarah kepada Varo.
"Aku serius, sini." Dengan sedikit memaksa Varo menarik Nadien agar semakin dekat dengan nya. Lalu merapihkan rambut Nadien dengan telaten.
Varo tidak menyadari bahwa tindakan kecil nya ini memantik api obsesi di hati Nadien yang semakin kuat. Dirinya merasa bahwa rasa cinta nya semakin kuat terhadap Varo, tidak boleh, tidak boleh ada yang mendekati Varo atau coba-coba mengambil perhatian Varo darinya. Nadien akan melakukan apapun untuk mendapatkan Varo. Nadien merasa semakin serakah karena rasa ingin memiliki Varo hanya untuk nya saja. Tekad nya seperti semakin kuat untuk mengikat Varo untuk selalu bersama nya.
Dulu dirinya sama sekali tidak pernah merasakan perasaan ini, Nadien seperti merasa cukup hanya dengan memandang Varo dari jauh, membantu nya dan mengagumi nya dalam diam. Namun kini saat merasakan sedikit perhatian dari Varo rasa serakah itu mulai muncul dan semakin menggerogoti nya.
Tidak apa-apa dirinya yakin tidak akan segila itu hingga melupakan akal sehat nya. Ya Nadien yakin bahwa perasaan nya ini murni dan tulus untuk Varo.
"Sudah..."
"Mau mampir ke tempat makan depan kampus.?" Ajak Varo untuk mengembalikan mood Nadien kembali, Varo merasa Nadien sedikit kesal pada perempuan bernama Bella tadi alias teman sekelompok nya nanti. Mungkin mereka ada problem sebelum nya hingga Nadien terlihat tidak suka pada Bella.
"Boleh.. ayo kita kesana." Dengan semangat Nadien menarik tangan Varo, Varo yang melihat antusiasme Nadien hanya menggeleng pelan, ternyata Nadien bisa bersikap kekanakan dan manja seperti ini. Syukur lah mood nya telah kembali membaik.
"Makanan apa yang paling terkenal disini.?" Tanya Nadien kepada Varo yang seperti nya sering kesini. Tempat nya tidak terlalu besar namun nyaman dan tenang, Nadien menyukai nya.
"Disini yang paling terkenal nya adalah Paella nya yang enak, kamu mau coba.?"
"Boleh.. aku pesan itu saja, kamu pesan apa.?"
"Sama, ya sudah aku pesan dulu." Varo beranjak pergi untuk memesan makanan mereka.
Nadien fokus dengan ponsel nya sembari menunggu Varo kembali. Namun ketenangan nya terusik saat seseorang berdiri di depan meja nya, Nadien langsung melihat siapa orang yang mengganggu nya.
Mood nya langsung kembali turun saat melihat ternyata Bella yang berada di depan nya. Nadien berusaha mengendalikan rasa kesal nya kepada perempuan di depan nya ini.
"Tadi aku melihat kau sedang bersama Varo, boleh aku bergabung ada yang mau aku bahas juga dengan Varo." Bella langsung saja duduk tanpa menunggu persetujuan dari Nadien.
"Apa kau tidak mempunyai sopan santun.?" Sarkas Nadien yang melihat kelakuan Bella yang menurut nya sangat tidak sopan.
"Ohh.. maaf apa urusan nya dengan sopan santun." Ujar Bella santai yang membuat Nadien semakin tidak menyukai nya.
Tak lama Varo pun datang ia melihat wajah Nadien yang kembali terlihat kesal dan ada wanita di samping nya, Varo tidak tahu siapa itu karena wanita itu memunggungi nya.
"Kenapa lagi.?" Tanya Varo saat mendekati Nadien. Lalu Varo langsung paham kenapa mood Nadien kembali jelek karena saat ia bertanya kepada Nadien, wanita disamping nya pun ikut menoleh dan ternyata wanita itu adalah Bella. Pantas saja Nadien kembali badmood.
"Hai lagi... Aku ikut bergabung disini ya, sekalian ada yang mau aku bahas dengan mu." Varo hanya memasang wajah datar nya melihat Bella yang tidak bisa melihat situasi, wanita ini menjengkelkan juga ternyata.
"Sudah kubilang besok, aku sibuk saat ini." Balas Varo dingin.
"Tapi kalian seperti nya sedang santai." Ucap Bella tak tahu malu.
"Aku pergi seperti nya kalian sedang ada urusan." Nadien segera berdiri dari duduk nya. Namun saat akan beranjak pergi Varo menahan tangan nya.
"Duduk, pesanan nya belum datang kau belum makan dari tadi." Ucap Varo tegas menahan kepergian Nadien.
Nadien yang melihat tatapan Varo yang tidak mau dibantah pun duduk kembali. Namun rasa kesal nya sudah tidak bisa disembunyikan lagi oleh nya.
"Dan untuk mu, kurasa aku sudah cukup jelas mengatakan besok kita akan membahas nya di perpustakaan setelah kelas selesai."
"Tapi.."
"Aku tidak bisa saat ini, kau boleh pergi." Usir Varo dengan terang-terang an kepada Bella.
Bella yang mendapat perlakuan seperti itu langsung beranjak pergi dengan perasaan kesal dan malu untuk yang kedua kali nya. Lihat saja Varo kau akan menyesal memperlakukan ku seperti ini.
"Kau tidak perlu sekeras itu padanya." Ucap Nadien menatap mata Varo yang juga tengah menatap nya.
"Dan membuatmu semakin kesal." Nadien pun terdiam tidak menjawab, sebenar nya ia tidak menyangka ternyata Varo melakukan hal itu karena nya.
"Aku tidak tahu kalian ada masalah atau apa, tetapi kalian sedikit melibatkan ku dan aku kurang menyukai nya. Ditambah aku melihat mu yang kesal saat ada Bella, ya begitu lah maksud ku." Jelas Varo panjang lebar yang sama sekali seperti bukan dirinya.
"Hmm.. aku mengerti, terimakasih." Jawab Nadien dengan sedikit senyum tipis yang coba ia sembunyikan.
Tak lama makanan mereka pun datang dan mereka pun menikmati hidangan mereka dengan baik, melupakan kejadian tadi yang sempat membuat suasana tidak menyenangkan.