NovelToon NovelToon
TEMANKU

TEMANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Dunia Lain / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.

Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.

Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.

Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

"Udah balik lu?" tanya kakaknya saat melihat Elsya sudah pulang.

"Belum," jawabnya sambil berjalan ke kamarnya.

Selesai mengganti pakaiannya, ia langsung ke dapur untuk makan siang, sang kakak sudah ada di dapur menunggu Elsya.

"Gak kuliah kak?" tanya Elsya ke kakaknya.

"Menurut lu?" tanyanya balik, Elsya tidak lagi menimpali ucapan kakaknya.

"Gimana sekolah lu?"

"Sama aja," jawab Elsya.

"Masih di bully?"

"Hmmm."

"Balas lah! Sia-sia seni bela diri yang gue ajarin kalau gitu," suruh kakaknya.

"Kakak macam apa lu? Ngajarin tuh yang baik-baik."

"Itu baik Elsya, masa lu mau di bully terus sih, nunggu apa? Karma dari Tuhan? Jangan repotin Tuhan mulu lah Sya," omel kakaknya.

"Iya iya."

"Iya iya mulu, tapi tetap aja gak dilaksanakan."

"Tadi sudah ko," ucap teman gaib Elsya yang tiba-tiba muncul.

"Muncul aja lu," ucap kakaknya. "Ceritain Kun."

"Kun Kun, panggil gue ...."

"CE-PAT KUN-TI!!" ucap kakaknya Elsya penuh penekanan.

"Iya iya sabar kek, tadi tuh dia di bully di suruh bersihin kelas sendirian padahal bukan jadwalnya, terus dia ambil tempat sampah di hamburin isinya dalam kelas," jelas mbak Kun.

"Bagus-bagus, lanjutkan Sya," ucap kakaknya ambil tepuk tangan.

"Kakak sesat," ucap Elsya.

"Kalau ada apa-apa bilang."

"Iya Elzein, sudah ah kak tiap hari gitu mulu," ucap Elsya capek dengan kakaknya yang setiap hari nanya hal yang sama.

Elsya dan Elzein hanya tinggal berdua, karena kedua orang tuanya telah meninggal dunia akibat kecelakaan, maka dari itu sang kakak sangat perhatian ke adik satu-satunya itu.

"Oh iya Sya, gue mau keluar lu jangan kemana-mana, langsung telpon kalau ada apa-apa."

"Iya kak, tutup pintu kalau udah keluar," ucap Elsya.

Setelah kakaknya pergi, Elsya hanya di kamarnya mengerjakan tugas-tugas sekolah.

"Elsya," panggil teman gaibnya.

"Hmmm."

"Kakak lu suka banget panggil gue Kun, gini-gini juga cantik kali, lu juga sama manggilnya Kun padahal kan nama gue bagus," protesnya.

"Mana gue tau, tanya dia lah."

"Alasan lu kenapa?"

"Gue ngikut kakak gue, kenapa?" tanya Elsya melihat ke arah Kun.

"Dasar manusia," ucapnya lalu menghilang.

Mbak Kun sebenarnya bukanlah kuntilanak yang menggunakan daster putih polos, ia justru menggunakan gaun yang cantik, namun dulunya ia tinggal di salah satu pohon dimana Elsya sekolah TK.

Karena hal itu lah, yang membuat baik Elsya dan kakaknya Elzein memanggilnya mbak Kun.

Dari TK juga lah awal dari pertemanan Elsya dan mbak Kun, karena hanya Elsya yang bisa melihatnya.

Elsya mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya, ia segera keluar untuk melihat siapa yang datang.

"Cari siapa ya pak?" tanya Elsya ke orang yang ada di depannya.

"Kamu yang tinggal disini?" dengan cepat Elsya menganggukkan kepalanya.

"Orang tuanya mana?"

"Gak ada pak," jawab Elsya.

"Jadi kamu tinggal disini sama siapa?"

"Kakak saya, kenapa ya pak?" tanya Elsya.

"Saya perlu bicara, kakaknya ada?" Elsya langsung menggelengkan kepalanya.

"Kakak saya lagi keluar pak, kalau mau di tunggu boleh, duduk saja dulu pak saya telpon kan."

"Telpon sekarang."

Elsya pun kembali masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil ponselnya, setelah di telpon berkali-kali kakaknya tidak menjawab panggilannya.

Namun tak lama berselang, Elsya mendengar suara motor kakaknya, ia pun langsung keluar untuk melihat itu benar kakaknya atau bukan.

"Oh itu kakak saya," ucap Elsya ke dua orang bapak-bapak yang datang tadi.

"Ada apa ini pak RT?" tanya Elzein.

"Oh pak RT ternyata, mana gue tau," ucap Elsya dalam hati.

"Ternyata rumah mu Zein, ini pak Harto," ucap pak RT mengenalkan orang yang datang bersamanya.

"Zein pak." mereka pun berjabat tangan.

"Langsung aja ya pak," ucapnya sambil melihat ke pak RT, "Begini Zein, saya dengar rumah mu ini di jual, saya datang untuk melihat-lihat rumahnya," ucap pak Harto.

"Iya pak benar, mari pak masuk," ajak Elzein masuk ke dalam rumah untuk melihat-lihat.

Elsya hanya duduk di rumah tamu, sambil menonton tv, Elzein mengajaknya berkeliling untuk melihat isi rumahnya.

"Kalau boleh tau rumahnya ini kenapa di jual Zein?" tanya pak Harto.

"Kami mau pindah pak."

Selesai berkeliling, mereka pun mengobrol harga jualnya, untungnya pak Harto setuju dengan harga yang sudah di sebutkan oleh Elzein.

"Sya," panggil kakaknya.

"Hmmm." matanya tetap fokus ke layar tv.

"Pak Harto setuju beli rumah ini."

"Jadi kapan kita pindah?"

"Dalam seminggu rumah sudah harus kosong." mendengar ucapan kakaknya ia hanya menganggukkan kepalanya.

Mata Elsya seketika berkaca-kaca, kakaknya yang melihat itu langsung mendekati adiknya dan mengelus-elus kepalanya.

Rumah yang mereka tempati sekarang adalah salah satu rumah peninggalan orang tuanya, tapi karena butuh uang untuk biaya sehari-hari mau tidak mau mereka harus menjualnya.

Sebelumnya mereka menjual rumah dua lantai yang lantai pertamanya itu ruko, tapi setelah 3 bulan belum ada yang cocok dengan rumah tersebut, akhirnya mereka coba menjual rumah yang di tempati sekarang, baru seminggu di pasang sudah ada yang membelinya yaitu pak Harto.

"Besok kita mulai pindahan Sya."

"Iya," jawab Elsya sambil menganggukkan kepalanya.

"Gue lihat buku lu terbuka di kamar, sana beresin." setelah mendengar ucapan kakaknya barulah Elsya mengingat jika tadi ia mengerjakan tugas.

Saat Elsya masuk kamar ia di kagetkan oleh temannya yang sedang berbaring di kasurnya, "Anak kecil, kalau lu pada pindah gue gimana?" tanya mbak Kun.

"Heh kaget gue, ngapain sih disitu?" ucap Elsya mengelus dadanya, "Perasaan ini bukan pertama kalinya gue pindah, biasanya lu ikut-ikut aja tanpa nanya."

"Iya juga ya, gue kan setan, kalau gitu gue permisi," ucap mbak Kun.

"Heran bener, setan ko suka banget kemana-mana."

"Gue setan gaul," ucap mbak Kun yang sudah berdiri di samping Elsya.

"Anjir nih setan, kasih kode kek kalau lu nongol, main nongol aja lu pikir gue gak kaget?"

"Next time, bye." Mbak Kun pun kembali menghilang, Elsya hanya menggelengkan kepala.

1
Blue Zia
🥹🥹🥹 bukan cuma Elsya aja yang kangen mbak Kun. sayapun sama bab ini mengandung sedikit bawang
Erwinda Kurniawan
ahirnya kk up jga,,,seneng nya
Rina Indriani
ku nti merah
Rina Indriani
asyikk holiday terus ya sya
Rina Indriani
mbak kun ga asyik deh...
范妮·廉姆
Hai ka gabung yu gc Bcm
jika bersedia km bs follow ak dan ak bs undang kamu mksh.
Leviathan
semangat, mampir juga d chatt story ane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!