Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
{mengungkapkan cinta}
"Maksud kamu apa? " tanya Valen yang tak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Aldo.
Aldo memandang wajah Valen." Aku cinta padamu Valen. " Aldo mengungkapkan perasaan cintanya pada Valen.
Valen langsung terdiam dengan apa yang dikatakan oleh Aldo padanya.dia masih kaget dengan apa yang Aldo katakan.
" Mungkin kita belum lama saling berkenal, tapi aku sudah merasa nyaman denganmu."
"Tapi apa kamu tidak malu, aku hanya wanita biasa tidak seperti wanita yang lainnya yang mempunyai karir yang lebih baik." kata Valen.
"Untuk apa aku malu yang terpenting aku nyaman denganmu, aku benar-benar suka denganmu. Bagaimana Valen?" tanya Aldo pada Valen, Valen hanya terdiam.seolah dia bingung harus jawab bagaimana.
"Apa aku harus menerimanya ?" batin Valen yang tak ingin membuat kecewa Aldo.
"Bagaimana?" tanya Aldo untuk kedua kalinya.
Valen membalas dengan anggukkan, respon Aldo terlihat begitu bahagia.
"Tapi apa kamu yakin memilih aku?" tanya Valen yang melihat keseriusan Aldo padanya.
"Aku yakin sekali, aku juga tidak main-main dengan keputusanku ini untuk memilih kamu untuk menjadi kekasihku." jawab Aldo yang sudah mantap memilih Valen untuk menjadi kekasihnya.
Valen pun membalas dengan anggukkan, Aldo begitu serius dengan apa yang dia katakan pada Valen.
"Tapi kamu Sadar kan dengan pilihanmu itu?" tanya sekali lagi Valen pada Aldo, dia tak ingin dibelakangnya dia menyesal.
"Aku sadar, terimakasih atas semua kesempatan yang kau berikan." Aldo begitu bahagia, setelah Aldo diberikan kesempatan pada Valen untuk lebih dekat dengan dirinya.
"Iya." jawab Valen, mereka begitu terlihat menikmati waktu obralan mereka.
"Bagaimana kita cari makan malam bersama?" ajak Aldo pada Valen, Valen pun membalas dengan anggukkan. Akhirnya mereka pergi bersama, makan malam dipinggir jalan.
Setelah dapat lokasi makan malam, mereka langsung duduk bersampingan.
"Tidak apa-apa kan kita makan disini?" tanya Aldo pada Valen.
"Tidak apa-apa, memangnya kenapa?" tanya Valen.
"Nanti takutnya kamu tidak selera dengan makan malam kita yang sederhana." jawab Aldo pada Valen.
"Aku tidak masalah, kita mau makan dimana pun. aku akan ikuti kamu ." Jawab Valen yang menikmati suasana ramai ditempat itu. Mereka berdua makan dipinggiran jalan, yang memang ramai dikunjungi orang.
Mereka menikmati makan bersama sembari di sela makan, mereka saling bercerita. Setelah selesai makan barulah mereka pulang.
"Nanti malam aku hubungi kamu lagi ya." ucap Aldo pada Valen yang saat itu mereka akan berpisah ditempat pertemuan mereka.
"Iya Aldo." jawab Valen yang membalas dengan anggukkan, mereka pun berpisah ditempat terakhir mereka kunjungi.
Valen mulai terlihat begitu bahagia, setelah Aldo secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya pada Valen. Awalnya dia ragu karena dia masih kurang yakin dengan apa yang dia dengar. Begitu juga traumanya pada cinta yang membuat dia tak yakin ada cinta yang benar-benar tulus padanya.
Tapi setelah melihat pengorbanan Aldo mendekat dirinya dan menerima dirinya yang hanyalah wanita biasa, membuat dirinya mencoba membuka hatinya dan memberikan kesempatan pada Aldo untuk mengisi hatinya.
Setelah Valen sampai di kost dia di hampiri seseorang.
"Valen."
"Eh kamu Din." Sapa Valen pada Dini yang saat itu baru saja keluar dari kamar mandi.
"Kemana saja kamu?" tanya Dini pada Valen.
"Cari makan diluar Din." jawab Valen yang sudah membuka kunci pintu kamarnya.
Valen pun masuk kedalam kamar, dia langsung tiduran ditempat tidurnya.
"Apa aku masih mimpi." batin Valen yang masih tak percaya jika dirinya sudah memiliki kekasih.
"Aldo." gumam Valen yang mengingat nama itu dengan senyuman bahagianya.
Tiba-tiba saja Handphone miliknya berdering.
"Malam Valen." sapa Aldo padanya.
"Malam juga Aldo." balik sapa Valen pada Aldo.
"Sudah sampai di kost?" tanya Aldo yang sekedar tanya keadaannya.
" Sudah, ini aku sudah sampai dikost. Memangnya ada apa?" tanya Valen.
"Tidak apa-apa, besok kamu kerja masuk jam berapa?"tanya Aldo pada Valen.
"Biasa masuk pagi jam 7 pagi." jawab Valen yang biasanya berangkat jam segitu.
"Ya sudah nanti siang mampir ke tempat kerjamu." jawab Aldo yang diam-diam ingin melakukan sesuatu untuk Valen.
"Ya sudah, besok siang aku tunggu." Jawab Valen yang saat itu terlihat penasaran ada apa siang ingin menemui darinya.
"Ya sudah sekarang sudah malam, saatnya kita istirahat." ucap Aldo pada Valen.
"Ya sudah, selamat malam." pamit Valen. Pada Aldo.
"Malam juga." jawab Aldo, yang begitu bahagia akhirnya dia menerima cintanya. Aldo begitu senang akhirnya perjuangannya tidak sia-sia.
Begitu juga dengan Valen yang begitu bahagia. " Mungkin belum waktunya aku menjelaskan semua tentang siapa dirinya." batin Valen yang belum siap menjelaskan siapa dirinya.
Pagi hari
Valen sudah siap dengan semua keperluan yang dia butuhkan. Valen bergegas untuk berangkat bekerja, tidak tahunya ada mereka berempat yang juga sudah keluar dari kamar mereka.
"Pagi len." sapa Bunga pada dirinya.
"Pagi juga." jawab Valen pada Bunga, mereka pun segera berangkat ke tempat kerja mereka masing-masing.
Akhirnya Valen sampai di tempat kerjanya. Tiba-tiba ada pesan masuk.
"Selamat pagi, posisimu apa sudah berangkat kerja?" pesan dari Aldo untuknya.
"Sudah, sekarang aku sudah ada dipakiran. Mau masuk kedalam tempat kerja." jawab Pesan Valen pada Aldo yang terus mengirim pesan untuknya.
" Ya sudah, aku juga baru sampai di kantor. Sampai jumpa siang nanti."
Valen begitu terlihat bahagia, dia hanya menunggu waktu yang tepat. bagaimana reaksi dia setelah dia tahu kebenarannya . Valen tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nantinya.
Valen sudah ada didalam ruang kerjanya, dia sudah disibukkan dengan pekerjaannya yang ada dimeja kerjanya.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, waktunya dia istirahat. Setelah seharian duduk dengan mengerjakan pekerjaan yang semakin banyak.
Valen langsung keluar dari ruang kerjanya, dia sengaja melihat situasi diruang masih ada beberapa orang yang masih berdiri didepan kasir.
Valen berdiri mengecek beberapa produk yang ada si rak dekat kulkas.
"Valen." sapa Aldo yang saat itu ada di tempat kerjanya.
"Ini untuk kamu." Aldo memberikan kantong plastik hitam untuknya.
"Ini apa?" tanya Valen yanh penasaran isi didalam kantong itu.
"Itu cemilan untukmu." jawab Aldo yang sengaja memberikan kekasihnya cemilan untuknya.
"Makasih sudah belikan." jawab Valen yang membalas dengan senyuman kearah Valen.
Aldo pun terlihat bahagia, dia mendapatkan senyuman manis dari kekasihnya.
"Kamu sama siapa kesini?" tanya Valen pada Aldo.
"Aku sendirian, teman-teman sedang sibuk di kantor. Jadinya mereka titip makanan ke aku." jawab Aldo.
"Ya sudah." jawab Valen, mereka pun asyik mengobrol sembari membeli pesanan teman-teman Aldo.