Amira elsafha adalah mahasiswi sekaligus karyawan di sebuah perusahaan swasta di ibukota, memiliki teman yang bernama Sasa si pecinta garis keras Timnas sepakbola bola Indonesia.Amira dibuat geleng kepala akibat ulah sahabatnya itu, karena menggilai semua pemain Timnas yang memiliki paras tampan rupawan.Berbeda dengan dirinya,ia sama sekali tidak tertarik dengan dunia temannya,entah mengapa karena ia memiliki alasan tersendiri.Suatu ketika saat Sasa mengajak Amira untuk menyaksikan pertandingan Timnas sepakbola Indonesia di stadion terbesar di negeri ini,saat ketika salah satu pemain Timnas memberikan notice kepada Amira dan temannya, yang disambut Sasa begitu bahagia.
Diego Vincent Hilgers pemain sepakbola berdarah Indonesia Belanda yang memiliki banyak prestasi di bidang olahraga sejuta fans yaitu sepak bola.Menjadi pemain profesional di sebuah club Eredivisie ,dan juga pemilik akun Instagram yang memiliki jutaan pengikut,namanya kian melambung setelah bergabung di Timnas Indonesia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 32
Pertandingan berjalan dengan sengit, saat kedua tim saling baku serang satu sama lain.Di saat beberapa pemain Ajax mencoba saling mencari ruang untuk mendapatkan bola, pemain dari Twente FC sedang menutup ruang.Mereka banyak melakukan defense karena Club Ajax sungguh sangat agresif.
Amira melihat Diego sedang berjuang habis-habisan dalam pertandingan itu, karena posisi Bek tengah yang harus menutup ruang agar bola tidak masuk ke wilayah kotak pinalti.
"pemain kita agresif dan keren ya,Twente tidak bisa berbuat apa-apa di kandangnya sendiri " ucap Fefe
Amira menoleh kearah Fefe yang tampak menikmati pertandingan di depannya.Saat tiba-tiba klub mereka berhasil membobol gawang dari tuan rumah membuat hiruk pikuk suporter semakin menggema di stadion, Suporter dari Ajax Amsterdam berlompat-lompat menyerukan nama pemain mereka.Fefe yang berada di samping Amira berteriak senang karena mereka memperoleh gol pertama mereka,
"Amira,lihat itu kita berhasil membobol gawang mereka! Yeay..." ujar Fefe dengan kegirangan
Amira dengan kemudian melakukan pekerjaannya dengan mengupdate skor Club mereka ke sosial media ,Setelah itu ia melihat kembali ke arah lapangan, melihat wajah Diego yang terlihat gelisah karena tim mereka ketinggalan 1 gol .
"Amira.. Lihat dia..." ucap Fefe dengan menunjuk kearah Diego
"cakep ya?" tanya Fefe
Amira Hanya tersenyum canggung,ia rasa fefe juga mengidolakan Diego.
"Dia adalah pemain termahal di klub nya,dia juga pemain Timnas di Indonesia,apa kamu tidak tahu?kamu berasal dari Indonesia kan?" tanya Fefe
"ah...iya,aku sempat dengar itu" ucap Amira
"apa Dia juga populer di negara mu?" tanya fefe
"Sepertinya iya.. maaf aku kurang tahu tentang dunia sepakbola di negara ku, karena aku tidak terlalu mengikuti perkembangannya." jawab Amira
"wah.. benarkah? Indonesia banyak mengambil pemain keturunan di negara kami, mereka menjadi kan kesempatan ini untuk menaikkan rangking mereka dan juga menaikkan standar kompetensi bagi pemain lokal mereka, menurut ku Indonesia sangat pintar bermain taktik... terbukti sekarang sepakbola Indonesia berkembang pesat " ucap Fefe
"apakah berita tentang negara ku sangat populer di sini?" tanya Amira
Fefe mengangguk, "ya... media kami sangat menyayangkan pihak KNVB tidak teliti dengan pemain berbakat mereka hingga bisa diambil oleh negara lain.."
Amira kemudian melihat kearah lapangan kembali,dan melihat pertandingan Antara klub mereka dengan Twente FC.serangan demi serangan dari jantung pertahanan FC Twente terlihat kocar kacir.Jelas ini beban bagi mereka karena pertandingan ini dilakukan di kandang mereka.Hingga di babak kedua berakhir dengan skor 1:0 Dengan keunggulan Tim Ajax Amsterdam.
Tak lupa Amira juga melakukan tugasnya dengan mengupdate di media sosial, Setelah membubuhkan kata-kata,ia kemudian menutup kembali laptopnya.
"akhirnya pertandingan selesai..aku puas dengan hasilnya" ujar Fefe
"ayo kita pulang..," ajak Amira
"ayo.." seru Fefe
Di rumah om Albert dan tante Beatrice
"makan malamnya apa ini,?" tanya om Albert
Amira tersenyum, "aku membuat soto daging ...om Albert pasti suka"
"sepertinya aku juga suka,bukan suami ku saja" ucap Tante Beatrice
Amira tersenyum kearah Tante Beatrice, "kalau itu tante yang paling depan sebelum om Albert"
"yasudah ayo makan.." ujar Om Albert
Mereka kemudian menikmati makan malam mereka, seperti sebelumnya mereka sangat puas dengan masakan yang Amira buat.
"Amira..apa kamu tidak lelah seusai dari Twente," tanya tante Beatrice
"tidak...ini pekerjaan ku aku sangat menyukainya "
"kamu menyukai sepakbola juga?" tanya om Albert
"seiring berjalannya waktu,aku semakin menyukai olahraga ini " jawab Amira
"wah ternyata keluargaku dikelilingi oleh orang pecinta sepakbola... hahaha aku seperti tertampar karena aku tidak begitu mengikuti perkembangan sepakbola di dunia " ujar Tante Beatrice
"istriku tidak menyukai sepakbola,sama halnya dengan ku . padahal dari keluarga kita semua penyuka sepak bola ..." ucap Om Albert
"besok kamu pulang jam berapa Amira?" tanya Tante Beatrice
"pulang kuliah jam 12, langsung ke kantor.Mungkin aku pulang sekitar jam lima " jawab Amira
"baiklah..aku akan menjemputmu,aku ingin mengajakmu pergi ke tempat yang menyenangkan kamu pasti suka" ucap Tante Beatrice
"kemana Tante?" tanya Amira
"pergi ke pasar malam Indonesia,adik iparku mengajakku bertemu.karena dia membawa putrinya,jadi aku ingin juga membawa mu juga..." ucap Tante Beatrice
"ah itu pasti menyenangkan, baiklah aku sangat setuju " jawab Amira
"besok kalian bersenang-senanglah " ujar om Albert
"terima kasih sayang..kamu sangat pengertian " ujar Tante Beatrice
Keesokan paginya,
Amira pulang kuliah lalu berjalan dengan cepat ke kantor klub Ajax Amsterdam, tidak jauh dari kampusnya yang hanya berjarak 500m.
Setelah sampai,Amira dikejutkan dengan beberapa pemain yang melakukan pertemuan di lobi.mereka berkumpul karena akan melakukan makan siang bersama untuk merayakan kemenangan mereka, banyak dari mereka menangkap' pandang kearahnya.Entah apa yang ada dalam batin mereka,mungkin Dia begitu mencolok karena terlihat sebagai orang asing di kantor mereka, dengan wajah, rambut dan postur tubuhnya yang kental akan wanita Asia.
Amira kemudian menduduki bangkunya dan melakukan aktifitas pekerjaannya,fefe dengan berjalan cepat menghampiri Amira,
"kamu tidak iku makan siang?" tanya Fefe
"aku baru saja makan di kantin kampus ku..." jawab Amira
"wah sayang sekali...aku akan ikut bos David Guetta untuk menemani para pemain juga staf yang lain.."
"baiklah.. tidak apa-apa.. Selamat bersenang-senang..." ujar Amira
"okey...setelah pekerjaan mu selesai segera lah pulang." ucap Fefe
"itu pasti" jawab Amira
Fefe pun meninggalkan Amira, ia menuruni tangga dan bergabung dengan para staf yang lain.
...----------------...
Amira telah selesai melakukan pekerjaannya,ia kemudian membereskan barang-barangnya,dan kemudian meninggalkan kantornya.
Di depan sudah ada mobil yang menunggunya,Amira kemudian berjalan menuju kearah mobil itu dengan raut wajah bahagia.
"maaf, Tante pasti sudah lama menunggu ku" tanya Amira
"tidak apa-apa, santai saja.kenapa kantor mu terlihat sepi" tanya Tante Beatrice
"Mereka sedang melakukan perayaan karena kemarin tim kita menang dari Twente " jawab Amira
"wah itu luar biasa..."
Tante Beatrice kemudian melajukan kendaraannya, mereka banyak mengobrol sepanjang jalan bercerita dan bercanda gurau.Amira sangat bersyukur karena berada di lingkungan orang-orang yang begitu peduli dengannya.
Di pasar malam
Amira dan Tante Beatrice berjalan menghampiri dua orang yang menunggunya, Terlihat tante Beatrice memeluk saudara ipar juga keponakannya.keluarganya terlihat harmonis sekali.
"perkenalkan dia adalah anak angkat ku,dia mengikuti program Aupair .Aku memilihnya karena dia sangat cerdas dan pintar.." ucap Tante Beatrice
"wah benarkah...aku jarang melihat kakak ipar ku memuji seseorang "
"dia kuliah di Amsterdam university, menurutmu untuk orang asing saja bisa masuk di universitas itu.. sedangkan anak kita tidak ada yang keterima.hahaha" ujar Tante Beatrice
Amira terlihat sungkan karena tante Beatrice terlalu memujinya.
"Aku Luna, panggil aku tante Luna dan ini anakku Adeline " ucap Tante Luna kepada Amira
Adeline membuka kacamata hitamnya dan tersenyum kepadanya,Amira terlihat kaget.ia seperti mengenal gadis di depannya itu.
"aku Amira, senang bertemu denganmu Tante.. Adeline " ucap Amira
Adeline terlihat mengerutkan keningnya,ia sedikit tidak asing mendengar nama gadis cantik didepannya ini.
"dia dari Indonesia.. kalian pasti akan cocok mengobrol dengannya " ujar Tante Beatrice
"wah benarkah..aku kira dia dari Thailand atau dari Korea.apa kamu memiliki ras Asia Timur?" tanya Tante Luna
Amira tersenyum, "ayahku memiliki nenek yang asli orang China "
"ouh begitu rupanya, pantas saja kamu berbeda dengan ras asli Indonesia... ternyata kamu memiliki darah campuran juga" ujar Tante Luna
Adeline terlihat meneliti sosok Amira,ia seperti mengenal gadis didepannya ini.Entah itu perasaannya yang terlalu dangkal atau hanya sekedar mengingatkannya saja sungguh Adeline begitu ragu dengan asumsinya.
.
.
Halo gengs..terus dukung karya aku.stay terus karena ini bakalan seru 🙃🙃🙃