Aku Bukan Pelakor

Arimbi baru masuk ke dalam restoran lansung di tarik oleh Bella.

"Sini kau si alan...!" pekik Bella sambil menarik Arimbi ke tengah tengah restoran, agar semua pengunjung di restoran itu melihat ke arah mereka.

"Ehhh... eh... Ada apa ini!" pekik Arimbi kaget.

"Lihat jelas jelas wajah wanita sok alim ini!" tunjuk Bella ke arah wajah Arimbi.

"Dia, dia ini anak pungut yang tidak tau diri, di buang oleh orang tuanya di teras rumah orang tua saya, dan di besarkan penuh kasih sayang, setelah itu dia dengan teganya menjadi pelakor dalam rumah tangga saya hiks.." ujar Bella bersandiwara, Arimbi hanya men de sah kasar saja mendengar kebohongan yang Bella ucapkan.

"Wahhh.... Ngak nyangka ya, ada orang tidak tau diri seperti dia"

"Percuma pakai hijab, klau kelakuan tidak sesuai dengan pakaian, malu maluin aja."

"Dasar tidak tau terimakasih."

"Air susu di balas tiba." banyak umpatan, cacian yang di berikan oleh para pengunjung kepada Arimbi, namun Arimbi hanya diam saja.

"Dia, dia juga tega ninggalin hutang hampir 100 juta, untuk pesta pernikahan yang dia adakan dengan manta suami saya, sekarang saya yang di kejar kejar oleh WO untuk membayar hutang yang dia buat hiks." lanjut Bella semakin me jadi jadi.

"Astaga, wanita ini rupanya memang sudah gila," gumam Arimbi memijit jidatnya seketika pening, mendengar celotehan Bella tersebut.

"Astaga, Parah banget ini perempuan.

"Ya ampun, kok orang kaya gini masih di pertahankan oleh restoran ini."

"Iihhh... Takut ih, ngajak yayang kesini, takut di rebut sama pelakor sok alim ini."

Bella tersenyum puas dalam hati, walau wajahnya menunjukan kesedihan yang begitu dalam.

"Sudah selesai bikin drama?" tanya Arimbi menatap Bella dengan santai.

Bella terlonjak kaget melihat wajah Arimbi yang biasa biasa aja, dia bingung kenapa wanita ini tidak ada rasa sedih dan takutnya saat dia di jelek jelekin di depan umum, apa emang begini sifat Arimbi membuat dia sedikit heran.

"Arimbi... Hiks... hiks... Apa salah kakak sama kamu dek, kenapa kamu tega menikung kakak dari belakang, klau kamu suka sama suami kakak, bilang baik baik dek, jangan main belakang kaya gini, kakak sakit melihat semua ini dek, hiks... hiks..." tutur Bella bercucur air mata buayanya.

"Satu lagi dek, tolong bayar hutang kamu sama WO dek, kamu kenapa tega sekali ninggalin hutang sebanyak itu sama kakak, kakak mau bayar pake apa uang sebanyak itu, gaji kakak ngak cukup buat bayar hutang kamu hiks." Bella semakin me drama saja.

"Astaga, kakaknya baik banget, tapu kok dapat adik keya gitu sih.

"Sudah ngak punya uang, kenapa pengen pesta segala, padahal laki juga bekas rampasan dari kakaknya, baru kali ini gue ketemu orang yang berhati iblis kaya gini." bisik bisik para pelanggan restoran itu.

Arimbi males berbasa basi, tangannya lansung mengutak atik ponsel dan menatap para pengunjung di restoran mewah itu.

"Kalian yang sudah mendengar semua ucapan perempuan ini, sekarang kalian boleh melihat kebenaran yang ada melalui layar tersebut." tunjuk Arimbi, Arimbi bukan lah gadis yang bisa berbasa basi saat ini, dia terlalu lelah menghadapi Bella.

"Layar besar di dalam restoran itu langsung memperlihatkan tayangan demi tayangan yang Bella lakukan bersama Bian, dan bagaiman perlakuan Bella sama suaminya, juga saat Bella berkompromi ingin menjebak Alex dan Arimbi tidur dalam satu kamar, dan perceraian Bella dengan Alex, pernikahan Bella dengan Bian semuanya di kumpas tuntas di layar tersebut, Bella lansung pucat pasi melihat tayangan tersebut, dia tidak menyangka klau Arimbi mempunyai rekaman dirinya dan Bian, dan semua otak liciknya pun ketahuan.

"Huuu.... Dasar wanita ngak tau malu, loe yang nyakitin orang, tapi loe yang berasa tersakiti."

"Dasar wanita ular."

"Siapa yang pelakor, siapa yang di tuduh pelakor."

"Hutang, hutang sendiri masa minta orang yang bayar, dasar tidak tau malu."

"Wahhh.... Bukannya suami mbak ini Ceo AHM grup ya, walau berpakaian kumal gue masih bisa lihat dia Ceo tampan itu." pekik salah seorang pengunjung.

"Untung dia cerai sama istri tukang selingkuh itu, dapat mbak baik hati ini."

Bella yang tadinya sok, sekarang semakin sok gara gara mendengar kenyataan suami yang dia buang adalah seorang Ceo terkaya nomor satu di negara ini.

"Apa.... Bagaimana mungkin si Alex itu Ceo, aakkk.... Klau gini gue rugi banyak dong." pekik Bella yang lupa tempat, yang mana semua orang lansung menatap jijik kepadanya.

"Huuu.... Tidak tau malu."

"Pergi sana! sudah bikin rusuh saja!" usir para pengunjung dengan melempar tisu bekas ke arah Bella.

Bella yang malu karena perbuatannya ketahuan dan juga merasa di bohongi, keluar dari restoran tersebut, menuju rumah orang tuanya.

"Maaf semua sudah membuat acara makan kalian jadi terganggu, untuk menebus kesalahan, saya atas nama pribadi akan memberi diskon 50%." ujar Arimbi.

"Waahhh... Makasih banyak mbak."

"Aduh... Jadi ngak enak, tadi kita sudah menghujat mbaknya dengan kata kata yang tidak enak di dengar, sekarang malah di traktir."

"Kami semua minta maaf ya mbak, sudah menghujat mbak dengan kata kata tidak pantas."

"Tidak apa apa, lain kali jangan mengambil kesimpulan dari satu sisi saja, coba cari tau dulu, baru berkomentar, kalau tidak tau, alangkah baiknya diam saja." ujar Arimbi dengan tersenyum manis.

"Iya mbak, sekali lagi kami minta maaf." ujar para pengunjung restoran itu.

Ternyata apa yang Arimbi lakukan di lihat oleh Alex dan teman temannya, kebetulan Alex tadi habis meeting tidak jauh dari restoran itu, dan di ajak kumpul oleh teman temannya, kebetulan kerjaannya sudah selesai dia ngikut aja, lagian dia juga ingin melihat istri cantiknya jadi pelayan, namun yang dia dapat bukan lagi kerja, malah berseteru, dan melihat cara cantik Arimbi memukul lawannya, bagaimana bisa sang istri mengumpulkan semua data data dengan komplit seperti itu, dia saja belum mendapatkan semua yang Arimbi punya.

"Anjayyy.... Arimbi keren banget, ngak perlu adu bacot, cukup bukti akurat semua selesai."

"Pantas dia bisa loncat loncat kelas kaya tupai, otaknya cerdas, di usia muda sudah jadi dokter beda terbaik.

"Nyesal ngak tuh, pacarnya ninggalin dia."

"Kan mereka lom tau siapa Arimbi,"

"Gue yakin setelah ini pasti banyak drama, dan loe siap siap kena damprat lex."

"Dan di tambah klau identitas Arimbi sebagai dokter ketahuan sama mereka, pasti Arimbi kembali di kejar kejar sama mantanya itu." ujar teman teman Alex.

"Aahhh.... Ngak akan gue biarkan, enak saja, dia milik gue seorang, Arimbi cuma istri gue seorang, tidak ada yang lain, coba aja meraka ganggu Arimbi, habis mereka." kesal Alex.

"Hahaha... loe baru selangkah, Arimbi sudah sampai di ujung Lex, loe cukup jaga hati dan jaga kepercayaan Arimbi, klau ngak loe sendiri bisa di buang gitu aja sama Arimbi, secara Arimbi bukan gadis matre, dan haus tahta, dia hanya gadis haus kasih sayang, loe lihat, dia sudah bisa hidup enak dengan gaji ngak sedikit, tapi dia mana mau pergi dari Alvaro dan istrinya, karena dia nyaman di sini, dia dapat kasih sayang dari sepasang suami istri itu, dan loe bisa lihat, dia yang punya gelar dokter saja ngak malu jadi pelayan di restoran ini, karena apa? dia nyaman di sini, klau loe ngak mau dia pergi dari loe, loe cukup bikin dia nyaman di sisi loe, bikin dia ketergantungan sama loe." ujar Ikhsan, yang sedikit banyak tau tentang Arimbi.

Alex menganguk membenarkan ucapan para sahabatnya, mereka benar, yang Arimbi cari adalah kasih sayang, secara dia haus kasih sayang.

Bersambung...

Haiii.... jangan lupa like komen dan votenya ya, biar mamak semangat menulis.

Ini mamak lagi sedikit santai bisa up double 😁 dan lagi mamak mau fokus satu novel dulu aja, yang lain sudah pada tamat, dan ini novel baru, mamak mau selesain satu satu biar ngak belibet😁 jangan lupa selalu dukung mamak ya😘😘😘😘🤗🤗🤗