NovelToon NovelToon
Obsession (Cinta Dalam Darah)

Obsession (Cinta Dalam Darah)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Fantasi Wanita
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ricca Rosmalinda26

Seorang mafia kejam yang menguasai Italia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki sisi gelap serupa dengannya. Mereka saling terobsesi dalam permainan mematikan yang penuh gairah, kekerasan, dan pengkhianatan. Namun, di antara hubungan berbahaya mereka, muncul pertanyaan: siapa yang benar-benar mengendalikan siapa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ricca Rosmalinda26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02 Malam Gala

Roma

Valeria tetap tenang, meskipun namanya Dante Salvatore membuat dadanya terasa sedikit sesak. Nama itu bukan nama biasa. Seorang mafia, salah satu yang paling berbahaya di Italia.

Tapi mengapa dia ingin berbicara dengannya?

Dia menyembunyikan kegelisahannya di balik senyum anggun. “Dante Salvatore?” Ia menyesap anggurnya perlahan. “Nama yang menarik. Tapi aku rasa kita belum pernah bertemu sebelumnya.”

Dante mengangkat alis, seolah menantang. “Belum. Tapi mungkin kita memang seharusnya bertemu.”

Valeria tertawa kecil. “Begitukah?”

Dante mengangguk. “Katakan padaku, Valeria Moretti...” Ia sengaja menyebut namanya, ingin melihat reaksi wanita itu. “Apa bisnis seni yang kau jalani sering membuatmu berada di sekitar orang-orang yang... berbahaya?”

Seketika, Valeria merasakan hawa dingin merayap di tengkuknya. Jadi ini bukan kebetulan. Dante memang mencarinya.

Namun, dia tidak bisa menunjukkan kegugupan.

Dia tersenyum lebih lebar, matanya berbinar penuh percaya diri. “Bisnis seni terkadang memiliki pelanggan yang unik. Tapi aku lebih tertarik pada seni daripada orang-orangnya.”

Dante mendekat sedikit, membiarkan aromanya yang khas menyelimuti Valeria. “Menarik. Karena aku menemukan sesuatu yang berhubungan dengan namamu beberapa hari yang lalu.”

Valeria tetap tersenyum, meskipun dalam hatinya, ia tahu bahaya sedang mengintainya.

"Benarkah? Dan apa yang kau temukan?" tanyanya dengan nada main-main.

Dante menatap dalam ke matanya, lalu tersenyum tipis. “Sebuah liontin... dengan namamu terukir di belakangnya.”

Sekarang, Valeria tahu pasti ini bukan hanya pertemuan kebetulan.

Valeria adalah seorang psikopat yang senang membunuh dan memainkan pikirannya terhadap korbannya.

Ketika mereka bertemu, Dante langsung terpikat pada Valeria—bukan karena kecantikannya, tapi karena kegilaan yang ia lihat di matanya.

Valeria tidak menunjukkan reaksi berlebihan saat mendengar kata-kata Dante. Sebuah liontin dengan namanya? Itu menarik, tapi bukan sesuatu yang membuatnya gentar.

Sebaliknya, dia menyesap anggurnya dengan tenang, lalu menatap Dante dengan ekspresi yang sulit diartikan.

“Aku tidak ingat pernah memiliki liontin seperti itu,” katanya, suaranya lembut namun mengandung tantangan halus. “Mungkin seseorang ingin bermain denganmu, Tuan Salvatore.”

Dante tersenyum samar. Dia bukan pria yang mudah dipermainkan, tapi sesuatu dalam tatapan Valeria membuatnya merasakan sesuatu yang jarang ia rasakan—rasa penasaran.

Matanya.

Mata Valeria tidak seperti kebanyakan wanita yang pernah ia temui. Mereka bukan mata seseorang yang ketakutan, bukan pula mata seseorang yang polos. Ada sesuatu yang gelap di dalamnya, sesuatu yang liar dan penuh perhitungan.

Dante tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa tertarik.

Bukan karena kecantikannya—meskipun Valeria memang cantik. Bukan karena caranya berbicara—meskipun suaranya memiliki nada yang hampir hipnotis. Tapi karena dia melihat sesuatu di balik mata itu.

Kegilaan.

Sama seperti yang ada dalam dirinya.

Dia mencondongkan tubuh sedikit lebih dekat. “Jadi menurutmu ini hanya permainan?” tanyanya, suaranya rendah, hampir terdengar seperti bisikan.

Valeria menyandarkan tubuhnya ke meja, mempersempit jarak di antara mereka. “Segalanya adalah permainan, Dante,” katanya, sudut bibirnya melengkung dalam senyum penuh arti. “Tinggal siapa yang menang dan siapa yang kalah.”

Dante terkekeh kecil. “Dan kau selalu menang?”

Valeria tidak langsung menjawab. Dia mengangkat bahu, seolah itu bukan sesuatu yang penting. Tapi matanya berbicara lebih banyak dari kata-katanya. Dia tidak pernah kalah.

Atau setidaknya, dia belum pernah menemukan lawan yang sepadan.

Dante tahu saat itu juga—dia menginginkan wanita ini.

Bukan untuk mencintainya.

Bukan untuk memilikinya.

Tapi untuk memahami kegilaan yang tersembunyi di balik senyumannya.

Karena untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia bertemu seseorang yang mungkin sama gilanya dengan dirinya.

Dante memandangi Valeria seolah sedang menelanjangi pikirannya. Namun, Valeria hanya tersenyum, menikmati perhatian itu. Dia tahu tatapan seperti ini. Tatapan seseorang yang mencoba memahami apa yang tersembunyi di balik ketenangannya.

Tapi Dante bukan pria biasa.

Dan itu membuatnya semakin menarik.

“Kalau semuanya adalah permainan,” kata Dante pelan, “apa kau sudah menemukan seseorang yang cukup menarik untuk diajak bermain?”

Valeria tersenyum kecil. “Belum ada yang cukup menantang.”

Dante tertawa kecil. “Mungkin kau hanya belum bertemu lawan yang sepadan.”

Mata mereka bertemu lagi, dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Valeria merasa ada sedikit percikan antusiasme di dalam dirinya. Dante berbeda.

Bukan karena statusnya sebagai mafia.

Bukan karena kekuasaannya.

Tapi karena dia tidak takut padanya.

Kebanyakan pria akan merasa gelisah di dekatnya, meskipun mereka tidak tahu kenapa. Valeria selalu bisa merasakan ketakutan samar dalam tatapan mereka, dalam nada suara mereka.

Tapi Dante?

Dia menikmati ini.

Seolah dia bisa melihat sesuatu dalam dirinya yang orang lain tidak bisa.

Valeria menyesap anggurnya perlahan, lalu menatap Dante dengan tatapan yang lebih dalam. “Jadi, Tuan Salvatore... apa tujuanmu sebenarnya berbicara denganku?”

Dante menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatapnya dengan tatapan penuh ketertarikan. “Aku ingin tahu lebih banyak tentangmu.”

Valeria tertawa pelan. “Dan apa yang membuatmu berpikir aku akan membiarkanmu tahu?”

Dante tersenyum. “Karena aku juga suka bermain, Valeria.”

Valeria menyukai tantangan. Dan itu hanya membuatnya semakin tertarik.

1
nurzzz
ceritanya bagus banget semoga bisa rame yah banyak peminatnya
nurzzz
wow keren
nurzzz
wah keren
Naira
seruuu kok ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!