NovelToon NovelToon
Sistem Cashback Membuatku Kaya

Sistem Cashback Membuatku Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ayya story

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota metropolitan, adalah seorang pemuda yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan bullying. Setiap hari di kampusnya, ia menjadi sasaran ejekan teman-teman sekampusnya, terutama karena penampilannya yang sederhana dan latar belakang keluarganya yang kurang mampu. Namun, segalanya berubah ketika sebuah insiden tragis hampir merenggut nyawanya. Dikeroyok oleh seorang mahasiswa kaya yang cemburu pada kedekatannya dengan seorang gadis cantik, Calvin Alfarizi Pratama terpaksa menghadapi kegelapan yang mengancam hidupnya. Dalam keadaan putus asa, Calvin menerima tawaran misterius dari sebuah sistem Cashback yang memberinya kekuatan untuk mengubah hidupnya. Sistem ini memiliki berbagai level, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, di mana setiap level memberikan Calvin kemampuan dan kekayaan yang semakin besar. Apakah Calvin akan membalas Dendam pada mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bahaya Yang Mengintai

Calvin baru saja menyelesaikan pembelian Deteksi Bahaya Lv.1, dan efeknya langsung terasa. Dia merasa lebih peka terhadap lingkungannya, seakan setiap ancaman yang mendekat bisa dia rasakan lebih cepat.

Saat itu, dia duduk di kamar, memeriksa laporan penjualan keripik pedas yang baru saja dia mulai. Respons dari pelanggan ternyata sangat baik. Banyak mahasiswa yang tertarik membeli, terutama karena level kepedasan yang unik. Bahkan, ada yang sudah meminta stok tambahan.

Namun, di tengah kesibukannya, sistem tiba-tiba memberikan peringatan.

[Peringatan! Bahaya tingkat rendah terdeteksi dalam radius 500 meter.]

Calvin tersentak.

"Apa maksudnya ini?" gumamnya.

Dia segera keluar ke Dari rumah untuk melihat ke sekitar. Tidak ada yang mencurigakan. Namun, perasaannya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres.

Sistem kembali memberikan notifikasi.

[Seseorang sedang mengamati Anda. Identitas tidak diketahui.]

Calvin mengerutkan kening. Apakah ini hanya kebetulan, atau ada seseorang yang mulai curiga terhadap perubahan dirinya?

Sementara itu, di sebuah tempat lain, Daffa duduk dengan wajah penuh amarah. Luka di wajahnya akibat pukulan Calvin masih terasa. Di sekelilingnya, beberapa anggota gengnya juga tampak kesal.

"Gua nggak bisa terima ini!" Daffa menggebrak meja.

"Si Calvin sialan itu harus dikasih pelajaran lebih keras."

Salah satu temannya, Rendi, bersandar ke kursi dengan santai.

"Lu sendiri udah lihat kan? Calvin udah nggak kayak dulu. Gua nggak tahu dia belajar bela diri di mana, tapi kita nggak bisa cuma maju bodoh-bodohan."

Daffa menggertakkan giginya.

"Makanya gua udah cari bala bantuan."

Dia mengangkat ponselnya dan menelepon seseorang.

"Bro, gua butuh bantuan lu. Ada anak tengil yang harus dikasih pelajaran."

Suara berat terdengar dari seberang telepon.

"Hah? Siapa? Ngapain lu minta tolong gue?"

"Namanya Calvin. Anak beasiswa, miskin, tapi sekarang tiba-tiba sok jago. Lu tahu kan gua nggak bakal minta tolong kalau ini nggak serius?"

Orang di seberang telepon terdiam sejenak, lalu tertawa kecil.

"Oke, gua bakal atur anak-anak gua buat urusin dia. Tapi lu tahu kan harga jasanya?"

Daffa tersenyum dingin.

"Jangan khawatir, gua bakal bayar. Pastikan dia kapok seumur hidup."

Tidak hanya itu, di sisi lain kota, seorang pria berusia awal 30-an sedang menatap layar ponselnya dengan ekspresi serius.

Namanya Andre. Dia adalah pemilik usaha camilan di sekitar kampus, dan sejak Calvin mulai berjualan, omsetnya menurun drastis.

"Anak sialan… Dari mana dia dapat supplier murah?" gerutunya.

Dia menggigit kukunya sambil berpikir keras. Tidak mungkin dia membiarkan bocah ingusan seperti Calvin mengambil pasarnya.

Tiba-tiba, salah satu karyawannya masuk ke ruangan.

"Bos, kita mau gimana? Kalau dibiarkan, bisnis kita bisa bangkrut."

Andre menghela napas panjang, lalu tersenyum licik.

"Sebar gosip. Bilang kalau keripik pedasnya pakai bahan berbahaya. Suruh anak-anak buat komentar di media sosial dan kasih rating jelek."

Karyawan itu mengangguk cepat.

"Siap, Bos."

Andre menatap ke luar jendela dengan penuh kebencian.

"Kita lihat sejauh mana bocah itu bisa bertahan…"

 

Malam itu, Calvin sedang dalam perjalanan pulang setelah membeli bahan tambahan untuk bisnisnya. Jalanan agak sepi, hanya ada beberapa orang lalu lalang.

Namun, tiba-tiba, sistem memberikan peringatan darurat.

[Peringatan! Bahaya tingkat menengah terdeteksi dalam radius 100 meter!]

Calvin langsung siaga. Dia berpura-pura tetap berjalan santai, tetapi matanya mulai memperhatikan sekitar.

Di sudut gang, dia melihat tiga pria berpenampilan kasar sedang memperhatikannya. Salah satu dari mereka terlihat memegang sesuatu di balik jaketnya mungkin pisau atau senjata tumpul.

Calvin menghela napas.

"Sepertinya ini bukan perampok biasa."

Sistem kembali memberikan notifikasi.

[Analisis selesai: Tiga orang ini dikirim untuk menyerang Anda. Peluang kemenangan dengan kondisi saat ini: 70%.]

Calvin mengepalkan tangannya.

"Kalau begitu, ayo kita coba."

Salah satu pria itu akhirnya bergerak, berjalan mendekatinya dengan senyum licik.

"Hey, anak muda. Kayaknya kita pernah lihat lu di kampus ya?"

Calvin tetap diam, mengamati gerak-gerik mereka.

Pria itu tertawa kecil.

"Lu nggak takut? Biasanya anak sok jago kayak lu bakal nyembah-nyembah sebelum kita hajar."

Calvin tidak menjawab.

Orang itu mulai kesal dan mengayunkan pukulan.

Namun…

Dalam sekejap, Calvin menghindar dengan refleks luar biasa dan membalas dengan tendangan ke perut pria itu!

Bugh..!

Bugh..!

Dugh..!

Pria itu terjatuh, meringis kesakitan.

Dua orang lainnya langsung maju, mencoba menyerangnya dari dua arah.

Calvin memanfaatkan Refleks Cepat Lv.1 untuk membaca gerakan mereka dan menangkis serangan dengan mudah. Dengan sekali pukulan keras ke dagu lawannya, pria kedua jatuh tak sadarkan diri.

Melihat itu, pria ketiga mundur ketakutan.

"Brengsek! Bocah ini bukan orang biasa!"

Dia segera lari, meninggalkan temannya yang sudah tak berdaya.

Calvin menghela napas. Dia baru saja menghadapi serangan pertama yang dikirim untuknya.

Sistem kembali memberikan notifikasi.

[Misi Rahasia Selesai: Bertahan dari Serangan Pertama!]

[Hadiah: 200 Poin Sistem]

[Total point saat ini 330]

Melihat itu, Calvin tersenyum dingin.

"Jadi, ini baru permulaan?"

Dia tidak tahu siapa yang mengirim mereka, tapi yang jelas… musuh-musuhnya mulai bergerak.

 

Calvin berdiri di tengah gang yang sepi, menatap tubuh dua pria yang terkapar tak berdaya. Salah satu dari mereka masih merintih kesakitan, sementara yang lain pingsan akibat pukulan telaknya.

Pria ketiga, yang tadi melarikan diri, kemungkinan akan melaporkan kegagalan ini pada orang yang mengutus mereka.

Sistem kembali memberikan notifikasi.

[Peringatan! Ada kemungkinan serangan berikutnya akan lebih berbahaya. Musuh tidak akan menyerah begitu saja.] 

Calvin menarik napas dalam. Jelas ini bukan serangan terakhir.

Dia harus mencari tahu siapa dalang di balik ini.

Sementara itu, di sebuah kafe mewah di pusat kota, Daffa duduk di sebuah sofa sambil menunggu laporan dari orang-orang yang dia sewa.

Ponselnya bergetar. Sebuah panggilan masuk dari nomor tak dikenal.

Daffa langsung mengangkatnya.

"Bagaimana? Sudah selesai?" tanyanya dengan penuh semangat.

Namun, suara di seberang telepon justru terdengar marah.

"Brengsek! Anak itu bukan manusia biasa! Dia menghajar dua anak buahku dengan mudah!"

Daffa terkejut. "Apa?! Calvin yang kita kenal itu lemah! Gimana bisa dia—"

"Dia punya refleks yang luar biasa, seperti sudah terlatih bertahun-tahun!"

Daffa mengepalkan tangannya. Ini tidak masuk akal. Calvin tidak pernah dikenal sebagai petarung, apalagi seseorang yang bisa mengalahkan tiga orang dalam pertarungan jalanan.

"Apa kita harus mundur?" tanya suara di seberang telepon.

Daffa menggertakkan giginya.

"Tidak! Justru ini berarti kita harus lebih serius!"

Dia mengakhiri panggilan lalu menoleh ke Rio, sahabatnya yang duduk di sebelah.

"Kita butuh orang yang lebih kuat. Hubungi Tony."

Rendi menelan ludah.

"Tony? Yang dari geng Jalan Hitam?"

"Ya. Dia bukan orang yang bisa diremehkan. Aku ingin Calvin merasakan apa itu penderitaan!"

 

Setelah memastikan dirinya tidak diikuti, Calvin akhirnya sampai di kosannya.

Tapi saat dia baru saja akan membuka pintu, sistem kembali memberikan peringatan.

[Peringatan! Bahaya tingkat tinggi terdeteksi dalam radius 50 meter!] 

Calvin langsung waspada. Dia menoleh ke sekitar, tetapi gang kosan tampak sepi.

Namun, firasatnya mengatakan ada sesuatu yang salah.

Dia melangkah pelan menuju pintu kosan, bersiap untuk segala kemungkinan.

Tiba-tiba…

Sreet!

Sebuah bayangan melesat dari sudut gang, menyerangnya dengan kecepatan luar biasa!

Calvin refleks mundur, nyaris menghindari serangan dari sebuah benda tajam yang hampir mengenai dadanya!

Seseorang berdiri di hadapannya seorang pria bertubuh kekar, mengenakan jaket hitam dengan tatapan tajam.

"Anak ini memang punya kemampuan, huh?" pria itu bergumam.

Calvin menyipitkan mata. Orang ini berbeda dari tiga preman sebelumnya.

Aura yang dia pancarkan terasa lebih berbahaya.

Sistem memberikan analisis:

[Identitas: Tony "Si Pemangsa". Mantan petarung jalanan yang terkenal brutal. Pengalaman bertarung: 10 tahun.] 

[Peluang kemenangan dengan kondisi saat ini: 50%.] 

Calvin mengepalkan tangannya.

"Siapa yang mengirimmu?" tanyanya dingin.

Tony menyeringai.

"Lu nggak perlu tahu. Yang jelas, gua di sini buat bikin lu kapok."

Dalam sekejap, Tony melompat ke depan dan menyerang!

Calvin nyaris tidak punya waktu untuk berpikir. Dia mengangkat lengannya untuk menangkis, tapi serangan Tony lebih berat dari yang dia duga!

Bugh...!

Calvin terdorong ke belakang, menabrak dinding kosan!

Sistem langsung memberikan notifikasi baru.

[Dampak Serangan: Cedera ringan pada lengan kanan.]  

Calvin meringis. Pria ini jauh lebih kuat dibanding lawan sebelumnya.

Tapi dia tidak boleh kalah.

Sistem memberinya pilihan:

[Gunakan 100 Poin Sistem untuk meningkatkan Refleks Cepat ke Lv.2?]  

Tanpa ragu, Calvin memilih "Ya".

Dalam sekejap, sesuatu di dalam tubuhnya berubah. Gerakannya menjadi lebih lincah, pikirannya lebih tajam.

Tony kembali menyerang, tapi kali ini…

Calvin bisa melihatnya dengan jelas.

Dia menghindar dengan sempurna, lalu balas menyerang dengan pukulan ke perut Tony!

Dug...!

Tony terhuyung mundur, terkejut. "Bajingan…!"

Calvin tidak memberinya waktu untuk pulih. Dengan kecepatan yang meningkat, dia menghujani Tony dengan serangan bertubi-tubi!

Satu pukulan ke rahang.

Satu tendangan ke lutut.

Dan satu tinju telak ke perut!

Tony terjatuh, terengah-engah. Dia mencoba bangkit, tapi tubuhnya sudah kehilangan tenaga.

Calvin berdiri di atasnya, menatap dingin.

"Katakan pada orang yang mengirimmu. Aku bukan Calvin yang dulu."

Tony menggertakkan giginya, lalu menyeret tubuhnya pergi.

Calvin menghela napas,Dia menang.

[Misi Tersembunyi Selesai: Kalahkan Tony "Si Pemangsa"! Hadiah: 300 Poin Sistem & Kemampuan Baru: Insting Tempur Lv.1]  

[Status Pengguna: Calvin Alfarizi Pratama]  

-Usia:21Tahun

- Level: 1  

- Saldo Cashback: Rp 15.810.000 

- Kemampuan Aktif: Kekuatan Fisik Lv 1

 -Daya Tahan Lv.1 

-Refleks Cepat Lv.2

-Deteksi Bahaya Lv.1

- Kemampuan Baru: Insting Tempur Lv.1]  

[Total Poin Sistem: 530] 

[Toko sistem

Keberuntungan Lv.1-100 Poin

Calvin tersenyum kecil.

"Daffa, kalau ini permainan yang mau kau mainkan… aku siap."

*Bersambung...*

1
Muhammad Fitri Zulkifli
Luar biasa
キャットマスター
nyimak dulu thor🔥
Chaidir Palmer1608
perang ini belum selesai justru ini awalnya APA SIH
Chaidir Palmer1608
si mc nya orang suci ya,dah tau dia mau dibunuh kok penjahatnya dilepasin aja sih,
Chaidir Palmer1608
jadi dia mau main kotor baiklah perang dimulai,berapa kali omongin gituan kapan aksinya
Pakde
up dong thor
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Pakde
lanjut thor
Pakde
up dong
Aisyah Suyuti
seru
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Ay.sipit: siap kak,ditunggu ya
total 1 replies
Paulina al-fathir
di tunggu lanjutannya Thor👍👍😘
Ay.sipit: oke kak,ditunggu ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!