Gadis cantik yang bernama Vanilla Jasmine untuk pertama kali dalam hidupnya ia terbangun di sebuah hotel bintang lima bersama seorang pria berumur. Vanilla Jasmine kerap dipanggil Lala oleh orang-orang terdekatnya. Lala tidak pernah menyangka bahwa malam dimana ia pergi dengan teman-temannya malah berakhir tidur dengan seorang pria yang Lala yakini pria tersebut bukan orang biasa. Memutuskan kabur dan menghilang agar tidak menambah masalah justru membuat beban baru bagi Lala. Beban yang tidak bisa dihapuskan begitu saja. Beban yang akan mengubah kehidupan Lala berikutnya. Beban akibat Lala kehilangan kehormatannya malam itu, tepat satu bulan Lala mengetahui jika ia tengah berbadan dua. Lalu apa yang akan Lala lakukan? Simak selengkapnya.
Peringatan🗣️🗣️🗣️
Cerita ini adalah murni hasil karangan imajinasi author dan seluruhnya adalah fiktif belaka. Semoga pembaca tidak larut dalam cerita sehingga tidak membawanya ke dalam dunia nyata. Cerita ini hanya hiburan, ok!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Sedikit flashback
Flashback.
Usai Lala beristirahat dari ruangan yang disediakan oleh Bryant akhirnya dia pulang bersama Niki. Niki membantu Lala berjalan pulang. Tak lama Niki bertemu dengan temannya yang juga berada di hotel yang sama. Niki berbincang sebentar dengan temannya. Kemudian saat Niki berbincang-bincang dirinya mendapatkan telepon.
Niki berpamitan untuk mengangkat telepon lalu menitipkan Lala pada temannya yang baru ia temui di lift. Teman Niki yang kebetulan berpapasan tadi mau membantu Lala agar tidak terjadi sesuatu karena kondisi Lala yang masih kurang enak badan setelah minum alkohol. Teman Niki membantu Lala menuju salah satu ruangan agar bisa beristirahat sambil menunggu Niki menerima telepon.
Kemudian Lala memasuki salah satu kamar yang terdekat dengan pintu lift. Lala masuk sendiri karena teman Niki menyuruh Lala untuk masuk duluan. Lala membuka salah satu kamar dan kamar itu tidak terkunci.
Kemudian Lala merebahkan dirinya di atas kasur. Lala merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Semenjak ia keluar dari ruangan tadi ia merasa dirinya kepanasan. Bahkan ketika di lift Lala sampai harus menahan dirinya agar tidak membuka baju di sana.
Rasa kepanasan di tubuh Lala semakin menjadi. Apalagi saat ini, tubuh Lala semakin kepanasan walaupun AC di ruangan itu cukup dingin. Kemudian keluarlah seseorang dari kamar mandi.
'' Wah ada orang. Siapa kamu? Apakah kamu penyusup? Atau kamu adalah mata-mata yang mengikuti ku?'' cecar seseorang itu yang ternyata adalah laki-laki.
'' Tuan tolong bantu saya. Mengapa ruangan ini sangat panas? Apakah saya sedang di neraka?'' tanya Lala kepada pemilik ruangan hotel.
'' Kamu gila? Cepat pergi dari sini atau saya panggilkan satpam?'' usir laki-laki itu.
Lala tetap kekeh tidak bergeming sekali pun. Ia terlanjur kepanasan dan tidak kuat untuk melangkahkan kakinya berjalan. Lala tetap berbaring di atas ranjang dengan posisi terlentang. Lala selalu meracau kepanasan dan sesekali menggeliat sampai memperlihatkan sebagian tubuhnya. Kemudian laki-laki itu mengambil gawai lalu menelepon anak buahnya.
'' Halo, cepat kirim dua orang penjaga untuk stand by di depan kamarku. Mereka hanya perlu berjaga dan mengawasi saja , jangan sampai masuk ke kamar sampai ada perintah selanjutnya dari ku. Saat ini di... '' suara seseorang yang tengah bertelepon itu terputus karena Lala menarik ponsel si pemilik kamar.
Lala merangkul laki-laki itu. Lala meracau tidak jelas pertanda ia sudah kehilangan kesadaran kembali. Laki-laki itu merasa terkejut dengan tingkah wanita yang menyusup ke kamarnya.
'' Sebenarnya apa mau mu? Apakah kamu sengaja menggodaku lalu,,,'' ucap orang itu menjeda kalimatnya kemudian melanjutkan.
'' Baiklah aku paham maksud mu. Mari kita bermain seperti apa yang kamu inginkan. Sebut namaku Jason dan kamu akan puas,'' ucap laki-laki itu yang bernama Jason.
Malam itu Lala kehilangan mahkota yang selama ini ia jaga. Ia tidak menyangka bahwa dirinya bukan lagi menjadi gadis di usianya yang masih muda. Lala sadar hal itu terjadi namun dirinya tidak bisa mencegah. Lala seperti kerasukan makhluk lain, ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Ia pasrah apapun yang terjadi kedepannya, yang terpenting malam ini ia harus terbebas dari rasa yang membuat tubuhnya tidak merasa nyaman.
END
'' Sial,'' umpat Jason.
'' Fernando datang ke ruangan ku segera,'' panggil Jason melalui gawai canggih miliknya.
Fernando bergegas menuju ke ruangan yang dimaksud Jason. Ia memerintahkan anak buahnya untuk menghandle acara pesta. Sedangkan para tamu termasuk Karen masih sibuk dengan kesibukan masing-masing. Mereka bahkan tidak menyadari jika pemilik pesta sudah meninggalkan acara semenjak beberapa menit yang lalu.
'' Saya datang tuan,'' ujar Fernando yang telah tiba di ruangan.
'' Aku membiarkannya kabur Fer. Rencana yang telah kita susun beberapa hari yang lalu gagal begitu saja. Wanita itu sangat ketakutan ketika melihat ku, jadi aku membiarkannya pergi '' jelas Jason.
Fernando mengernyitkan dahi merasa heran. Sejak kapan tuannya peduli terhadap perasaan orang lain. Selama Fernando hidup mendampingi Jason, baru kali ini ia melihat tuannya ada rasa simpati terhadap orang lain selain keluarganya.
'' Tidak masalah tuan. Tuan masih bisa bertemu dengan perempuan itu, karena kita sudah berhasil membuatnya datang sendiri kepada tuan,''
'' Iya aku tahu. Dia pikir aku tidak tahu keberadaannya di kota ini apa? ''
'' Dia harus bisa menjelaskan kejadian enam tahun yang lalu. Ahh andai saja tidak terjadi masalah di perusahaan kita yang di luar negeri pasti aku sudah tahu apa tujuan wanita itu sejak enam yang lalu. Sayangnya aku harus menunda penyelidikan kita dulu karena masalah perusahaan jauh lebih penting,''
'' Iya tuan benar. Saya sudah mencari informasi banyak tentang perempuan yang anda maksud tuan. Perempuan itu bersih dari kemungkinan utusan musuh tuan. Saya memang menemukan sedikit kejanggalan namun saya sendiri yang akan mencarinya lebih lanjut,'' ujar Fernando.
'' Baiklah kamu boleh pergi Fer. Urus saja pesta tidak bermutu itu. Niatku mengadakan pesta ini hanya untuk bertemu dengan perempuan itu sekaligus menghindari desakan Karen agar perempuan itu tidak selalu berulah. Nanti saja kalau aku sudah muak, aku pasti akan melemparnya ke tempat jauh. Namun saat ini aku masih membutuhkannya untuk menjauhkan ku dari desakan menikah,''
'' Baik tuan,'' ucap Fernando dengan sopan kemudian melangkah pergi.
'' Aishhh ..mengapa aku selalu mengingat rincian malam itu. Aku pasti sudah gila,'' batin Jason dalam hati.
Hari ini Lala datang lebih awal ke perusahaan Davies. Ia sudah membawa beberapa lembar dokumen lengkap berisi surat permohonan pembatalan kontrak. Ia bertekad akan menyelesaikan masalah yang sejak semalam ia pikirkan. Ia yakin orang yang ia temui kemarin ada sangkut pautnya dengan perusahaan ini.
Lala harus menjauh. Lala tidak ingin bertemu dengan orang yang kemarin. Dirinya harus bisa menghindar sekalipun ia harus kehilangan sumber rejekinya sekarang ini.
'' Kebetulan nona Lala sudah datang. Pemimpin perusahaan sangat ingin bertemu dengan nona. Nona langsung kesana saja karena CEO perusahaan kita sudah menunggu,'' ucap manager perusahaan yang berpapasan dengan Lala.
'' Tapi pak, saya ingin menyerahkan berkas ini,'' ucap Lala memberitahukan tujuannya datang ke perusahaan.
'' Aduh nona nanti saja. Sekarang lebih baik nona menemui CEO kita dulu,''
Lala mengangguk mengiyakan perintah dari manager perusahaan Davies. Lala pikir ini ide yang bagus sembari bertemu CEO perusahaan ia juga ingin menyerahkan berkas pengunduran diri surat kontrak.
Yang Lala tahu letak ruangan CEO itu berada di lantai paling atas. Ia harus menaiki lift menuju ruangan tersebut. Untuk pertama kalinya Lala menjelajah lebih jauh ruangan yang ada di perusahaan. Selama ini dirinya hanya menjangkau ruangan-ruangan karyawan dasar.
Lala melihat ruangan CEO itu menjadi satu-satunya ruangan yang ada di lantai paling atas. Ia sedikit gugup karena untuk pertama kali dirinya bertemu dengan CEO perusahaan.
Lala diantar petugas yang kebetulan melihat Lala kebingungan menuju ruangan CEO. Lala berjalan pelan, kemudian ia masuk ke dalam ruangan tersebut. Ceklek , pintu tertutup setelah Lala masuk ke dalam ruangan yang ia tuju.
'' Ternyata kamu lagi tuan,'' Lala menghela nafas kasar.
klo hanya menganggap lala wanitamu...bukan kekasih atau calon istrimu...kenapa kamu berbuat seenaknya pada lala...lelaki tipe sprtimu memang tdk bisa di jadikan contoh baik untuk lala terutama triplet...jijik dgn cara murahanmu...kamu sendiri yg melecehkan lala,kau anggap lala sprri wanita murahan...obsesimu yg keterlaluan akan merugikan dirimu sendiri...jngn terlalu percaya diri dan egois ..tdk semua wanita bisa kau anggap murahan sprti bekas wanitamu...
lanjut daja lah thor.../Chuckle/
horang kaya memang sperti itu sikapnya...ga pria ga wanita,sama saja kelakuannya...sombong dan sok kuasa...
kalau masih tetap dikota yg sama dan sekolah yang sama...
biar gampang dilacak ya🤣
coba bayar... bela yang salah pun mau🤣