NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Berbeda

Ketika Istriku Berbeda

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Muhammad Yunus

"Mas kamu sudah pulang?" tanya itu sudah menjadi hal wajib ketika lelaki itu pulang dari mengajar.

Senyum wanita itu tak tersambut. Lelaki yang disambutnya dengan senyum manis justru pergi melewatinya begitu saja.

"Mas, tadi..."

Ucapan wanita itu terhenti mendapati tatapan mata tajam suaminya.

"Demi Allah aku lelah dengan semua ini. Bisakah barang sejenak kamu dan Ilyas pulang kerumah Abah."

Dinar tertegun mendengar ucapan suaminya.

Bukankah selama ini pernikahan mereka baik-baik saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nikah beneran.

Kim So-hyun Hassan gegas mengetik di pencarian google, tapi tidak ada hasil.

Ia mencoba ingat-ingat lagi yang di katakan Dinar. Sekali lagi ia mencari di kolom pencarian. Kali ini di dobel O nya.

Kim Soo-hyun.

Klik!

Mata Hassan terbelalak melihat hasil pencariannya.

"Allah ya Karim.." Hassan nyebut seketika. Apa Dinar nggak salah ngomong?

Tampan artis itu kemana-mana, dilihat dari manapun, tak ada kesamaan antara ia dan Kim Soo-hyun.

Tapi tak tahu mengapa bibir Hassan tertarik ke atas ketika menyadari penilaian Dinar untuknya.

Bukankah pria di gambar itu tampan? Jika dibilang mirip berarti ia tampan bukan?

Aduh! Kok Hassan jadi deg-degan begini?

"Kok malah cengar-cengir sendiri?" tanya Kiai Ahmad Sulaiman yang sudah duduk di sampingnya.

Hassan agak kaget, ia tidak melihat abahnya, mungkin terlalu fokus pada layar di depannya.

"Piye, kamu sudah ngomong sama Dinar, jadi bagaimana keputusanmu?"

Keputusan?

"Abah sendiri bagaimana? Apa Abah percaya jika Hassan bisa menjaga Dinar?" Hassan bertanya balik.

Kiai Ahmad Sulaiman mengangguk mantap. "Sangat percaya, Abah tidak meragukan kasihmu pada Dinar."

Hassan mengulas senyum, bersyukur hatinya tidak diragukan.

"Tapi Hassan, Dinar tak lagi sama dengan Dinar yang kamu kenal dulu." Ternyata Umi Zalianty ikut duduk di samping Hassan untuk bicara pada putranya. "Bahkan dia nggak tertarik sama sekali sama hijab, panas katanya."

Umi benar, bahkan sekarang Dinar tak lagi gemar menonton kisah sahabat nabi dan kisah tauladan, tapi justru drama Korea.

Ingin rasanya Hassan berkata demikian, tapi tidak ingin memperumit pemikiran orang tuanya, ia hanya perlu restu.

"Hassan mencintai Dinar karena Allah, Hassan tidak perduli Dinar sehat ataupun sakit. Dengan hidup berdampingan dengan Dinar saja Hassan sudah bersyukur, Abah, Umi."

Hati orang tua mana yang tidak luluh mendengar ungkapan cinta yang setulus itu? Begitu juga sepasang suami istri yang kini tengah berbahagia. Kiai Ahmad Sulaiman dan Umi Zalianty mantap dengan keputusannya untuk segera menikahkan Dinar dengan Hassan.

Menghindari cemooh orang lain, Kiai Ahmad Sulaiman meminta Hassan membawa Dinar di kota yang berbeda.

Dan disinilah Hassan dan Dinar sekarang, di satu meja makan dengan kedua orang tuanya.

"Aku bisa sendiri." tolak Dinar pada Mbak Tutik yang akan membantunya pindah ke kursi meja makan.

"Hati-hati," pinta Umi Zalianty pada putrinya.

Malam ini Hassan melihat Dinar yang lama. Sebab perempuan itu telah mengenakan pakaiannya sendiri dan juga hijab yang menutupi kepalanya.

Tapi sikap yang ditunjukkan Dinar saat ini sangat berbanding terbalik dengan sikap wanita itu sebelumnya.

Kiai Ahmad Sulaiman memulai do'a, sebelum memulai sarapan pagi bersama.

Usai sarapan. Kiai Ahmad Sulaiman membuka obrolan pada Dinar.

"Yang ingin aku tahu, apakah benar kami sebelumnya adalah pasangan kekasih? Kita dekat dan memang merencanakan untuk menikah?" menghadapi pertanyaan tak terduga dari Dinar, semua diam, Kiai Ahmad Sulaiman bahkan beradu pandang dengan Hassan.

"Masalahnya saat ini aku nggak ngerasain apa-apa sama dia,"

Sakit. Tapi Hassan tidak menyalahkan ucapan Dinar.

Karena Hassan bisa melihat seberapa besar cinta Dinar untuk mendiang suaminya dulu.

"Tapi, aku nggak nolak kamu kok, aku hanya takut akan ngecewain kamu kalau kita nikah, sebab aku yang tidak tahu apapun tentang kamu dan juga yang nggak ngerti apa-apa."

"Bagiku dengan kamu setuju itu sudah sangat cukup." pungkas Hassan.

"Kalau begitu ayo nikah, siapa takut."

Hassan meringis di tantang seperti itu, ia hanya mampu melirik pada Kiai Ahmad Sulaiman dan Umi Zalianty yang ikut menggeleng lemah seolah berkata 'semua terserah padamu'

*******

Satu hari berlalu lagi.

Rencananya malam ini Hassan akan datang ke pondok pesantren Al-Hasan karena akan menikahi Dinar di sana.

Tapi Dinar tidak mau hadir, dengan seribu alasan yang Hassan sendiri tidak mengerti.

Maka dari itu Hassan meminta pendapat Kiai Ahmad Sulaiman dan pemuka agama lainnya.

"Hadir atau tidak hadirnya Dinar, pernikahan akan tetap sah. Kalian bisa bertatap muka lewat ponsel, tanpa pun, tetap sah. Sebab pernikahan kalian sudah atas persetujuan bersama."

"Bagaimana, Abah?" tanya Hassan.

"Tanyakan pada hatimu."

"Hassan tidak keberatan, asal pernikahan kami terlaksana."

Umi Zalianty menatap sendu putranya. Setidaknya yang beliau tahu, perjalanan rumah tangga Hassan dengan Dinar tampaknya tidak akan mudah.

Dinar benar-benar seperti kertas kosong yang membutuhkan tinta yang banyak untuk mengisinya. Yang di katakan tinta adalah kesabaran, dan keikhlasan menemani dan membimbingnya.

Tapi sebagai seorang Ibu dia hanya mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Malam itu, di saksikan ratusan santri. Hassan mengikat Dinar dalam tali pernikahan.

Saat kata sah terdengar. Tak terasa air matanya jatuh menitik.

Inilah awal perjuangannya.

Berjuang untuk mendapatkan hati seorang Dinar.

Dan Hassan mengawalinya dengan kata basmalah.

******

Saat Hassan pulang, Dinar sudah terlelap. Hassan membersihkan diri sebelum ikut merangkak naik ke atas tempat tidur.

Tangannya terulur mengusap wajah cantik dan mungil di hadapannya. Perempuan ini. Hassan tak menyangka akan mengarungi rumah tangga bersamanya. Hidup dengan segala baik buruk masa lalunya.

Apa ia sanggup menghapus Irham dari hati perempuan ini? Dan menggantinya dengan nama Hassan serta anak-anak mereka nanti.

Dinar melenguh. Saat Hassan membenarkan posisi tidurnya. Saat Hassan hendak membaringkan tubuhnya, tiba-tiba suara Dinar terdengar.

"Kamu sudah pulang?" Dinar merubah posisi tidurnya. "Udah selesai nikahin akunya?" tanyanya lagi.

"Iya." jawab Hassan singkat.

"Kok nggak terasa?"

Apanya?

Hassan hanya berdehem seraya tersenyum tipis. Ia tak menjawab, tetapi justru mengusap lembut wajah Dinar dengan tangannya. "tidur lagi. Besok kita harus berangkat pagi," ucap Hassan dengan suara serak dan parau. Jika Dinar tidak tidur sekarang, Hassan takut pertahanannya terhadap kecantikan Dinar bisa runtuh tak berbentuk.

"Tapi aku sudah di nikahi beneran kan?"

Allahuakbar.

Hassan mengangguk seraya mengusap lembut rambut Dinar yang tergerai bebas, harum, lembut, dan wangi. Hassan berharap bisa menghirup aromanya secara langsung dengan hidung dan bibirnya kelak.

"Aku beneran nggak ngerasain apa-apa. Mungkin belum dan butuh proses untuk aku bisa ngerasain itu." gumam Dinar yang bikin Hassan gagal paham.

"Kamu mau ngerasain apa?" akhirnya pertanyaan itu tak sanggup Hassan tahan.

"Seperti yang kamu rasakan!"

Kening Hassan mau tidak mau membentuk lipatan. Tapi setelahnya giliran seluruh tubuhnya yang menegang.

"Benarkan? Disana detaknya biasa aja." tanya Dinar polos. Kelewat polos sampai membuat Hassan hampir jantungan.

Entah bagaimana tiba-tiba tangan Hassan sudah di tarik Dinar tepat di atas dadanya.

Memang hanya tangannya yang di tarik dan di letakkan di dada Dinar, tapi seluruh tubuh Hassan serasa di setrum.

Hassan gegas menarik tangannya. Bukan apa dia tak ingin kebablasan.

"Eh, sakit." keluh Dinar yang membuat Hassan kaget

Apanya sakit?

"Dadaku kena kuku mu! Aku kan nggak pake bra!"

"Ha?"

1
Cinta Salsabila
saya suka ceritanya 👍👍👍👍
nietta harry
sholat berjamaah berdua?? bukankah Dinar dlm masa nifas setelah melahirkan...???
Lilan
pernah ada d posisi Dinar.. kuat Dinar kami bisaa
Lilan
sampai bab ini nyesek banget, ngebayangin ada diposisi Dinar mungkin aku gak sanggup.🙏🙏
Hera
wuuiih sad ending Dinarnya 😢😭
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget Thor semoga bermanfaat novel bagi pembaca
Sandisalbiah
𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚍 𝚎𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐...
Sandisalbiah
𝚍𝚞𝚕𝚞 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛 𝚢𝚐 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚜𝚎𝚐𝚊𝚕𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚖 𝚍𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚞𝚓𝚊𝚝 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒𝚗𝚢𝚊.. 𝚔𝚒𝚗𝚒 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚒𝚊𝚗 𝙷𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚐 𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚊𝚗, 𝚊𝚙𝚊 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚊𝚔𝚊𝚕 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚔𝚞𝚝𝚒 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚞𝚊𝚗 𝚒𝚋𝚞 𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊? 𝚔𝚘𝚗𝚏𝚕𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚓𝚊𝚞𝚑² 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒.. 𝚍𝚛 𝙸𝚛𝚑𝚊𝚖 𝚍𝚊𝚗 𝙸𝚕𝚢𝚊𝚜..
Dewa Rana
kok dinar gak pegang uang sedikitpun
Tri Utari Agustina
Bikin emosi aja Irham rasakan suami Ratih datang dengan emosi
Tri Utari Agustina
Rasakan Eliyas istri pergi gimana rasanya istrinya
Sandisalbiah
𝚔𝚎𝚙𝚞𝚝𝚞𝚜𝚊𝚗 𝙷𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛, 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚗𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑, 𝚊𝚙𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚐𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚍𝚎𝚔𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊
Sandisalbiah
𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚝𝚒𝚗𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚊𝚜𝚒𝚕 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚐𝚎𝚐𝚎𝚛 𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚙𝚘𝚗𝚍𝚘𝚔 𝚙𝚎𝚜𝚊𝚗𝚝𝚛𝚎𝚗.. 𝚑𝚎𝚋𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚝𝚒𝚗𝚊 𝚢𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚕𝚊𝚔.. 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚍𝚒𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚜𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛.. 𝚑𝚊𝚒𝚜𝚑𝚑
Sandisalbiah
𝚔𝚎𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊𝚊𝚗 𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚢𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚎𝚗𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚍𝚐𝚗 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚙 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚃𝚑𝚘𝚛... 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊² 𝚍𝚕𝚖 𝚑𝚊𝚍𝚒𝚜𝚝 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚜𝚒 𝙵𝚒𝚛𝚖𝚊𝚗 𝙰𝚕𝚕𝚊𝚑, 𝚔𝚞𝚍𝚞 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚞𝚝𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚛𝚝𝚒 𝚍𝚕𝚖 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚏𝚊𝚔𝚝𝚊 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚎𝚛𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚗𝚊 𝚢𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐 𝚍𝚕𝚖 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝² 𝚝𝚛𝚜𝚋𝚞𝚝.. 𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚝𝚑𝚘𝚛
Sandisalbiah
𝚊𝚔𝚞 𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚙𝚘 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚍𝚐𝚗 𝚒𝚜𝚒 𝚝𝚞𝚕𝚒𝚜𝚊𝚗 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛, 𝚔𝚘𝚔 𝚐𝚊𝚔 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚝𝚊𝚞 sih😔
Sandisalbiah
𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚝𝚙 𝚔𝚛𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚜𝚞𝚊𝚞𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚝𝚞𝚙𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊
Sandisalbiah
𝚏𝚒𝚛𝚊𝚜𝚊𝚝 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚛𝚊𝚜𝚊𝚔𝚊𝚗 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛... 𝚑𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚒𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚔𝚎𝚌𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚝
Fitri Yah
ya Allah semoga novel ini sampai kepembaca yg lain, jujur saja Thor beberapa hr ini sy baca smua novel membosankan udh lama off dr novel tp Alhamdulillah sy Nemu yg bener" bagus islami yg g terlalu fanatik ada lucu dikit
linanda eneste
dy belajar agama kan ya? tugas suami ya direpotkan istri lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!