kisah dari seorang gadis yatim piatu bernama rere yang bekerja menjadi babysitter anak dari seorang ceo duda,kaya dan tampan. karena ada masalah yang menimpa rere,terpaksa ceo itu harus menikahi rere.
ada orang yang ingin membunuh rere.sang ceo berusaha menyelidiki masalah yang menimpa rere.
mampukah sang ceo mengungkap siapa dalang yang ingin membunuh rere?
apakah motif di balik masalah itu?
Ini novel pertamaku, mohon dukunganya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 22
elang masuk ke dalam rumah lalu menaiki tangga menuju lantai dua.elang membawa rere ke kamar pribadinya,bukan ke kamar revan.
"tuan,ini kamar siapa?"
elang diam saja,lalu merebahkan rere di kasur miliknya.elang menarik selimut dan menutup tubuh rere hingga sebatas dada.
"istirahatlah,urusan revan biar intan yang mengurusnya"
rere hanya mengangguk,membantah pun percuma.cuma menghabiskan tenaga saja.
"gadis pintar",kata elang sambil mengacak rambur rere.
"aku akan menemui papa dulu,kalau butuh sesuatu hubungi aku atau panggil siska"
"siapa siska?" tanya rere
"kepala pelayan di rumah ini"
"baiklah"
elang melangkah keluar dari kamarnya menuju ruang kerja untuk menemui papanya.
ceklek...elang membuka pintu lalu duduk di hadapan papanya.
"sebenarnya ada apa pa,pekerjaan apa yang sedang di selesaikan efo"
"lebih tepatnya anak buah kita yang mengerjakannya,edo hanya jadi penonton saja",kata papa sambil memperlihatkan sebuah video pada elang.
di dalam video itu beberapa anak buah elang sedang menghajar seseorang yang elang belum tau siapa.
"siapa orang itu pa"
"orang yang memata-matai rumah kalian,ternyata orang itu mengincar rere"
"untuk apa orang itu mengincar rere",tanya elang bingung.
"kita belum tau apa tujuannya,dia hanya orang bayaran"
"aku harus ke sana",kata elang sambil berdiri.
"tidak usah,kita tunggu saja kabar dari edo",papa mencegah elang.
"tapi pa,aku harus tanyakan padanya,siapa orang yang sudah membayarnya"
"orang itu tidak mau buka mulut,sampai tubuhnya babak belur begitu dia tetap tidak mau bicara,bahkan dia lebih memilih mati"
"jadi kita harus bagaimana pa,apa kita harus menyerahkan rere?"
"dasar anak bodoh,apa kamu mau rere mati di tangan mereka",papa membentak elang.
"maaf pa"
"kamu harus secepatnya menikahi rere,dengan begitu kamu bisa melakukan segala cara untuk melindunginya"
"haruskah pa?"
"kalau kamu tidak mau,papa akan meminta edo untuk menikahi rere.sepertinya edo lebih punya rasa tanggung jawab daripada kamu",kata papa danu sambil keluar dari ruangan itu.
elang menghela nafasnya lalu keluar dari ruangan itu untuk menyusul papanya.elang melihat papa masuk ke kamarnya,tempat rere sedang beristirahat.elang membuka pintu,di sana sudah ada mama yang sedang ngobrol dengan rere.
"kamu sudah baikan nak",tanya papa.
"sudah tuan"
"panggil papa saja re,seperti elang memanggil kami"
"re,ada yang mau papa bicarakan.tolong kamu dengarkan baik-baik,lalu ambil keputusan.ini demi kebaikan kita semua.
papa mengeluarkan ponselnya,lalu memutar video yang di kirim edo dan menunjukkannya pada rere.rere menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.
"re,kami belum tau siapa yang membayar orang itu untuk membunuhmu.dan kami juga tidak bisa membantumu lebih jauh lagi"
"tidak apa-apa tuan eh pa,rere mengerti.besok rere akan keluar dari rumah ini,juga berhenti jadi pengasuh revan",jawab rere
"bukan itu maksud papa re,keluarpun kamu dari rumah ini,mereka akan tetap mencari kami"
"kenapa bisa begitu pa,rere tidak mengerti.bukankan dia menginginkan rere"
"saat anak buah kami menangkap mereka,salah satu dari mereka ada yang melihat simbol kelompok kami.anak buah kami hanya berhasil menangkap satu orang.sedangkan yang satu lagi melarikan diri.papa yakin dia sudah lapor ke orang yang membayarnya"
"jadi rere harus bagaimana pa?"
"kamu harus menikah dengan elang,dengan begitu kami bisa dengan leluasa membantumu"
"tapi pa"
"pikirkan lagi re,hanya itu jalan keluarnya"
rere terdiam ,lalu melihat ke arah elang.
elang pura-pura tidak melihatnya.
rere kembali menoleh ke arah papa.dia bingung harus menjawab apa.
"kita tidak tau seberapa besar kekuatan orang yang ingin membunuhmu re,jadi pikirkan lah",kata papa sambil keluar.elang membuntutinya dari belakang.
"re,mama harap kamu menerima tawaran papa"
"tapi ma"
"keluarpun kamu dari rumah ini ,dari rumah elang bahkan keluar dari hidup elang sekalipun,mereka tetap akan memburu kami re"
"baiklah ma,akan rere pikirkan"
"ya sudah istirahatlah re,sebentar lagi intan akan datang mengantarkan makan siangmu"
"terima kasih ma"
"sama-sama re",jawab mama sofia lalu keluar dari kamar.