NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu 3

Pendekar Pedang Kelabu 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Epik Petualangan
Popularitas:20k
Nilai: 4.9
Nama Author: YanYan.

Zhang Wei akhirnya memulai petualangannya di Benua Tengah, tanah asing yang penuh misteri dan kekuatan tak terduga. Tanpa sekutu dan tanpa petunjuk, ia harus bertahan di lingkungan yang lebih berbahaya dari sebelumnya.

Dengan tekad membara untuk membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan, Zhang Wei harus menghadapi musuh-musuh yang jauh lebih kuat, mengungkap rahasia yang tersembunyi di benua ini, dan melewati berbagai ujian hidup dan mati.

Di tempat di mana hukum rimba adalah segalanya, hanya mereka yang benar-benar kuat yang bisa bertahan. Akankah Zhang Wei mampu menaklukkan Benua Tengah dan mencapai puncak dunia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Berlatih

Dengan kembalinya Lian Xuhuan, perjalanan Zhang Wei kini memiliki arah yang lebih jelas. Selama ini, dia hanya bergerak maju tanpa benar-benar memiliki panduan pasti, hanya mengandalkan insting dan tujuan yang ingin dia capai. Namun, sekarang dia memiliki seseorang yang bisa membantunya menentukan langkah selanjutnya.

Lian Xuhuan menatap muridnya dengan mata penuh pertimbangan. "Zhang Wei, meskipun kau sudah mencapai Martial Sovereign, kau belum bisa mengendalikan aturan surga dan bumi, bukan?"

Zhang Wei menghela napas pelan. "Benar, Master. Aku hampir tidak punya waktu untuk berkultivasi. Sejak di Benua Selatan, aku terus dalam perjalanan, bertarung dan bertahan hidup. Fokusku saat ini hanya membangunkanmu. Aku tahu bahwa ranah yang tinggi bukan sekadar masalah energi atau kekuatan mentah, tapi juga pemahaman tentang hukum dunia."

Lian Xuhuan mengangguk pelan. "Bagus kalau kau menyadari itu. Banyak kultivator hanya fokus menerobos ranah tanpa benar-benar memahami esensi di baliknya. Martial Sovereign bukan hanya tentang kekuatan fisik atau energi yang lebih besar, tapi juga tentang bagaimana kau bisa mengendalikan hukum dunia ini. Tanpa pemahaman itu, kau hanyalah raksasa dengan kaki tanah liat. Kapan saja bisa runtuh."

Zhang Wei mendengarkan dengan saksama. Dia tahu bahwa masternya tidak akan pernah memberinya nasihat tanpa alasan yang jelas. Jika Lian Xuhuan mengingatkannya soal hal ini, berarti ini adalah sesuatu yang harus segera dia atasi.

Lian Xuhuan kemudian bertanya, "Di wilayah mana kita berada sekarang?"

Zhang Wei menoleh ke luar goa, menatap langit yang mulai berubah warna menuju senja. "Wilayah Tenggara, Master."

Mata Lian Xuhuan menyipit sedikit. Wilayah Tenggara… dia mencoba mengingat kembali peta Benua Tengah dan berbagai tempat yang pernah dia kunjungi di masa lalu. Ada banyak tempat yang memiliki energi unik di wilayah ini, tetapi yang cocok untuk Zhang Wei?

Dia terdiam sejenak sebelum akhirnya mengingat sesuatu.

"Zhang Wei," katanya perlahan, "di dekat perbatasan antara Wilayah Tenggara dan Wilayah Selatan, ada sebuah tempat yang dikenal sebagai Pegunungan Yueyang. Aku tidak tahu bagaimana kondisinya sekarang, tetapi di masa lalu, tempat itu adalah wilayah yang sangat ekstrem. Tidak ada sekte atau kekuatan yang berani mengklaimnya karena tak ada yang mampu menaklukkan pegunungan itu."

Zhang Wei mengangkat alis, sedikit tertarik. "Apa yang membuat tempat itu begitu istimewa?"

Lian Xuhuan tersenyum tipis. "Energi di sana sangat liar dan kacau. Pegunungan itu memiliki berbagai fenomena aneh yang bisa membunuh bahkan Martial Sovereign yang ceroboh. Lingkungan seperti itu sangat cocok untuk mengasah pemahamanmu tentang hukum dunia. Jika kau bisa bertahan dan menyesuaikan diri di sana, kau akan jauh lebih kuat dibanding Martial Sovereign lainnya yang hanya berkultivasi di tempat aman."

Zhang Wei merenung. Dari yang dia dengar, tempat itu terdengar cukup menantang, tetapi justru itulah yang dia butuhkan. Jika dia hanya mengandalkan bakatnya tanpa benar-benar mengasah pemahamannya, dia akan stagnan.

Dia tersenyum tipis. "Sepertinya itu memang tempat yang tepat. Lagipula, aku tidak keberatan sedikit berlatih dalam kondisi berbahaya."

Lian Xuhuan tertawa kecil. "Sudah kuduga kau akan berpikir seperti itu. Pegunungan Yueyang tidak hanya akan membantumu memahami aturan dunia, tetapi juga menguji batas ketahanan fisik dan mentalmu. Aku yakin, jika kau bisa bertahan di sana dan memahami energi yang mengalir di tempat itu, kau akan melangkah jauh lebih cepat dibandingkan mereka yang hanya berkultivasi di tempat biasa."

Zhang Wei bangkit dari duduknya, menatap ke arah cakrawala dengan mata penuh keyakinan.

"Kalau begitu, ayo kita pergi ke Pegunungan Yueyang."

Di dalam aula utama Sekte Naga Hitam, suasana dipenuhi ketegangan yang luar biasa. Para tetua sekte berkumpul, duduk dalam barisan dengan wajah penuh kemuraman. Di depan mereka, Ketua Sekte Naga Hitam, Duan Chenghua, duduk dengan ekspresi dingin dan penuh tekanan.

Duan Chenghua adalah Martial Sovereign bintang satu, seorang yang memiliki reputasi mengerikan di Wilayah Tenggara. Namun, bahkan dirinya tak bisa menyembunyikan kemarahan atas berita yang baru saja ia dengar.

"Duan Chonglin dan para murid sekte kita dihancurkan oleh seorang bocah berusia tujuh belas tahun?" suaranya bergema di aula, penuh ketidakpercayaan.

Di sampingnya, seorang pria paruh baya dengan janggut panjang dan mata tajam menghela napas berat. Dia adalah Duan Guang, Tetua Agung Sekte Naga Hitam dan juga ayah dari Duan Zixuan. "Aku telah mendengar cerita lengkap dari para murid yang selamat. Bocah itu… dia tidak hanya menghancurkan Chonglin dan yang lainnya, tetapi juga mempermalukan nama sekte kita di depan banyak orang. Jika kita membiarkan hal ini berlalu, maka kehormatan Sekte Naga Hitam akan lenyap."

Para tetua lain mengangguk setuju. Mereka adalah sekte yang selama ini dikenal sebagai penguasa bayangan di Wilayah Tenggara. Tak pernah ada yang berani menantang mereka secara langsung, apalagi seorang bocah yang bahkan belum mencapai dua puluh tahun.

"Kita harus menghapus aib ini," suara salah satu tetua bergetar penuh amarah. "Siapapun bocah itu, kita harus memastikan bahwa dia membayar harga atas apa yang telah dia lakukan!"

Duan Chenghua mengangguk. "Itu sudah pasti. Tapi pertama-tama, kita harus mengetahui siapa sebenarnya bocah ini. Para murid menyebut namanya Bai Chen, tetapi aku tidak pernah mendengar ada nama seperti itu di antara para jenius di Wilayah Tenggara."

"Tunggu," salah satu tetua tiba-tiba berbicara, alisnya berkerut. "Apakah mungkin dia ada hubungannya dengan Bai Chen dari Wilayah Utara?"

Ruangan itu mendadak sunyi.

Bai Chen dari Wilayah Utara. Nama itu bukanlah nama yang bisa diremehkan.

Wilayah Utara memiliki sebuah klan besar bernama Klan Bai. Mereka adalah salah satu kekuatan paling berpengaruh di sana, dan Bai Chen adalah tuan muda mereka—seorang jenius pedang dengan reputasi yang sangat luar biasa. Dia dikenal sebagai pendekar berbakat yang mampu menguasai seni pedang tingkat tinggi di usia yang masih muda.

"Jika dia memang Bai Chen dari Klan Bai, mengapa dia ada di Wilayah Tenggara?" seorang tetua lain berspekulasi.

"Apakah mungkin dia dikirim ke sini untuk suatu misi rahasia?"

"Atau mungkin dia sedang berlatih dengan cara menyembunyikan identitasnya?"

Berbagai spekulasi muncul, tetapi tidak ada jawaban pasti.

Duan Chenghua mengetuk meja dengan jarinya, wajahnya terlihat serius. "Kita tidak bisa mengambil kesimpulan tanpa kepastian. Kirim mata-mata ke Wilayah Utara. Cari tahu apakah Bai Chen masih berada di sana. Jika ternyata Bai Chen dari Klan Bai masih berada di Wilayah Utara, maka bocah ini hanyalah seorang peniru yang kebetulan memiliki nama yang sama."

Duan Guang menambahkan, "Dan jika benar dia Bai Chen yang asli, kita harus berpikir dua kali sebelum bertindak. Klan Bai bukanlah lawan yang bisa kita remehkan."

Meskipun amarah mereka meluap, mereka bukan sekte yang bertindak gegabah. Mereka harus memastikan dulu siapa sebenarnya Bai Chen yang telah mempermalukan mereka sebelum mengambil langkah selanjutnya.

"Apa pun hasilnya," kata Duan Chenghua dingin, "bocah itu harus membayar harga."

1
rinaris$
mantap👍👍👍👍👍 cerita yang sangat bikin penasaran aja🧐🧐🧐
rinaris$
gassspolll Thor 👍👍👍👍👍
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
Agus Rahmat
setelah sekian lama digodok dalam kawah candradimuka episode kali ini benar benar luar biasa.danlebih mantap lagi up up yang banyak
Penikmat buku
mulai jalan perlahan neh... masih padat merayap kayaknya
Dianrp
up up.up.up
up
saniscara patriawuha.
lanjutttkannn manggg otorrrrrr....
rinaris$
gasss lanjut updatenya👌
Khairuddin PBBA
terima kasih atas karyanya Thor YanYan.
ditunggu story line berikutnya.
Bravo!
Khairuddin PBBA
Luar biasa
Penikmat buku
macet total ya..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Menggiurkan
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Alurnya seru..
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Pasti bandit Rocky Gerung 😂😂😂
Dunkz Dunkz
up up tor
Wak Jon
Keren..
Wak Jon
Hehehe.....
Wak Jon
🌟👍👍👍👍👍👍👍👍👍🌟
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!