Mia,
gadis yatim piatu yang menerima perlakuan tak adil dari keluarga paman apalagi sepupunya. Dia di bully di Kampus dan di rumah.
Mia menyukai salah satu seniornya.. tapi bukan sambutan yang dia terima.
Mia akhirnya memilih menelan semua pahit yang menggerogoti mulutnya. dia bertekat akan kembali nanti membalas semua perlakuan dan hinaan yang datang kepadanya.
apakah nia akan menemukan kebahagiaan?
apakah ada pria yang mampu meluluhkan hatinya yang sempat keras ?
Mampukah seorang CEO dingin memeluk tubuh ringkih si gadis cantik yang menarik hatinya?
Ini karya kedua aku. semoga kalian suka ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmebet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saling mengagumi
Semua informasi tentang mia sudah ada di tangan edward.
"Mia..." gumam edward tersenyum memandang foto yang di kirim oleh rey tadi.
"Nona mia mahasiswi magang selama 3 bulan di perusahaan tuan" rey tanpa di minta oleh sang tuan menjelaskan semua yang dia peroleh.
"Nona saat ini adalah mahasiswa di universitas X. Tapi nona tidak memiliki satu orang teman sama sekali di sana. Tidak juga aktif dalam kegiatan kegiatan kampus selain kuliah" ujar rey sesekali meneliti raut wajah bos nya.
"Nona mia, adalah keponakan dari tuan Atmaja"
"Atmaja?" tanya edward memutar memory seperti nya dia pernah mendengar nama itu.
"Benar tuan. Tuan atmaja dan ibu dari nona mia adalah saudara kandung. tapi Naasnya, orangtua nona sudah meninggal lebih dulu.. dan akhirnya keluarga atmaja yang merawat nona" edward mendengarkan tapi matanya tetap memandangi foto mia.
"Lalu, kenapa dia magang di perusahaan itu? bukan di perusahaan atmaja?" desak edward penasaran
"Tu.. tuan.. sebenarnya" rey sedikit ragu menceritakan keburukan keluarga ini. dia merasa seperti ibu ibu penggosip di penjual sayur.
"Rey! katakan" Ucap edward tegas.
"Nona memiliki warisan dari pihak mendiang ibunya, tapi dengan taktik liciknya.. tuan atmaja mengalihkan semua atas namanya. jadi nona tak memiliki apa apa." edward masih diam mendengarkan
"Nona menderita dan di perlakukan sebagai pembantu di dalam rumah itu tuan. apalagi istri dan putri dari Tuan Atmaja tak segan segan akan melukai nona"
Kepalan tangan edward menegang, ingin rasanya dia segera mencekik orang yang melukai gadisnya.
gadisnya??
bahkan dia sudah langsung membuat mia sebagai hak milik nya secara sepihak.
"Lanjut" titah edward dengan wajah kesal.
"Dari orang suruhan saya juga mendapatkan, bahwa nona sama sekali tidak memiliki teman karena putri atmaja selalu merundung siapa pun yang dekat dengan nona. bahkan membuat seisi sekolah membenci nona dengan berita yang tidak benar"
"Brak!"
Cukup sudah, edward rasanya ingin meremas mulut orang yang melukai mia.
"Rey, apa kita punya saham di perusahaan Atmaja?"
glek!
Rey merinding.. sepertinya dia akan semakin sibuk karena satu gadis yang membuat tuannya bak ABG.
"Kita punya 25% tuan, itu di luar perusahaan Wiraguna"
"Bagus.. " senyum misterius di sudut bibir edward hanya dia yang tau apa maksudnya.
Rey merasa tugasnya sudah selesai, dia ingin segera mengerjakan tugas kantor saja.
karena melihat tuan nya sekarang, adalah hal baru untuk rey.
edward sejak dulu tidak suka perempuan yang di sodorkan oleh kolega padanya. baginya itu semua menjijikkan.
Semua perempuan yang entah darimana datangnya.. berusaha ingin berkenalan dan di bawa oleh orangtua edward. tapi semua tak ada yang berhasil.
Baru kali ini,
Tuan muda nya menghabiskan waktu berharga hanya untuk membahas gadis kecil di foto itu.
Apa tuan mencintai nya?
Dari semua perempuan? kenapa harus nona itu? apa istimewanya?
"Rey, kembali ke ruanganmu. kerja bagus hari ini" ucap edward tanpa menatap rey
What?
Bahkan tuan muda memuji nya?
Rey mulai sekarang harus lebih memperhatikan gadis yang jadi pusat pikiran tuannya. sepertinya dia bukan gadis biasa.
"Baik tuan" rey keluar dari ruangn bos nya dengan perasaan lega.
.
.
.
Waktu terus berlalu, minggu, bulan.. semester berlalu bahkan tahun,.. mia sudah membiasakan dirinya sebagai gadis dewasa yang memang harus siap kapanpun mendapat masalah. itu bukan hal baru baginya.
Saat ini mia sudah menjadi mahasiswa semester 7 yang fokus menyelesaikan skripsi. nilainya semua memuaskan. dan lagi pula proyek penelitian yang dia lakukan sendirian tidak menemukan hambatan.
Setelah magang, mia di tawari untuk program dari perusahaan wiraguna.. tapi dia juga harus menyelesaikan kuliahnya secepatnya. padahal program itu sengaja di buat oleh edward supaya gadisnya tetap ada di perusahaannya. tapi edward juga tidak bisa memaksa.. bahkan mereka belum pernah berkenalan. edward hanya memperhatikan mia dari jauh.. menjaganya dengan meminta rey menyediakan pengawal bayangan.
Rian juga sudah lulus.. saat ini dia sudah aktif di perusahaan Atmaja.
Sedangkan bella,
dia semester 9. tapi skripsinya masih juga belum selesai.. hal mudah baginya membayar orang untuk mengerjakan tugas akhir itu.
Bella semakin menjadi, hidupnya hanya dia habiskan bersenang senang di luar rumah. entah apa yang dia lakukan.. hanya dia lah yang tau.
Di mata atmaja, putri nya adalah anak yang manis dan penurut.. walaupun suka belanja seperti istrinya.
tapi, tidak ada yang tau.. bahwa bella putri kesayangan atmaja itu juga sering clubing bahkan sering izin liburan keluar kota dan meminum minuman haram tersebut.
Rian tau bagaimana kelakuan adiknya.. tapi, bahkan setiap kata yang di ucapkan rian tak pernah di indahkan oleh bella.
jangan kan mengadu kepada atmaja,
Bella begitu pintar menutupi kedoknya dengan bertingkah polos di hadapan sang papa.. biarlah.. rian hanya ingin fokus kepada tujuannya di depan saja.
"Tok tok tok.."
"Non.." ujar bibi takut takut
"Lama banget siiih buka pintu aja" bella masuk ke dalam rumah dengan jalan yang sedikit sempoyongan.. sepertinya dia mabuk, bajunya juga terlihat sangat ketat dan tipis. bibi hanya melihat tak berani bersuara..
mia yang mendengar suara sedikit keras di depan menoleh, dia sudah biasa melihat pemandangan ini. mia melanjutkan kegiatannya.. hingga.
"Astaga bellaaa" pekik nyonya lia melihat putrinya.
"Apaasih ma.. gausah teriak teriak"
nyonya lia memang hedon, tapi dia juga tak pernah berani minum beralkohol tanpa persetujuan suaminya. dia memang sombong tapi dia punya batasan tersendiri.. karena dia juga tak mau atmaja murka padanya jika mencium bau alkohol seperti bella.
"Kamu yang apaan.. jam segini pulang dalam keadaan sempoyongan"
"Kalau papa mu tau gimana?" lia begitu kesal dengan putrinya
"Makanya jangan di kasih tau ma" jawab bella enteng membuat lia menghela nafas kasar.
"Terserahlah.. mama pusing, bersihkan diri mu sana.. jangan meninggalkan bau sedikitpun" ucap lia menyerah
lia berlalu, bersamaan dengan mia juga kembali ke kamarnya.. sedangkan bella hanya menggerutu tak jelas menuju kamarnya. dia sudah merasa dewasa dan bebas melakukan apa saja.
Seperti itulah drama dalam rumah mewah atmaja.
sikap dan sifat tersembunyi di balik media.. bahkan sifat yang tidak di ketahui oleh atmaja sendiri tentang anak dan istrinya.
Mia..
Dia masuk ke dalam kamar. menyelesaikan tugas dan hasil analisa data lapangan yang dia dapatkan. dia ingin segera lulus dan mendapatkan predikat cumlaude.
Mia sesekali membuka ponselnya.. mencari info info tentang bisnis apa yang akan dia lakukan nanti. dia kadang suka tersenyum membayangkan gedung tinggi dan besar akan dia kelola.. tapi modalnya pasti sangat besar.. sedangkan hasil tabungannya juga belum cukup.
mia bukanlah orang yang kolot. dia mengikuti apa apa yang sedang banyak di perbincangkan dunia. dunia bisnis khususnya.
Dia tersenyum saat melihat foto pria muda dan gagah di balik artikel berita.
mia sudah mengetahui siapa ceo yang selalu di ceritakan oleh kei saat mereka magang dulu.
Edward.
Hampir semua artikel tak melewatkan kesempatan menceritakan kesuksesannya. banyak masyarakay yang memenuhi komentar sekedar memuji ketampanan dan kekayaannya.
tak sedikit juga yang membicarakan ekspresi CEO muda itu. memang tampak menyeramkan.. tapi masih tampan.
"Aku ingin seperti dirimu" gumam nya tersenyum sekali lagi melihat foto edward, lalu kembali fokus menyelesaikan revisi skripsinya.
BERSAMBUNG.....