" Dikaa !" Neta kesal lalu ia melemparkan buku tulisnya ke arah pria itu.
Dika hanya tertawa terbahak setelah ia mengjaili Neta.
Dika yang bernama lengkap Mahardika Bimantara, siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas pada saat itu, ia dikenal sebagai siswa yang berprestasi namun sikapnya yang selengean dan cuek membuat ia terkadang selalu ditegur oleh beberapa guru di sekolahnya.
Ia memiliki satu teman wanita yang tidak pernah akur dengannya, yang bernama Ganeta Nayanika. Entah mengapa walaupun hampir semua guru tahu jika Dika dan Neta tidak pernah akur namun dari kelas 1 hingga kelas 3 ini mereka selalu ditempatkan di kelas yang sama.
Selain tidak akur Dika dan Neta pun bersaing secara akademis, mereka berdua tidak pernah ingin kalah satu sama lain, sampai akhirnya nya mereka berdua lulus dari sekolah menengah atas.
Selepas mereka lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Dika dan Neta belum dipertemukan kembali sampai akhirnya, keadaan yang mempertemukan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Perusahaan MGM Grup
Tok tok tok
Pintu ruangan Pak Arman diketuk, Tio beberapa waktu yang lalu diminta Pak Arman untuk mencari tahu asal usul Neta, selama 3 hari ia menjalankan misi Pak Arman, hari ini semua data tentang Neta telah terkumpul.
" Pagi Pak.. " Tio kepada Bos nya.
" Bagaimana Io " tanya Pak Arman.
" Ini Pak.. semua data diri, asal usul , riwayat hidup Ganeta Nayanika sudah ada di file ini "
" Oke.. mana ? "
Tio menyerahkan file yang ada ditangannya.
Pak Arman langsung membuka file itu, ia membaca dengan seksama hasil temuan Tio.
" Jadi dia anak seorang Rektor dari Universitas terkemuka di kota ini ? " tanya Pak Arman.
" Betul Pak, Ibu nya pun seorang dosen, hanya saja sudah beberapa tahun ini sudah tidak aktif mengajar " jawab Tio.
" Dia bersekolah di SMA Harapan Bangsa ? benar apa yang diucapkan Dika jika Neta adalah teman SMA nya " gumam Pak Arman.
" Bagaimana Pak ? " tanya Tio yang hanya mendengar sedikit gumaman Pak Arman.
" Euhh tidak.. ternyata memang Neta teman anak saya Dika semasa SMA"
" Betul Pak, beberapa teman sekolah Neta saya temui, ternyata memang Neta dan Dika satu kelas semenjak kelas 1, prestasi Neta dan Dika pun sangat bagus, mereka berdua saling kejar-kejaran nilai di sekolah, hanya saja menurut pengakuan teman-teman nya, Dika selalu menjahili Neta semasa sekolah, sehingga membuat mereka berdua sering tidak akur, itu menurut teman-teman nya Pak " Tio kembali menjelaskan.
" Hmm.. begitu ya.. " Pak Arman manggut-manggut
" Oke terima kasih banyak Tio, saya akan pelajari dahulu "
" Baik Pak, sama-sama, kalau begitu saya permisi "
Setelah kepergian Tio, Pak Arman semakin yakin jika sebetulnya Dika memiliki perasaan lain kepada Neta.
" Tidak masalah.. jika Dika dekat dengan Neta, sepertinya juga Neta anak yang baik, dari keluarga baik-baik juga, cerdas berprestasi " gumam Pak Arman menyenderkan tubuhnya ke senderan kursi.
" Tapi.. mengapa Dika meminta untuk tidak diberitahu jika ia anak saya " batin Pak Arman.
Tidak lama terdengar pintu ruangan di ketuk. Tio kembali masuk ke ruangan Pak Arman memberitahukan jika, utusan dari Sandyakala Corp sudah berada di ruang meeting, MGM Grup dan Sandyakala Corp akan menjalin kerjasama dalam pembangunan beberapa properti.
" Siang pak, mohon maaf, utusan dari Sandyakala Corp sudah tiba dan sekarang berada di ruang meeting "
" Oke Io.. saya segera kesana " balas Pa Arman.
" Baik, Pak permisi "
Tio kembali keluar ruangan, menuju ruang meeting, ia akan kembali menemani utusan dari Sandyakala Corp sebelum Pak Arman, menemuinya.
( Ada yang masih ingat.. siapakah presdir Sandyakala Corp ? hehe )
...****************...
Neta, Indri, Sofia dan Ramon sedang santai di ruang kerjanya, semua pekerjaan untuk hari ini sudah selesai dikerjakan, mereka bersantai sambil menunggu waktu istirahat siang nanti.
" Eh botol siapa nih ? " tanya Ramon melihat botol minum bergambar kartun di meja Neta.
" Punya aku.. " sahut Neta.
" Lucu banget, kaya anak TK hehehe " Ramon tertawa.
" Yee.. biarin aja yang penting fungsinya "
Ramon kembali tertawa disusul oleh Indri.
" Seneng banget kerjaan udah pada kelar " Indri membetulkan duduknya.
" Iya bener berasa tenang gak ada beban hehehe " sahut Neta.
" Makan siang kemana nih ? " tanya Ramon.
" Kantin belakang aja deh yang deket, apa mau ke cafe depan ? " Indri menawarkan.
" Aku kemana aja boleh " susul Neta.
" Mbak Sofi mau makan dimana ? " tanya Indri.
" mmhh.. aku ikut aja " balas Sofia.
" kamu mau dimana Mon ? " Indri ke Ramon.
" Cafe.. oke kayanya "
" Oke.. di Cafe depan ya.. "
Mereka kembali berbincang yang disusul gelak tawa dari mereka berempat, disaat yang bersamaan terdengar notifikasi pesan di ponsel Neta. Ia langsung membuka pesan itu.
0821 xxxx : Ganeta Nayanika
" Siapa ya ? nomor doang " batin Neta, lalu ia membalas hanya dengan tanda tanya.
Tidak lama pesannya kembali dibalas.
0821 xxxx : Aku Dika 😊
Deg.... jantung Neta seperti akan loncat dari tempatnya.
" Dika " batin Neta, ia langsung membalas kembali pesan Dika.
Neta : Oya Dik, ada apa ?
0821 xxxx : Lagi sibuk kah ?
Neta : Enggak juga, lagi nunggu istirahat
0821 xxxx : keluar yuk makan siang
Neta : Hmm.. aku udah mau makan siang sama temen-temen kantor
0821 xxxx : Ya udah nggak apa-apa, lain kali aja
Neta : Oke deh
Dika hanya membalas dengan emoticon senyum. Neta membaca pesan terakhir dari Dika lalu ia senyum-senyum sendiri. Teman-teman nya yang melihat Neta menjadi aneh.
" Kenapa doi ? " tanya Ramon mencolek Indri.
" Gak tau.. kesambet apa ? " tanya Indri balik.
" Lagi kasmaran kali " Sofia sambil menutup mulut nya menahan tawa.
Ketiga temannya terus memperhatikan Neta yang masih senyam senyum sendiri sambil menatap layar ponselnya. Akhirnya Neta kembali sadar jika ia sedang di perhatikan.
" Kenapa sih kok pada ngeliatin ? " Neta salah tingkah.
" Lagi kasmaran Non ? " tanya Indri.
" Mmhh.. nggak kok Kak " Neta semakin salah tingkah.
" Lagian senyam senyum sendiri " susul Ramon.
" Nggak kok.. " Neta menyembunyikan wajah salah tingkahnya.
" Oya.. udah waktunya istirahat, ke mushola dulu yuk.. baru nanti lanjut makan di Cafe " Neta mengalihkan pembicaraan.
" Oke.. "
" Ayoo.. "
" Siap "
Mereka berempat berjalan keluar ruangan menuju lift untuk beristirahat, mereka akan melaksanakan shalat Dzuhur terlebih dahulu, setelahnya mereka akan makan siang di Cafe depan perusahaan.
"Selamat Hari Raya Idul Adha 🐐🐐 bagi teman-teman yang merayakannya .. Mohon maaf lahir dan Batin 🙏🏻🙏🏻 "