Seorang gadis bernama Sheritta yang bekerja di sebuah toko pastrynya bersama dengan kedua orang temannya yaitu Ethelia dan Vienna yang juga membantunya untuk membuka toko itu sampai akhirnya sekarang dapat berjalan dengan beberapa karyawan lainnya.
Ia menyadari pria yang lebih tua darinya 2 tahun yang merupakan langganan toko pastrynya itu ternyata adalah orang yang sama yang dulu pernah menyelamatkannya dari sebuah musibah.
Pria itu bekerja di perusahaan kosmetik yang di mana terdapat suatu rahasia yang selalu ditutup oleh perusahaan kosmetik yaitu portal yang berada di sebuah ruangan diskusi dipercaya pada zaman dulu portal itu selalu terbuka lebar dan tidak pernah tertutup.
Apakah isi dari portal itu? Bagaimana bisa terdapat portal rahasia di sana? Dan apakah kehidupannya Sheritta berubah total setelah kejadian aneh ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 4 - THE MYSTERY
Seorang CEO itu pun terkejut mendengar pernyataan calon ballerina itu dan menggabungkan kedua tangannya karena merasa bersalah telah bertanya hal yang dapat menimbulkan rasa sedih lalu ia menatap calon ballerina itu dengan dalam.
“Maaf atas pertanyaan yang kurang menyenangkan barusan, saya mohon maaf juga jika hal ini menimbulkan trauma baru bagimu. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah kalian bersedia untuk menjalani pelatihan 5 hari seminggu dari kami yang akan dimulai pada minggu depan, pelatihan ini bertujuan untuk pemanasan saja sebelum kalian berlatih untuk acara yang kalian tampil?”
Warna suaranya kali ini sangat berubah menjadi warna coklat dan biru tua juga sedikit lilac yang berarti dia sangat sedih mendengar hal itu dan merasa bersalah karena telah menanyakan pertanyaan barusan yang menyebabkannya mengingat traumanya lagi, tapi di samping itu, dia sangat peduli dengan semua calon ballerinanya dan menginginkan yang terbaik pada mereka. Maka itu ia mengalihkan topik dengan pertanyaan selanjutnya.
Semuanya menjawab bersedia, namun ada satu calon ballerina yang mengangkat tangannya untuk bertanya. Ia pun bertanya setelah dipersilakan oleh pak CEO.
“Oh iya untuk acaranya sendiri, apakah ada daftar larangan makan khusus atau kita yang diet sendiri?”
“Untuk itu kami menyediakan daftarnya, selain itu untuk semua ballerina akan diberi satu supir dan satu mobil pribadi untuk membantu kalian pergi ke lokasi acaranya. Oh iya, silakan tanda tangan kontrak berikut ini” jawab pak CEO itu sambil memberikan surat pernyataan kontrak dan pulpen kepada kami.
“Bila ada pertanyaan, boleh untuk bertanya ya”
Warna suaranya berupa biru langit dan hijau muda, artinya semua yang ia katakan merupakan kebenaran, selain itu juga ia merasa dirinya bisa dipercaya dan dapat berkomitmen untuk memberikan kita layanan yang layak sebagaimana CEO memperlakukan ballerinanya.
...***...
Pada jam 10.00 pagi, di perusahaan kosmetik itu semua orang karyawan melaksanakan tugasnya masing-masing. Tak lama kemudian, bapak manajer umum itu menyuruh ketua divisi HRD untuk memilih beberapa anggotanya untuk melakukan wawancara pada calon model yang akan dijadikan model kosmetik perusahaan ini. Ia pun melirik ke arah anak gadis magang itu dan berkata bahwa anak itu harus diberi beberapa tugas lagi, kemudian bapak manajer umum yang bernama Marvin itu memberikan beberapa dokumen hasil kerjanya dan menyuruh anak itu untuk ke ruangan CEO dan memberikannya ke pak CEO.
Anak gadis magang itu pun menurut dan segera memberikannya kepada bapak CEO itu. Saat di ruangan CEO, ia tidak melihat adanya bapak CEO di sana jadi ia meletakkan berkas dokumen itu di atas mejanya. Namun ia tak sengaja melihat buku novel terbitan sekitar 5 tahun lalu dengan keadaan terbuka yang berada di atas laptop bapak CEO itu dan ia menyadari ada simbol kupu-kupu yang sama dengan yang ia punya di tangan kanannya. Ia pun mulai mengambil buku itu dan membaca apa yang ada di dalamnya.
Setelah agak lama membaca, ia mulai terkejut karena ternyata yang menarik dia ke dunia lain pada saat itu adalah jiwa seorang peri yang mengorbankan dirinya dengan memberikan semua kekuatan atau energinya secara sama rata kepada manusia terpilih yang nantinya akan menjadi manusia setengah peri dan juga ternyata tidak semua orang yang mendekatkan tangannya ke papan tulis itu bisa ditarik oleh jiwa seorang peri itu, hanya orang terpilih yang memiliki jiwa bersih dan spiritual yang akan ditarik.
Alasannya karena ia melihat banyak kejahatan dan ketidakadilan di dunia ini, tapi di sisi lain dia lebih mencintai dunia ini daripada dunianya sendiri karena ia selalu diharapkan untuk mati oleh semua makhluk peri. Karena itulah dia ingin agar hanya semua makhluk yang layak mendapatkan kebaikan dan keadilan dapat merasakan hal indah itu.
Jadi seorang peri itu juga meninggal tepat di dunia ini, di depan portal itu hanya untuk melihat portal antara manusia dan dunia peri itu benar-benar tertutup di depan matanya, supaya tidak ada yang bisa menyalahgunakannya kembali seperti saat puluhan tahun yang lalu, waktu di mana seorang peri itu baru saja dilahirkan. Saat di mana portal masih terbuka secara abadi dan tidak bisa tertutup kembali, manusia banyak yang bolak-balik dunia peri. Hal ini membuatnya kehilangan kedua orang tuanya karena banyak manusia memburu peri itu untuk dijadikan hiasan atau ornamen di dunia manusia dan dijual dengan harga setinggi langit.
Di antara keluarganya, hanya dia yang selamat. Sejak itu, ia mendedikasikan hidupnya untuk menutup portal antara dunia peri dan manusia meskipun banyak yang mengatakan bahwa hal itu mustahil. Portal itu sudah tertutup, namun jiwa peri itu masih di sini dan selalu menjaga portal itu untuk melindungi manusia baik dan melawan manusia jahat.
Selain itu, simbol kupu-kupu yang diberikan juga ditujukan untuk melindungi orang yang layak dilindungi atas semua kebaikan dan kemurnian hatinya yang diberikan kepada dunia ini.
Saat ia ingin membaca lembar berikutnya, lembar halamannya kosong dan hanya ada sebuah tulisan tangan yang tidak ia kenali bertuliskan, “Tulislah sendiri cerita hidupmu berikutnya karena cerita ini telah habis, THE END~”
Anak gadis magang itu pun merasa ada yang tidak benar dan firasatnya mengatakan ada sesuatu yang buruk, novel itu tidak mungkin secara misterius langsung tamat apalagi isinya yang terlalu menggantung. Meskipun begitu, dia percaya dengan cerita yang berada di dalamnya merupakan kejadian nyata karena ia mengalaminya sendiri.
Namun ia tidak melihat ada buku lain yang merupakan sambungan dari novel itu atau pun lembaran yang sobek, ia pun berusaha untuk mengerti firasatnya namun tetap tidak mengerti apa-apa, lalu ia berencana untuk melupakan semua itu dan kembali ke ruangannya bekerja.
Sebelum ia beranjak keluar ruangan itu, ia tak sengaja melihat papan nama bapak CEO yang bernama Rodrick. Sejauh ini tidak ada yang salah, tapi saat ia menoleh kembali ke meja bapak CEO itu, ternyata orangnya muncul secara tiba-tiba dan sedang duduk di kursinya.
Ekspresi wajahnya yang awalnya santai tiba-tiba berubah menjadi tegang dan panik, ia sangat terkejut melihat bapak CEO itu tiba-tiba muncul di hadapannya lalu bergegas berjalan keluar dari ruangan CEO itu.
Namun sebelum ia dapat keluar dari ruangan itu, bapak CEO itu berkata kepadanya, “Kamu jangan takut, aku kenal kamu kok dan kita sama-sama tahu kalau perusahaan ini menyimpan banyak cerita mistik. Aku masih bisa di sini hanya karena dilindungi oleh cermin ini, tolong jangan beritahu siapa-siapa ya” kata bapak CEO itu sambil menatap cermin yang ada di mejanya, lalu kembali melirik ke arahnya dan tersenyum tipis.
Anak gadis magang itu pun berhenti sejenak dan menatap ke arah bapak CEO itu, setelah ia selesai bicara, barulah ia bisa langsung keluar dari ruangan itu dan pergi ke ruangan tempat ia bekerja.
Saat anak gadis magang itu sedang berjalan ke ruangannya, ia tak sengaja berpapasan dengan bapak manajer umum, Marvin. Di saat itu, bapak Marvin menatapnya dengan perasaan kesal lalu memarahinya. Armelyn pun hanya bisa menunduk saja saat dimarahi olehnya.
“Amerlyn, kamu lama banget di dalam, ada bicara apa sama pak CEO kita? Atau kamu sengaja tidak mau mendapat banyak kerjaan?”
Kebetulan pada saat itu, sekretaris CEO yang habis dari toilet langsung berjalan ke arah bapak manajer umum itu dan berkata tepat di drpan bapak Marvin bahwa anak magang itu pasti diberi tugas yang banyak oleh bapak CEO, maka itu dia lama di ruangan CEO.
Akhirnya mereka kembali ke tempatnya semula dengan damai, namun tiba-tiba ketua divisi HRD itu berjalan menghampiri Amerlyn dari belakang lalu memanggilnya.
"Armelyn, sebentar" panggil ketua divisi HRD itu sambil berjalan cepat ke arah Armelyn.
Armelyn pun menoleh ke arah belakang dan melihat seseorang yang tadi memanggilnya sedang berjalan ke arahnya. Lalu ia pun menjawab, "Iya ada apa ya pak?"
Ketua divisi HRD itu pun akhirnya mengajak Amerlyn ke kantin di lantai 20 sekarang juga untuk mengobrol sedikit karena ia merasa ada sesuatu yang aneh dan salah tentang semua ini.
"Aku mau bicara sesuatu sama kamu di kantin sekarang, soalnya aku merasa ada sesuatu yang aneh aja. Ayo" kata ketua divisi HRD itu sambil mengajak Armelyn berjalan menuju lift bersama.
Armelyn, anak gadis magang itu pun mengangguk saja dan berjalan mengikutinya ke kantin di lantai 20.
yuk mampir kenovel aku