arif biasa dipanggil juragan oleh warga sekitar. arif sendiri ialah duda anak satu, istri nya lebih memilih pergi dengan Selingkuhannya.
*****
anis perempuan cantik ia bekerja di perusahaan menjadi bagian staf desain grafis.
******
"bundaa... " teriak kenzi
"hole akhilnya bunda pulang, kenzi kangen bunda" rengek kenzi memeluk wanita cantik yang baru ia lihat
"hey nak. aku bukan bunda mu sayang" kata anis dengan lembut.
bagaiman dengan kisah mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
"panggil arif aja pak. ya ini mau jemput kenzi. maaf kalau anak saya ngrepotin" kata arif dengan sopan
"ahh gak kok gak ngrepotin. bener ini panggil arif , gak enak saya kalau gak manggil juragan" kata bapak
"saya yang gak enak. panggil arif saja ya pak" ucap arif
"baiklah. yaudah masuk kenzi ada di dalam nonton tv" ajak bapak. mereka menuju ke dalam. di sana arif melihat anak nya tiduran di sofa berbantalan pahanya anis.
"kenzi ini ayah mu sudah datang" ucap bapak kepada kenzi
kenzi langsung duduk melihat ke arah juragan arif.
"ayah. ayah kenapa jemput kenzi. kenzi mau di sini sama bunda" ucap kenzi langsung memeluk lengan anis dengan erat
"besok kan bisa main lagi boy. ayo sekarang pulang kasian tan-"
"bunda ayah. no tante" koreksi kenzi
"ya bu.nda . kasian bunda nya capek" lanjut kenzi
"tapi kenzi mau sama bunda. kenapa bunda gak di ajak ke lumah kita saja ayah. kenzi liat temen temen kenzi olang tua nya tinggal baleng. " ucap lesu kenzi
"apa bunda lagi malah sama ayah. jadi nya gak mau pulang. kalau ayah nakal kasik tau kenzi bun, bial kenzi malahin ayah" lanjut kenzi menatap sengit ayahnya.
"bunda sama ayah mu tidak bisa tinggal bareng kenzi. kecuali... " ucap ibu
"kecuali apa mbah uti? " tanya kenzi dengan cepat. arif mendengar anak nya memanggil ibunya anis dengan sebutan mbah uti membuat hati nya sedikit berbunga
"kecuali bunda ayah mu nikah" celetuk ibu. anis langsung melototkan mata nya menatap ibunya yang ketawa
"yaudah bunda sama ayah nikah. ayoo ayahh nikah sama bunda bial kita tinggal beleng baleng " rengek kenzi kepada ayah nya
"tanyakan saja sama bunda mu. mau tidak" celetuk arif. anis langsung menatap tajam arif. arif sendiri acuh
"bunda. bunda mau ya plisss" mohon kenzi mengatupkan telapak tangan
"aduh kok jadi gini sih cerita nya" ucap dalam hati
"kenzi sayang orang nikah itu harus ada rasa cinta. bunda sama ayah mu kan baru kenal " kata anis dengan hati hati
"jadi bunda gak mau. hiks hiks ini salah kenzi. maaf kalau kenzi nakal. hiks hiks bunda gak mau ya jadi bunda nya kenzi hiks. kenzi gak akan ganggu tante anis lagi kalau gitu" pecah tangis kenzi
nyes
"kenapa hati ku sakit, ketika kenzi bilang tante" gusar dalam hati anis
"ini akting apa gak?, jika akting bagus juga anak ku" ucap dalam hati kenzi
"sayang kenzi jangan nangis lagi. baik bunda mau. jangan nangis lagi ya, kenzi anak baik kok" ucappan anis lolos
"bener bunda. hole.. ayo ayah nikah sama bunda" sorak kenzi
"baiklah. saya bilang ke keluarga saya. secepat nya saya melamar dek anis" ucap arif
"ini beneran? " tanya ibu , dari bercanda menjadi kenyataan
"tadi dek anis bilang kalau dia siap untuk saya nikahi bu. iyakan dek anis.? " arif menatap anis. termasuk kedua orang tua nya
"nak kamu beneran?, kamu bisa nolak nanti kita cari jalan keluar nya" tanya bapak
anis menoleh ke arah kenzi. ia menghela nafas
"gak pak. anis beneran " ucap anis
"jadi saya akan kembali bersama keluarga saya untuk melamar dek anis. ayo kenzi kita pulang dulu" kata arif
"tapi besok ke sini lagi ya ayah. " pinta kenzi diangguki oleh arif