6 tahun menjalin kasih dengan pemuda yang menjabat sebagai kepala desa membuat Aruna merasa senang. tapi disisi lain ibu tiri dan juga adiknya memaksa nya untuk mundur di pernikahan nya sendiri.
"Adik mu mencintai Aryo. sebaiknya Ketty saja yang menggantikan mu, sebagai pengantin!" ucap Ibu tirinya yaitu Susi.
"Kalian tega berbuat seperti ini padaku!" teriak nya dengan emosi yang begitu menyakitkan
Tapi tak lama pernikahan yang diharapkan nya sejak lama dengan orang yang dicintai nya, malah berakhir menikah dengan pria yang bahkan dia tak mengenal asal usul nya. apakah Aruna sanggup menjalankan pernikahan tersebut?
Bagaimana kelanjutan kisah nya yuk simak!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.9
Kalau begitu, berikan kami uang untuk kompensasi nya, dan aku akan membiarkan kamu membawa si anak sialan itu!" sahut Susi dengan bernegosiasi.
"Baik, akan segera saya berikan, tapi ingat! kalau kalian melakukan tindakan kekerasan kepada istri ku, jangan kan memberikan kalian pelajaran, tapi aku juga akan menuntut ke pengadilan!" jawab Faris dengan tegas nya.
"Loh mas, ada apa?" tanya Aruna yang sudah rapi dengan hijab coklat, dan baju gamis nya.
"Gpp Aruna, ayok kita berangkat ke rumah singgah nya."
"Apa kau sudah masak untuk kami Aruna?" cibir Susi dengan wajah sinis nya
"Ibu maaf, suami ku bilang tak perlu memasak untuk kalian, karena itu bukan tugas ku!"
"Cih, berani melawan kau ya, jangan lupa disini kau hanya menumpang, jadi tau batasan diri mu!" hardik nya dengan suara keras.
Beni saat ini tak ada dirumah, dia sedang berangkat ke sawah, jadi Susi bisa seenaknya memarahin anak kandung nya beni ini.
"Cukup!" jawab Faris yang sudah lelah berada disini.
"Sudah cukup, kalian memperlakukan istri ku seperti seorang pembantu, mulai sekarang aku akan membawa nya pergi dari rumah neraka ini!"
Faris memandang istri nya yang terlihat sedih, apalagi wajah nya menahan tangis dari tadi.
"Aruna, Siapkan semua baju baju mu, kita akan pergi dari rumah neraka ini!"
"Mas, tapi.."
"Bagus, pergi dari rumah ini, bawa anak tak tau diri ini keluar, aku muak melihat kalian berdua!" hardik Susi dengan sinis nya
Perasaan Aruna sangat sedih, dia diusir secara terang terangan sekarang, dia pun masuk ke kamar dan membereskan baju baju nya dalam lemari.
"Aku akan membawa nya pergi, tapi sebelum itu, aku ingin berbicara dengan ayah nya terlebih dahulu!" ucap Faris dengan tegas.
"Ketty, telpon ayah mu, dan suruh pulang sekarang!" perintah Susi dengan nada kesal
"Iya Bu."
Aryo yang baru selesai memakai pakaian seragam kantor desa nya pun menatap heran ke arah ribut ribut di rumah mertua nya itu.
"Ada apa Bu?" tanya nya dengan wajah heran
"Eh, udah bangun kamu Aryo, pasti mau berangkat kerja di kantor desa kan, ibu bangga tau sama kamu, masih muda udah jadi kepala desa, sedangkan suami nya si Aruna, malah jadi pengangguran." desis nya dengan nada mengejek
Wajah Aryo tersenyum tipis mendengar ucapan ibu mertuanya, bukan kah dia lebih unggul di bandingkan Faris itu?
"Aku lebih baik dari si bajingan ini Aruna, tapi kau malah mengkhianati ku seperti ini!" batin nya tak suka.
Faris hanya tersenyum smirk melihat mertua nya menjelekkan nama nya seperti ini, belum tau aja dia kekayaan Faris seperti apa, dia tak ingin membuka identitas nya terlebih dahulu kepada orang orang tamak ini.
"Apa yang terjadi Bu?" tanya Aryo dengan wajah serius nya
"Aruna akan dibawa oleh laki laki ini, dan ibu juga sudah mengusir nya, dia semakin berani kepada ku!" cibir Susi dengan tangan terkepal
"Apa!" teriak Aryo yang kaget, mendengar penjelasan ibu mertua nya.
"Kenapa, kenapa harus keluar?" ucap nya spontan seolah tak terima Aruna pergi dari rumah itu.
"Memang nya kenapa, apa kau tak suka?" sahut Faris dengan wajah datar nya
Faris mengernyitkan dahi nya, dia merasa tak senang mendengar penuturan mantan istri nya itu. "Apa dia masih mencintai Aruna?" batin Faris dengan wajah datar
"Ada apa nak Aryo, kenapa wajah nya terlihat tak suka kalau Aruna keluar dari rumah ini?" tanya Susi dengan wajah datar nya
"Ah, bukan, bukan seperti itu, Bu. tapi sebaiknya biarkan Aruna tinggal disini, lagi pula dia juga akan membantu pekerjaan rumah kalian bukan?" tanya nya dengan canggung.
Susi merasa aneh melihat menantu nya seolah canggung, dia tau bahwa perasaan Aryo masih sangat mencintai Aruna, oleh sebab itu, dia akan menyingkirkan Aruna dan suami nya itu, bagaimana pun cara nya.
Tak lama kemudian, ayah nya Aruna pulang dengan wajah tergesa gesa, dia baru saja pulang dari menanam padi di sawah.
"Ada apa ini, Bu. Kenapa ada koper di teras?" tanya Beni yang merasa heran
Disana juga terlihat Aruna baru keluar dengan pakaian yang sudah rapi, tak seperti biasanya saat pergi ke ruang singgah, perasaan beni semakin tak enak
Aryo juga duduk di ruang tamu, dengan wajah menahan emosi, saat mendengar Aruna akan pindah, membuat hati nya terbakar cemburu, apalagi wajah Faris tadi seolah meledek nya.
Padahal Faris hanya menegaskan bahwa saat ini Aruna adalah istri nya, jadi tak mereka tak bisa bertindak sesuka hati.
"Aku akan pergi dengan, mas Faris, Yah." sahut Aruna dengan sedikit takut.
"Apa! pergi. Pergi kemana?" tanya nya dengan kaget.
"Pergi ke kota, lagi pula disini juga kalian, bertindak seenaknya dengan, ku. aku lelah ya, tolong biarkan kami pergi dari sini, dan aku akan pergi dan tinggal dengan suami ku!" ucap nya dengan nada lembut nya.
Wajah beni terlihat mengeras, dia tak suka dengan keputusan anak kandung nya itu, lagi pula dia belum mendapatkan semua harta milik mendiang ibu nya Aruna, enak saja ingin pergi begitu saja.
Satu fakta yang belum terungkap, bahwa semua harta yang saat ini, dinikmati oleh mereka, sebenarnya adalah harta mendiang ibu nya Aruna yaitu Eva.
dulunya itu milik keluarga nya Eva,sejak menikah dengan Eva, hidup beni menjadi kaya di desa itu. status beni yang hanya pabrik buruh seketika naik menjadi juragan sawit, dan bekerja di lahan milik mendiang istri nya.
Sebelum meninggal, Eva mewarisi semua harta nya ke bayi kandung nya yaitu Aruna. seluruh harta yang saat ini Eva miliki dikuasi oleh Susi dan juga Beni, tanpa sepengetahuan Aruna.
"Tidak bisa!" ucap Beni dengan lantang.
"Kenapa tak bisa, bukan kah ini yang kalian inginkan?" teriak Aruna yang sudah menatap kecewa ayahnya sendiri.
"Aruna!''.. Bentak nya dengan keras
Sebelum menamparnya, tangan nya sudah lebih dulu dipegang oleh Faris, dia menatap tajam ayah mertua nya itu, bisa bisa nya ringan tangan kepada anak kandung nya sendiri.
"Jangan kasar kepada istri ku!" ucap Faris dengan tegasnya.
"Diam, kau! orang luar dilarang ikut campur." sinis Susi dengan nada kesal
Dia menyesal telah memasukan Faris ke dalam rencana nya itu, pria itu tak mempan diancam, dia malah menjadi musuh untuk keluarga.
"Sudah cukup!" bentak Aruna
"Tolong jaga bicara mu, bu. sudah cukup menghina mas Faris, dia adalah suami ku, dia adalah orang yang bertanggung jawab kepada ku, apalagi kalau menganggap nya orang asing."
"Berani kau melawan ayah mu ha! Dasar anak ga tau diri!" bentak nya dengan keras
"Emang apa yang, ayah mau? Menyiksa fisik ku, menyiksa batin ku, melakukan kekerasan kepada ku, atau tak puas menjadikan ku boneka kalian bertiga? bentak nya sambil menangis.
dan si Aryo kepedean lagi, emang nya Aruna cewek apaan cewek bego gitu.. yg mau buang permata demi kamu yg cuma batu kerikil?
sudah nikmati saja rasa sakit yg seperti Aruna rasakan..
dan buat neng Ketty hati2 neng lambey mu di jaga nanti kena gampar orang aja baru tau rasa/Curse/
tapi gpp kok Thor soalnya Mak juga sering ngetik typo kaya gitu/Determined/