Beberapa pembaca mengatakan ini sama atau plagiat dari novel tertentu. Saya pastikan Tidak. Jika novel ini Plagiat, pasti sudah di hapus oleh NovelToon.
Menyaksikan kematian ibu kandung karena di bunuh.
Menjadi target berikutnya karena menjadi satu-satunya saksi dari pembunuhan ibu kandung. Lari menjadi satu-satunya pilihan.
Berpisah dengan kekasih dan pingsan karena perkelahian. Ketika sadar dari pingsan, Sistem Kuadrilliun menghampirinya yang mewajibkan Arga untuk hidup royal agar memiliki skil peningkatan kemampuan tubuh permanen.
Arga telah bersumpah untuk membalaskan kematian ibunya. Dengan dukungan skil peningkatan kemampuan tubuh, Arga sangat yakin dapat membalas kematian ibunya. Bisakah Arga menggunakan uangnya untuk mendapatkan tambahan skil...? Serta membalaskan kematian ibu tercinta?
Menyajikan cerita kekayaan, pengkhianatan, pertikaian, pertarungan, kesedihan, hingga romansa. semua tersaji di cerita ini, dan yang pasti kamu... akan sulit menebak akhir cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemecatan
"Hilanglah sudah harapanku untuk membantu ayah membiayai pengobatan adik. Seharusnya dengan bonus penjualan unit 2206, aku bisa membayar pengobatan adikku sampai adikku sembuh." Melisa yang berbicara sendiri di dalam hatinya dengan lesu. Dengan tertuntuk melisa menyembunyikan kesedihan yang dia miliki. Tanpa terasa air mata Melisa menetes ke lantai tanpa membasahi pipinya.
Mendengar jawaban dari Arga, sang Direktur Utama benar-benar emosi. Tetapi, karena masih berada di depan Arga, Direktur Utama tersebut menatap Albert dengan sangat tajam. Pandangan yang seolah-olah ingin menerkam dan ingin memakan Albert secara bulat-bulat. Bahkan Grant juga ikut berpikir secara liar saat mendengar pernyataan Arga.
"Pantas jika dirinya membatalkan pembelian ini. Perlakuan yang benar-benar buruk dari pihak 700 Front ST San Diego." Grant berbicara sendiri di dalam hati.
****
"Dengan siapa aku berbicara? Apa kepentinganmu bertanya kepadaku tentang unit terakhir di blok 51." Arga yang sebelumnya menjawab pertanyaan dari Direktur Utama 700 Front ST San Diego kini menghentikan jawabannya dan beberapa saat kemudian kembali berbicara tetapi dengan pertanyaan.
"Oh.. Maaf, perkenalkan. Saya adalah Direktur Utama dari perusahaan yang menaungi 700 Front ST San Diego."
"Oh, kamu kepala dari semua kepala di perusahaan ini?"
"Ya tuan. Lebih kurangnya demikian."
"Jika demikian, pecat orang ini." Dengan menunjuk ke arah wajah Albert.
Juga pecat 12 petugas keamanan yang baru saja mengelilingiku sebelum nona Melisa menghentikannya. Jika kau tidak bisa melakukannya, maka aku tidak akan mau membeli unit 2206." Seolah memiliki kesempatan membalas kepada Albert yang secara tiba-tiba berani menyerangnya.
"Saya tidak bisa semena-mena tuan, harus ada alasan sangat jelas dengan pelanggaran berat yang dapat memberatkan mereka semua untuk meninggalkan perusahaan ini." Meski sang Direktur Utama telah mengetahui jika Albert yang memulai, tetapi hukuman pemberhentian dirasa terlalu berat menurut Direktur Utama tersebut.
"Aku akan menghitung sampai sepuluh, jika kamu tidak memberhentikan mereka semua, maka aku tidak akan membeli properti di 700 Front ST San Diego. aku akan memberi alasannya dan menceritakan semua setelah kau memberhentikannya." Setelah Arga berbicara demikian, Arga duduk di salah satu kursi dan mulai menghitung.
"Satu." Seakan mereka semua kini dibuat bingung dengan ucapan Arga.
"Dua." Setelah berhenti sejenak dari hitungan pertama, hitungan kedua telah terucap.
"Tiga." Direktur Utama dari perusahaan yang menaungi 700 Front ST San Diego kini merasa yakin jika ucapan Arga sebelumnya.
"Empat."
"Lima."
"Enam."
"Hitungan telah mencapai enam. Sepertinya aku tidak memiliki pilihan selain memberi pesangon kepada Albert dan ke 12 petugas keamanan." Sang Direktur Utama membatin didalam hatinya.
"Tujuh."
"Kita tidak boleh kehilangan penjualan unit 2206." Direktur pemasaran lebih meyakinkan sang Direktur Utama untuk menuruti keinginan Arga dengan berbisik ke telinga Direktur Utama.
"Delapan."
"Cukup, hentikan hitunganmu. Aku akan memberhentikan mereka seperti yang kamu inginkan. Bahkan jika perlu, aku akan memenjarakan mereka." Jawaban dari sang Direktur Utama memberikan penekanan ancaman kepada Albert serta ke 12 petugas keamanan. Hal itu dia lakukan agar mereka semua semakin tidak memiliki nyali. Sang Direktur Utama juga memiliki kekhawatiran akan menjadi sasaran kemarahan dari situasi yang sangat panas di ruangan tersebut.
Albert sejatinya memang tidak Terima dengan pemecatan terhadap dirinya. Tetapi dengan kesalahan yang dia lakukan, dia masih merasa beruntung jika tidak berurusan dengan pihak berwenang. Dengan segala amarahnya, Albert hanya dapat meluapkan emosinya dengan memukul angin di samping pinggangnya. Sedangkan ke 12 petugas keamanan juga tidak dapat memprotes pemecatan mereka. Mereka tidak ingin hal lebih rumit menimpa mereka untuk saat ini. Mereka hanya berpikir untuk membalas semuanya pada lain kesempatan.
"Besok pagi kalian datang lagi ke kantor ini untuk tanda tangan beberapa berkas untuk mencairkan pesangon kalian. Maafkan aku. Aku tidak memiliki pilihan yang lebih baik dari ini." Dengan suara penuh dengan penyesalan, Direktur utama tersebut meminta mereka untuk mengerti dengan situasi yang dihadapi.
Sang Direktur Utama juga tidak lupa meminta maaf kepada mereka yang secara langsung hari ini diberhentikan olehnya. Selama karir bekerja sang Direktur utama, baru kali ini sang Direktur Utama memberhentikan anak buahnya secara langsung. Dengan membungkukkan badannya, Direktur Utama tersebut kembali meminta maaf kepada orang-orang yang baru saja di berhentikan olehnya.
"Tuan, sekarang aku menginginkan alasanmu mengapa aku harus memberhentikan mereka semua. Aku ingin anda mengatakan di hadapan mereka juga agar menjadi pembelajaran bagi kehidupan mereka selanjutnya." Sang Direktur Utama berbicara kepada Arga seolah dia memiliki beban yang sangat berat saat ini.
Hal wajar yang dipikirkan oleh seorang pemimpin. Hal ini bukan sekedar soal pekerjaan, melainkan soal kebutuhan keluarga mereka yang kini tulang punggung keluarga mereka telah diberhentikan dari pekerjaannya. Hal lebih panjang yang dipikirkan oleh Direktur Utama tersebut.
"Aku menginginkanmu memberhentikan manajer ini karena dia bukan seseorang yang baik. Dia lebih memikirkan dirinya sendiri dengan cara licik. Aku sangat tidak suka dengan orang semacam itu. Dengan segala cara dia akan melakukannya asalkan keuntungan datang padanya meski merugikan orang lain. Tamak akan membuatnya selalu kurang dengan apa yang sudah dia genggam." Arga menjawab pertanyaan sang Direktur Utama dengan apa yang Arga tidak suka dari Albert.
Arga juga menceritakan tentang apa yang tadi dia temukan sehingga membuat Albert ingin memukulnya. Arga juga mengatakan tentang bonus yang seharusnya untuk siapa tetapi juga akan dimakan oleh Albert dengan cara licik memanfaatkan jabatan yang dia miliki.
"Nona, tolong bawakan aku berkas-berkas yang aku butuhkan untuk kepemilikan unit 2206 serta selembar kertas kosong beserta materai." Arga berbicara kepada Melisa yang sedang berdiri mematung beberapa langkah di samping Arga.
Tanpa memberi jawaban, Melisa dengan segera melangkah menjalankan permintaan Arga. Melisa tidak ingin menjadi korban pemecatan selanjutnya. Meski melisa tau mereka semua yang kini telah diberhentikan adalah orang-orang yang memiliki kesalahan. Tetap saja, melisa merasa iba. Terlebih lagi kepada ke 12 petugas keamanan. Mereka hanya mengikuti perintah dan melaksanakan apa yang memang sudah sesuai dengan SOP perusahaan.
Setelah Melisa mendapatkan apa yang dia cari, dengan segera Melisa kembali dan menyerahkannya kepada Arga. Dengan segera Arga meminta kepada Direktur Utama tersebut untuk membuat pernyataan bahwa dirinya telah memberhentikan Albert dengan kesalahannya hari ini. Direktur utama tersebut juga diminta untuk membuat hal yang sama kepada ke 12 petugas keamanan yang juga dia berhentikan.
"Nona, berikan aku tagihan dari unit 2206." Arga berbicara kembali kepada Arga. Tetapi kini Melisa tidak melangkahkan kakinya dan menuruti permintaan Arga.
"Tuan, anda belum menjelaskan mengapa anda menginginkan ke 12 petugas keamanan tersebut untuk berhenti dari pekerjaannya." Meski melisa berharap Arga tetap membeli unit 2206, tetapi melisa tidak ingin menari di atas penderitaan orang lain. Sebab di waktu yang sama, orang yang dia kenal meski baru 3 hari bekerja, harus kehilangan pekerjaannya.
Kini pandangan semua orang tertuju kepada Arga. Pandangan yang berharap sebuah jawaban memuaskan dan layak untuk diterima.