Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Mereka semua akhirnya sampai di kediaman milik Domanick, sengaja memang tidak pulang ke rumah utama mereka karena Tuan Lan, Larisha, Tan dan Luna hanya beberapa hari saja di negara ini begitu menyampaikan hal penting ini pada Domanick mereka semua akan kembali ke Jerman.
Malam ini tak ada pembicaraan apapun dulu karena mereka semua kelelahan dan ingin menghabiskan waktu dengan mengobrol-ngobrol santai dulu saja.
Keesokan harinya!
Setelah selesai sarapan, mereka berkumpul di ruangan keluarga! Wajah Domanick sedikit tegang karena tidak tau hal penting apa yang hendak disampaikan oleh kedua orangtuanya itu.
"Nick, tahun ini Dady akan pensiun dari semua perusahaan group Limson,"
"Dan aku pewaris tunggal?" Domanick sudah menduga.
"Cerdas, benar sekali jadi mau tidak mau kau akan mengambil alih semua perusahaan group Limson termasuk cabang-cabang dari perusahaan group Limson,"
"Tidak masalah aku sudah terbiasa mengemban tanggung jawab besar, lagipula aku pintar berbisnis! Hanya itu saja hal pentingnya?"
"Tunggu dong, itu baru informasi ujungnya saja belum ketitik intinya,"
"Sebenarnya momy dan Dady itu mau bicara apa? Dan kenapa harus melibatkan aunty Luna dan Paman Tan?"
"Karena ini ada menyangkut kita juga Nick," Tan menjawab hal yang semakin membingungkan Domanick.
"Kau kan sebentar lagi jadi satu-satunya yang akan mewarisi seluruh perusahaan ini Nick, seorang pewaris itu memerlukan pewaris berikutnya bukan?" Laluna menimpali.
Domanick memang akan menghandle seluruh perusahaan group Limson, meski begitu tetap saja keuntungan akan dibagi rata dengan Bright dan Britney namun secara pengelolaan Domanick lah yang ditugaskan untuk itu semua.
Mendengar ucapan Luna tentang pewaris berikutnya, Domanick mulai paham kemana arah pembicaraan ini nantinya.
"Kenapa? Dady dan momy mau meminta aku menikah? Tidak akan, tidak akan pernah!"
"Nick, jangan keras kepala terus kau itu membutuhkan keturunan untuk nantinya mengambil alih perusahaan kita!"
"Ada Liam, dia kan cucu pertama kalian tidak perlu aku terkekang dengan harus menikah,"
"Liam kan nantinya akan mewarisi perusahaan D.E skin milik keluarga Elzias, tentu saja Daniel akan menempatkan Liam untuk mewarisi perusahaannya bukan perusahaan group Limson!" sanggah Tuan Lan.
"Baiklah aku akan menghamili sembarangan gadis dan membuatnya melahirkan keturunan untuk ku!"
"Nick jangan main-main, ini menyangkut perusahaan turun temurun dan Dady ingin perusahaan itu hanya keluarga kita yang mengelola,"
"Sudahlah Dad, jika Nick tidak mau menikah! Suruh keturunan ketua saja yang mengambil alih perusahaan group Limson!" Larisha merasa kesal.
"Kalian ini bersekongkol untuk menyerang ku? Kejam sekali keroyokan begini!"
Sementara Lindsey sedari tadi hanya menyimak percakapan diantara orang-orang itu. Tapi dari obrolan itu Lindsey mengerti bahwa Domanick memang tidak akan pernah merasakan jatuh cinta pada siapapun, sampai-sampai diminta menikah pun dia tidak mau coba saja jika ada satu wanita yang dia cintai pasti Domanick akan langsung setuju untuk menikah, tapi ini Domanick menolak dengan tegas.
"Kau tidak mau harta dan mewarisi seluruh perusahaan group Limson?" Tuan Lan menekan Domanick.
"Oke, terserah kalian saja kalau memang aku harus menikah! Carikan aku calon istri yang tidak bawel, dan tidak ribet!"
"Baiklah, pilihan mu ada dua yang pertama menikah dengan Tessa putri dari keluarga konglomerat yang perusahaannya bergerak di bidang fashion atau,"
Belum selesai Tuan Lan meneruskan perkataannya, Domanick sudah menyelak.
"Tessa? Wanita yang masuk kedalam penghargaan 10 wanita muda paling sukses dan paling berpengaruh di negara ini?"
"Nah itu kau tau,"
"Astaga Dad, aku sama sekali tidak tertarik! Tidak mau, pokoknya aku tidak akan menikah,"
"Kalau begitu ambil pilihan kedua!"
"Pilihan keduanya apa?"
"Menikah lah dengan Lindsey, dan kalian berdua bisa mengelola perusahaan bersama serta memiliki keturunan untuk jadi penerus group Limson!" kata Tuan Lan.
Semua sorot mata tertuju pada Lindsey, apalagi Domanick dia sangat tidak menyangka orangtuanya akan memberikan pilihan itu, bagaimana mungkin dia menikahi sepupunya sendiri.
Sama halnya dengan Domanick, Lindsey pun tidak kalah terkejutnya tapi ada rasa berbunga-bunga didalam hati Lindsey saat mendengar dirinya dijodohkan dengan laki-laki yang selama ini dia dambakan.
Rasanya bahagia sekali dalam hidupnya Lindsey baru merasakan hatinya berdebar-debar saking bahagianya mendengar berita ini. Tentu saja Lindsey tidak akan menolak perjodohan ini, namun Domanick sendiri?
Tan dan Laluna pun tersenyum, apapun pilihan Domanick mereka akan mendukungnya. Karena bila Domanick memilih Tessa itu juga baik untuk group Limson karena Tessa dan keluarganya bukan orang sembarangan jadi bisnis group Limson pun akan semakin berkembang nantinya.
Dengan Lindsey pun juga baik, karena itu artinya selamanya perusahaan group Limson akan dikelola oleh keluarga mereka sendiri jadi tidak mungkin adanya perebutan kekuasaan nantinya.
"Dad aku kau bercanda, aku tidak mungkin menikahi Sepupu ku sendiri!"
"Loh kenapa? Kalian tidak sedarah, jadi bisa saja!"
"Tidak! Aku akan mengambil pilihan pertama yaitu menikah dengan Tessa, aku yakin Lindsey pun tidak akan mau menikah dengan ku!"
Rasanya harapan itu hancur sehancur-hancurnya saat Domanick menjatuhkan pilihannya pada Tessa, kenapa? Kenapa dan kenapa? Hanya itu yang ingin Lindsey tanyakan pada Domanick, kenapa dia tidak bisa sedikit saja membuka hatinya?
Kedua mata Lindsey sudah berkaca-kaca namun tetap harus dia tahan, teganya Domanick berkata memilih Tessa didepan kedua matanya sendiri. Pikiran Lindsey kini hanya terisi oleh kekecewaan yang teramat besar pada Domanick.
Harapannya musnah dan hatinya hancur sangat hancur.
"Lindsey memang kau tidak mau menikah dengan kak Nick?" Luna menanyakan pertanyaan yang tidak didengar oleh Lindsey karena saat ini pikirannya semerawut hingga Lindsey hanya bisa melamun.
"Lindsey sayang,"
Barulah setelah Tan menepuk pundaknya, Lindsey tersadar dari rasa yang tadi menenggelamkannya ke dasar kekecewaan.
"Iya Dad, apa?"
"Kau tidak mau menikah dengan Kak Nick?"
"Ei Paman tidak usah menanyakan itu pada Lindsey, jelas saja kami ini hanya sebatas sepupuan Lindsey berhak menikah dengan laki-laki yang dia cintai," kata Domanick tanpa rasa berdosa dia membicarakan seolah paling mengerti apa yang diinginkan oleh Lindsey.
Akhirnya Lindsey pun memilih untuk mundur dari perasaannya rasanya percuma selama ini berusaha mendekatkan diri dengan Domanick, tapi begitu kesempatan untuk memiliki ada didepan mata, malah laki-laki yang dia inginkan yang menghancurkan kesempatan itu.
"Iya, aku tidak mau!" kata-kata singkat yang bisa Lindsey keluarkan, karena percayalah ingin sekali Lindsey berlari meninggalkan pertemuan ini untuk menangis sekencang-kencangnya.
Domanick menghela nafas, Gilbert yang sejak tadi memperhatikan raut wajah Lindsey dan Domanick mengerti sesuatu hal.
♥️♥️♥️
Nick bener-bener Lo ye so soan nolak, awas aja kalau nanti kamu ga terima Lindsey sama cowok lain othor ulek buat dijadiin sambel😤
mampir yuk ke novel aku❤☺