Petualangan dua pemuda tampan yang merupakan pasangan kakak beradik, yang suatu waktu menemukan keberadaan tempat menakjubkan di kedalaman hutan yang biasa keduanya dan juga para penduduk desa lainnya kunjungi untuk berburu di dalamnya.
Yang kemudian setelah itu, keduanya di tempat tersebut menemukan keberuntungan yang sangat besar hingga membuat keduanya bertranformasi menjadi dua keberadaan yang sangat mengerikan di dunia modern tempat keduanya berada itu.
Yang dengan keberuntungan keduanya itu, alhasil mereka pun berhasil mengangkat taraf hidup keluarganya ke tingkat yang jauh berbeda dari pada sebelumnya. Begitupun dengan keluarga lainnya yang tinggal satu desa dengan keluarganya itu.
.
.
.
Dan setelah semua itu keduanya berhasil lakukan, apakah kisah keduanya akan berakhir di sana? Jawabannya tentu saja tidak, karena justru dari sinilah kisah sebenernya dari mereka akan di mulai...
Jadi tunggu apa lagi, 👇 baca kisahnya disini
.....3D1M - Dua Dewa Dunia Modern......
.
.
.
FR
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.24
Setelah kepergian Zora sebelumnya.
Tanpa membuang waktu lagi Zayn pun langsung memulai pelatihannya di dalam kitab berwarna merah yang merupakan kita jalan pembantaian itu.
Karena dia pun juga ingin segera kembali ke rumahnya untuk memulai dari awal hidupnya setelah perubahan besar yang terjadi pada dirinya itu.
.
.
.
Sementara itu di tempat lain.
Saat ini terlihat Zora bergerak dengan sangat cepat di pinggiran sungai besar yang memiliki arus yang sangat deras itu.
Yang kemudian setelah melakukan perjalanan yang menamakan waktu cukup lama bahkan dengan kemampuan yang di milikinya itu, akhirnya Zora pun menyadari jika sungai besar tempatnya hanyut bersama Zayn sebelumnya itu memiliki panjang lebih dari 30 an kilometer, jika di hitung dari tempat air terjun itu berada.
Dan kini dia sudah terlihat berada di tempat yang sama, seperti saat terkahir kali dia dan Zayn sempat memakan buah buahan berukuran besar yang memiliki bentuk seperti apel itu.
Namun meskipun begitu, nampak Zora malah terlihat duduk dengan santai di bawah pohon besar itu saat ini.
Entah apa yang dia rencanakan dengan itu, namun yang jelas terlihat ada senyum tipis di sudut bibirnya saat ini.
Yang mana senyum tersebut sangatlah tidak mengenakan bagi siapapun yang melihatnya, karena senyum tersebut bukan senyum yang menunjukkan kebaikan melainkan sebaliknya.
Tak lama kemudian...
Terdengar banyak sekali suara lolongan serigala di kejauhan, yang kemudian di ikuti oleh suara riuh dari langkah kaki mereka yang sepertinya tengah bergerak ke tempat dimana Zora berada saat ini.
"Akhirnya kalian datang juga. Dengan begini, maka aku tidak perlu berlama lama untuk berada di tempat ini."
Zora berbicara sendiri seraya menampilkan senyum yang lebih menakutkan lagi dari pada sebelumnya.
Karena rupanya dia berniat untuk balas dendam pada kelompok serigala raksasa yang tengah menuju ke arahnya itu.
Sebab karena ulah mereka, dia dan Zayn saat itu harus memilih keputusan sulit dengan melompat ke sungai deras yang yang tak jauh dari tempatnya itu.
...
Wush....
Banggg....
Hikkk....
Bangggg....
Hikkk....
.
.
.
Suara hantaman dari tinju Zora yang di arahkan pada tubuh serigala serigala raksasa yang sudah sampai di tempatnya itupun langsung terdengar saling bersahut bersahutan di tempat itu, yang kemudian di ikuti oleh suara kesakitan dari serigala serigala raksasa itu.
Tak lama setelah itu, hanya dalam waktu singkat saja, kini puluhan serigala raksasa itu sudah tergeletak tak sadarkan diri memenuhi tempat itu.
Dimana Zora sengaja tidak membunuh mereka dan hanya membuat mereka pingsan saja saat ini, karena dia hanya ingin melampiaskan kekesalannya saja pada mereka.
Juga alasan lainnya adalah karena gara gara serigala serigala itu pula dia dan Zora bisa memiliki kekuatan seperti saat ini.
Jadi sebagai ucapan terimakasihnya untuk mereka para serigala itu, maka Zora pun tidak membunuh mereka.
Kemudian setelahnya, tanpa berlama lama lagi Zora pun langsung pergi dari sana menuju hutan gelap yang tak jauh dari posisinya itu dengan membawa emas yang di berikan Zayn itu di tangan kanannya.
Karena di dalam hutan yang sangat gelap itulah perlengkapan berkemah miliknya dan juga milik Zayn itu di tinggalkan.
....
Di hari berikutnya.
Namun di tempat yang berbeda.
Terlihat Frans bersama dua orang lainnya yang merupakan Jonah dan juga Harish itu pagi pagi buta sudah berada di wilayah luar hutan tempat biasanya mereka berburu itu.
Yang mana mereka bertiga bisa berada di sana karena kemarin Zayn dan Zora belum juga kembali dari hutan tersebut meksipun waktu yang sudah mereka janjikan sudah habis.
Oleh karena itu, saat ini Frans yang di temani oleh Jonah dan Harish itupun memutuskan untuk memasuki lebih dalam lagi hutan itu.
Karena saat mereka berburu beberapa hari yang lalu, mereka itu masih belum menemukan tempat dimana Zayn dan Zora berkemah.
Jadi mereka berpikir jika kedua pemuda itu berada di wilayah yang lebih dalam lagi di hutan itu.
...
"Jika memang kedua bocah itu nekat berkemah di tempat berbahaya itu, maka aku akan pastikan untuk langsung menghajarnya nanti saat kita menemukan mereka di sana."
ucap Frans dengan wajah garang nya saat mengatakan itu.
Sementara Jonah dan Harish hanya bisa tersenyum geli di belakangnya saat ini.
Karena keduanya tahu mengapa sahabatnya itu sampai semarah itu saat ini, yang mana itu karena sebelumnya mereka melihat langsung jika Frans tengah di marahi oleh istrinya Yura, karena tidak langsung mencari kendaraan putranya.
Sehingga, pagi pagi buta sebelumnnya Frans sudah mendatangi rumah mereka berdua untuk meminta keduanya menemani dirinya guna menjemput langsung kedua putranya itu.
Karena rupanya Frans sudah tidak tahan dan omelan sang istri yang terus mengoceh kepadanya karena ketidak pulangan kedua putranya itu.
...
Selama perjalanan mereka bertiga menyusuri hutan tersebut, Frans tak henti hentinya mengoceh mengenai kekesalannya pada Zayn dan juga Zora.
Sementara untuk Jonah dan Harish hanya bisa menjadi pendengar saja untuknya tanpa berniat menimpalinya.
Apalagi keadaan hutan tempat mereka berada saat ini masihlah sangat dingin hawanya, bahkan jarak pandang mereka pun cukup terbatas akibat kabut yang ada di hutan itu.
Karena saat ini waktu masih sangatlah pagi, bahkan matahari pun masih belum muncul.
...
Setelah cukup jauh mereka bertiga memasuki hutan besar itu, mereka pun memutuskan untuk berhenti sejenak untuk menunggu matahari terbit terlebih dahulu.
Karena di wilayah mereka berada saat ini sudah memasuki wilayah terdalam hutan itu, maka akan sangat berbahaya jika mereka itu masih memaksa untuk masuk dengan keadaan hutan yang masih berkabut seperti saat ini.
Namun tak lama setelah ketiganya itu mengistirahatkan tubuh mereka di bawah salah satu pohon besar yang ada di tempat tersebut, tiba tiba mereka bertiga kejutkan dengan suara grasak-grusuk dari wilayah dalam hutan.
Membuat mereka bertiga pun langsung bangkit dari posisinya masing masing seraya langsung memasang sikap siaga dengan bersiap dengan busur dan anak panah mereka masing masing.
Karena mereka mengira jika suara grasak-grusuk itu berasal dari hewan buas besar yang tengah menuju ketempat mereka .
Namun saat suara itu semakin dekat, mereka malah di kejutkan dengan suara seseorang yang sangat mereka kenali tengah menggerutu.
Dan suara gerutuan orang tersebut berasal dari tempat dimana suara berisik itu berada.
Alhasil mereka bertiga yang awalnya sudah siap untuk melepaskan anak panah mereka masing masing itupun langsung membatalkannya.
Dan setelahnya, mereka itu pun langsung bersiap untuk menyambut kemunculan sosok yang terdengar masih terus mengomel itu.
..
.
.
.
"Sungguh sial nasibku hari ini. Sudah membawa banyak sekali barang di tubuhku, aku pun juga berpotensi mendapatkan bahaya besar yang mungkin sudah menungguku di rumah nantinya. Mengingat aku sudah telat pulang satu hari dari waktu yang sudah di sepakati dengan ayah dan ibu sebelumnya."
"Jika saja aku tahu apa yang di kerjakan oleh kakak di hutan itu akan membutuhkan waktu selama itu, maka aku pun tidak akan ikut bergabung dengannya saat itu dan memilih pulang langsung kemarin agar tidak mendapatkan omelan dari ibu dan ayah."
" Jika sudah seperti ini, pasti nanti saat aku sampai di rumah akan langsung diceramahi oleh ibu seharian, sementara kakak malah asik-asik an dengan kegiatannya itu di dalam hutan sana. Dan parahnya lagi dia malah menyuruhku untuk pulang sendiri sekarang."
"Huh."
"Nasib...Nasib."
Beberapa waktu kemudian, mereka bertiga semakin jelas mendengar suara dari orang yang tengah menuju ke tempat mereka itu.
Membuat Jonah dan juga Harish yang dengan jelas mendengar apa yang di katakan oleh orang itupun langsung tertawa terbahak bahak Karenanya.
Karena mereka berdua itu sudah familiar dengan apa yang di katakan sosok yang belum terlihat wujudnya itu.
Karena kata kata itu kurang lebih sama persis dengan kata kata dari Frans yang selama perjalanan mereka itu, yang mana jika di tarik garis besarnya mereka itu sama sama takut akan kemarahan Yura.
Sementara untuk Frans sendiri, sebenarnya dia juga ingin tertawa juga saat mendengar perkataan sosok tersebut.
Namun setelah dia mendengar ledakan tawa dari kedua orang yang ada didekatnya itu pun langsung membuat tawa yang hampir keluar dari mulutnya itu kembali tertelan ke tenggorakannya. Karena dia tahu alasan di balik pecahnya tawa keduanya itu.
deur ah thor jo di kei kendor
gaskeuuuuunnnnnn . . .
.
tapi yaudah deh
.
makasih udah update
jadi yang bener tuh gini kan?
Zayn tertarik sama 2 kitab,
Zero tertarik sama kitab merah aja.