NovelToon NovelToon
Aku Menyerah Berjuang

Aku Menyerah Berjuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga
Popularitas:516.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: ummy phuji

Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya

Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri

Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya

apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang

ikuti kelanjutannya ya😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29 Usaha Rahardian

Emm enak banget ini nak,untung bapak beli satu lagi buat ibu pasti ibu senang kuta belikan martabak coklat keju kesukaannya " jawab pak joko

Senyuman rana semakin lebar sedang Rahardian yang memperhatikan mereka mengepalkan tangannya karena merasa iri pak joko yang begitu dekat dengan adiknya

Pak joko dan rana pergi dari sana karena hari semakin malam dan pak joko akan ke hotel lagi untuk menjemput sang istri sedangkan Rahardian juga pergi dari sana

"apa nggak apa-apa bapak tinggal sendirian nak!" tanya pak joko saat mereka sudah sampai di kediaman keluarga prawira

Tanpa pak joko tau jika di rumah itu sudah ada Rahardian

"tidak apa-apa pak,kan ada mang Kardi yang jaga di gerbang" jawab Rana

"baiklah kalau begitu bapak jemput ibu dulu ya nak" ucap pak joko

"iya pak,bapak hati-hati ya di jalan maaf kalau rana merepotkan bapak" jawab Rana

"jangan ngomong begitu ini memang sudah tugas bapak nak,ya sudah kamu masuk gih bapak juga akan segera berangkat " ucap pak Joko dan rana pun masuk kedalam rumah sedang pak joko langsung Putar balik dan menuju hotel tempat di mana acar ulang tahun raya di rayakan

Seluruh keluarga besar Prawira dan keluarga dari nyonya Sania akan nginap di hotel malam itu kecuali Rahardian dan Rama yang memilih untuk pulang

Sedangkan Rana kan bukan termasuk dalam keluarga prawira jadi tentu saja Rana tidak punya hak untuk menginap di hotel sama para maid itulah yang ada di dalam pikiran Rana

Saat masuk kedalam ruang tamu Rana terkejut dengan kehadiran Hardi yang sedang duduk si sofa sambil memainkan ponselnya

"eh astaghfirullah,maaf tuan muda saya tidak tau jika tuan muda sudah kembali " ucap Rana sambil membungkukkan badannya

Degg

Rahardian terkejut mendengar panggilan adiknya kepadanya seperti itu

Hatinya terasa sakit adiknya memanggilnya dengan panggilan tuan muda bukan lagi Abang

"aku abang mu rana jangan panggil aku dengan panggilan tuan muda " ucap Hardi protes dengan panggilan

"oh maaf tuan muda, siapa lah saya ini hanya seorang anak pembantu jadi tentu saja saya tidak berani memanggil anda abang karena saya sama sekali tidak berhak" jawab Rana Dengan lugas

Rahardian dapat melihat kesedihan dan kekecewaan dalam tatapan mata adiknya itu

"Rania Nadhira prawira !!!! Apa begini caramu berbicara pada kakakmu !?" Sentak Hardi karena emosi Rana memanggilnya dengan sebutan tuan muda

"mungkin saya harus koreksi tuan muda nama saya Rania Nadhira Joko Prayuda bukan Prawira karena itulah nama yang ada di dalam Akte kelahiran dan kartu keluargaku

Jadi saya menghormati tuan muda sebagaimana kedua orang tuaku menghormati anda sebagai anak dari majikannya " jawab Rana masih dengan suara tenang

Degg

"Rana sudah tau tentang itu semua" batin Rahardian

"maaf tuan muda kalau tidak ada lagi yang anda butuhkan saya ingin undur diri karena saya ingin beristirahat dan tuan muda juga harus beristirahat karena pasti sangat lelah beberapa hari ini menyiapkan pesta ulang tahun adik tercinta tuan muda "ucap Rana dengan menekankan kata adik tercinta pada Rahardian

Lagi-lagi hati Rahardian tersentil dengan ucapan adiknya itu

di balik pintu Rama berdiri mematung mendengar setiap ucapan adiknya

tanpa terasa air matanya kembali jatuh membasahi pipinya karena baru sadar jika rasa sakit yang mereka ciptakan untuk adiknya itu sudah sangat terlalu dalam

"permisi tuan muda " ucap rana lagi dan berlari cepat meninggalkan Rahardian yang masih mematung menatap punggung rana yang semakin menjauh

Sesampainya di kamar rana menutup pintu kamarnya dan badannya luruh terduduk di lantai dingin kamarnya itu

Air matanya jatuh membasahi pipinya walaupun rana berulang kali mengatakan dia tidak akan lagi menangis untuk mereka tapi perasaannya begitu rapuh jika sudah berhadapan dengan keluarga kandungnya

"apa dengan menghilang dari mereka akan membuat mereka bahagia !?" tanya rana pada dirinya sendiri

Rana beranjak dari tempat duduknya lalu masuk ke dalam kamar mandi membasuh wajah sembabnya

Membersihkan diri lalu kembali masuk ke kamarnya dan beristirahat

Rana harus tetap kuat menghadapi hari esok

Tak butuh waktu lama rana sudah terlelap dalam mimpi indahnya

Rana merasa bahagia walaupun itu hanya dalam mimpi

Ke esokan harinya Rana telah bersiap untuk ke sekolah

 rumah besar itu masih sangat sepi mungkin para penghuninya masih belum pulang

Rana berjalan keruang makan dan ternyata di sana sudah ada Rahardian dan Rama yang bersiap untuk sarapan pagi

"dek sini kita sarapan bersama " ajak Rahardian

"terimakasih tuan muda,saya nanti sarapan di sekolah saja karena saya harus buru-buru kesekolah"jawab rana membungkukkan badannya

Rahardian merasa kecewa dengan penolakan adiknya itu begitu pun dengan Rama dia sangat berharap jika Rana ingin sarapan pagi bersamanya

"saya permisi kebelakang tuan muda" ucap rana meninggalkan mereka berdua

Rana menemui bik Marmi di dapur

"bu" panggil Rana

"eh sudah siap neng !?" tanya bik Marmi

"iya bu" jawab rana

"neng mau sarapan !?" tanya bik Marmi

"nanti di sekolah bu" jawab rana

"eh nggak boleh gitu kamu harus sarapan itu ibu sudah siapkan roti bakar dan susu,kamu sarapan itu ya nak biar kamu punya tenaga kan hari ini kamu upacara bendera ibu nggak mau kamu sakit nak" ucap bik marmi lembut dan rana tidak bisa menolak itu

Rana duduk di kursi meja pantry yang ada di dapur

Rana memakan rotinya Dengan cepat dan meminum susunya sampai tandas

Tanpa mereka sadari ada dua pasang mata yang menatapnya dengan tatapan sendu

"bu rana sudah selesai rana berangkat ya takut nanti telat

mang Dito pasti udah nunggu rana di luar" ucap rana berpamitan mencium punggung tangan bik marmi

"iya nak hati-hati ya di jalan,ini uang jajan kamu dan ini bekal kamu nak setelah istirahat kamu harus segera makan ya" jawab bik Marmi menyodorkan selembar uang merah pada Rana

"Rana masih ada bu" ucap rana

"nggak apa-apa,ini buat jaga-jaga siapa tau kamu mau beli sesuatu di sekolah " jawab bik Marmi

"iya deh bu, makasih ya sayang ibu" ucap rana memeluk bik Marmi lalu keluar lewat pintu belakang karena ingin berpamitan juga pada pak joko

Rama dan Rahardian menghela nafas panjang melihat interaksi bik Marmi dan adiknya itu

Rahardian dan rama tidak sarapan mereka bergegas pergi karena ingin menemui adiknya di sekolah

"dek " panggil Rahardian saat Rana akan berjalan masuk ke gerbang sekolah

"eh tuan muda,ada apa tuan muda!?" tanya rana saat sudah membalikkan badannya

"dek aku kakakmu,jangan panggil tuan muda lagi" ucap Rahardian tidak terima lagi-lagi Rana memanggilnya dengan sebutan tuan muda

"ada apa ya,maaf saya buru-buru karena saya hampir telat" ucap rana tidak memperdulikan ucapan kakak sulungnya itu

"dek ini ambil" Rahardian menyodorkan sebuah blak card pada Rana

"maaf tuan muda ini apa dan untuk apa!?" tanya Rana

"kamu tidak tau ini apa dek!?" tanya Rahardian

Rana menggelengkan kepalanya karena rana memang tidak tau apa yang kakaknya berikan

Degg

"di dalam sini ada uang dek kamu bisa menggunakannya jika kamu ingin membeli sesuatu " ucap Rahardian

"maaf tuan saya tidak tau cara memakainya dan jika tuan muda ingin memberikan saya uang cukup beri saja uang cash dan itu tidak akan menyulitkan saya" jawab rana

Rahardian tersenyum getir mendengar ucapan adiknya karena memang selama ini adiknya itu akan di berikan uang cash oleh mamanya itu pun jumlahnya tidak seberapa

Rahardian mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan semua uang cash yang dia punya

"ini dek kakak hanya punya uang cash sebegini karena kakak belum menarik di ATM " ucap Rahardian

Rana mengambil uang itu karena rana tidak mau lagi berlama-lama

Karena bel sudah berbunyi tanda akan di laksanakannya upacara bendera

"maaf tuan muda saya pamit dan terima kasih atas sumbangannya semoga ini bermanfaat untuk saya sekali lagi terimakasih banyak " ucap rana membungkukkan badannya dan tampa basa basi lagi rana pergi meninggalkan Rahardian

Rana berlari kencang kelasnya untuk menyimpan tas dan bekalnya dan ikut bergabung bersama teman-temannya berbaris di lapangan untuk mengikuti upacara bendera

Rahardian meninggalkan sekolah rana begitu pun dengan Rama yang sedari tadi memperhatikan kakak dan adiknya dari jauh

1
Soraya
masih ditunggu updatenya thor
awesome moment
wkkwkwk...boomerang kn sll kembali ke pelemparnya
Soraya
pada operasi wajah toh
Ryan Jacob
semangat Thor
Rita Riau
terbaik Bu Ami dan pak Johny 👍🏻😍
Putri Laely
lanjut Thor
Maria Ulfa
riwayat perusahaan ayah mu gulung tikar jel angel
Arumy
bagus bikin pembaca baper🤭
Rubi Yati
mewek aku Thor😭😭😭😭😭
Siti Zaid
Okey aja author👍lanjut lagi
Yuli Purwati
angel sedang menggali kubur nya sendiri pemirsah
holipah
angel wanita g ada kerjaan blng aja sirik 🤣🤣🤣
Dwi Setyaningrum
lanjut thor..semangat💪
Yuliana Tunru
engel kau salah mencari lawan dira tak akan diam z saat kau hina dan fitnah gitu sabar ya engel tunggu saat dira tau kebusukan mu
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
aku kira dira pakai jilbab ternyata belu...tapi cantik.banget
Pak dhe Tono
Luar biasa
Ida Eko Widianti
Buruk
jekey
thor ceritain jg keluarga yg ditinggal rana
Wifasha Fasha
GK klop ni author ma kak jeffry
Ana rela
lnjut thor upx🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!