IG: puputhamzah24
Ayunda terpaksa menikah dengan Gunadarma yang sikapnya dingin dan sombong. Guna dan Ayu bekerja di perusahaan yang sama dan ini semakin membuat hati Ayu makel. Ada-ada sajah titah dan tuduhan Guna terhadap Ayu.
Adinda, adiknya Ayu, demi sebuah ponsel mahal, rela didekati seorang pria bertitel CEO. Akankah Adinda berhasil mendapatkan suami CEO seperti saudarinya atau malah nasibnya lebuh apes?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadia dari perempuan yang patah hati
Ayunda sampai di Kantor ia segera menuju ruangan tempat divisinya berada. Ia melihat beberapa temannya sedang duduk dikubikelnya masing-masing. "Yu, persentasi udah lo siapin?" tanya Heri.
"Ini dikit lagi selesai" ucap Ayunda.
"Nanti siang makan di restauran W&D yuk, katanya disana makananya enak lo. Kita bosan makan dikantin!" ajak Ratih.
"Oke, gue mau biar bisa posting hehehe" kekeh Ayunda.
"Jadi ini siapa yang traktir?" Tany Beni.
"Bayar masing-masing" jelas Ratih menatap Beni dengan sinis.
"Oke deh hehehe, nggak usah gitu Rat mau marah aja cepat tua tahu" goda Beni.
"Ben... Ben... mau geretongan mulu, balik ke rumah makan dirumah" ejek Ayunda.
"Oke sayang tapi kamu yang masakin!" goda Beni membuat Ayunda memutar bola matanya.
"Kampret lo Ben" kesal Ayunda.
Mereka kembali berkutat dengan pekerjaan masing-masing. Setelah menyelesaikan pekerjaannya Ayunda memangku kedua tangannya dan memikirkan nasib rumah tangganya. Tidak ada cinta didalam rumah tangganya apa mungkin ia bisa bahagia? apalagi sepertinya keluarga besar Candrama belum mengetahui jika ia adalah istri dari Gunadrama. Ayunda menghela napasnya membuat Ratih menatap Ayunda dengan tatapan penasaran.
"Lo ada masalah?" tanya Ratih pelan.
Ayunda menolehkan kepalanya dan menatao Ratih dengan sendu. "Ya, Ceoku suamiku" ucap Ayunda membuar Ratih terbahak.
"Hahaha, lo mau ngedongeng atau kebanyakan mimpi Yunda, lo tahukan gosip mengenai kedekatan Pak Guna dan ibu Vivian?" tanya Ratih.
Ayunda menggelengkan kepalanya sambil menatap Ratih dengan sendu "Jadi lo jatuh cinta sama Pak Guna?" tanya Ratih memelankan suaranya.
"Nggak..." kesal Ayunda. "Nanti aja gue cerita sama lo".
Bunyi ponselnya membuat Ayunda segera mengangkatnya. Ia hanya mendengar jika Guna memintanya untuk menemuinya sekarang juga diruangannya. Ayunda berdiri dan melangkahkam kakinya menuju lift.
"Mau kemana lo Yun?" tanya Ratih.
"Ada urusan... pokoknya!" ucap Ayunda segera melangkahkan kakinya masuk kedalam lift. Ayunda menekan angkat menuju lantai dimana ruangan Guna berada. Pintu lift terbuka dan Ayunda segera melangkahkan kakinya menjuju ruangan Guna. Beberapa pasangan mata menatap kedatangan Ayunda dengat tatapan penasaran karena Ayunda tidak membawa file apapun di tangannya.
"Ayo Bu sudah ditunggu didalam!" ucap sekretaris Guna.
"Terimaksih, hmmm panggil saya Ayunda saja. Saya ngerasa tua banget dipanggil ibu!" canda Ayunda membuat sekretaris Guna tersenyum padanya.
Gue kira Guna homo tapi dilihat dari keramahan sekretarisnya sama gue kayaknya dia tahu kalau gue istrinya si kampret ini. Tapi mungkin dia hanya basa basi saja sama gue toh gue udah ngerebut kekasihnya.
Ayunda mendorong handel pintu dan segera membukannya. "Assalamualikum, selamat siang Pak" ucap Ayunda.
"Walaikumsalam" ucap ketiga orang yang berada didalam membuat Ayunda terkejut.
Ayunda menelan ludahnya saat melihat Farhan Candrama pemilik perusahaan sekaligus kakek dari Gunadarma Fernan Candrama dan seorang perempuan cantik yang Ayunda ketahui bernama Vivian.
Guna melangkahkan kakinya mendekati Ayunda dan ia segera menutup pintu dan menarik tangan Ayunda agar mengikutinya duduk di Sofa tepat disebelahnya. Ayunda menundukkan kepalanya karena aura sang kakek tampaknya tidak terlalu baik padanya.
"Maaf Kek, Guna tidak memeberitahu kakek soal pernikahan Guna dan Ayunda" jelas Guna membuat sorot mata Vivian menajam dan tanpa disadari setetes air mata menetes dipipi Vivian.
"Kamu sengaja menikahi dia hanya karena kamu tidak mau kakek jodohkan dengan Vivian?" Tanya Farhan.
Guna tesenyum dan memegang tangan Ayunda dengan lembut "Tidak Kek, pernikahan Guna dan Ayunda terjadi karena Ayunda memang jodoh Guna. Sejak awal Guna pernah bilang kepada Kakek kalau urusan Pernikahan Guna, Guna tidak mau dikendalikan Kakek ataupun Mami!" jelas Guna.
"Tapi bukankah dia adalah pilihan Elin? dan kakek yakin Elin memaksamu menikah denganya!" ucap Farhan.
Guna menatap Farhan dengan tatapan dingin "Kakek tahu siapa Guna. Guna tidak bisa dipengaruhi siapapun termasuk Mami. Jika Guna mau, Guna bisa menghindari pernikahan Guna dengan mudah!" ucap Guna membuat Farhan menghela napasnya.
"Sini Ayunda!" panggil Farhan membuat Ayunda gugup sekaligus takut. Ayunda mengangkat wajahnya dan menatap Guna dengan tatapan minta tolong.
"Kesana, Kakek memintamu untuk duduk disampingnya!" ucap Guna lembut.
"Kakek... Vivian nggak terima Kek!" teriak Vivian membuat Ayunda terkejut karena Vivian dengan cepat mendekati Ayunda dan Plak... pipi Ayunda menjadi sasaran kemarahan Vivian membuat Guna murka.
"Keluar!" teriak Guna meminta Vivian agar segera keluar dari ruangannya.
mau cepat dilanjut???
komentar ya kalian suka atau nggak ceritaku ini. makasi....
dikit2 nangis