Dia adalah Zaidul Akbar, pemuda yang ingin berdiri tinggi diatas puncak dunia, Mungkinkah dia bisa mewujudkannya dengan dukungan yang diberikan oleh sistem.
Ikuti keseruan nya, jangan lupa Like dan dukungan, serta berkomentar lah yang baik. untuk membangun karya yang baik...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah ada yang salah dengan pilihan ku
Pagi menyapa setiap manusia, ada yang bangun segera dan ada pula bangun nya malas seperti Mc kita ini. Jam menunjukkan pukul Delapan lewat dua puluh sembilan menit.
Zai bangun olah raga sebentar sekedar pemanasan dan meregangkan otot otot yang kaku setelah tidur lama.
Lalu dia mandi setelah berpakaian rapi. Dia menelpon kepala koki di resto yang ada di Sky Paviliun dan menyuruh nya membawakan sarapan pagi untuk nya.
Sambil menunggu pesanan datang. Zai menelpon Handoko. "Pak Han...! Bagaimana tentang kasus Julian. Apakah sudah di selesaikan?" Tanya nya langsung tanpa basa basi setelah telpon tersambung.
"Sudah Bos, sekarang dia sudah berada di kantor polisi dan sedang di introgasi, semua bukti cukup untuk menjadikan nya tersangka.... ada satu hal lagi. Saya juga sudah memiliki beberapa kandidat untuk Asisten Pribadi sesuai yang ada minta, apakah Bos ada waktu untuk mengecek nya"
Sebelum nya Zai sempat meminta kepada Handoko untuk mencari kan nya Asisten pribadi untuk mengurusi aset yang di beli oleh sistem dari Jalal dan semua aset yang baru dia miliki.
"Baik lah.. atur saja nanti siang aku akan mengikuti Rencana mu" ucap nya lalu menutup sambungan telpon.
"Tampilkan status" ucap Zai melalui pikiran
(Ding...)
Nama lengkap : Zaidul Akbar
Level : 1 (100)
Pesona : 3
Kekuatan : 5
Kecepatan : 5
Kecerdasan : 5
Keterampilan : Bela diri Kuno (Aktif) Medis Super (Aktif) Skill Pembalap Super (Aktif) Skill Semua Game (Aktip)
Dana : Rp 79,200,000
Shoop : Bisa diakses.
Invetori : Semua keperluan tuan rumah
Zai mengangguk Puas. Dan bel berbunyi.
Dia membuka pintu. Terlihat ada wanita cantik memakai pakaian pelayan membawakan Sarapan pagi untuk nya. "Silahkan masuk" ucap Zai dengan sedikit senyum.
Pelayan Cantik itu tertegun sebentar lalu melangkah kan kaki nya kedalam sambil terus mendorong kereta makanan dan menata nya di meja makan.
"Banyak sekali makanan nya, aku tak mungkin menghabiskan nya. Temani aku makan" ucap nya tanpa memandang pelayan itu. Zai duduk dan mengambil sendok langsung mengayunkan sendok berisi makanan kemulut nya. Lalu dia memandang kearah pelayan cantik itu dan berkata kembali sambil mengunyah makanan. "Aku akan meminta izin nanti nya jika ada yang memarahi mu, duduk lah...!"
Pelayan Cantik itu agak malu. Namun dia manarik Kursi lalu duduk. Terlihat diwajah nya ke gugupan.
"Sudah berapa lama kau bekerja di resto Pasti Kenyang?"
"Baru beberapa hari Tuan muda" sahut nya dengan suara lembut lalu mengambil gelas untuk minum.
"Emmm... kau tidak kuliah?" Tanya nya lagi.
"Belum. Tapi akan mendaptar kuliah karna sudah mendapat pekerjaan" sahut pelayan cantik itu
Tanpa terasa Zai dan pelayan cantik itu menyelesaikan makan nya.
Sebelum pelayan Cantik itu pergi Zai meminta nomor WA nya dan mereka berbagi WA.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan. Aku bingung, banyak uang tidak ada pekerjaan. Duduk gelisah berdiri buntu, Sistem tidak adakah tugas untuk ku?"
(Ding....... Menganalisa tugas..... tugas di temukan)
(Daftarkan diri untuk masuk universitas Waktu pendaftaran satu hari...)
Ya/tidak
(Hukuman akan kehilangan satu mata)
"Ngeri amat hukuman nya Sistem?" Ucap Zai yang sambil menutup mata nya dengan tangan
(Jika tidak begitu tuan rumah akan malas dan kapan tuan akan bisa mengguncang dunia)
Fuihh... Zai terlihat menghela nafas nya. "Kau benar sistem, jika aku begini saja. Kapan aku bisa, terima kasih sudah mengingat kan, aku harus menatap masa depan yang indah"
(Semangat Tuan)
Emmm... lalu Zai membuka internet untuk mencari universitas yang cocok untuk nya.
"Ini saja" ucap nya lalu meminta kepada sistem "Sistem buatkan aku berkas berkas untuk kuliah. Kau tau kan aku hanya pernah sekolah dasar itu pun tidak lulus. Jadi banyak yang belom aku mengerti"
(Tuan Harap tenang. Data akan selesai seiring tuan menuju universitas)
"Oke sistem. Dunia akan terguncang oleh kita bersama" selesai berucap Zai memakai pakaian rapi lalu turun melalui Lift Khusus yang langsung membawa nya ke parkiran mobil nya..
"Hemm jika aku membawa mobil ini. Nanti akan heboh. Aku harus tetap rendah hati dulu. Sebelum pijakan ku kuat. Agar tidak ada yang mengusik"
Zai memesan ABANG-OJEK melalui aplikasi lalu menunggu, Sekitar sepuluh menit berlalu ABANG-OJEK pesanan nya datang, dan itu abang yang pernah mengantarkan nya ke Citra-Land.
"Abang yang kemarin kan, abang juga pakai aplikasi ini?"
"Iya.. saya bisa Online dan Ofline, Mau di antar kemana Bang?" Tanya Bapak itu.
"Emm. Antarkan saya ke dealer, saya mau beli motor Pak Yadi" Zai tau nama abang ojek itu dari aplikasi bahwa nama nya Sutaryadi
"Oke... saya akan carikan dealer terdekat" ucap Yadi yang langsung ngegas pedal di genggaman nya.
Sepuluh menit lagi berlalu mereka sampai di depan dealer Honde. "Makasih banyak Pak yadi" tepuk nya di bahu kiri sambil memberikan uang dua ratus dua belas ribu. "Ini buat anak Pak Yadi dan Ongkos antar, jangan di tolak rezeqi" ucap nya
Zai mengetahui dari analisa sistem bahwa Bang Yadi sedang dalam masalah keuangan, istri yang sakit dan anak yang minta susu terus.
Pak Yadi langsung terharu dan air mata tak sengaja menetes. "Semoga kebaikan abang di balas dengan kebaikan" ucap Pak Yadi mendoakan Zai.
Zai tersenyum. Terasa nyaman di hati nya jika bisa membantu orang lain dengan kemampuan nya. Meski pun sebenar nya uang dari sistem juga yang dia berikan..
Pak Yadi dengan semangat kembali kerumah sebelum itu dia mampir dulu di HAPPYMART untuk beli susu lalu beli obat di apotik.
Sedangkan Zai masuk kedalam Dealer disana dia melihat lihat motor. Sesosok wanita datang lalu bertanya kepada Zai. "Ada yang bisa saya bantu Pak?" Tanya nya sambil memberikan browsur penjualan motor lalu berkata kembali "silahkan di lihat dulu mana yang cocok untuk bapak" lalu dia berdiam diri menunggu tanggapan dari Zai.
"Bisa kah saya pilih ini saja" ucap Zai menunjuk Motor yang paling murah di antara yang murah yang ada di dealer tersebut.
SPG itu bergeser untuk melihat apa yang di tunjuk oleh Zai. Namun alis nya sedikut terangkat. Lalu dia memindai keseluruhan pakaian dari ujung kepala hingga sepatu.
"Terlihat kaya. Tapi kenapa pilih yang murah" batin nya serasa tak percaya dengan pendengaran nya.
"Yang ini pak?" Tanya nya lagi sambil menujuk kearah tunjukan Zai sebelum nya.
"Iyaaa.... ada yang salah?" Tanya Zai balik.
"Tidak.." jawab nya cepat. "Dikira orang kaya. Tau nya pura- pura kaya" gumam nya meninggalkan Zai dan memanggil seseorang yang baru bekerja sehari disana.
Zai tertegun sejenak lalu berpikir. "Apakah ada yang salah dengan pilihan ku?"