Zaki Iskandar Mubarak seorang CEO yang terkenal begitu sangat dingin dan datar tanpa ekspresi.Diam diam menyukai salah satu karyawatinya yang juga memiliki sifat yang sama dengannya.Jika banyak wanita yang mengejar cintanya lain akan halnya dengan Kinara Ayu Wicaksono yang merupakan karyawatinya bersikap acuh dan cuek.
Hal ini membuat Zaki penasaran dengan gadis itu.Bagaimana kisah cinta mereka?,yuk simak!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02
Seorang pria melangkah dengan begitu tegap keluar dari lift akan membuat seluruh karyawan menunduk hormat.Namun lagi lagi pria itu hanya berjalan lurus dengan wajah datarnya.Memasuki mobil mewah miliknya yang telah disiapkan oleh sang sopir.
Pria itu tak mempedulikan tatapan kaum hawa yang menatapnya penuh kagum dan memuja.Baginya wanita kebanyakan drama dan begitu sangat rumit.
Seorang gadis menatap penuh puja pria itu sebelum pintu mobil milik pria itu tertutup."Kamu akan menjadi milikku, bagaimanapun caranya",batin gadis itu tersenyum tipis.
Sementara itu di dalam mobil pria itu menghubungi asistennya."Cari tahu siapa gadis yang aku kirimkan fotonya padamu!",ujar pria itu lalu pada asistennya lalu mematikan telfon secara sepihak.
Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit akhirnya mobil yang membawa pria itu sampai di sebuah gedung pencakar langit miliknya.
Melihat kedatangan sang Bos para karyawan berbaris rapi menyambut kedatangan pria dingin dan datar tanpa ekspresi itu.Pria itu langsung memasuki lift khusus petinggi perusahaan dikuti oleh sang sekretaris yang menunggunya di lobi.
"Notulen hasil meeting sudah selesai?", suara bariton pria itu membuat sang sekretaris mengangguk pelan.
"Sesuai keinginan anda Pak",jawab Adi sang sekretaris.
"Hmmmm"
Saat pintu lift terbuka pria itu langsung berjalan menuju ruangannya disambut sang asisten yang menunggunya di depan pintu lift.
"Bagaimana dengan tugas yang aku berikan padamu Dave?", tanya pria itu.
"Semua ada diatas meja kerja anda Pak",jawab Dave sang asisten.
"Hmmm..."
"Pak satu jam lagi anda ada rapat tahunan dengan para jajaran direksi",ujar Adi.
"Apakah semuanya sudah siap?",tanya pria itu.
"Sudah Pak...",jawab Adi.
"Baiklah tinggalkan aku sendiri",ujar pria itu.
"Baik Pak",jawab Adi dan Dave bersamaan lalu keluar dari ruangan itu.
Pria itu mengambil sebuah map yang ia yakini adalah hasil penyelidikan sang asisten pagi ini.Pria itu memang mempekerjakan orang yang sangat pintar dan gesit dalam bekerja.Apa yang ia inginkan harus ada dalam waktu singkat.Dan hanya Adi dan Dave yang sampai saat ini bisa bertahan lama bekerja dengannya memenuhi semua keinginan nya.
Ceklek
"Zaki...semalam kamu gak pulang lagi?", seorang wanita paruh baya memasuki ruangan kerja miliki pria itu.
"Hmmm"
"Sampai kapan kamu terus menghindar dari wanita yang Bunda pilihan kan untukmu sebagai pendampingmu?", tanya wanita paruh baya itu yang tak lain adalah bunda dari pria itu.
"Bunda tau sendiri bukan jika aku tidak suka dengan perjodohan",jawab Zaki meletakkan kembali map yang ia pegang.
"Tapi sampai kapan kamu melajang seperti ini terus Zaki.Ingat usia kamu sudah 30 tahun dan cukup matang untuk berumah tangga",ujar sang bunda dengan lembut.
"Nanti saja Bun,aku ingin perusahaaan ini besar dulu baru aku akan memikirkan yang namanya jodoh",jawab Zaki cuek.
"Aish...kamu ini susah sekali di bilangin.Bunda udah gak sabar gendong cucu dari kamu Zaki",ujar sang bunda.
"Nanti juga akan ada Bun",jawab Zaki asal karena ia yakin benih yang ia tanam tadi malam akan membuahkan hasil.
"Maksud kamu?,jangan macam macam kamu ya Zaki",ujar sang bunda menatap sang anak satu satunya itu penuh selidik.
"Hanya satu macam Bun",jawab Zaki masih dengan wajah datarnya.
"Bunda pulang dulu, ingat nanti malam jangan sampai gak pulang",ujar wanita paruh baya itu beranjak dari duduknya.
"Hmmmm"
Zaki kembali membuka map yang tadi ia pegang.Ia tersenyum tipis sangat tipis saat membaca data diri dari gadis yang semalam bersamanya.
Pria itu melanjutkan pekerjaannya sebelum satu jam lagi akan meeting.
Sementara itu di sebuah kamar seorang gadis masih betah dibalik selimutnya.Tubuhnya terasa begitu remuk redam dengan tanda cinta yang menghiasi tubuh putihnya.Hilang sudah semangat hidupnya bersamaan hilangnya kegadisannya.
"Maafkan Kinar Mama, Papa.Kinar sudah membuat kalian kecewa",batin gadis itu yang tak lain adalah Kinar.
"Bagaimana jika aku hamil?",batin gadis itu yang teringat saat ia bangkit dari tidurnya tadi dikamar pria itu ada sesuatu yang mengalir di pangkal pahanya.Yang berarti pria itu tak memakai pengaman semalam.
Gadis itu mengabaikan panggilan telepon dari salah satu temannya yang menanyakan keberadaannya karena di kantor akan ada meeting tahunan dan ia lah penanggung jawab mewakili divisinya.Ia tak mungkin ke kantor dengan keadaan kacau seperti ini.
"Kinar...ayo bersiaplah kita akan cek out sebentar lagi dari sini",ujar sang Mama yang memasuki kamarnya.
"Hmmmm"
"Ya ampun...anak gadis jam segini masih saja dibalik selimut.Ayo buruan Kinar,oh ya kenapa kamu gak ikut turun untuk sarapan bersama?",tanya Jian sang Mama.
"Malas Ma",jawab Kinar menahan rasa sesak di dadanya saat mengingat apa yang terjadi padanya.Tapi menangis pun percuma kegadisannya tak lagi akan kembali.
"Yuk buruan.Nanti layanan kamar akan mengantarkan sarapan kamu",ujar sang Mama.
"Ya Ma...",jawab Kinar ogah ogahan.
Kinar menyibak selimutnya setelah sang ibu keluar dari kamarnya.Ia malas bertemu dengan sepupunya yang menjadi akar permasalahannya.Ia tak menyangka jika sepupunya menjebaknya dengan mencampurkan obat perangsang di dalam minuman uang yang ia minum.
Setelah selesai berberes Kinar keluar dari kamarnya.Gadis itu memalingkan wajahnya saat sepupunya tersenyum padanya.
"Kinar tidur dimana kamu semalam?,kata Tante Jian kamu ketiduran di rooftop ya.Sama siapa?",tanya gadis itu membuat semua orang menatap Kinar.
Kinar tak menjawab pertanyaan ambigu sang sepupu.Ia kehabisan tenaga untuk meladeni sepupunya itu.
"Ivanka...gak boleh su'zon sama Kinar", tegur sang Mama.
"Gak aneh aja Ma.Tiba tiba ngilang dari pesta tak tau entah kemana,eh pas pagi katanya ketiduran di rooftop",sinis gadis itu.
"Ma aku duluan...",ujar Kinar berjalan meninggalkan rombongan keluarganya.
***
"Siapa penanggung jawab divisi kalian?",ujar Zaki menatap divisi keuangan yang sudah tampak ketakutan dengan amarah pria itu.
"Ki-Kinara Ayu Wicaksono Pak",jawab salah satu mereka.
Zaki terdiam karena nama itu tak asing baginya.Dan ya...dia ingat Kinara adalah gadis yang semalam bersamanya.Zaki tau pasti gadis itu saat ini sedang tak baik baik saja.Karena ia tau kehilangan sesuatu hal yang paling berharga dalam hidup itu sangat menyakitkan.
"Baiklah...kamu kepala divisi,tolong jelaskan semuanya",ujar Zaki kepada kepala divisi keuangan.
"Baik Pak..."
Setelah meeting selesai Zaki lebih dahulu meninggalkan ruang meeting diikuti sang asisten.
"Dave...kamu pastikan gadis itu baik baik saja",ujar Zaki diangguki oleh Dave.
"Ada hubungan apa Pak Zaki dengan salah satu staf keuangan itu?", pikir Dave berjalan menuju lift untuk melaksanakan tugasnya.
...****************...