Seorang istri yang mau nggak mau harus merelakan dirinya dimadu.
Namun ketidakadilan suaminya membuat dirinya harus berpaling dan mengakhiri hubungan yang menyakitkan tersebut dan menikah dengan seorang CEO yang tak lain adalah atasan dari suaminya.
Awalnya hubungannya dulu hanya sebuah sandiwara namun malah mereka saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak mungkin kan kamu selingkuh?
Hati Ilham sungguh sakit mendengar kata-kata Vera namun dia masih belum yakin mungkin saja itu hanya salah paham.
Ilham bersiap untuk ke kantor sedangkan Vera menyiapkan sarapan.
"Mas sarapan dulu" pinta Vera
"Aku buru-buru Vera, kamu sarapan sendiri ya" sahut Ilham bergegas berangkat.
Vera akhirnya sarapan sendiri, seusai sarapan dia melihat berita di TV. Di sana nampak Leo di wawancarai dia sungguh tampan memakai blazer hitam dengan kaos ********** yang berwarna merah maron.
"Pak Leo kamu sungguh perfect, beruntung sekali Rara di buang Ilham lalu dipungut olehmu Leo namun entahlah bisa saja asumsi ku salah, apa Leo mau dengan wanita yang statusnya istri orang seperti Rara" gumam Vera iri dengan Rara.
Di kantor Ilham mencari Leo namun sayang hari ini Leo tidak datang ke kantor.
Waktu pun cepat berlalu tak terasa jam makan siang datang, Vera mengirim pesan pada Ilham untuk makan di sebuah cafe, lalu Ilham menjemput Vera dan pergi untuk makan siang bersama.
"Lihatlah mas, Cafe ini baru buka dan memberikan diskon pada pengunjungnya. Menurut ulasan yang aku baca di internet para pengunjung puas atas pelayanan serta rasa masakan dari cafe ini mas" kata Vera menunjukkan gambar cafe yang ada di ponselnya.
"Baiklah ayo kesana" sahut Ilham.
Kurang dari lima belas menit mereka sudah sampai di cafe tersebut, nampak banyak pengunjung. Mata Ilham tertuju pada mobil yang terparkir rapi di parkiran. Nampak plat nomer yang tak asing yaitu
L 3 OO yang artinya Leo.
"Bukankah itu mobil pak Leo mas?" tanya Vera yang mengenali mobil Leo karena plat nomornya
"Iya, itu memang mobil Leo" jawab Ilham yakin.
Ilham dan Vera segera masuk ke dalam, terlihat interior cafe yang sangat indah. "Baru kali ini aku melihat cafe dengan interior maupun eksterior yang sangat mengagumkan." kata Ilham penuh kagum.
Bola matanya terus saja berkelana menyusuri Setipa bagian cafe ini. Hingga matanya tertuju pada wanita yang amat sangat dia kenal masuk dalam ruangan. Ilham pun bergegas mengejarnya, Vera juga mengekor di belakangnya.
Betapa kagetnya dia saat masuk dalam ruangan tersebut, dia melihat Rara duduk di pangkuan Leo
"Apa yang kamu lakukan Ra!" teriak Ilham
Sontak Rara bangun dari pangkuan Leo, walaupun dia berbuat begini juga karena sikap Ilham namun Rara tetap merasa bersalah.
Ilham menarik tangan Rara begitu pula dengan Leo, dia tak mau kalah.
"Aku tak menyangka boz yang sangat aku hormati tega menusukku dari belakang, apa hubungan kalian!" seru Ilham
"Lepas!!" teriak Rara yang meronta minta dilepaskan tangannya
"Nggak Ra" sahut Ilham.
Namun berbeda dengan Leo, dia melepas tangan Rara supaya dia tidak kesakitan. Orang yang benar-benar cinta nggak akan tega melihat orang yang dicintai kesakitan.
"Ayo kita pulang" ajak Ilham
Vera yang dari tadi melihat drama mereka bertiga menarik tangan Ilham untuk mengajaknya keluar.
"Udahlah mas, lebih baik kita pergi. Biarkan Rara bersama Leo" bujuk Vera
"Nggak!" bentak Ilham
Vera yang mendapatkan bentakan dari Ilham nampak sakit hati.
"Baiklah aku akan pergi sendiri dan aku nggak akan pulang ke rumah" kata Vera dengan nada yang tinggi
Ilham menjadi frustasi, lalu mengarahkan jarinya pada Rara maupun Leo
"Dengar urusan kita belum selesai, kalau kamu memang lelaki gentle tentu kamu nggak akan mengencani istri orang Leo" kata Ilham dengan rahang yang mengeras
"Apa mau mu sekarang?" tanya Leo
Belum sempat menjawab Vera sudah menarik tangan Ilham untuk keluar ruangan, Rara yang merasa bersalah terduduk lemas di lantai.
"Mengapa jadi seperti ini" ucapnya dengan air mata yang meluncur bebas
Leo yang iba mencoba memeluk Rara untuk menenangkannya, Rara juga semakin erat memeluk Leo, dia juga mencari ketenangan dalam pelukan Leo.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang mas" tanya Rara
"Aku berharap kamu bisa bercerai Ra dengan Ilham, aku sungguh tidak tega kamu disakiti terus oleh Ilham, karena dengan statusmu yang terikat aku tak bisa melindungi mu secara terang-terangan" jawab Leo.
"Tapi dia tidak mau menceraikan aku mas" sahut Rara
Leo dan Rara tenggelam dalam pikiran masing-masing, entah dibawa hubungan mereka. Jika Rara terus saja menunda-nunda kejelasan statusnya.
"Sudah ah, ayo kita makan. Lapar nih" kata Leo dengan terkekeh
"Kamu tu mas" sahut Rara dengan melepas pelukan Leo.
"Tunggu sini ya, aku pesankan makanan" ujar Rara lalu keluar dari ruangannya
Tak berselang lama dia kembali dengan makanan yang ada di tangannya,
"Silahkan dimakan mas" ujar Rara sambil meletakkan makanan di meja
"Boleh aku memakan mu terlebih dahulu?" tanya Leo dengan terkekeh
Rara pun mendekatkan diri pada Leo, tanpa aba-aba dia naik di atas pangkuan Leo. Dengan berani dia mencium bibir Leo, tak hanya di bibir Rara pun mengecup leher Leo dan meninggalkan jejak di sana
"Mas, bagaimana ini saat aku seperti ini aku sungguh berhasrat. Berbulan-bulan aku sudah tidak merasakannya." bisik Rara
"Ra, eling Ra" kata Leo namun dia sungguh menikmati sentuhan bibir Rara.
Rara melepas blazer Leo, dia juga melepas kancing bajunya. Sehingga dua benda kenyalnya terlihat walaupun tidak semua karena Rara masih membungkusnya.
"Lepas ya mas?" tanyanya
Setan kini sudah menguasai mereka berdua, tangan Leo pun bermain di dada Rara, tentu hal ini membuat Rara dimabuk kepayang.
Leo pun melakukan hal lebih pada kedua benda yang berbentuk seperti gunung tersebut, lidah dan giginya pun memainkan pucuknya sehingga membuat pemiliknya me*de*sah penuh kenikmatan.
Akibat gesekan dengan benda keras di bawah membuat Rara mendapatkan pelepasannya.
Leo yang melihat Rara mendapatkan pelepasannya pun tersenyum puas. Walaupun belum bisa menjamahnya namun minimal karenanya wanita yang dicintainya bisa puas.
"Kamu gimana mas?" tanya Rara
"Ntar aku akan bersolo karir" jawab Leo dengan terkekeh
"Maafkan aku mas, aku adalah wanita normal yang pernah di jamah tentu ketika kebutuhan lahir ku nggak terpenuhi aku pun menginginkannya" ucap Rara dengan raut wajah yang berubah
"Mulai sekarang aku akan memenuhi nafkah lahir dan batin mu Ra, walaupun dengan cara seperti tadi" timpal Leo
Rara memeluk Leo dengan erat.
"Kamu adalah milikku sekarang, walaupun status mu adalah istri orang" imbuh Leo.
"Terima kasih mas" Ucap Rara.
Karena sudah lapar mereka pun menyantap hidangan yang sudah tersaji di meja
Di sisi lain Ilham frustasi karena Rara ketahuan bermain di belakangnya.
Pikirannya pun kemana-mana, Vera mencoba menenangkannya namun malah dibentak oleh Ilham
"Diam lah, aku tak butuh nasehatmu!" bentak Ilham
Vera pergi ke kamar meninggalkan Ilham yang masih di ruang tamu.
"Tidak mungkin kamu selingkuh Ra? aku tau cintamu hanya untukku, Leo adalah pelampiasan mu saja kan?" Ilham pun bermonolog dengan dirinya sendiri
Jadikn masalalumu pelajaran Ra ojok karepe dewe