[TAMAT] Tiba-tiba 7 orang dari keluarga Handoko meninggal dunia selang dua hari sekali. Ketuju itu semua laki-laki dan dimakamkan berjejer dimakam keluarga.
Dewi salah satu anak perempuan dikeluarga Handoko, sangat teramat penasaran dengan kejadian ini. Semua keluarganya diam seribu bahasa, seolah-olah semua ini takdir Tuhan. Disitulah awal Dewi akan mencari tahu masalah demi masalah dikeluarga ini.
Ikuti terus kisahnya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siksaan
Malam datang begitu sunyinya, hujan gerimis membuat suasana makin mencekam. Suara dentingan Jam malam menunjukan pukul duabelas lewat. Waktu seperti inilah yang disukai para lelembut. Setiap lorong rumah terasa sangat sunyi, sepi dan dingin. Saat itulah sebuah siksaan datang dari yang meminta janji.
Tepat diatas langit rumah Keluarga Handoko, kobaran api Banaspati terbang menyala-nyala mengelilingi rumah. Api itu tidak padam oleh air hujan. Kobarannya makin membesar dan mencari dari sudut jendela setiap kamar.
Malam itu Dewi tidur dikamar Mama. Jose tidur seorang diri. Dewi merasa hawa kamarnya panas walau sudah menghidupkan AC kamar. Sontak mata Dewi kaget melihat bola api melayang diluar, tepat terlihat dibalik gorden jendela. Dewi lekas melangkah menuju ke arah jendela dan mengintip bola api itu adalah Banaspati yang melayang mengitari rumahnya.
Dewi menatap kaget dan melotot, mulutnya mengangga, ada apalagi ini sampai banaspati datang kerumahnya. Sontak Dewi lekas lari cepat keluar kamar Mama untuk menuju ke kamar Jose.
Saat itu Jose dikamar sudah tidur pulas.
Banaspati itu masih berputar-putar sekitar rumah, hingga akhirnya menemukan yang dicarinya. Bolah Banaspati itu masuk menembus jendela kamar Jose. Lalu bola itu masuk ke tubuh Jose hingga membuat tubuhnya menggelinjang dan panas. Sontak teriakan kesakitan sama persis seperti yang dialami Papanya dulu.
Sementara Dewi sudah sampai didepan pintu kamar Jose, mendengar teriakan kesakitan Kakaknya membuatnya tambah panik, Dewi membuka pintu tidak bisa karena dikunci dari dalam. Disitulah Dewi menghubungi Agus Sopir Pribadi Jose yang berada di bascam.
Dewi juga menghubungi Jaya untuk segera datang kerumahnya karena genting.
Jaya dalam perjalanan kerumah Dewi.
Jose didalam kamarnya masih kesakitan, inilah yang ada dipikiran Jose!
Pov Jose_
"Sebuah Proyek bangunan terbengkalai terlihat dihadapannya, saat matanya mengedipkan beberapa kali barulah berubah menjadi tempat menyeramkan dimana semua pekerja seperti berwajah mengerikan. Lalu sosok tinggi besar bermata merah, perawakan setangah jin dan manusia menghampiri Jose. Ia berkata "inilah calon tempatmu yang akan dihuni untuk selamanya. Kau memperbudak kaumku, maka setelah kau mati akan diperbudak oleh kaumku. Ayo ikut." Ungkap Jin itu, kedua jin Kanan kiri membawa Jose bergabung ke tempat kerja paksa itu.
Jose meronta-ronta menolak ikut, ia mencoba melawan. Namun kedua jin itu menyiksa Jose dengan kejamnya, tubuhnya dicambuk dan cekek sampai minta ampun. Disitulah Jose dibawa paksa melihat para pekerja itu adalah mantan tuan pesugihan, para tumbal. Jose kaget melihat juga orang-orang terpandang semasa hidup, melihat paman Jose dan melihat Papa. Mereka semua disiksa habis-habisan, dipaksa kerja membangun istana goib.
Jose makin merasa ketakutan dan penuh penyesalan. Ia berkali-kali mengucapkan ingin hidup kembali dan bertobat ke jalan yang benar.
Dua jin yang mendengar hal itu tertawa terbahak-bahak. "Tidak akan bisa kembali wahai manusia syirik." Saat itulah jambukan dihujamkan ditubuhnya. Jose kesakitan tak terhingga.
Jose saat itu juga melihat Mama berada diposisi sudah disiksa dan dipekerjakan paksa."
Tubuh Jose masih menggelinjang, hingga akhirnya tubuh itu berhenti begitu saja. Banaspati sudah berhasil mengambil jiwa Jose untuk dijadikan budak. Begitupun dengan Mama juga sudah meninggal dunia.
Agus baru sampai didepan kamar Jose lekas mendobrak pintu sampai terbuka. Lalu Dewi melangkah masuk ke kamar Jose dan melihat tubuh Jose diatas kasur sudah mengitam seperti terbakar api. Dewi merasa syok, lalu Dewi teringat Mama dan lekas berlari ke kamarnya.
Saat sampai dikamarnya Dewi teriak sekencang-kencangnya melihat Mama juga sudah meninggal sama persis keadaannya dengan Jose. Tubuh Dewi lemas dan terjatuh dilantai, saat itulah ia tak sadarkan diri.
Sampailah Jaya dikamar Mama Dewi dan menolong Dewi yang tak sadarkan diri.
-
Pagi datang penuh duka, rintikan hujan masih tak kunjung reda. Semua keluarga Dewi datang berbondong-bondong melayat kerumahnya. Dua jasat kini berbaring kaku dilantai ruang tamu, sudah dikafankan dan ditutup oleh jarik batik.
Dewi menangis duduk dipelukan Bibi, Paman mencoba menenangkan Dewi. Sementara Jaya membantu proses pemakaman yang akan dilakukan di pemakaman keluarga.
Saat hujan sudah reda, kedua Jasad itu dibawa mobil menuju ke pemakaman keluarga. Saat itulah dikuburkan telat disamping dekat Pak Handoko.
Dewi menatap semua keluarganya sudah tidak ada, Dewi menaburkan kembang dan beberapa kali mengusap air matanya. Disitulah kisah pilu membuat Dewi merasa sangat tertekan dan sedih. Dewi merasakan dendam bertubi-tubi oleh sekte itu.
Saat semua pelayat sudah pulang, Dewi dihampiri oleh Agus Sopir Pribadi Jose, memberikan kalung pemberian Paman padanya. Saat itulah Dewi Memakainya dan merencanakan sesuatu hal untuk kedepannya.
-
Didalam mobil ketika akan pulang ke rumah. Dewi duduk didepan samping Jaya sebagai sopir.
"Aku turut berdukacita." Ucap Jaya pada Dewi.
"Terima kasih Jaya." Jawab Dewi, matanya menatap kearah depan.
"Lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" Tanya Jaya, ia menoleh ke arah Dewi.
"Masuk ke sekte itu dan menghancurkan berkas nama semua orang yang ikut sekte itu. Kalo bisa menghancurkan sekte itu sampai akar-akarnya." Ungkap Dewi dengan nada berat penuh dendam.
"Aku bantu." Ungkap Jaya.
Lalu Dewi dan Jaya saling menatap penuh harapan.
Perjanjian setan itu akan terus masuk ke darah keturunan berikutnya yaitu Dewi. Dewi bisa jadi akan menjadi penerus Jose melakukan pertemuan sekte itu.
-
Tahun yang telah dinantikan datang_
Dewi sedang sibuk dihadapan Laptopnya, ia sedang mengerjakan pekerjaan kantor karena semua aset diwariskan padanya. Saat itulah sebuah undangan email masuk dinotifikasi laptopnya. Dewi membukanya dan membaca pesan pertemuan sekte itu akan dilakukan dua hari lagi.
Dewi membagikan pesan itu pada Jaya. Rencana selama ini yang ditunggu akan segera terwujud dan dilaksanakan.
Dewi menatap pesan itu dengan seksama dan penuh Marah dendam. Saatnya untuk beraksi.
*
..
..