NovelToon NovelToon
Ketika Yang Kucintai Berkhianat

Ketika Yang Kucintai Berkhianat

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Pengkhianatan / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:11.8M
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Sila, Susilawati 25 tahun ibu dari seorang putri kecil dan istri dari seorang pengusaha mapan bernama Hadi Tama 28 tahun. Keluarga kecilnya yang bahagia hancur ketika dirinya di jebak hingga tanpa sadar dia ditemukan oleh sang suami dalam keadaan tidak pantas di sebuah kamar hotel hingga sang suami menceraikan nya dan mengambil hak asuh atas anaknya. Siapa yang menjebaknya? dan siapa yang pria yang bersamanya malam itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KYKB 30

Sila terdiam di tempatnya ketika Dave masuk ke dalam kamar mandi. Cukup lama Sila terdiam, dia tahu kalau Dave pasti sangat kesal padanya. Bagaimana pun tidak akan ada suami yang akan senang melihat istrinya masih mengingat masa lalunya dan menangis untuk hal itu.

Sila menghirup nafasnya dalam-dalam. Dia bangkit dari tempat tidur nya lalu turun dari atas tempat tidur nya dan kemudian merapikan tempat tidur nya. Setelah itu Sila mengikat rambutnya yang panjang dan ikal berwarna hitam natural itu. Dia berjalan perlahan menuju pintu kamar dan keluar dari kamar. Sila menuruni anak tangga satu persatu, dan tujuannya adalah dapur. Terlebih dahulu Sila mencuci wajahnya di wastafel lalu menyekanya dengan tissue.

Sila menghela nafas kemudian bersiap menyiapkan sarapan pagi untuk Dave dan juga dirinya sendiri. Setelah selesai membuatkan sarapan Sila kembali ke kamarnya dan Dave, saat masuk ke dalam Sila melihat Dave sedang merapikan penampilan nya. Dia melirik ke arah Sila sekilas, namun Dave kembali mengalihkan pandangannya ke arah cermin.

'Dia benar-benar marah lagi, apa yang harus aku lakukan?' tanya Sila dalam hati.

"Tuan, aku sudah siapkan sarapan di meja makan!" ucap Sila dengan menautkan kedua tangannya merasa gugup.

Dave meletakkan sisir yang dia pegang di atas meja rias lalu berbalik dan melihat ke arah Sila.

"Lalu?" tanya Dave dengan wajah dingin dan ekspresi wajah datar.

Sila tampak salah tingkah dan bingung.

'Apa maksudnya dia tanya begitu, ya seharusnya dia segera turun ke bawah lalu sarapan kan?' tanya Sila lagi dalam hatinya.

"Tu...tuan bisa sarapan sekarang!" jawab Sila gugup.

"Apa kamu menganggap dirimu pelayan?" tanya Dave.

Deg

Sila terkejut, dia langsung melihat ke arah Dave. Bibirnya bergerak ingin mengatakan sesuatu tapi kata itu tidak keluar.

"Sekarang mandi dan temani aku makan!" seru Dave yang langsung keluar dari kamar itu.

Sila menyentuh dadanya kuat dan tangan satunya lagi bertumpu pada dinding yang ada di sampingnya.

'Dia mengerikan saat dia marah!' batin Sila yang kini sudah menyadari betapa mengerikannya Dave ketika dia marah.

Dengan cepat Sila melangkah masuk ke kamar mandi, dia mempersingkat ritual mandinya dan segera bersiap dengan pakaian yang sudah di siapkan. Sebuah dress berwarna coklat tua yang terlihat sangat pas di tubuh Sila, dan pakaian dalamnya juga pas sekali. Sila sempat bengong karena memang semua itu adalah ukurannya. Dia sempat memikirkan darimana Dave mengetahui semua itu, tapi karena dia harus cepat turun ke lantai satu, dia tidak mau terlalu memikirkan semua itu dulu.

"Duduk!" seru Dave setelah melihat Sila menghampiri nya.

Sila duduk di letaknya lumayan jauh dari Dave. Dan hal itu lagi-lagi membuat Dave mendengus kesal.

"Sila, apa kamu belum sadar juga kalau kamu itu istriku. Bukankah kamu juga sudah punya pengalaman akan hal itu, kenapa masih selalu di ingatkan!" omel Dave yang langsung berdiri dari kursinya dan tidak jadi sarapan.

Selera makannya benar-benar sudah hilang, meski dia sudah menjadikan Sila istrinya namun wanita itu masih sangat menjaga jarak darinya. Dave bukan tipikal orang yang bisa menahan kesabaran sampai di batas ini. Dia benar-benar ingin menyentuh istrinya itu, sangat sulit untuknya tidur semalam, Sila ada di sisinya tapi dia harus menahan diri dan untuk Dave itu sangat sulit.

Sila yang masih diam duduk di meja makan hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia tahu kalau Dave marah, tapi semua ini juga tidak mudah baginya. Hatinya masih teramat rapuh dan terluka. Hatinya telah di sakiti sebegitu rupa oleh Hadi. Pria yang begitu Sila cintai dan percayai. Luka itu belum kering, lalu bagaimana bisa dia kembali membuka hatinya untuk pria lain. Sangat tidak mudah bagi Sila. Sila mengepalkan tangannya sangat kuat, air matanya kembali mengalir. Dia pun hanya diam tanpa menyentuh sama sekali makanan yang ada di depannya.

Setelah merasa tenang, Sila kemudian mencari keberadaan Dave. Sila sudah berpikir, kalau seharusnya dia minta maaf pada Dave. Mereka masih akan berada di tempat ini selama dua hari. Setidaknya, mereka tidak boleh terus berdiam-diaman seperti ini. Lagipula Sila memang menyadari kalau dirinya lah yang bersalah dalam hal ini.

Sila mencari di semua ruangan villa tapi dia tak kunjung menemukan Dave. Kemudian Sila beralih ke bagian belakang Villa. Ternyata Dave sedang duduk sendirian di sebuah kursi taman berwarna putih, dengan kaca mata hitam yang dipakainya Dave terlihat begitu tampan dan sempurna. Sila menggelengkan kepalanya lagi, karena selalu saja kagum diam-diam pada pria itu.

Sila memberanikan diri dan melangkah mendekati Dave.

"Tuan, apa aku boleh duduk di sini?" tanya Sila.

Dave hanya diam, dia bahkan tidak bergeming. Dan sama sekali tidak ada gerakan bibir yang membuat Sila semakin gugup. Tapi Sila tidak ingin kalau Dave terus marah padanya, dia sudah bertekad untuk bicara dan menjelaskan tentang semua sikapnya selama ini pada Dave.

"Tuan, aku minta maaf. Aku tahu aku salah. Seharusnya aku tidak membuka jarak dengan tuan, karena sekarang tuan adalah suami ku. Tapi... jujur saja aku masih sangat canggung, aku tidak tahu apa yang tuan suka atau tidak, aku takut tuan akan marah kalau aku mendekati tuan, karena aku dan tuan itu seperti langit dan bumi. Aku merasa... !"

"Bukan karena kamu masih ingat mantan suami mu itu?" tanya Dave menyela apa yang ingin Sila jelaskan.

Sila yang matanya sudah berkaca-kaca karena berusaha bicara seperti saja sudah menguras emosinya malah semakin merasa frustasi ketika Dave menanyakan hal itu padanya.

'Aku mang tidak bisa menyembunyikan perasaan ku dari tuan Dave. Mas Hadi memang masih berada di dalam sini!' batin Sila yang menekan kuat dadanya.

Dave yang memperhatikan reaksi Sila tahu kalau apa yang dia tanyakan pada Sila itu tidak butuh lagi jawaban. Apa yang dia juta memang benar. Sila masih mencintai mantan suaminya dan hal itu membuat Dave makin geram.

"Pergilah Sila, tinggalkan aku disini sendiri!" ucap Dave lalu memalingkan wajahnya dari Sila.

Sila melihat tangan Dave terkepal. Sila benar-benar bingung harus bagaimana. Dia juga ingin mengeluarkan Hadi dari hatinya karena Hadi telah menyakitinya dengan rasa sakit yang teramat dalam. Tapi kebersamaan mereka selama 7 tahun mana bisa di lupakan dalam 7 minggu. Sila hanya bisa berbalik dan melangkah menjauhi Dave. Dia tahu pria itu tidak akan mendengar apapun yang dia katakan untuk saat ini.

Tapi sebenarnya Dave malah lebih kecewa lagi, karena Sila tidak mau menjelaskan padanya dan berusaha membujuknya lebih keras lagi. Dia benar-benar kecewa karena lagi-lagi jarak antara dirinya dan Sila semakin jauh lagi.

Dave masih memandangi punggung Sila yang berjalan perlahan menjauh darinya. Sementara ponselnya berdering. Ketika melihat pada layar ponselnya, raut wajah Dave yang sudah suram makin bertambah kesal lagi. Meskipun kesal tapi dia tetap menerima panggilan telepon itu.

"Halo...!"

"Dave!!! kamu dimana? ibu sudah bilang kan kalau nanti malam itu adalah acara pertunangan kamu dengan Luna, keluarga Luna sudah jauh-jauh datang dari Belanda. Cepat pulang Dave!" seru seorang wanita dari seberang sana yang adalah ibu dari Dave yaitu Davina Mahendra.

"Ibu, bukan kah aku sudah bilang tidak akan ada gunanya pertunangan itu, aku tidak bisa menyentuh Luna. Kasihan dia kalau jadi istriku nanti!" jawab Dave beralasan pada ibunya.

"Ck... jangan banyak alasan, Jimmy bilang bukan tidak mungkin kalau kamu punya istri penyakit mu itu bisa sembuh. Asal kamu terbiasa menyentuh Luna, lama-lama penyakit mu itu akan hilang nak. Lagipula Luna itu kan cantik, dia juga sangat baik dan berasal dari keluarga yang terhormat, lebih bagus lagi dia mau menunggu sampai ada dokter yang bisa menyembuhkan mu!" tegas Davina.

"Terserah ibu saja, tapi aku tidak menyukai nya!"

"Apa maksud mu dengan terserah? jangan main-main Dave. Jangan mempermalukan ibu dan ayah mu!" kesal Davina.

"Lagipula kenapa kalian memutuskan pertunangan ku, ketika aku bahkan tidak menyukai wanitanya?" tanya balik Dave.

"Ck... ibu melakukan semua ini untuk mu. Ibu tidak mau ya, kalau desas desus tentang mu yang tidak suka wanita itu beredar lebih lama lagi!" keluh Davina.

"Sudahlah ibu, aku sibuk. Dan satu hal lagi, jangan terlalu berharap aku akan datang nanti malam!"

"Dave...!"

Sebelum Davina bicara, Dave langung memutuskan panggilan telepon bahkan langsung mematikan ponselnya.

"Ck... desas-desus, bertunangan. Aku bahkan sudah menikah!" gumam Dave.

***

Bersambung...

1
Titien Muliasari
Lumayan
Titien Muliasari
Kecewa
NiedaSofian
Semua perkataan yang jd uang? Kenapa ya?
Noer: jempol keseleo kak, mohon maaf ✌️
total 1 replies
Risca Diansari
ceritanya bgs apa g ada kelanjutannya
Thewie
oii jadi gendeng..pengen pulak ku keritingkan rambutmu pake tanganku
Ahsin
sila dsr lebay 5 THN menikah tp oon ... sebego2nya istri pst tau menyenangkan suami apalg mantan janda... seharusnya belajar dr kejadian masa lalu perbaiki kekurangan diri agar pernikahan kdua awet
Ahsin
dsr bego Uda dpt suami tampan kaya dn baik msh jg ingat mantan bkin emosi
Ahsin
byk bacot perempuan lemah taunya menangis trs dsr bangke.... balas dendam bego drpd mewek trs
As Tini
kayaknya si dave yg nidurin sila, kyknya dia mncari bukti di tubuh sila ketika pke bsju bolong di punggungya😁
Mama lilik Lilik
Karina maksudnya bukan Karinda,banyak sekali typonya author, padahal ceritanya bagus dan menarik
Noer: iya kak, terimakasih sudah di ingatkan. Jempolnya suka kepleset kak 💜
Mama lilik Lilik: #Arinda #
total 2 replies
Simba Berry
waniya lemah.
Mamah Enung
suruh aja mertuanya keluarin modal untuk pesta
Noer: ho'oh ya
total 1 replies
Trisnayanti
jangan pernah mengharapkan orang yg sudah mengkhianatimu maka lupakanlah... lupakanlah dan lupakan...
Noer: yes, betul 💜
total 1 replies
Trisnayanti
pengkhianatan harus d balas dengan kesuksesan,,,
jangan terpuruk dan harus move on...
💪💪💪 sila.
Noer: he'em 💜
total 1 replies
adisty aulia
Luar biasa
Mama lilik Lilik
kok Naira
Ruzita Ismail
Luar biasa
Anonymous
jjk
Anonim
eskrimnya rasa cabai level sepuluh tuh Sila...
Anonim
he he....Jimmy....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!