Boy Alexander, pria berusia 28 tahun itu adalah seorang asisten yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi kepada keluarga Keano. Selain itu, dia juga adalah pemimpin tim keamanan dari semua pengawal di keluarga Keano.
Sebelum diadopsi, dia tinggal di panti asuhan, sehingga dia tidak tahu siapa orang tuanya dan dia tidak tahu tentang jati diri dia yang sebenarnya.
Sebuah kesalahpahaman membuat dia harus menikah dengan sang nona muda, membuat Boy dipandang rendah oleh mertuanya, mengingat status Boy hanyalah seorang asisten.
Siapa sangka ternyata Boy adalah seorang pewaris yang berasal dari keluarga terpandang. Ketika Boy baru saja dilahirkan, ayahnya sudah tiada. Boy telah dibuang oleh kakeknya ke panti asuhan karena tidak ingin memiliki cucu yang berasal dari darah orang miskin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Boy, mungkin memang sudah saatnya semua orang tahu kalau kita saling mencintai. Bagaimana jika gara-gara peristiwa semalam membuat aku mengandung anakmu? Apa kamu rela anak kita memanggil papa kepada pria lain?" Alexa terpaksa harus memotong perkataan Boy ketika Boy hampir saja akan berkata jujur kepada ayahnya bahwa semalam mereka tidak melakukan apa-apa.
Alexa terpaksa harus berbohong kepada ayahnya agar dia tidak jadi dinikahkan dengan Erick. Kemudian Alexa mengedipkan matanya kepada Boy. Dia meminta Boy untuk bekerjasama dengannya.
Boy hanya mendengus kesal memandangi Alexa sambil mengigit bibir bawahnya. Bagaimana bisa Alexa hamil anaknya? Padahal semalam tidak ada peristiwa membobol gawang.
Saling mencintai? Bahkan Boy pun tidak paham bagaimana cara dan rasanya mencintai seseorang. Apalagi kalau sampai dia meniduri Alexa. Seluruh hidupnya telah dia dedikasikan hanya untuk mengabdi kepada keluarga Keano. Dan dia sama sekali tidak pernah menganggap Alexa sebagai wanita dewasa.
Edwin nampak tercengang ketika dia mendengar pengakuan dari Alexa. Rupanya Alexa dan Boy sudah lama berpacaran, bahkan mereka memang telah melakukan hubungan intim semalam. Sungguh membuat kepalanya menjadi pening. Padahal dia sudah setuju dengan permintaan dari Wilson untuk menikahkan Alexa dan Erick pada minggu ini.
Boy sangat tidak terima dengan kebohongan yang telah Alexa lakukan. Dia pun berusaha untuk menjelaskan tentang kejadian yang sebenarnya kepada Edwin, "Tuan, saya ingin menjelaskan se..."
Namun, perkataannya dipotong oleh Edwin. "Aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya."
Mungkin beginilah nasib orang rendahan, sama sekali tidak diberikan kesempatan untuk bicara sedikitpun.
Kemudian pandangan Edwin beralih kepada Alexa, "Papa sangat kecewa sekali padamu, Alexa."
Setelah berkata seperti itu, Edwin memutuskan untuk keluar dari ruangan tersebut. Sehingga kini disana hanya ada Boy dan Alexa.
Seketika Boy langsung menatap tajam kepada Alexa sambil menggertakkan giginya. Dia tidak paham mengapa Alexa harus berbohong kepada ayahnya bahwa dia dan Alexa saling mencintai dan bahkan mereka telah melakukan hubungan intim semalam?
Alexa hanya nyengir kuda sambil memandangi Boy yang sedang menatap tajam kepada dirinya, seakan-akan Boy ingin memakannya hidup-hidup. Kemudian gadis itu pun berkata dengan santuy, "Ya ampun, Boy. Jangan galak-galak begitu napa. Saat ini hanya kamu satu-satunya orang yang bisa membantu aku."
Boy pun menghela nafas dengan berat, dia sangat kesal karena Alexa terlalu menyepelekan masalah ini. "Iya, aku tahu kamu melakukannya karena tidak ingin menikah dengan Erick. Tapi bukan berarti aku akan dijadikan tumbal seperti ini. Kamu bilang kepada ayahmu bahwa kita saling mencintai? Bahkan kamu bilang kita sudah lama berpacaran? Dan lebih parahnya kamu bilang semalam kita sudah berhubungan badan? Semua itu tidak ada di dalam kamus hidupku. Kenapa kamu harus mengarang semuanya?"
Memang seperti itu kenyataannya, Boy selama ini tidak pernah merasakan bagaimana rasanya mencintai seseorang, bahkan dia tidak pernah berpacaran dengan siapapun, dan tentu saja dia masih sangat menjaga keperjakaannya.
Perkataan Boy membuat Alexa tercengang, "Jadi selama ini kamu belum pernah jatuh cinta, Boy?"
"Tidak." Boy mengatakannya dengan tegas.
"Jadi kamu belum pernah merasakan jantungmu berdebar-debar ketika sedang bersama dengan seorang wanita?" tanya Alexa lagi dengan memperlihatkan wajahnya yang terlihat sangat syok.
"Tidak." Jawaban Boy singkat, padat, dan jelas.
Alexa pun menjadi merasa tertantang, dia berjalan mendekati Boy, "Kalau begitu aku ingin tahu apa yang kamu rasakan ketika sedang memandangi aku, Boy?"
Alexa berkata sambil menempelkan telapak tangannya pada dada Boy. "Apakah kamu merasakan hatimu berdebar-debar?"
Setelah berkata seperti itu, Alexa memandangi mata Boy dengan lekat. Dia sangat berharap Boy memiliki perasaan yang sama dengannya. Boy sama sekali tidak tahu bahwa Alexa sangat tersiksa dengan perasaannya yang selama ini dia pendam terhadap pria dingin dan kaku itu.
Boy ingin menepis tangan Alexa, tapi pria itu tiba-tiba terdiam sambil memandangi kedua mata indah Alexa. Entah mengapa dia merasakan ada sesuatu yang tidak wajar. Jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.
Deg...
Deg...
Deg...
semoga itu boy bukan si asisten Rozi 😬😬
Alexa cuma cocoknya sama Boy😘😁